Anda di halaman 1dari 4

BENDA ASING DI KONJUNGTIVA

No. Dokumen : SOP/041/2022


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Berlaku : 23/12/2022
Halaman : 1/4
KLINIK PRATAMA Choirul Anwar
SAPTA MITRA

1. Pengertian Benda asing di konjungtiva adalah benda yang tajam ataupu


n tumpul yang tersangkut di konjungtiva, baik secara sengaj
a maupun tidak sengaja. .
2. Tujuan Sebagai acuan menegakkan diagnosis dan penatalaksaan
Penyakit di klinik Pratama Sapta Mitra
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pratama Sapta Mitra
Nomor : SK/010/2021 Tentang Sasaran Keselamatan Pasie
n
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Perta
ma
5. Prosedur / Langkah La BENDA ASING DI KONJUNGTIVA
ngkah Peralatan
1. Lup
2. Lidi kapas
3. Jarum suntik 23G
4. Tetes mata Tetrakain HCl 0,5%
5. Povidon Iodin

Langkah-Langkah :
1. Dokter melakukan anamnesis, pasien datang dengan ke
luhan adanya benda yang masuk ke dalam konjungtiva
atau matanya. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, ma
ta merah dan berair, sensasi benda asing, dan fotofobia.
Faktor Risiko : Pekerja di bidang industri yang tidak me
makai kacamata pelindung seperti : pekerja gerinda, pek
erja las, pemotong keramik, pekerja yang terkait dengan
bahan-bahan kimia (asam-basa).
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sed
erhana (Objective), ditemukan :
a. Visus biasanya normal.
b. Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi.
c. Ditemukan benda asing pada konjungtiva tarsal supe
rior dan/atau inferior dan/atau konjungtiva bulbi.
3. Dokter menegakkan diagnosis berdasarkan hasil anamn
esis dan pemeriksaan fisik. Dengan diagnosis banding k
onjungtivitis akut.
4. Dokter menjelaskan komplikasi yang kemungkinan terja
di yaitu keratitis dan ulkus kornea. Komplikasi terjadi bila
benda asing

Hlm 1 / 4
pada konjungtiva tarsal menggesek permukaan kornea dan
menimbulkan infeksi sekunder. Reaksi inflamasi berat d
apat terjadi jika benda asing merupakan zat kimia.
5. Dokter melakukan informed consent dengan pasien atau
keluarga untuk melakukan tatalaksana dengan pengang
katan benda asing.
6. Dokter mengarahkan pasien ke ruang tindakan bila pasi
en dari ruang pelayanan umum.
7. Dokter melakukan tindakan pengangkatan benda asing.
8. Dokter memberikan tata laksana medikamentosa yaitu A
ntibiotik topikal (salep atau tetes mata), misalnya Kloram
fenikol tetes mata, 1 tetes setiap 2 jam selama 2 hari.
9. Dokter melakukan konseling dan edukasi :
a. Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya
agar tidak memperberat lesi.
b. Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat be
kerja atau berkendara.
c. Menganjurkan pasien untuk kontrol bila keluhan bert
ambah berat setelah dilakukan tindakan, seperti mat
a bertambah merah, bengkak, atau disertai dengan p
enurunan visus.
10. Dokter merujuk bila termasuk dalam kriteria rujukan yait
u terjadi penurunan visus dan bila benda asing tidak dap
at dikeluarkan, misal: karena keterbatasan fasilitas.
11. Dokter mendokumentasikan dalam rekam medis.

Hlm 2 / 4
6. Diagram Alir (jika di
butuhkan) Dimulai

Dokter melakukan anamnesa dan Pemeriksaan Fisik

Dokter mencuci tangan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada kulit dan


mukosa.

Dokter menentukan diagnosis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik

Dokter memberikan terapi sesuai diagnosa yang


ditegakkan

Dokter merujuk pasien apabila terjadi reaksi


anafilaksis

Dokter mempersilahkan pasien mengambil obat di


ruang farmasi.

Dokter mencatat semua hasil pengkajian ke dalam


rekam medis.

Dokter mencuci tangan.

Selesai

7. Unit terkait Ruang Periksa Umum


8. Histori Perubahan

Rekaman Histori Perubahan

Hlm 3 / 4
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Dib
erlakukan

Hlm 4 / 4

Anda mungkin juga menyukai