Anda di halaman 1dari 4

INFEKSI SALURAN KEMIH

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BANGUNJAYA dr. ANA HERAWATI
KABUPATEN NIP. 19740611 200901
TULUNGAGUNG 2 001

1. Pengertian Infeksi saluran kemih merupakan suatu keadaan yang disebabkan


karena adanya invasi bakteri escherechia coli, klebsiella pneumonia dan
pseudomonas aeruginosa pada saluran kemih.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa


serta penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bangunjaya Nomor : 188.4 / /
103.06 / 2018 tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Bangunjaya
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Langkah-langkah / 1. Petugas memanggil pasien
Prosedur 2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas melakukan anamnesa
Demam, susah buang air kecil, nyeri saat diakhir BAK (disuria
terminal), sering BAK (polakisuria), nokturia, anyang-anyangan,
nyeri pinggang dan nyeri suprapubik.

4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien.


Pemeriksaan Fisik

a. Demam
b. ‘Flank pain’ (Nyeri ketok pinggang belakang/costovertebral angle)
c. Nyeri tekan suprapubik
Pemeriksaan Penunjang

a. Darah Perifer Lengkap


b. Urinalisis
c. Ureum dan kreatinin
d. Kadar gula darah
Pemeriksaan penunjang tambahan (di layanan sekunder) :

Urine mikroskopik (Peningkatan > 10 bakteri per lapang


pandang, Peningkatan > 10 sel darah putih per lapang pandang.

5. Petugas memberikan resep obat dan KIE kepada pasien


Pasien dan keluarga diberikan pemahaman tentang infeksi saluran
kemih dan hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

a. Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit infeksi


saluran kemih. Penyebab infeksi saluran kemih yang paling
sering adalah karena masuknya flora anus ke kandung kemih
melalui perilaku/higiene pribadi yang kurang baik.
b. Pada saat pengobatan infeksi saluran kemih, diharapkan tidak
berhubungan seks.
c. Waspada terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih bagian
atas (nyeri pinggang) dan pentingnya untuk kontrol kembali.
d. Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah direncanakan.
e. Menjaga kesehatan pribadi-lingkungan dan higiene pribadi-
lingkungan.
6. Petugas memberikan terapi :

b. Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi ginjal normal.


c. Menjaga higienitas genitalia eksterna.
d. Pemberian antibiotik golongan flurokuinolon dengan durasi 7-
10 hari pada perempuan dan 10-14 hari pada laki-laki.
7. Petugas mencatat di rekam medis pasien
8. Merujuk pasien ke Rumah sakit
9. Jika ditemukan komplikasi dari ISK maka dilakukan ke layanan
kesehatan sekunder (spesialis penyakit dalam)
6. Bagan Alir
Petugas memanggil
pasien

Petugas menyapa pasien

Petugas melakukan anamnesa

Petugas memberikan resep obat dan


KIE kepada pasien
Petugas melakukan pemeriksaan fisik
pada pasien Petugas memberikan
resep obat dan KIE kepada pasien
Petugas memberikan resep obat dan
KIE kepada pasien
Petugas melakukan pemeriksaan
fisik pada pasien Petugas
memberikanmemberikan
Petugas terapi
resep obat dan KIE
kepada pasien

Petugas mencatat di
rekam medis pasien

Merujuk pasien ke
Rumah sakit

Jika ditemukan komplikasi dari ISK


maka dilakukan ke layanan
kesehatan sekunder (spesialis penyakit
dalam)

7. Unit Interaksi Seluruh Pelayanan


8. Dokumen terkait Rekam Medis
9. Rekaman historis
perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

INFEKSI SALURAN KEMIH

DT No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
BANGUNJAYA dr. ANA HERAWATI
KABUPATEN NIP. 19740611 200901
TULUNGAGUNG 2 001

Unit/ Program : …………………………………………………………


Nama Petugas : …………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………

KEADAAN

VARIABEL YA TIDAK TIDAK


BERLAKU

1. Apakah petugas memanggil pasien ?


2. Apakah petugas menyapa pasien dengan ramah ?
3. Apakah petugas melakukan anamnesa ?
4. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik pada
pasien?
5. Apakah petugas memberikan resep obat dan KIE kepada
pasien ?
6. Apakah petugas memberikan terapi ?
7. Apakah petugas mencatat di rekam medis pasien ?
8. Apakah merujuk pasien ke Rumah sakit ?
9. Apakah jika ditemukan komplikasi dari ISK maka
dilakukan ke layanan kesehatan sekunder (spesialis
penyakit dalam) ?

Compliancerate (CR) :…………………%.


Tulungagung, …………………….

Pelaksana/ Auditor

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai