Anda di halaman 1dari 2

SOP PEMASANGAN BIDAI

1. Pengertian Tindakan memfixasi/mengimobilisasi bagian tubuh yangmengalami cedera, dengan


menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator yang berfungsi untuk mempertahankan kedudukan tulang.
2. Tujuan 1. Mencegah pergerakan tulang yang patah
2. Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang.
3. Mengurangi rasa sakit
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang
3. Referensi 1. Potter, 2000, perry Guide to Basic Skill and prosedur Dasar, Edisi III, Alih
bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC
2. Annama jacob,dkk,2014, Buku Ajar : Clinical Nursing Procedures, Jilid Satu
4. Alat dan Bahan 1. Bidai atau spalk sesuai ukuran yang terbuat dari kayu atau bahan lain yang
kuat tetapi ringan
2. Pembalut segitiga
3. Kasa steril
4. Kapas
5. Gunting
5.Prosedur/langkah- 1. Mencuci tangan, menggunakan masker dan handscoen
langkah 2. Menyiapkan dan memeriksa alat, yaitu bidai kayu yang melewati 2 sendi dan
pembalut untuk fiksasi bidai
3. Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi
5. Membuka pakaian (kalau perlu digunting) pada lokasi yang dicurigai
fraktur atau dislokasi
6. Jika terjadi perdarahan, hentikan dulu perdarahan dengan menekan dan
mengikat bagian yang luka dengan kain bersih
7. Hindari menekan atau mendorong fragmen-fragmen tulang ke dalam kulit
pada fraktu terbuka
8. Membersihkan dan menutupi semua luka dengan kasa steril
9. Menambahkan kapas sebagai padding (bantalan) pada bidai kayu dan pada
tulang yang menonjol
10. Rigid splint (kaku keras) dapat dipasang di kedua sisi, di depan atau
dibelakang ekstremitas yang cedera
11. Memasang bidai dengan benar dan memenuhi syarat pemasangan bidai,
yaitu bidai kayu harus meliputi sendi diatas dan sendi dibawah lokasi
fraktur
12. Memasang pembalut segitiga untuk fiksasi bidai, jangan membalut terlalu
kuat atau terlalu longgar
13. Rapikan pasien dan cuci alat
14. Perawat cuci tangan dan lepaskan handscoen
15. Catat Tindakan yang telah dilakukan dalam catatan perawat
6. Bagan Alir
Menyiapkan dan memeriksa alat, yaitu
Mencuci tangan,
bidai kayu yang melewati 2 sendi dan
menggunakan masker
pembalut untuk fiksasi bidai
dan handscoen

Posisikan tubuh pasien yang Memberitahukan kepada


akan dipasang spalk pada pasien tentang tindakan
posisi anatomi yang akan dilakukan

Membuka pakaian (kalau Jika terjadi perdarahan, hentikan perlu


digunting) pada lokasi dulu perdarahan dengan menekan
yang dicurigai fraktur atau dan mengikat bagian yang luka
dislokasi dengan kain bersih

Membersihkan dan Hindari menekan atau


menutupi semua luka mendorong fragmen-fragmen
dengan kasa steril tulang ke dalam kulit pada
fraktu terbuka

Menambahkan kapas sebagai Rigid splint (kaku keras) dapat


padding (bantalan) pada bidai dipasang di kedua sisi, di depan
kayu dan pada tulang yang atau dibelakang ekstremitas
menonjol yang cedera

Memasang pembalut Memasang bidai dengan benar dan


segetiga untuk fiksasi bidai, memenuhi syarat pemasangan bidai,
jangan membalut terlalu kuat yaitu bidai kayu harus meliputi sendi
atau terlalu longgar diatas dan sendi dibawah lokasi fraktur

Rapikan pasien dan Perawat cuci tangan


cuci alat dan lepaskan

Catat Tindakan yang


telah dilakukan dalam
catatan perawat

7.Hal-Hal yang harus di 1. Respons atau keluhan pasien.


perhatikan 2. Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan.
3. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar
4. Observasi vaskularisasi darah distal

8. Unit terkait 1. Rekam Medis


2. UGD
9. Dokumen terkait Rekam Medis
10. Rekaman Historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai di berlakukan

Anda mungkin juga menyukai