No. : SOP/UKM/ Dokumen SOP No. Revisi : 00 Tanggal : 02/ Mei 2020 Terbit Halaman : 1/3
UPT DR.YOZA FADHILA
PUSKESMAS NIP.19860426201504 KARANG DAPO 2002
1. Pengertian : - Influenza, sering dikenal dengan flu adalah penyakit menular
disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza A, B dan lebih jarang C. Virus influenza terus mengalami perubahan, sehingga dalam beberapa waktu akan mengakibatkan wabah (pandemik) yang parah. Virus ini menyerang saluran napas atas dan paru- paru. - Keluhan yang sering muncul adalah demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit kepala, lemah badan. - Pemeriksaan Fisik : Tanda Patognomonis Febris, Rinore dan Mukosa hidung edema - Penegakan diagnosis influenza membutuhkan ketelitian, karena keluhannya hampir sama dengan penyakit saluran pernapasan lainnya. Influenza dapat didiagnosis berdasarkan 4 kriteria berikut: Terjadi tiba-tiba/akut Demam Gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi spesifik dari keluhan yang timbul Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita - Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-limited disease). Hal yang perlu ditingkatkan adalah daya tahan tubuh. Tindakan untuk meringankan gejala flu adalah beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan makanan berkalori dan protein tinggi, serta buah-buahan yang tinggi vitamin. - Terapi simptomatik per oral Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500 mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari (5-10 mg/kgBB). Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam) Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4 kali/hari, atau difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau loratadin atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan setirizin 0,3 mg/kgBB). Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai batuk - Konseling dan Edukasi Edukasi terutama ditujukan untuk individu dan lingkungannya. Penyebaran penyakit ini melalui udara sehingga lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan rumah sehat terutama ukuran jendela untuk pencahayaan dan ventilasi serta kepadatan hunian. Untuk mencegah penyebaran terhadap orang-orang terdekat perlu diberikan juga edukasi untuk memutuskan mata rantai penularan seperti etika batuk dan pemakaian masker. Selain edukasi untuk individu, edukasi terhadap keluarga dan orang-orang terdekat juga penting seperti peningkatan higiene dan sanitasi lingkungan - Pasien diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk puskesmas. - Perawat dan dokter memakai APD level 1 (masker bedah, baju scrub (pakaian jaga), sarung tangan lateks, pelindung wajah (face shield)). - Ada sekat pembatas transparan antara perawat dan pasien pada saat melakukan pengukuran tanda-tanda vital ( tekanan darah, pemeriksaan nadi, dan pemeriksaan jumlah napas). - Ada sekat pembatas transparan antara dokter dan pasien pada saat melakukan anamnesis. 2. Tujuan : Sebagai acuan petugas kesehatan dalam diagnosis dan penatalaksanaan penyakit vertigo 3. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Karang Dapo Nomor : 800/ /SK/PKM/KRD/IV/2020 tentang kebijakan pelayanan umum : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4. Referensi HK.02.02 / Menkes / 514 / 2015 Tentang Panduan Praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama 2. Petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa pandemi COVID – 19 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan 2020 : 1. Perawat memanggil pasien 5. Langkah- 2. Perawat mempersilahkan pasien duduk dengan nyaman langkah 3. Perawat malaksanakan pengkajian awal untuk pasien baru dan kajian ulang untuk pasien kunjungan ulang. 4. Perawat melakukan anamnesa sesuai keluhan pasien 5. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital (kesadaran, Tekanan darah, Pemeriksaan napas, Suhu, dan Pemeriksaan nadi) 6. Perawat menimbang berat badan pasien 7. Perawat mempersilahkan pasien masuk ke ruang periksa dokter 8. Dokter melakukan anamnesis 9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik. 10.Dokter melakukan penegakan diagnosis. 11.Dokter menuliskan hasil pemeriksaan ke dalam Rekam Medis Pasien 12.Dokter memberikan Konseling dan Edukasi mengenai tension headache kepada pasien dan menulisnya dalam rekam medis. 13.Dokter memberikan penatalaksanaan tension headache yang dituliskan dalam Rekam Medis dan resep. 14.Dokter memberikan resep kepada pasien. 15.Perawat mempersilahkan pasien mengambil obat di apotek. : 1. Ruang Pendaftaran 6. Unit Terkait 2. Ruang poli umum 3. Apotek : 7. Dokumentasi Terkait
: No Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan