Anda di halaman 1dari 3

HORDEULUM

No. Dokumen : PS-UP-44-01

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: 15 Nov 2022
Terbit

Halaman : 1/3

dr.Sri Isna Amelia A


UPTD PUSKESMAS
197108272002122005
PATRANG

1. Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.


Biasanya merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar
sebasea kelopak. Dikenal dua bentuk hordeolum internum dan
eksternum. Hordolum eksternum merupakan infeksi pada
kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum merupakan infeksi
kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus.Hordeolum
mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis dan
konjungtivitis menahun.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


penatalaksanaanpasien dengan Hordeolum

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Patrang Nomor:


440/996/311.49/2022 tentang Pelayanan Klinis di UPTD
Puskesmas Patrang

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur/ 1. Petugas mempersiapkan alat pemeriksaan berupa
Langkah - tensimeter, stetoskop, senter, dan set bedah minor
langkah 2. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien. Keluhan
yang ditemukan kelopak yang bengkak dengan rasa sakit
dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan, serta
perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak
mata.
3. Melakukan pemeriksaan fisik dasar dan penunjang
oftalmologis.
4. Menemukan hasil pemeriksaan berupa kelopak mata
bengkak, merah, dan nyeri pada perabaan. Nanah dapat
keluar dari pangkal rambut (hordeolum eksternum). Apabila
sudah terjadi abses dapat timbul undulasi.
5. Melakukan penegakan diagnosis dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
6. Menentukan diagnosis banding yang berupa selulitis
preseptal, kalazion, granuloma piogenik.
7. Memberikan penatalaksanaan berupa :
a) mengompres mata dengan air hangat 4-6 kali sehari
selama 15 menit setiap kalinya untuk membantu
drainase. Tindakan dilakukan dengan mata tertutup.
b) Membersihkan kelopak mata denga air atau sabun
atau sampu yang tidak iritatif.
c) Tidak menusuk hordeolum.
d) Menghindari make-up pada mata.
e) Tidak memakai lensa kontak.
f) Dan memberikan obat berupa Oxytetrasiklin salep
mata atau kloramfenikol salep mata setiap 8 jam.
Apabila menggunakan kloramfenikol tetes mata
sebanyak 1 tetes tiap 2 jam.
g) Bila perlu, memberikan terapi oral sistemik
erithromisin 500 mg pada dewasa dan anak sesuai
berat badan atau diklosasilin 4x sehari selama 3 hari.
8. Memberikan konseling dan edukasi berupa hordeolum
dapat berulang sehingga perlu diberi tahu pasien dan
keluarga untuk menjaga higiene dan kebersihan lingkungan.
9. Merencanakan tindak lanjut berupa Bila dengan
pengobatan konservatif tidak berespon dengan baik, maka
prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk membuat
drainase pada hordeolum.
Mempertimbangkan merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut
apabila tidak ada respon dengan pengobatan konservatif dan
hordeolum berulang
1 Diagram Alir Melakukan Melakukan pemeriksaan fisik dan
Pasien Anamnesis pemeriksaan penunjang sederhana
datang (Subjective) sesuai kebutuhan(Objective)

Memberikan Menegakkan diagnosa


Memberikan KIE Penatalaksanaan berdasarkan hasil
Komprehensif (Plan) pemeriksaan
(Assesment)

Menulis SOAP di Menulis diagnosa Pasien


lembar CPPT pasien ke buku pulang/dirujuk
register

2 Hal-hal yang perlu


Hasil pemeriksaan dikonsultasikan ke dokter
diperhatikan

Ruang Pemeriksaan Umum


3 Unit terkait
Ruang MTBS

4 Dokumen terkait Rekam Medis

10. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1. No. Dokumen PS-UP-44-01 15 November 2022

2. Nama Kepala dr. Sri isna Amelia 15 November 2022


Puskesmas
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD 15 November 2022
Puskesmas Patrang Nomor:
440/996/311.49/2022 tentang
Pelayanan Klinis di UPTD
Puskesmas Patrang
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan 15 November 2022
Republik Indonesia Nomor HK.01.07 /
MENKES / 1186 / 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama

Anda mungkin juga menyukai