Anda di halaman 1dari 5

HIPERMETROPIA

No. Dokumen :

No. Revisi :01


Tanggal Terbit :25 September 2023 Ditetapkan Oleh :
Kepala Pusat Kesehatan
PUSAT SOP Halaman : 1/5 Masyarakat
KESEHATAN Kecamatan Tanah Abang
MASYARAKAT
KECAMATAN
OVI NORFIANA
TANAH ABANG
NIP 197511272006042014

Hipermetropia (rabun dekat) merupakan keadaan gangguan


1. Pengertian kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup
kuat dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina.
Sebagai acuan dalam mendiagnosis dan memberikan tata laksana
2. Tujuan Hipermetropia yang tepat di Puskesmas Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Tanah Abang
Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan
Tanah Abang no.72 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Surat
3. Kebijakan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan
Tanah Abang No. 47 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Tanah Abang

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.


01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan
4. Referensi
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/1186/2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Alat dan Bahan :
a. Snellen chart
b. Satu set trial frame dan trial frame
2. Pegawai yang melaksanakan :
a. Dokter
3. Langkah-langkah :
a. Petugas melakukan anamnesis dan menemukan keluhan
1.Penglihatan kurang jelas untuk objek yang dekat.
2.Sakit kepala terutama daerah frontal dan makin kuat pada
penggunaan mata yang lama dan membaca dekat.
Penglihatan tidak enak (asthenopia akomodatif = eye
strain) terutama bila melihat pada jarak yang tetap dan
diperlukan penglihatan jelas pada jangka waktu yang
lama, misalnya menonton TV dan lainlain.
3.Mata sensitif terhadap sinar.
4.Spasme akomodasi yang dapat menimbulkan
pseudomiopia. Mata juling dapat terjadi karena akomodasi
yang berlebihan akan diikuti konvergensi yang berlebihan
pula.
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan visus dengan Snellen Chart Pemeriksaan
refraksi dengan trial lens dan trial frame
c. Petugas menegakkan diagnosa : Penegakan diagnosis
dengan anamnesis dan pemeriksaan refraksi
d. Petugas melakukan penatalaksanaan : koreksi dengan lensa
sferis positif terkuat yang menghasilkan tajam penglihatan
terbaik.
e. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi :
Memberitahu keluarga jika penyakit ini harus dikoreksi
dengan bantuan kaca mata. Karena jika tidak, maka mata
akan berakomodasi terus menerus dan menyebabkan
komplikasi.
f. Petugas merujuk pasien :rujukan dilakukan jika timbul
komplikasi.

Petugas Langkah-langkah Alat/Bahan

Mulai

Dokter Melakukan anamnesis


keluhan: penglihatan kurang
jelas, sakit kepala, mata
sensitive, spasme akomodasi

Melakukan pemeriksaan a.Snellen chart


Dokter fisik b.satu set trial
frame dan trial
frame

Menegakkan diagnosa
6. Bagan Alir

Dokter Melakukan
penatalaksanaan
Farmakoterapi dan non
farmakoterapi

Melakukan konseling
Dokter dan edukasi

Dirujuk / Selesai

Selesai

Unit Pelayanan Umum, Unit Pelayanan PTM, Unit Pelayanan


7. Unit Terkait
Lansia, Unit Pelayanan 24 jam
Catatan Mutu
8. Dokumen Terkait 1. Rekam medis pasien
2. Buku register pasien
9. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
2
Perubahan diberlakukan
1. Kebijakan Surat Keputusan
Kepala Pusat
Kesehatan
Masyarakat No. 19
Tahun 2021
Tentang Pelayanan
Klinis Pada Masa
Pandemi Covid- 19
2. Referensi Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.
01.07/Menkes/1186/
2022 Tentang
Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Pertama
3. Prosedur 1.Pegawai yang
melaksanakan:
dokter
2.Langkah-langkah :
a.petugas
melakukan
anamnesis dan
menemukan
keluhan Penglihatan
kurang jelas untuk
objek yang dekat,
Sakit kepala,
fotosensitif pada
mata
b.Petugas
melakukan
pemeriksaan fisik :
P Pemeriksaan visus
dengan Snellen
Chart Pemeriksaan
refraksi dengan trial
lens dan trial frame
c.Petugas
menegakkan
diagnosa :
d.Petugas
melakukan
penatalaksanaan :
koreksi dengan
lensa sferis positif
terkuat yang
menghasilkan tajam
penglihatan terbaik.
e.Petugas
melakukan
Konseling dan
Edukasi :.
f. Petugas merujuk
3
pasien:rujukan
dilakukan jika timbul
komplikasi.

4. Bagan Alir 1. Tabel Pegawai


yang
melaksanakan
sebelumnya tidak
ada.
2. Tabel alat/bahan
sebelumnya tidak
ada.

4
HIPERMETROPIA
No. :
Dokumen
No.
:
Revisi Ditetapkan Oleh :
PUSAT DAFTAR Tanggal
Kepala Pusat Kesehatan
: Masyarakat
KESEHATAN
MASYARAKAT
TILIK Terbit Kecamatan Tanah Abang

KECAMATAN Halaman :
TANAH ABANG OVI NORFIANA
197511272006042014

Unit : ………………………………………..
Nama Pegawai :………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakak petugas melakukan anamnesis dan
menemukan keluhan?
2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan visus dengan Snellen Chart Pemeriksaan
refraksi dengan trial lens dan trial frame ?
3. Apakah Petugas melakukan penegakkan diagnose ?
4. Apakah petugas melakukan penatalaksanaan :
Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang
menghasilkan tajam penglihatan terbaik. ?
5. Apakah petugas Petugas melakukan Konseling dan
Edukasi :
Memberitahu keluarga jika penyakit ini harus dikoreksi
dengan bantuan kaca mata. Karena jika tidak, maka
mata akan berakomodasi terus menerus dan
menyebabkan komplikasi. ?
6. Apakah petugas Petugas merujuk pasien :
Rujukan dilakukan jika timbul komplikasi?

Anda mungkin juga menyukai