Anda di halaman 1dari 3

BENDA ASING DI KONJUNGTIVA

No. Dokumen : / SOP-2023


No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 3 Januari 2023
Halaman : 1/4
UPTD dr. R. LISA RIANTUTI
PUSKESMAS NIP. 19741007 200502 2
KAMPUNG BUGIS 006

Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan normal


A. PENGERTIAN
tak dijumpai di konjungtiva dan dapat menyebabkan iritasi jaringan.

Sebagai acuan bagi petugas dalam pengobatan yang tepat pada pasien
B. TUJUAN
benda asing di konjungtiva.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sei Jang No.8 Tahun 2023 Tentang
C. KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Klinis.

Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor


D. REFERENSI HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

E. PROSEDUR
/ LANGKAH- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
LANGKAH 2. Petugas (Perawat/Bidan) melakukan kajian awal terhadap pasien
serta melakukan pemeriksaan vital sign kepada pasien dengan
mengukur tekanan darah. Nadi, frekuensi napas dan suhu.
3. Petugas mengarahkan pasien ke petugas selanjutnya (dokter) untuk
silakukan pemeriksaan.
4. Petugas (dokter) melakukan anamnesa pada pasien dengan
menanyakan keluhan utama pasien, pasien datang dengan keluhan
adanya benda yang masuk ke dalam konjungtiva atau matanya, rasa
nyeri, mata merah dan berair, sensasi benda asing, dan fotofobia.
5. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor yang
mencetuskan keluhan, faktor risiko, riwayat penyakit keluarga dan
riwayat alergi.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik oftalmologi pasien, apakah
ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi, ditemukan
benda asing pada konjungtiva tarsal superior dan/atau inferior
dan/atau konjungtiva bulbi, pemeriiksaan visus biasanya normal.
7. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
8. Petugas mengedukasi pasien untuk tidak menggosok matanya agar
tidak memperberat lesi, menggunakan alat/kacamata pelindung saat
bekerja atau berkendara, menganjurkan pasien untuk kontrol bila
keluhan bertambah berat, seperti mata bertambah merah, bengkak,
atau disertai dengan penurunan visus.
9. Petugas memberikan penatalaksanaan non medikamentosa yaitu
pengangkatan benda asing. Berikut cara yang dapat dilakukan:
a. Berikan tetes mata Tetrakain 0,5% sebanyak 1-2 tetes pada
mata yang terkena benda asing.
b. Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.
c. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum
suntik ukuran 23G.
d. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi.
e. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodine pada tempat
bekas benda asing.
10. Petugas menulis resep untuk pengobatan penyakit:
a. Antibiotik (salep atau tetes mata)
- Kloramfenikol 1% salep mata, dioleskan pada mata 3 kali
sehari, atau kloramfenikol tetes mata sebanyak 1 tetes tiap 2
jam selama 2 hari
11. Petugas memasukkan data anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnose,
tatalaksana dan edukasi ke dalam e-Puskesmas.

Memanggil Melakukan
pasien sesuai anamnesa pada Melakukan pemeriksaan fisik
nomor urut pasien

Menginstruksikan
Menulis resep untuk pasien untuk tidak Menegakkan diagnose
pengobatan penyakit menggosok mata, berdasarkan hasil
menggunakan anamnesis dan pemeriksaan
F. BAGAN ALUR kacamata pelindung

Memasukkan data anamnesa,


Menyerahkan resep ke pemeriksaan fisik, diagnosa,
tatalaksana dan edukasi ke
pasien
dalam e-Puskesmas

1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Pemeriksaan Anak
G. UNIT 3. Ruang Pemeriksaan Lansia
TERKAIT 4. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
5. Ruang Farmasi
6. Ruang Rujukan

H. DOKUMEN
1. Rekam Medis Elektronik
TERKAIT
Tanggal
Yang
I. REKAMAN No. Isi Perubahan Mulai
Diubah
HISTORIS Diberlakukan
PERUBAHAN 1. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sei Jang
No.8 Tahun 2023 Tentang 3 Januari
Kebijakan Pelayanan Klinis. 2023

2. Langkah- Dihapus:
1. Petugas menggunakan
langkah APD sesuai standar.
2. Petugas melakukan
pemeriksaan tekanan
darah.
3. Petugas mengukur suhu
tubuh pasien.
4. Petugas mengukur nadi
pasien.
5. Petugas menulis identitas
pasien di buku register
6. Petugas menulis hasil
pemeriksaan, diagnosa
dan terapi pada rekam
medis pasien.
7. Petugas meminta
tandatangan pasien yang
sudah diberikan penjelasan
sebagai tanda bahwa
pasien sudah mengerti.
8. Petugas menulis hasil
diagnosa pada buku
register.

Ditambahkan:
9. Petugas memasukkan
data anamnesa,
pemeriksaan fisik,
diagnosa, tatalaksana dan
edukasi ke dalam e-
Puskesmas.
10. Petugas melakukan
pemeriksaan vital sign
kepada pasien dengan
mengukur tekanan darah,
nadi, frekuensi napas dan
suhu.

Dirubah:
11. Petugas melakukan
anamnesa dengan
menanyakan keluhan
utama
3. Dokumen Rekam Medis Elektronik
terkait

Anda mungkin juga menyukai