Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN MORBILI

No. : SOP/ /
Dokumen 35.07.103.102/2016
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : 13 Januari 2016 UPTD PUSKESMAS
Halaman :1/2 PUJON

KABUPATEN dr. Wiwit Wijayati


MALANG Nip.197501242006042015

1. Pengertian Prosedur penanganan suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai


dengan gejala prodromal berupa demam, batuk, pilek, konjungtivitis,
eksantem patognomonik, diikuti dengan lesi makulopapular eritem
pada hari ketiga hingga hari ketujuh.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani
Morbili
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pujon Nomor 440/ /KEP/
35.07.103.102/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan klinis di unit
Puskesmas Pujon.
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Penanganan Morbii
4. Tatalaksana
a. Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
b. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik.
c. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik.
d. Suplementasi vitamin A diberikan pada:
 Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2
dosis.
 Umur 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
 Umur di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
 Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama
sesuai umur, dilanjutkan dosis ketiga sesuai umur yang
diberikan 2-4 minggu kemudian.
e. Konseling dan Edukasi
 Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan
penyakit yang menular. Namun demikian, pada sebagian
besar pasien infeksi dapat sembuh sendiri, sehingga
PENATALAKSANAAN MORBILI
UPTD
PUSKESMAS No. : SOP/ / dr. Wiwit Wijayati
PUJON Dokumen 35.07.103.102/2016 Nip.197501242006042015
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : 13 Januari 2016
Halaman :2/2

pengobatan bersifat suportif. Edukasi pentingnya


memperhatikan cairan yang hilang dari diare/emesis.
 Untuk anggota keluarga/kontak yang rentan, dapat
diberikan vaksin campak atau human immunoglobulin
untuk pencegahan. Vaksin efektif bila diberikan dalam 3
hari terpapat dengan penderita. Imunoglobulin dapat
diberikan pada individu dengan gangguan imun, bayi
umur 6 bulan -1 tahun, bayi umur kurang dari 6 bulan
yang lahir dari ibu tanpa imunitas campak, dan wanita
hamil.
f. Kriteria rujukan
 Perawatan di Rumah Sakit untuk campak dengan
komplikasi (superinfeksi bakteri, pneumonia, dehidrasi,
croup, ensefalitis)
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai