Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN MORBILI

No. Dokumen : C/SOP/VII/224/02/2021


SOP No. Revisi
Tanggal Terbit
:
:
05
18 Februari 2021
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Ulfa Kusuma Dhewi


BANJAREJO NIP. 19821211 201001 2 016

1. Pengertian Suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai dengan gejala


prodromal berupa demam, batuk, pilek, konjungtivitis, eksantem
patognomonik, diikuti dengan lesi makulo papular eritem pada hari
ketiga hingga hari ketujuh.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penanganan pasien morbili
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarejo :
Nomor : 445/401.103.1/VII.073/01/2021
Tentang : Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan NO. HK.02.02/MENKES/514/2015
Tentang Panduan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. alat dan 1. Stetoskop
bahan 2. Tensi Meter
3. Timbangan
4. Senter
5. APD
6. Prosedur / 1. Petugas memakai APD.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa didapatkan Gejala prodromal
langkah berupa demam, malaise, gejala respirasi atas (pilek, batuk),
dan konjungtivitis. Pada demam hari keempat, muncul lesi
makula dan papula eritem, yang dimulai pada kepala daerah
perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar
secara sentrifugal ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas,
dan mencapai kaki pada hari ketiga.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik didapatkan demam,
konjungtivitis, limfadenopati general. Pada orofaring ditemukan
koplik spot sebelum munculnya eksantem. Gejala eksantem
berupa lesi makula dan papula eritem, dimulai pada kepala
pada daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan
menyebar secara sentrifugal dan ke bawah hingga muka,
1/3
badan, ekstremitas, dan mencapai kaki pada hari ketiga
4. Petugas menegakkan diagnosa morbili/measles
5. Petugas memberikan pengobatan :
a. Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
b. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik.
c. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik.
d. Suplementasi vitamin A diberikan pada:
1) Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2
dosis.
2) Umur 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
3) Umur di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
4) Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama
sesuai umur, dilanjutkan dosis ketiga sesuai umur yang
diberikan 2-4 minggu kemudian.
6. Dokter merujuk pasien bila ditemukan komplikasi (superinfeksi
bakteri, pneumonia, dehidrasi, croup, ensefalitis.
7. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada keluarga
bahwa morbili adalah penyakit menular.
8. Petugas melepas APD
7. Diagram alir
Memakai
APD

Anamnesa Melakukan Melakukan pemeriksaan


Pemeriksaan Fisik penunjang

Menegakkan diagnosa
klinis

Menegakkan diagnosa
banding

Menegakkan komplikasi

Melakukan terapi dan


tindakan

Melepas APD Melakukan konselling dan


edukasi

2/3
8. Hal – hal 1. Alergi obat
yang perlu 2. Riwayat penyakit sekarang
diperhatikan 3. Riwayat penyakit dahulu
9. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang KIA KB
3. Puskesmas Pembantu
10. Dokumen Rekam medis
Terkait

11. Rekaman
Historis No Yang Isi perubahan Tgl mulai
Perubahan dirubah diberlakukan
1. Kebijakan Surat Keputusan Kepala 18 Februari 2021
UPTD Puskesmas
Banjarejo
Nomor :
445/401.103.1/VII.073/
01/2021
Tentang : Kebijakan
Penyelenggaraan
Pelayanan Klinis

2. Kepala dr. Ulfa Kusuma


Puskesmas Dhewi
NIP. 19821211 201001
2 016

3. Alat dan APD


bahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai