Anda di halaman 1dari 37

IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023


No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Identifikasi pasien adalah suatu system identifikasi


kepada pasien untuk membedakan pasiensatu
dengan yang lain.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk mengidentifikasi
pasien di Klinik Usada Karya
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci PeraturanMenteriKesehatan RI No. 11 Tahun 2017


tentangKeselamatanPasien
5. Alat/bahan ATK
Komputer
6. Langkah a. Petugas memberi salam
b. Petugas meminta data Lengkap pada pasien
c. Petugas menanyakan minimal dua data pribadi
pasien (Nama, Tanggal lahir, Alamat/tempat
tinggal,dan nomor rekam medis)
d. Petugas mengecek kesamaan data priba
dipasien dengan data di KTP/KK dan jaminan
kesehatan
e. Petugas mengisi data pasien pada rekam medis
dan buku register kunjungan
f. Petugas menanyakan unit yang akan dituju
g. Petugas menyerahkan rekam medis pada unit
yang akan dituju
7. Bagan alur

8. Unit Terkait  Ruang Pendaftaran dan RekamMedis


 Ruang Pemeriksaan Umum
 Ruang KIA-KB
 Ruang Kesehatan Gigi danMulut
 Unit GawatDarurat
 Rawat Inap
 Ruang Persalinan
PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen : 002/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah sindrom klinis akibat reaksi


imunologis (reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat
dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan respirasi,
sirkulasi, pencernaan dan kulit.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan
syok anafilaktik di wilayah klinik usada karya.
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5


tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer halaman 53-58.
5. Alat/bahan 1. Alat :
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Jam
d. Termometer
e. ATK
2. Bahan :
a. Resep
b. Obat

6. Langkah 1. Petugas melakukan anamnesis kepada keluarga


pasien.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik antara lain
sesak, RR meningkat, Hipotensi, takikardia, edema
periorbital, mata berair, hiperemi konjungtiva.
Tanda prodromal pada kulit berupa urtikaria dan
eritema.
3. Petugas menegakkan diagnosis syok anafilaktik
4. Petugas menghentikan faktor penyebab syok
anafilaktik.
5. Petugas memposisikan pasien dengan posisi
trendeleburg.
6. Petugas membebaskan jalan napas (kalau perlu
membuat jalan napas melalui mulut atau intubasi
endotrakea)
7. Petugas memberikan oksigen 3-5 lpm.
8. Petugas melakukan infus RL/ NaCl hingga tekanan
darah stabil.
9. Petugas memberikan adrenalin/epineprine 0,3 – 0,5
ml (dewasa) atau 0,01ml/kgbb (anak) dari larutan
1 : 1000 IM (dapat diulangi 5–10 menit) atau
secara IV pelan setelah 0,1 – 0,2 ml adrenalin
dilarutkan dalam spuit 10 ml dengan NaCl
fisiologis.
10. Petugas memberikan difenhidramin HCl 5 – 20 mg
IV dan deksametason 5 – 10 mg IV.
11. Petugas melakukan CPR bila terjadi cardiac
arrest.
12. Petugas mencuci tangan.
13. Petugas melakukan KIE kepada keluarga.
14. Petugas merujuk pasien bila diperlukan.
15. Petugas melengkapi rekam medis
16. Petugas melakukan observasi
7. Bagan Alir

8. Unit 1. Unit Gawat Darurat


Terkait 2. Ruang KIA
3. Ruang Inap
4. Ruang Persalinan
5. Ruang pemeriksaan umum
MENGGANTI CAIRAN INFUS
No. Dokumen : 003/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Tindakan yang dilakukan untuk


mengganti cairan infus yang telah
habis atau mengganti cairan infus yang
lain
2. Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan dasar
pengobatan dan mencukupi kebutuhan
cairan tubuh sesuai terapi
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/
X/2023
4. Referrenci PMK No. 5 Th 2014 ttg Panduan
Praktik Klinis Dokter di Fasyankes
Primer.
5. Alat/bahan 1. Cairan infus yang sesuai dengan
terapi
2. Kapas alkohol pada tempatnya
3. Jam tangan dengan penunjuk
detik
4. Alat tulis dan buku catatan
6. Langkah 1. Petugas menjelaskan pada pasien
tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Petugas mencuci tangan dan
memakai handscun
3. Petugas mempersiapkan alat yang
akan digunakan
4. Matikan atau klem selang infus
terlebih dahulu
5. Cabut selang infus pada infus
lama
6. Buka tutup baru dan disinfectan
dengan kapas alkohol
7. Masukkan selang infus pada infus
yang baru tersebut dengan posisi
tegak lurus dengan cairan infus
8. Buka klem selang infus sambil
mengatur tetesan infus sesuai
dengan terapi selama 1 menit
penuh
9. Rapikan pasien dan alat – alat
dibereskan
10. Mencatat / dokumentasi pada
status pasien.
7. Bagan Alir

Beri penjelasan pada paen dan


keluarga

Mencuci tangan dan memakai hanscun

Mencuci tangan dan memakai handscun

Alat-alat di bawah ke dekat pasien,matikan


atau klem selang infus terlebih dahulu

Cabut selang infus pada infus lama dan buka


tutup baru dan disenfectan dengan kapas alkohol

Masukkan selang infus pada infus yang


baru tersebut dengan posisi tegak lurus
dengan cairan infus

Buka klem selang infus sambil mengatur tetesan


infus sesuai dengan terapi selama 1 menit penuh

Rapikan pasien dan alat – alat


dibereskan

Mencatat / dokumentasi pada status pasien

8. Unit Terkait 1. UGD


2. Rawat Inap

PEMBERIAN OBAT PER INJEKSI


No. Dokumen : 004/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Tata cara pemberian obat per injeksi


Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci

5. Alat/bahan 1. Bak spuit 6. Pembendung/stuing


2. Spuit sesuai dengan kebutuhan 7. Bengkok
3. Obat suntik (siap pakai) 8 Plester
4. Kapas desinfektan 9. Bukuinjeksi
5. Alas/perlak 10.Gunting
6. Langkah 1. Petugas Membaca daftar obat
2. Petugas cuci tangan
3. Petugas mengambil spuit
4. Petugas melarutkan lebih dahulu obat yang perlu
dilarutkan (mempersiapkan obat)
5. Petugas membaca kembali daftar obat, kemudian
melakukan desinfektan dengan kapas alkohol :
- Leherbotol/ ampulsebelum di gergaji
- Karet penutup flakon (botolobat)
6. Petugas menyiapkan spuit diisi obat sesuai dengan
dosis yang telah ditentukan
7. Petugas mengatur posisi klien
8. Petugas menetukan permukaan kulit yang disuntik di
desinfektan dengan alkohol
9. Petugas menenangkan kulit
10. Petugas memasukan jarum tegak lurus (25 -90O) pada
permukaan kulit
11. Petugas menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC),
bila tidak ada darah, obat dimasukkan perlahan-1ahan
sedangkan IV kalau ada darah harusdimasukan secara
perlahan
12. Petugas setelah memasukkan obat semua, jarum di
cabut, bekas tusukan jarum di tekan dengan kapas
alkohol
13. Petugas cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi
dan mencatat di status
7. Bagan Alir
Membaca daftar obat

Perawat cuci tangan

Petugas mengambil spuit

Petugas melarutkan lebih dahulu obat yang perlu


dilarutkan (mempersiapkan obat)

Petugas membaca kembali daftar obat, kemudian


melakukan desinfektan dengan kapas alkohol :
- Leherbotol/ ampulsebelum di gergaji
- Karet penutup flakon (botolobat)

Petugas menyiapkan spuit diisi obat sesuai dengan


dosis yang telah ditentukan

Petugas mengatur posisi klien

Petugas menentukan permukaan kulit yang disuntik


di desinfektan dengan alkohol

Petugas menenangkan kulit

Petugas memasukan jarum tegak lurus (25 -90O) pada


permukaan kulit

Petugas menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah,
obat dimasukkan perlahan-1ahan sedangkan IV kalau ada darah
harusdimasukan secara perlahan

Petugas setelah memasukkan obat semua, jarum di cabut, bekas tusukan


jarum di tekan dengan kapas alkohol

Cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan


mencatat di status
8. Unit Terkait 1. UGD
2. Rawat Inap
3. Poli Umum
4. Ruang KIA
PEMBERIAN OKSIGEN
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Merupakan alat sederhana yang di masukkan ke dalam


lubang hidung untuk memberikan terapi O2 dan
memungkinkan pasien untuk bernafas melalui mulut
dan hidung.
2. Tujuan Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen.

3. Kebijakan Surat keputusan dokter penanggung jawab klinik Usada


Karya Nomor :
000/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/II/2023 Tentang
Pemberian Oksigen
4. Referrenci PMK No. 5 Th 2014 ttg Panduan Praktik Klinis
Dokter di Fasyankes Primer
5. Alat/bahan 1. Tabung oksigen (berisi oksigen lengkap dengan
flowmeter dan humidifier)
2. Aquades
3. O2 kanul dewasa atau O2 kanul anak
4. Plester jika perlu
6. Langkah 1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
3. Memastikan tabung masih berisi oksigen
4. Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas
5. Menyambungkan selang binasal O2 dengan
humididier
6. Mengatur posisi pasien semi fowler atau senyaman
mungkin
7. Mendekatkan tabung oksigen ke pasien
8. Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai
dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran
udara
9. Memasang kanula sesuai umur pada hidung
dengan hati – hati
10. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon
pasien
11. Merapikan pasien
7. Bagan Alir
Mencuci tangan

Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien

Mengisi botol pelembab dengan aquades sesuai


batas

Menyambungkan selang binasal O2 dengan


humidifier

Mengatur posisi pasien semi fowler atau senyaman


mungkin

Mendekatkan tabung oksigen ke pasien

Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai


dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran udara

Memasang kanula sesuai umur pada hidung dengan


hati – hati

Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien

Merapikan pasien

8. Unit Terkait 1. UGD


2. Rawat Inap
3. Ambulance
INJEKSI INTRAVENA
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Injeksi intra vena adalah pengobatan dengan


memasukkan obat-obatan ke dalam vena baik secara
langsung (Bolus) atau tidak langsung (melalui infus).
2. Tujuan Mempercepat reaksi pengobatan karena obat langsung
masuk ke dalam peredaran darah
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci PMK No. 5 Th 2014 ttg Panduan Praktik Klinis


Dokter di Fasyankes Primer
5. Alat/bahan 1. Spuit disposable
2. Obat yang di perlukan ( Ampul / Vial)
3. Kapas alkohol 70% dalam tempatnya
4. Aquades untuk pengen cerobat
5. Bak injeksi
6. Bengkok
7. Baki beserta alatnya
8. Buku daftar injeksi
9. Lembar catatan perawat
6. Langkah 1. Petugas memberitahukan pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas membawa alat kepada pasien
4. Petugas menyiapkan lingkungan
5. Petugas mengatur posisi pasien
6. Petugas memasang pengalas/perlak dibawah
lokasi yang akan ditusuk
7. Petugas menentukan lokasi tusukan
8. Petugas melakukan pembendungan
9. Petugas menghapus hama lokasi suntikan
10. Petugas menusuk jarum dengan sudut 250-45O
11. Petugas melakukan pengisapan/aspirasi
12. Petugas melepaskan pembendung
13. Petugas memasukan obat berlahan-lahan
14. Petugas mencabut jarum suntik
15. Petugas menekan tempat tusukan dengan kapas
desinfektan kalau perlu diplester
16. Petugas merapikan pasien dan alat-alat
17. Petugas mencuci tangan
18. Petugas mendokumentasikan hasil tindakan dibuku
injeksi les paien
7. Bagan Alir
Petugas Memberitahukanpasiententangtindakan yang
akandilakukan

Petugas Mencuci tangan

Petugas Membawa alat kepada pasien

Petugas Menyiapkan lingkungan

Petugas Mengatur posisi pasien

Petugas Memasang pengalas/perlak dibawah lokasi


yang akan ditusuk

Petugas Menentukan lokasi tusukan

Petugas Melakukan pembendungan

Petugas Menghapus hama lokasi suntikan

Petugas Menusuk jarum dengan sudut 250-45O

Petugas Melakukan pengisapan/aspirasi

Petugas Melepaskan pembendung

Petugas Memasukan obat berlahan-lahan

Petugas Mencabut jarum suntik


Petugas Menekan tempat tusukan dengan kapas desinfektan
kalau perlu diplester

8. Unit Terkait 1. IGD


2. Rawat Inap
3. Poli Umum
INJEKSI INTRACUTAN
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Injesi intracutan adalah memasukkan obat ke dalam jaringan


kulit yang peka (lapisan kulit / dermis)
2. Tujuan Untuk mendapatkan reaksi setempat : skin test untuk reaksi
obat-obatan tertentu
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referensi PMK No. 5 Th 2014 ttg Panduan Praktik Klinis Dokter di


Fasyankes Primer
5. Alat/Bahan 1. Spuit tuberculin / spuit khusus 1 ml
2. Obat yang diperlukan (Ampul / Vial)
3. Kapas alcohol 70% dalam tempatnya
4. Aquades untuk pengen cerobat
5. Bakinjeksi
6. Bengkok
7. Baki beserta alatnya
8. Buku daftar injeksi
9. Form catatan perawat
10. Bulpoin / spidol untuk kulit
6. Prosedur/ 1. Petugas memberitahukan/menjelaskan tindakan pada
Langkah- pasien
langkah 2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas membawa alat kepada pasien
4. Petugas menyiapkan lingkungan
5. Petugas mengatur posisi pasien
6. Petugas menentukan lokasi suntikan
7. Petugas menusuk area injeksi secara halus dan cepat
dengan sudut 5 – 15 kemudian masukkan melalui
lapisan dermis sampai dengan 3mm ( ½inch) jarum
dapat terlihat dari kulit
8 Petugas memasukkan obat perlahan-lahan,sampai timbul
gelembung dipermukaan kulit
9 Petugas mencabut jarum dan jangan melakukan masage
di daerah injeksi
10. Petugas merapikan pasien dan alat
11. Petugas mencuci tangan
12. Petugas mendokumentasikan hasil tindakan
7. BaganAlir
Memberitahukan/menjelaskan Petugas tindakan
pada pasien

Petugas Mencuci tangan

Petugas Membawa alat kepada pasien

Petugas Menyiapkan lingkungan

Petugas Mengatur posisi pasien

Petugas Menentukan lokasi suntikan

Petugas Menusuk area injeksi secara halus dan cepat dengan sudut 5 – 15 kemudian masukkan
melalui lapisan dermis sampai dengan 3mm ( 1/2inch) jarum dapat terlihat dari kulit

Petugas Memasukkan obat perlahan-lahan,sampai timbul gelembung dipermukaan kulit


Memasukkan obat perlahan-lahan,sampai timbul gelembung dipermukaan kulit
.

Petugas Mencabut jarum dan jangan melakukan masage didaerah injeksi

Petugas Merapikan pasien dan alat

Petugas Mencuci tangan


Petugas Mendokumentasikan hasil
tindakan

8. Hal-hal yang 1. Lengan atas sebelah luar, 1/3 bagian dari bahu
perludiperhatik 2. Paha sebelah luar, 1/3 bagian dari sendi panggul
an 3. Daerah perut, sekitar pusat
4. Reaksi alergi
5. Kemerahan atau keras sekeliling area test (indurasi)
9. Unit terkait 1. Rawat Inap
2. UGD
3. Poli Umum
PEMULANGAN PASIEN SEMBUH DARI
RAWAT INAP
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Klinik Usada Karya Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan
1. Pengertian Pemulangan pasien adalah prosedur yang dilakukan
oleh dokter bahwasannya pasien sudah dalam keadaan
sembuh dan boleh meninggalkan klinik
2. Tujuan Suatu acuan penerapan 1angkah-langkah untuk
memulangkan pasien sembuh dari rawat inap
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referensi PMK No. 5 Th 2014 ttg Panduan Praktik Klinis


Dokter di Fasyankes Primer
5. Alat & Bahan
1. AT K
2. FOR M
3. KOMPUT E R
6. Langkah 1. Petugas melakukan pemeriksaan dan
menyatakan pasien dalam keadaan
sembuh
2. Petugas membuat penctatan
pemulangan di buku Rekam Medis
3. Petugas membuat resume di rekam
medis
4. Petugas membuat resume pemulangan
pasien
5. Petugas membuatkan surat kontrol
6. Petugas memberikan obat tambahan
7. Petugas melengkapi isi rekam medis

7. Bagan Alir

8. Unit terkait
1. Ruang UGD
2. Ruang rawat inap
3. Ruang pemeriksaan umum
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Cara mengukur tekanan yang terjadi pada


pembuluh darah arteri ketika darah dipompa oleh
jantung untuk di alirkan ke seluruh anggota tubuh.
2. Tujuan 1. Untuk mengetahui tekanan systole
2. Untuk mengetahui tekanan diastole
3. Untuk menilai fungsi sistem kardiovaskuler
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci Undang undang No 36 Tahun 2009 tentang


kesehatan, Keputusan Menteri kesehatan RI
Nomor 128/Menkes/SK/ii/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat/bahan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Buku catatan dan alat tulis
6. Langkah 1. Mencuci tangan
2. Mempersiapkan alat untuk mengukur tekanan
drah yaitu baki berisi :
 Stetoskop
 Tensi meter (air raksa atau skala jarum)
 Buku catatan dan alat tulis
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Memberi salam kepada pasien, keluarga dan
memerpekalkan diri
5. Menjelaskan kepada pasien pemeriksaan yang
akan dilakukan
6. Memberi kesempatan kepada pasien atau
keluarga untuk mendapatkan penjelasan
ulang, apabila masih ragu atau belum
mengerti
7. Pastikan bahwa pasien memahami tentang
penjelasan tersebut.
8. Mengatur posisi senyaman mungkin sesuai
dengan keinginan pasien
9. Menentukan lengan yang sehat untuk
dilakukan tindakan mengukur tekanan darah
10. Menggulung lengan baju atau melepas baju
bagian lengan bila sulit untuk digulung, agar
lokasi pemeriksaan terbebas dari pakaian
11. Meletakkan tensimeter pada posisi tegak lurus
sehingga mudah membaca hasil
12. Memasang manset 2 jari di atas lipat siku,
agar mudah untuk meletakkan piringan
(diafragma) stetoskop.
13. Memasang pompa pengatur udara
14. Meraba denyut arteri brachialis dengan jari
tengan dan jari telunjuk
15. Mengatur posisi perawat sehingga pandangan
mata sejajar dengan manometer
16. Meletakakn piringan (diafragma) stetoskop
pada arteri brahialis dan memamasang
stetostop pada bagian telinga
17. Menutup skrup pengatur udara, pengunci air
raksa dibuka kemudian memompa udara
sampai batas yang diperlukan
18. Membuka skrup pengatur udara sehingga air
raksa turun perlahan-lahan
19. Mendengarkan dan memperhatikandengan
cermat denutan pertama (systolic) sampai
denyutan terakhir (diastolic) sambil
memperhatikan skala angka yang tertera.
20. Mencatat hasil pengukuran tekanan darah
dengan tepat. Melepas manset tensimeter dan
menggulung dengan rapi, menurunkan air
raksa menutup pengunci air raksa kemudian
dimasukkan kedalam tempatnya
21. Memberitahu pasien atau kelurga hasil dari
pengukuran darah
22. Merapikan kembali baju pasien
23. Mengembalikan alat-alat ketempat semula
24. Mencuci tangan

7. Bagan Alir
8. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli KIA
3. Rawat Inap
4. VK Bersalin
5. IGD
MENCUCI TANGAN
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan


menggunakan sabun antiseptik.
2. Tujuan 1. Menghilangkan atau meminimalkan
mikroorganisme di tangan
2. Mencegah perpindahan mikroorganisme
dari lingkungan ke pasien dan dari
pasien ke pasien dan dari pasien ke
petugas kesehatan.

3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci
5. Alat/bahan
6. Langkah 7. Buka kran air.
8. Basahi tangan dengan air mengalir.
9. Tuangkan 3 – 5cc sabun cair ke telapak
tangan untuk menyabuni eluruh
permukaan tangan.
10. Gosok telapak tangan dengan telapak
tangan dengan arah berlawanan dengan
jarum jam.
11. Telapak tangan kanan diatas punggung
tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin
gosok dua arah ke depan dan kebelakang,
lakukan bergantian kanan dan kiri.
12. Telapak tangan dan jari-jari saling
menjalin, gosok satu arah keatas.
13. Punggung jari-jari pada telapak yang
berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci gosok.
14. Ibu jari tangan kiri dalam genggaman
tangan, kemudian putar satu arah ke
bawah, lakukan bergantian tangan kanan
dan tangan kiri.
15. Putar ujung jari kanan di telapak tangan
kiri, lakukan bergantian tangan kanan dan
tangan kiri.
16. Bilas kedua tangan dibawah air mengalir
sampai bersih.
17. Ambil handuk kering.
18. Keringkan dengan handuk sampai.
19. Tutup kran air menggunakan handuk yang
sudah digunakan untuk
20. mengeringkan tangan.
21. Letakkan handuk tsb pada tempat
handuk kotor yang sudah disediakan.

22. Bagan Alir


23. Unit Terkait Semua intalasi dan bagian

Lampiran SPO Tentang Cuci Tangan Dengan Air Mengalir.

GAMBAR CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR


PELEPASAN INFUS
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Pelepasan infus adalah suatu tehnik melepaskan /


mencabut selang infuse beserta abocatnya (kateter IV)
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam mencabut selang infus
beserta abocatnya jika sudah tidak diperlukan
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014


tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas
Kesehatan Primer
5. Alat/bahan 1. Perlak dan pengalas
2. Bengkok
3. Plester dan gunting
4. Handscun
5. Kapas alcohol dan kapas betadine
6. Handscun
6. Langkah 1. Petugas melakukan persiapan pasien dan lingkungan
2. Petugas mengecek catatan medis dan perawatan
3. Petugas memberikan salam dan menyapa nama
pasien
4. Petugas menjaga privasi pasien dengan menutup
gordin atau pasang sampiran
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas membawa alat-alat ke dekat pasien
7. Petugas memakai handscun
8. Petugas mematikan klem pengatur tetesan
9. Petugas memasang pengalas dan perlak dibawah
tangan yang terpasang infus
10. Lepaskan plester secara perlahan, gunakan kapas
alcohol atau wash benzene untuk memudahkan
melepas plester
11. Buka kasa yang menutupi tempat tempat penusukan
12. Tekan tempat penusukan jarum dengan kapas
alcohol dengan tangan kiri lalu tarik abbocath pelan-
pelan dengan tanagan kanan
13. Buka abbocath beserta selang dan botol infus ke
dalam tempat sampah
14. Ambil kapas alcohol yang menekan tempat
penusukan
15. Tutup bekas penusukan dengan kasa betadine
16. Plester kasa dengan rapi
17. Evaluasi respon klien dan rencana tindak lanjut
18. Angkat perlak dan pengalas, posisikan klien nyaman
serta bereskan alat
19. Lepaskan handscun
20. Sampaikan salam terminasi
21. Petugas mencuci tangan kembali
22. Dokumentasikan hasil tindakan
7. Bagan Alir
Melakukan persiapan pasien dan
lingkungan

Mengecek catatan medis dan perawatan

Memberikan salam dan menyapa nama pasien

Menjaga privasi pasien

Mencuci tangan

Membawa alat-alat ke dekat pasien

Memakai handscun

Mematikan klem pengatur tetesan


8. Unit Rawat Inap
Terkait
RUJUKAN
No. Dokumen : 011/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Rujukan adalah suatu proses pengiriman


pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-
langkah untuk melakukan Rujukan
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referrenci 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nornor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
2. Perorangan
3. Permenkes nomor 47 tahun 2018 tentang
Pelayanan
4. Kegawatdaruratan
5. Alat/bahan Persiapan Alat dan Bahan :
a. API)
b. Alat pemeriksaan TTV
c. Form rujukan rawat jalan, rawat inap,
umum, dan BPJS
d. Form persetujuan / penolakan rujukan
e. Form SBAR untuk komunikasi dengan
sarana rujukan
f. Form pemantauan status fisiologis selama
proses rujukan emergency
g. ATK
Komputer
6. Langkah 1. Petugas memakai APD dan mencuci
tangan
2. Petugas menerima rekam medis dari
petugas pendaftaran
3. Petugas memanggil pasien masuk ke
ruang periksa
4. Petugas melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik,
5. Petugas mengidentifikasi masalah
kesehatan yang terjadi pada pasien,
6. Petugas memberikan informasi kepada
pasien mengenai kondisi kesehatan yang
dialami pasien,
7. Petugas menjelaskan bahwa masalah
kesehatan yang dihadapi pasien tidak
mampu ditangani di Puskesmas,
8. Petugas menjelaskan bahwa pasien harus
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi/ mampu mengatasi
masalah pasien,
9. Petugas melengkapi inform consent
10. Petugas menyiapkan dan mengisi surat
rujukan,
11. Petugas mendokumentasikan
7. Bagan Alir

8. Unit Terkait 9. Ruang Gawat Darurat


10. Ruang Peraeriksaan Urnum
11. Rawat Inap
12. Ruang Pemeriksaan Gigi-Mulut
Ruang Pemeriksaan KIA
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan
1. Pengertian Cara menghitung frekuensi denyut darah didalam
pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri
jantung.

2. Tujuan 1. Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit.


2. Mengetahui keadaan umum klien
3. Mengetahui integritas system kardiovaskular
4. Mengikuti perjalanan penyakit
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referensi
5. Alat/Bahan
6. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas Mempersikan alat yang dibutuhkan
2. Petugas Berikan salam dengan ramah kepada
langkah
pasien
3. Petugas Cuci tangan sesuai prosedur.
4. Petugas Menjelaskan tujuan dari tindakan yang
akan dilakukan
5. Petugas Meletakkan 3 jari tangan diatas arteri
tertentu (brachialis, radialis, dll)
6. Petugas Menghitung jumlah denyut nadi selama 15
detik kemudian dikalikan 4 (bila nadi tidak teratur
dihitung selama 1 menit)
7. Petugas Mengamati irama (teratur/ tidak)
8. Petugas Mengamati volume (keras/ lemah
denyutan)
9. Petugas Memberitahu klien pemeriksaan sudah
selesai, merapikan klien dan memberi salam
10. Petugas Membereskan alat-alat dan dikembalikan
ketempat semula
11. Petugas Mencuci tangan dengan sabun dan
dikeringkan dengan handuk
12. Petugas Mencatat semua data dalam status.

7. BaganAlir

8. Unit terkait 1. UGD


2. Rawat Inap
3. Poli Umum
4. Ruang KIA
INJEKSI MUSCULAR
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Injeksi intra muskular adalah tindakan memasukkan obat


atau cairan yang diperlukan tubuh kedalam jaringan otot
2. Tujuan 1. Untuk memenuhi kebutuhan dasar pengobatan melalu
ialat injeksi
2. Memberikan pengobatan dengan alat injeksi melalui
jaringan otot
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referensi PMK No. 5 Th 2014 ttg Panduan Praktik Klinis Dokter di


Fasyankes Primer
5. Alat/Bahan 1. Spuit disposable ( 2-3ml untuk dewasa – 0,5ml s/d 1ml
buat anak-anak)
2. Obat yang diperlukan (Ampul / Vial)
3. Kapas alcohol 70% dalam tempatnya
4. Aquades untuk pengen cerobat
5. Bak injeksi
6. Bengkok
7. Baki beserta alatnya
8. Buku daftar injeksi
9. Form catatan perawat
6. Prosedur/ 1. Petugas mengatur posisi pasien sesuai tempat
Langkah- penyuntikan
langkah 2. Petugas menyiapkan bahan dan alat
3. Petugas memakai sarung tangan
4. Petugas menyedot obat injeksi ke dalam spuit
5. Petugas membebaskan daerah yang akan diinjeksi
6. Petugas menentukan tempat penyuntikan dengan benar
7. Petugas membersihkan kulit dengan kapas alkohol
(melingkar dari arah dalam ke luar)
8. Petugasmenggunakan ibu jari dan telunjuk
untukmerenggangkan kulit
9. Petugas menentukan spuit dengan sudut 90°, jarum
masuk 2/3
10. Petugas melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak
masuk spuit
11. Petugas memasukkan obat secara perlahan
12. Petugas mencabut jarum dari tempat tusukan
13. Petugas menekan daerah tusukan dengan kapas
desinfektan
14. Petugas memasukkan spuit ke bak spuit
15. Petugas merapikan alat
16. Petugas mencuci tangan
17. Petugas mencatat tindakan dalam status pasien
7. BaganAlir

8. Unit terkait 1. IGD


2. Rawat Inap
3. Ruang KIA
4. Poli Umum
MENGHITUNG TETESAN INFUS
No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan
1. Pengertian Mengatur tetesan infus adalah mengatur masuknya
cairan dalam tubuh yang sesuai dengan kebutuhan
cairan tubuh
2. Tujuan Mengatur kebutuhan cairan tubuh dan memenuhi
kebutuhan cairan tubuh terutama pada pasien dehidrasi,
shock / kehilangan cairan tubuh
3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023

4. Referensi PMK No. 5 Th 2014 ttg Panduan Praktik Klinis


Dokter di Fasyankes Primer
5. Alat/Bahan 1. Infus / cairan infus
2. Micro / macroset
3. Jam tangan
4. Buku catatan
5. Tissu potongan pada tempatnya
6. Advis dari tentang tetes infus
7. Handscoon
6. Prosedur/ 1. Petugas menjelaskan pada pasien tentang tindakan
Langkah- langkah
yang akan dilakukan
2. Memberitahu pasien (persiapan pasien) dan alat
yang akan digunakan
3. Dekatkan alat ke pasien
4. Mencuci tangan
5. Memakai handscoon
6. Meletakkan jam tangan di tempat infus yang
terpasang dengan meletakkannya sejajar dengan
tetes infus melalui tetes infus set waktu / micro /
bloosid
7. Kemudian mulai menghitung tetes infus sesuai
volume cairan x faktor tetes
dengan advis data dengan rumus :
= tetes / menit

Waktu dalam detik

Setelah mendapat hasil kemudian dihitung dalam


waktu 1 menit penuh
8. Setelah menghitung infus, kunci putaran infus set
sesuai dengan jumlah tetes kebutuhan infus
9. Cuci tangan
10. Catat semua yang dilakukan
7. Bagan Alir
Menjelaskan prosedur menghitung tetes infus

Memberitahu pasien (persiapan pasien) dan


mendekatkan alat ke pasien

Mencuci tangan dan memakai handscoon

Meletakkan jam tangan di tempat infus yang terpasang dengan


meletakkannya sejajar dengan tetes infus melalui tetes infus set
waktu / micro / bloosid

Kemudian mulai menghitung tetes infus sesuai dengan advis

Setelah menghitung infus, kunci putaran infus set sesuai dengan


jumlah tetes kebutuhan infus

Cuci tangan

Catat semua yang dilakukan


8. Hal-hal yang perlu Petugas memastikan menghitung tetesan dengan tepat
diperhatikan
9. Unit terkait 1. UGD
2. Rawat inap

PEMERIKSAAN RESPIRATORY RATE


No. Dokumen : 001/SPO/KP.UK/X/2023
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 01 NOVEMVER 2023
Klinik Usada Karya
Halaman :
STANDAR Penanggung Jawab Klinik
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Bambang Kurniawan

1. Pengertian Suatu tindakan untuk mengukur kualitas dan jumlah


pernafasan pasien yang dilakukan dalam 1 menit.
2. Tujuan 1. Mengetahui frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan
2. Menilai kemampuan fungsi pernafasan.

3. Kebijakan 016/PR-Kep.DPJP/SPO-INAP/KP-UK/X/2023
4. Referensi
5. Alat/Bahan 1. Jam tangan
2. Stetoskop
3. Spo2
6. Prosedur/ 1. Petugas berikan salam dengan ramah ke pada pasien
2. Petugas Menjelakan tujuan dari tindakan yang dilakukan
Langkah-
3. Petugas mencuci tangan
langkah 4. Petugas Mempersiapkan semua peralatan yang
dibutuhkan
5. Petugas Meletakkan tangan seperti menghitung denyut
nadi
6. Petugas Menghitung pernafasan waktu inspirasi pada
dada atau perut selama 1 menit (pasien tidak diajak
bicara)
7. Petugas Mengamati kedalaman pernafasan
8. Petugas Mengamati irama pernafasan teratur atau tidak
teratur
9. Petugas Mengamati bunyi pernafasan
10. Petugas Memberitahu klien pemeriksaan sudah selesai,
merapikan klien dan memberi salam
11. Petugas Membereskan alat-alat dan mengembalikan ke
tempat semula
12. Petugas Mencatat semua data dalam status
13. Petugas Mencuci tangan
7. Bagan Alir

8. Unit terkait UGD


1. Rawat Inap
2. Poli Umum

Anda mungkin juga menyukai