Anda di halaman 1dari 4

PARTUS SPONTAN TANPA PENYULIT

No. Dok. : Revisi Ke : Halaman :


PPK.PWDC......... 00 1/1
Ditetapkan,
PANDUAN PRAKTEK Tgl. Terbit: Direktur
KLINIS (PPK)
....................................
dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes
1. Pengertian Partus spontan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan plasenta) yang sudah cukup bulan, melalu jalan lahir
(pervaginam), dengan kekuatan ibu sendiri atau tanpa bantuan
2. Anamnesis 1. Ibu merasa ingin mengejan bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.
2. .Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum
dan/atau vagina
3. Pengeluaran lender dan darah
3. Pemeriksaan Fisik 1. Melakukan pemeriksaan obstetric dasar dan pemeriksaan
penujang
2. Mendiagnosis
3. Melakukan penatalaksanaan
4. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan
Kala I :
1. Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat
dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan secara bertahap sampai pembukaan 3 cm,
berlangsung dalam 7-8 jam
2. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung
selama 6 jam dan dibagi dalam 3 subfase.a.Periode
akselerasi : berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi
4 cm. b.Periode dilatasi maksimal : berlangsung selama 2
jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.c.Periode
deselerasi : berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap.
Pasien dievaluasi menurut partograf WHO meliputi :
 Keadaan ibu : tekanan darah, nadi pernapasan, suhu dan
urin
 Kemajuan persalinan ; kontraksi uterus, pembukaan,
penurunan dan molase
 Keadaan janin : DJJ, air ketuban

Kala II :
a. Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu :
b. Mempertahankan kebersihan ibu
c. Mempersiapkan kelahiran bayi

F.YANMED.01.R.00.T.02.05.18
d. Membimbing meneran pada waktu his
e. Melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut jantung
janin terus menerus
f. Melakukan amniotomi bila diperlukan
g. Melakukan episiotomy bila diperlukan
h. Melahirkan kepala dengan benar
i. Melonggarkan atau melepaskan bila ada lilitan tali pusat
pada kepala dan badan bayi.
j. Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi
k. Nilai tanda-tanda kehidupan minimal 3 aspek yaitu : adakah
usaha bernafas, denyut jantung, warna kulit
l. Menjaga kehangatan bayi
m. Merangsang pernapasan bayi bila diperlukan.

Kala III :
Melaksanakan menejemen aktif kala III ;
a. Melakukan masase uterus untuk meyakinkan tidak ada bayi
lain.
b. Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
c. Memberikan suntikan oksitosin 10 U im
- Oksitosin 10 U IM dapat diulang setelah 15 menit jika
plasenta belum lahir
- Jika oksitosin tidak tersedia, rangsangan putting
payudara ibu atau berikan ASI pada bayi guna
menghasilkan oksitosin alamiah.
d. Melakukan peregangan tali pusat terkendali atau PTT
e. Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, plasenta
dilahirkan dengan perasat Brand Andrew
f. Setelah kelahiran plasenta, lakukan masase fundus uteri.

Kala IV
Lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, pengeluaran darah,
tanda-tanda vital :
- Setiap 15 menit selama satu jam
- Setiap 20-30 menit selama jam kedua

4. Kriteria Diagnosis Sesuai dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik diatas

5. Diagnosis Kerja Partus spontan tanpa penyulit

6. Diagnosis Banding -
7. Pemeriksaan 1. CBC, GDS, CT/BT, HbsAg dan HIV
Penunjang 2. Tes kehamilan
3. Ultrasonografi

8. Tata laksana Kala I :


1. Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat
dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan secara bertahap sampai pembukaan 3 cm,
berlangsung dalam 7-8 jam
2. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung
selama 6 jam dan dibagi dalam 3 subfase.a.Periode
akselerasi : berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi
4 cm. b.Periode dilatasi maksimal : berlangsung selama 2

F.YANMED.01.R.00.T.02.05.18
jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.c.Periode
deselerasi : berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap.
Pasien dievaluasi menurut partograf WHO meliputi :
 Keadaan ibu : tekanan darah, nadi pernapasan, suhu dan
urin
 Kemajuan persalinan ; kontraksi uterus, pembukaan,
penurunan dan molase
 Keadaan janin : DJJ, air ketuban

Kala II :
 Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu :
 Mempertahankan kebersihan ibu
 Mempersiapkan kelahiran bayi
 Membimbing meneran pada waktu his
 Melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut jantung
janin terus menerus
 Melakukan amniotomi bila diperlukan
 Melakukan episiotomy bila diperlukan
 Melahirkan kepala dengan benar
 Melonggarkan atau melepaskan bila ada lilitan tali pusat
pada kepala dan badan bayi.
 Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi
 Nilai tanda-tanda kehidupan minimal 3 aspek yaitu : adakah
usaha bernafas, denyut jantung, warna kulit
 Menjaga kehangatan bayi
 Merangsang pernapasan bayi bila diperlukan.

Kala III :
Melaksanakan menejemen aktif kala III ;
 Melakukan masase uterus untuk meyakinkan tidak ada bayi
lain.
 Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
 Memberikan suntikan oksitosin 10 U im
- Oksitosin 10 U IM dapat diulang setelah 15 menit jika
plasenta belum lahir
- Jika oksitosin tidak tersedia, rangsangan putting
payudara ibu atau berikan ASI pada bayi guna
menghasilkan oksitosin alamiah.
 Melakukan peregangan tali pusat terkendali atau PTT
 Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, plasenta
dilahirkan dengan perasat Brand Andrew
 Setelah kelahiran plasenta, lakukan masase fundus uteri.

Kala IV
Lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, pengeluaran darah,
tanda-tanda vital :
 Setiap 15 menit selama satu jam
 Setiap 20-30 menit selama jam kedua
9. Edukasi (Hospital  Jika merasa nyeri ketika duduk, gunakan bantal sebagai
Health Promotion) alas duduk untuk meredakan rasa nyeri tersebut.
 Setelah bisa buang air kecil, basuh vagina dengan air
hangat atau gunakan lap yang sudah direndam air hangat.

F.YANMED.01.R.00.T.02.05.18
 konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur-sayuran,
buah-buahan, serta cukup minum air putih untuk
melunakkan tinja

.
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi C

13. Penelaah Kritis dr Vika SpOG dan dr Dewi SpOG

14. Indikator Medis Keluhan pasien berkurang 80%


15. Kepustakaan 1. Jonathan S Berek, Novak’s gynecology, edisi 12th, 1996,
William & Wilkin, Baltimore Maryland, USA, page 508-509
2. Novak ER, Jones GS, Jones HW. Novak’s textbook of
gynecology. 3rd Asian Ed. Igaku Shoin Ltd, 1975;361
3. Prawirohardjo S, Wiknjosastro H, Sumapraja S, saifuddin
AB. Ilmu kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka,
1976;364

F.YANMED.01.R.00.T.02.05.18

Anda mungkin juga menyukai