Anda di halaman 1dari 2

MORBILI

No. Dokumen : /SOP/ /2017


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

UPTD ENI IDAYATI, SKM


PUSKESMAS AHUHU NIP. 19750429 200003 2 004

Prosedur penanganan suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai


dengan gejala prodromal berupa demam, batuk, pilek,
1. Pengertian
konjungtivitis, eksantem patognomonik, diikuti dengan lesi
makulopapular eritem pada hari ketiga hingga hari ketujuh.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
2. Tujuan
Morbili
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ahuhu Nomor 15 Tahun 2019
3. Kebijakan
Tentang Standar Layanan Klinis
 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
4. Referensi Tahun 2015
 Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer PB IDI Edisi 1 Cetakan 2 Tahun 2017
5. Prosedur/Langkah a. Anamnesis (Subjective)
 Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi
atas (pilek, batuk), dan konjungtivitis.
 Pada demam hari keempat, biasanya muncul lesi makula
dan papula eritem, yang dimulai pada kepala daerah
perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan
menyebar secara sentrifugal ke bawah hingga muka,
badan, ekstremitas, dan mencapai kaki pada hari ketiga.
 Masa inkubasi 10-15 hari.
 Belum mendapat imunisasi campak

b. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


 Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.
 Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum
munculnya eksantem. Gejala eksantem berupa lesi
makula dan papula eritem, dimulai pada kepala pada
daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan
menyebar secara sentrifugal dan ke bawah hingga muka,
badan, ekstremitas, dan mencapai kaki
 Pada hari ketiga, lesi ini perlahan-lahan menghilang
dengan urutan sesuai urutan muncul, dengan warna sisa
coklat kekuningan atau deskuamasi ringan. Eksantem
hilang dalam 4-6 hari.

c. Diagnosa
Diagnosis umumnya dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.

d. Penatalaksanaan
 Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
 Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan
antibiotik.
 Suplementasi vitamin A diberikan pada:
 Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2
dosis.
 Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
 Usia di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama
sesuai usia, dilanjutkan dosis ketiga sesuai usia yang
diberikan 2-4 minggu kemudian.

6. Unit Terkait Klinik Umum, UGD.

Anda mungkin juga menyukai