Anda di halaman 1dari 4

MORBILI

No. Dokumen :
445/…./SOP/C/PKM-BD/II/2019

SOP No. Revisi : 01

Tanggal Terbit : 21/02/2019


Halaman : 1/4

UPT PUSKESMAS Sairun, S.Kep.MH


BARADATU NIP. 19810601 200501 1 011

Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Measles.


1. Pengertian Nama lain dari penyakit ini adalah rubeola atau campak. Morbili
merupakan penyakit yang sangat infeksius dan menular lewat udara
melalui aktivitas bernafas, batuk, atau bersin. Pada bayi dan balita,
morbili dapat menimbulkan komplikasi yang fatal, seperti pneumonia
dan ensefalitis.
Sebagai acuan penerapan langkah–langkah penanganan pasien
2. Tujuan Morbili
Surat Keputusan Kepala Puskesmas no.445/.../SK/PKM-BD/II/2019
3. Kebijakan Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi KMK 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di
Faskes Primer
5. Alat dan 1. Tensimeter
Bahan 2. Pengukur tinggi badan
3. Timbangan
4. Thermometer
5. Jam
6. Stetoskop
7. Peralatan laboratorium Rutin
6. Langkah- 1. Dokter melakukan anamnesis (Subjective) pada psien dengan
langkah keluhan;
a) Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi
atas (pilek, batuk), dan konjungtivitis.
b) Pada demam hari keempat, biasanya muncul lesi makula dan
papula eritem, yang dimulai pada kepala daerah perbatasan
dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara
sentrifugal ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan
mencapai kaki pada hari ketiga.
c) Masa inkubasi 10-15 hari. 4. Belum mendapat imunisasi
campak
2. Dokter melakukan pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
(Objective) Seperti;
a) Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.
b) Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum munculnya
eksantem.
c) Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem,
dimulai pada kepala pada daerah perbatasan dahi rambut, di
belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal dan ke
bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki
d) Pada hari ketiga, lesi ini perlahan-lahan menghilang dengan
urutan sesuai urutan muncul, dengan warna sisa coklat
kekuningan atau deskuamasi ringan. Eksantem hilang dalam
4-6 hari.
Pemeriksaan Penunjang Pada umumnya tidak diperlukan.
Pada pemeriksaan sitologi dapat ditemukan sel datia berinti
banyak pada sekret. Pada kasus tertentu, mungkin diperlukan
pemeriksaan serologi IgM anti-Rubella untuk mengkonfirmasi
diagnosis.
3. Dokter melakukan penegakan Diagnosis (Assessment) yaitu;
a) Diagnosis umumnya dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
b) Diagnosis banding: a. Erupsi obat b. Eksantem virus yang lain
(rubella, eksantem subitum), c. Scarlet fever d. Mononukleosis
infeksiosa e. Infeksi Mycoplasma pneumonia
Komplikasi Komplikasi lebih umum terjadi pada anak dengan gizi
buruk, anak yang belum mendapat imunisasi, dan anak dengan
imunodefisiensi dan leukemia. Komplikasi berupa otitis media,
pneumonia, ensefalitis, trombositopenia. Pada anak HIV yang
tidak diimunisasi, pneumonia yang fatal dapat terjadi tanpa
munculnya lesi kulit.
4. Dokter melakukan penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan yaitu;
a) Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
b) Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan
antibiotik.
c) Suplementasi vitamin A diberikan pada: a. Bayi usia kurang
dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2 dosis. b. Usia 6-11
bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis. c. Usia di atas 1 tahun
200.000 IU/hari PO 2 dosis. d. Anak dengan tanda defisiensi
vitamin A, 2 dosis pertama sesuai usia, dilanjutkan dosis ketiga
sesuai usia yang diberikan 2-4 minggu kemudian. Konseling
dan Edukasi Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili
merupakan penyakit yang menular.
Namun demikian, pada sebagian besar pasien infeksi dapat
sembuh sendiri, sehingga pengobatan bersifat suportif.
Edukasi pentingnya memperhatikan cairan yang hilang dari
diare/emesis. Untuk anggota keluarga/kontak yang rentan,
dapat diberikan vaksin campak atau human immunoglobulin
untuk pencegahan. Vaksin efektif bila diberikan dalam 3 hari
terpapar dengan penderita. Imunoglobulin dapat diberikan
pada individu dengan gangguan imun, bayi usia 6 bulan -1
tahun, bayi usia kurang dari 6 bulan yang lahir dari ibu tanpa
imunitas campak, dan wanita hamil. Kriteria Rujukan
Perawatan di rumah sakit untuk campak dengan komplikasi
(superinfeksi bakteri, pneumonia, dehidrasi, croup, ensefalitis)
Prognosis Prognosis pada umumnya baik karena penyakit ini
merupakan penyakit self-limiting disease.
1. Diagram Alir
-

2. Unit Terkait - Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis


- Ruang BP
- Ruang Obat
- Ruang Rawat Inap
3. Dokumen
Terkait
4. Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan 1 Perubahan Perubahan sesuai KMK 21/02/2019
referensi No.514 tahun 2015
tentang panduan
praktek klinis dokter di
faskes primer

Anda mungkin juga menyukai