Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN LUKA

BAKAR DERAJAT 1 DAN 2


:
No. Dokumen SOP/UKP/7.2.1/03/
142/2017
SOP No. Revisi :-
Tanggal Terbit :6 Juni 2017
Halaman :1/4

PUSKESMAS dr. Ima Rifiyanti


GUCIALIT 19761018 201001 2 009

1. Pengertian Luka bakar (burn injury) adalah kerusakan kulit yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan
terhadap pasien dengan luka bakar derajat I dan derajat II
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 445/390/427.35.22/2016
tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Gucialit
4. Referensi Permenkes RI no 5 tahun 2014
5. Alat/Bahan 1. Infus Set
2. Cairan RL
6. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut dan mencocokan
Langkah- identitas di rekam medis
langkah 2. Petugas melakukan 3S (Salam, Senyum, Sapa)
3. Petugas melakukan anamnesa
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu badan,
menghitung nadi, respirasi rate
5. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
6. Petugas memberikan inform consen tindakan terhadap keluarga
7. Petugas melakukan pemeriksaan secara sistematis dan
konsisten ( head to toe, dari eksternal ke internal, dari normal
ke abnormal)
8. Petugas melakukan tindakan perawatan
9. Petugas menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien akan
dirawat inapkan , rawat jalan , pasien dirujuk
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pada luka bakar derajat I paling sering disebabkan sinar
matahari. Pasien hanya mengeluh kulit teras nyeri dan kemerahan.
Pada luka bakar derajat II timbul nyeri dan bula.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Luka bakar derajat I, kerusakan terbatas pada lapisan epidermis
(superfisial),
kulit hanya tampak hiperemi berupa eritema dengan perabaan
hangat, tidak dijumpai adanya bula, terasa nyeri karena ujung-
ujung saraf sensorik teriritasi.
Pada daerah badan dan lengan kanan, luka bakar jenis ini
biasanya memucat dengan penekanan
2. Luka bakar derajat II
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi
inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat bula yang berisi cairan
eksudat dan nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik yang teriritasi.
Dibedakan atas 2 bagian :
a. Derajat II dangkal/superficial (IIA). Kerusakan mengenai bagian
epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis.
b. Derajat II dalam/deep (IIB). Kerusakan mengenai hampir seluruh
bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel masih sedikit. Organ-
oran kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea tinggal sedikit sehingga penyembuhan terjadi lebih dari
satu bulan dan disertai parut hipertrofi.
Pemeriksaan Penunjang : -
Pemeriksaan darah lengkap : -
Menentukan luas luka bakar berdasarkan rumus “rule of nine”
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis luka bakar derajat I atau II berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Kriteria berat ringannya luka bakar dapat dipakai ketentuan
berdasarkan American Burn Association, yaitu sebagai berikut:
1. Luka Bakar Ringan
a. Luka bakar derajat II < 15%
b. Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 2%
2. Luka Bakar Sedang
a. Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
b. Luka bakar II 10-25% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 10%
3. Luka Bakar Berat
a. Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
b. Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
c. Luka bakar derajat II 10% atau lebih
d. Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan
genitalia/perinerium
e. Luka bakar dengan cedera inhalasi, disertai trauma lain.
Penatalaksanaan (Plan)
Penatalaksanaan
1. Luka bakar derajat 1 penyembuhan terjadi secara spontan tanpa
pengobatan khusus.
2. Penatalaksanaan luka bakar derajat II tergantung luas luka
bakar.
Pada penanganan perbaikan sirkulasi pada luka bakar
dikenal beberapa formula, salah satunya yaitu Formula Baxter
sebagai berikut:
1. Hari Pertama:
Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x berat badan x % luas bakar per 24
jam
Anak : Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
2. Hari kedua
Dewasa : ½ hari I; Anak: diberi sesuai kebutuhan faali
Formula cairan resusitasi ini hanyalah perkiraan kebutuhan cairan,
berdasarkan perhitungan pada waktu terjadinya luka bakar, bukan
pada waktu dimulainya resusitasi. Pada kenyataannya,
penghitungan cairan harus tetap disesuaikan dengan respon
penderita. Untuk itu selalu perlu dilakukan pengawasan kondisi
penderita seperti keadaan umum, tanda vital, dan produksi urin
dan lebih lanjut bisa dilakukan pemasangan monitor EKG untuk
memantau irama jantung sebagai tanda awal terjadinya hipoksia,
gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa.
Pemberian antibiotik spektrum luas pada luka bakar sedang dan
berat.
Komplikasi
7. Bagan Alir
Melakukan 3S Melakukan anamnesa
Memanggil pasien sesuai
(Salam,
nomer urut dan mencocokkan
Senyum,
identitas di rekam medis Sapa)

Melakukan
Memberikan inform Menjelaskan tindakan pemeriksaan tanda-
consent yang akan dilakukan tanda vital

Melakukan
Melakukan Menjelaskan kepada keluarga
pemeriksaan bahwa pasien akan dirawat
sistematis tindakan
perawatan inapkan , rawat jalan , pasien
dirujuk

8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. UGD
3. Rawat inap
4. Ruang obat
10. Dokumen 1. Rekam Medis
terikat 2. Formulir Rujukan BPJS
3. Formulir Rujukan Umum
4. Buku Register Harian
12. Rekaman No. Yang Perubahan Diberlakukan Tgl
Historis diubah

PENANGANAN LUKA BAKAR DERAJAT 1


DAN 2
No. Kode :SOP/UKP/7.2.1/03/142/2017
Terbitan :1
Daftar No.Revisi :-
Tilik Tanggal Mulai
:6 Juni 2017
Berlaku

PUSKESMAS Halaman :1/1


GUCIALIT

Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut dan
1
mencocokan identitas di rekam medis?
2 Apakah petugas melakukan 3S (Salam, Senyum, Sapa)?
3 Apakah petugas melakukan melakukan anamnese pasien?
4 Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah,
suhu badan, menghitung nadi, respirasi rate?
5 Apakah petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan?

6 Apakah petugas memberikan inform consen tindakan


terhadap keluarga?
7 Apakah petugas melakukan pemeriksaan secara sistematis
dan konsisten?
8 Apakah petugas melakukan tindakan perawatan?
9 Apakah petugas menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien
akan dirawat inapkan , rawat jalan , pasien dirujuk?
Jumlah
Compliance rate (CR) : ……………..%

………………………………..,…………..

Auditee Auditor

-------------------------------------------- -------------------------------------------
NIP……………………………… NIP………………………………

Anda mungkin juga menyukai