Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN SYOK

ANAFILAKTIK

:
No. Dokumen SOP/UKP/7.2.1/03/
001/2020
SOP No. Revisi :-
TanggalTerbit :1 Desember 2020
Halaman : 1/6
Penanggung jawab klinik
KLINIK RONAA
HUSADA
dr. Ari Dwi Wianto
57.2/SIP-DU.LMJ/X2016

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah sindrom klinis akibat reaksi imunologis


(reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat dan hebat yang dapat
menyebabkan gangguan respirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan syok
anafilaktik di wilayah Puskesmas Gucialit.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 445/390/427.35.22/2016
tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Gucialit
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer halaman 53-58.
5. Alat/Bahan 1. Alat :
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Jam
d. Termometer
e. ATK
2. Bahan :
a. Resep
b. Obat
6. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis kepada keluarga pasien.
Langkah- 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik antara lain sesak, RR
langkah meningkat, Hipotensi, takikardia, edema periorbital, mata berair,
hiperemi konjungtiva. Tanda prodromal pada kulit berupa
urtikaria dan eritema.
3. Petugas menegakkan diagnosis syok anafilaktik
4. Petugas menghentikan faktor penyebab syok anafilaktik.
5. Petugas memposisikan pasien dengan posisi trendeleburg.
6. Petugas membebaskan jalan napas (kalau perlu membuat jalan
napas melalui mulut atau intubasi endotrakea)
7. Petugas memberikan oksigen 3-5 lpm.
8. Petugas melakukan infus RL/ NaCl hingga tekanan darah stabil.
9. Petugas memberikan adrenalin/epineprine 0,3 – 0,5 ml
(dewasa) atau 0,01ml/kgbb (anak) dari larutan 1 : 1000 IM
(dapat diulangi 5–10 menit) atau secara IV pelan setelah 0,1 –
0,2 ml adrenalin dilarutkan dalam spuit 10 ml dengan NaCl
fisiologis.
10.Petugas memberikan difenhidramin HCl 5 – 20 mg IV dan
deksametason 5 – 10 mg IV.
11.Petugas melakukan CPR bila terjadi cardiac arrest.
12.Petugas mencuci tangan.
13.Petugas melakukan KIE kepada keluarga.
14.Petugas merujuk pasien bila diperlukan.
15.Petugas melengkapi rekam medis
16.Petugas melakukan observasi
7. Bagan Alir
Reaksi vasovagal, IMAt,
petugas hipoglikemik,
Anamnesis dan menegakkan reaksihisteris, Carsinoid
diagnosis syok TIDAK syndrome, Chinese
pemeriksaan fisik
anafilaktik restaurant syndrome,
asmabronkiale

YA

identifikasi dan hentikan alergen

Posisi tendenburlg, bebaskan jalan


nafas, O2 3-5lpm, dan pasang infus RL
jika memungkinkan

adrenalin/epineprine 0,3 - 0,5 ml (dewasa)


atau 0,01ml/kgbb (anak) dari larutan 1 :
1000 IM/IV

Ulangi 5-10 menit jika tidak ada


perubahan klinis

CPR bila cardiac Petugas


arrest, difenhidramin melengkapi
HCl 5 - 20 mg IV dan KIE, rujuk bila perlu rekam medis
deksametason 5 - 10
mg IV.

observasi

8. Hal-hal Inhalasi short acting b2 agonist bila terjadi bronkospasme berat


yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Ruang KIA/KB/Imunisasi
3. Polindes
10. Dokumen 1. Rekam Medis
terikat 2. Resep
3. Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran
4. Formulir Persetujuan Rujukan
5. Surat Rujukan
11. Rekaman No Yang Perubahan Diberlakukan Tgl
Historis . diubah
PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK
No. Kode : SOP/UKP/7.6.1/01/001/2020
Terbitan :1
Daftar No.Revisi :-
KLINIK RONAA Tilik Tanggal Mulai
: 1 Desember 2020
HUSADA Berlaku
Halaman : 1/2

Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas melakukan anamnesis kepada keluarga
pasien?
2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik antara lain
sesak, RR meningkat, Hipotensi, takikardia, edema
periorbital, mata berair, hiperemi konjungtiva. Tanda
prodromal pada kulit berupa urtikaria dan eritema?
3 Apakah petugas menegakkan diagnosis syok anafilaktik?

4 Apakah petugas menghentikan faktor penyebab syok


anafilaktik?
5 Apakah petugas memposisikan pasien dengan posisi
trendeleburg?
6 Apakah petugas membebaskan jalan napas (kalau perlu
membuat jalan napas melalui mulut atau intubasi
endotrakea)?
7 Apakah petugas memberikan oksigen 3-5 lpm?
8 Apakah petugas melakukan infus RL/ NaCl hingga tekanan
darah stabil?
9 Apakah petugas memberikan adrenalin/epineprine 0,3 – 0,5
ml (dewasa) atau 0,01ml/kgbb (anak) dari larutan 1 : 1000 IM
(dapat diulangi 5–10 menit) atau secara IV pelan setelah 0,1
– 0,2 ml adrenalin dilarutkan dalam spuit 10 ml dengan NaCl
fisiologis?
10 Apakah petugas memberikan difenhidramin HCl 5 – 20 mg IV
dan deksametason 5 – 10 mg IV?
11 Apakah Petugas melakukan CPR bila terjadi cardiac arrest?
12 Apakah petugas mencuci tangan?
13 Apakah petugas melakukan KIE kepada keluarga?
14 Apakah petugas merujuk pasien bila diperlukan?
15 Apakah petugas melengkapi rekam medis?
16 Apakah petugas melakukan observasi?
Jumlah
Compliance rate (CR) : ……………..%
………………………………..,…………..

Auditee Auditor

-------------------------------------------- -------------------------------------------
NIP……………………………… NIP………………………………

Anda mungkin juga menyukai