Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN INFLUENSA

No : 287/SOP/UKP-VII/PU/2018
Dokumen
No Revisi : 00
SOP
Tanggal : 10 Mei 2018
terbit
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
Mohammad Saukani,S.KM,M.MKes
RAWAT INAP
NIP. 19680728 198903 1 006
CEMPAKA
1. Pengertian Penyakit menular disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza
A, B dan lebih jarang C. Virus influenza terus mengalami
perubahan, sehingga dalam beberapa waktu akan mengakibatkan
wabah (pandemik) yang parah. Virus ini menyerang saluran napas
atas dan paru-paru.
2. Tujuan Sebagai pedoman penatalaksanaan penyakit Influensa di
Puskesmas Rawat Inap Cempaka.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Cempaka Nomor
088/KAPUS/IV/2018 tentang Standar Layanan Klinis Puskesmas
Rawat Inap Cempaka.
4. Referensi Permenkes N0. 5 Tentang Panduan Praktik Klinis Petugas di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Alat dan 1. Tensi
bahan 2. Termometer
3. Stetoskop
4. Buku catatan dan alat tulis
6. Prosedur/ 1. Anamnesis ( Subyektif )
langkah- Keluhan yang sering muncul adalah demam, bersin, batuk,
langkah sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit
kepala, lemah badan.
2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
( Objektif )
Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
a. Febris.
b. Rinore.
c. Mukosa hidung edema
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan
3. Penegakan Diagnosis ( assessment )
Influenza dapat didiagnosis berdasarkan 4 kriteria berikut:
a. Terjadi tiba-tiba/akut.
b. Demam.
c. Gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi
spesifik dari keluhan yang timbul.
d. Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita.
4. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-limited
disease). Hal yang perlu ditingkatkan adalah daya tahan
tubuh. Tindakan untuk meringankan gejala flu adalah
beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan,
meningkatkan gizi makanan dengan makanan berkalori dan
protein tinggi, serta buah-buahan yang tinggi vitamin.
b. Terapi simptomatik per oral
1. Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500
mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400
mg/hari (5-10 mg/kgBB).
2. Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6
jam)
3. Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4
kali/hari, atau difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau
loratadin atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak
loratadin 0,5 mg/kgBB dan cetirizine 0,3 mg/kgBB).
4. Dapat pula diberikan antitusif/ekspektoran bila disertai batuk.
Konseling dan Edukasi
a. Edukasi
1. Edukasi terutama ditujukan untuk individu dan
lingkungannya. Penyebaran penyakit ini melalui udara
sehingga lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan
rumah sehat terutama ukuran jendela untuk pencahayaan
dan ventilasi serta kepadatan hunian. Untuk mencegah
penyebaran terhadap orang-orang terdekat perlu diberikan

2 /3
juga edukasi untuk memutuskan mata rantai penularan
seperti etika batuk dan pemakaian masker.
2. Selain edukasi untuk individu, edukasi terhadap keluarga
dan orang-orang terdekat juga penting seperti peningkatan
higiene dan sanitasi lingkungan
b. Pencegahan
1. Imunisasi influenza, terutama bagi orang-orang risiko
tinggi.
2. Harus diwaspadai pasien yang baru kembali dari daerah
terjangkit epidemi influenza
Kriteria Rujukan
Bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas tidak turun 5
hari disertai batuk purulen dan sesak napas)
7. Diagram alir -
8. Hal-hal Identitas pasien yang diperiksa benar
yang perlu Anamnesa pasien
diperhatikan Penegakan diagnosa
Penatalaksanaan benar dan tepat
9. Unit terkait 1. Laboratorium
2. R. Gizi
3. R. Farmasi
4. Rumah Sakit
5. Puskesmas Pembantu
10. Dokumen 1. SOP Standar Profesi
terkait 2. Rekam Medis
3. Buku Register pasien
11. Rekaman Tanggal
perubahan No Yang diubah Isi perubahan mulai
diberlakukan

3 /3

Anda mungkin juga menyukai