Anda di halaman 1dari 2

KOLESISTITIS

No. Dokumen : / SOP-2023


No. Revisi : 02
SOP Tanggal Terbit : 11 Januari
2023
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS dr. R. LISA RIANTUTI
KAMPUNG BUGIS NIP. 19741007 200502 2 006
1. Pengertian Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut atau kronis dinding kandung
empedu.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan kolesistitis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kampung Bugis No. 023 Tahun
2023 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur / Langkah
– Langkah 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas (Perawat / Bidan) melakukan kajian awal terhadap pasien
serta melakukan pemeriksaan vital sign kepada pasien dengan
mengukur tekanan darah, nadi, frekuensi napas dan suhu.
3. Petugas mengarahkan pasien ke petugas selanjutnya (dokter)
untuk dilakukan pemeriksaan
4. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien ada
keluhan demam, kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium
dan teralihkan ke bawah angulus scapula dexter, bahu kanan atau
yang ke sisi kiri, kadang meniru nyeri angina pectoris, berlangsung
30-60 menit, flatulens dan mual, gangguan pencernaan menahun,
serangan berulang namun tidak mencolok. Mual, muntah, dan tidak
tahan makanan berlemak, nyeri perut yang tidak jelas (samar-
samar) disertai dengan sendawa. Adanya faktor risiko seperti jenis
kelamin wanita, usia >40 tahun, sering mengkonsumsi makanan
berlemak, adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
6. Ikterik bila penyebab adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik
7. Teraba massa kandung empedu
8. Nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis local
9. tanda Murphy positif
10. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
11. Petugas melakukan tata laksana pasien yang telah terdiagnosis
kolesistitis sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder
12. Tirah baring
13. Puasa
14. Pemasangan infus
15. Pemberian anti nyeri dan anti mual
16. Pemberian antibiotik
17. Golongan penisilin: Ampisilin injeksi 500 mg/6 jam dan Amoksilin
500 mg/8 jam IV, atau
18. Sefalosporin: Seftriakson 1 gram/ 12 jam, Sefotaksim 1 gram/ 8 jam,
atau
19. Metronidazol 500 mg/ 8 jam
20. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Keluarga diminta untuk mendukung pasien untuk menjalani diet
rendah lemak dan menurunkan berat badan.
21. Petugas menulis resep.
22. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
23. Petugas memasukkan data anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa,
tatalaksana dan edukasi ke dalam e-Puskesmas.

6. Bagan Alur

Memanggil Melakukan
pasien sesuai anamnesa pada Melakukan pemeriksaan fisik
nomor urut pasien

Menulis resep untuk Melakukan konseling Menegakkan diagnose


pengobatan penyakit dan edukasi terkait berdasarkan hasil
simptomatis kondisi pasien anamnesis dan pemeriksaan

Menyerahkan resep Memasukkan data


anamnesa, pemeriksaan
ke pasien
fisik, diagnosa, tatalaksana
dan edukasi ke dalam e-

7. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
4. Ruang Farmasi
8. Dokumen Terkait Rekam Medis Elektronik
9. Rekaman Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

Halaman 2/2

Anda mungkin juga menyukai