Anda di halaman 1dari 5

KHITAN ATAU SIRKUMSISI

No. Kode
No. Revisi
SOP Tgl. Terbit
Halaman
UPTD
PUSKESMAS BELWANTO
BENTOT
1. Pengertian Sunat atau khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) adalah
tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit
penutup depan penis (kulub) atau preputium. Sirkumsisi bertujuan
untuk membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang
mungkin melekat pada ujung penis yang masih ada preputiumnya.

Ada 3 alasan utama orang menjalani sirkumsisi :

1. Karena indikasi medis.

2. Tindakan pencegahan penyakit (untuk masa depan).

3. Alasan agama/keyakinan.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani


pasien dengan sirkumsisi.
3. Kebijakan Penatalaksanaan sirkumsisi dilakukan oleh dokter,dan perawat .

1. Persiapan alat/perlengkapan khitan


4. Prosedur
Perlengkapan sebelum mulai menerima pasien untuk dikhitan,
terlebih dahulu kita harus melakukan persiapan.

1. Minor set/Sirkum Set terdiri dari :


- gunting dengan ujung tajam dan tumpul,
- pinset anatomis,
- Klem lurus 3 buah,
- Klem bengkok (mosquito) 1 buah,
- Neddle holder 1 buah- semuanya berukuran kecil-sedang
bukan yang besar-besar.
2. Wadah stainles untuk minor set- semuanya ini dalam kondisi
steril
3. Jarum cutting ukuran kecil-sedang dan benang cat-gut plain (
lebih baik lagi bila ada yang atraumatik)
4. Spuit 3 cc dan lidocain 2% atau Pehacain
5. Kassa steril yang cukup
6. Plester
7. Trifamycetin zalf,Bioplacenton (khitan dengan Cutter) atau
sofratule bila ada
8. Duk steril bolong, handskun steril ukuran sesuai tanga
9. Meja untuk pasien berbaring beserta perlaknya dan kipas angin,
serta pencahayaan yang baik atau headlamp.
10. Adrenalin yang sudah dimasukkan dalam spuit untuk jaga-jaga
saja
11. Alkohol 70 % dan betadine
12. Tempat sampah

Setelah persiapan lengkap lidocain sudah masuk dalam spuit


sebanyak 2,5 cc, jarum sudah dipegang oleh needle holder serta
benang catgut sudah terpasang (“klik” 2 kali) di pantat jarum,
barulah kita panggil pasien.

2. Tindakan Asepsis/Antisepsis dan Pemasangan Duk

1. Pegang dan tarik sedikit ujung prepusium dengan kasa steril


oleh tangan kiri.
2. Usapkan iodine povidon 10% ke seluruh permukaan penis dan
daerah sekitarnya dengan tangan kanan.
3. Dengan cara yang sama, usapkan juga alcohol 70%.
4. Tutuplah lapangan operasi dengan duk bolong steril.
3. Tindakan Anastesi blok

Menyuntikan Lidocain HCL 2% dengan jarum tegak lurus sedikit


diatas pangkal penis, diatas simfisis osis pubis sampai menembus
fasia Buch.

4. Tindakan Anastesi Infiltrasi

Lokasi penyuntikan adalah sekitar ½ - 2/3 proksimal batang penis


secara subkutis agak kedalam sedikit agar obat masuk ke tunika
albuginea. Jarum disuntikan di daerah dorsum penis proksimal
secara sub kutan, gerakkan kekanan, aspirasi, tarik jarum sambil
menginjeksikan cairan anestesi, jarum jangan sampai keluar
kemudian arahkan jaruh ke lateral kiri, ulangi seperti lateral kanan.
Kemudian jarum injeksikan di daerah ventral dan lakukan infiltrasi
seperti diatas sehingga pada akhirnya terbentuk Ring

5. Pembebasan Perlengketan dan pembersihan Smegma


Perlengketan yang dimaksud disini adalah antara prepusium dan
gland penis, kususnya didaerah korona glandis. Hal ini diakibatkan
adanya smegma yang menumpuk dan mengeras, akibat higiene yang
kurang baik atau karena kelainan phimosis

6. Lakukan Insisi (Teknik khitan standar/konvensional )


1. Tandai batas insisi
2. Pasang klem pada jam 12 dan 6 ditarik ke distal sampai teregang.
3. Urutlah glans seproksimal mungkin dan fiksasi glans dengan
tangan kiri.
4. Jepit koher pada batas yang telah kita tandai dengan arah
melintang miring (sekitar 40 derajat) antara jam 12 dan 6 ( jam 6
lebih distal)
5. Yaskinkan bahwa glans tidak terjepit.
6. Gunting / sayat dengan bisturi dibagian atas atau bawah koher.
7. Lepaskan koher dan munculkan kembali glans.
8. Rapikan sayatan terutama jika mukosa masih panjang.

7. Lakukan Haemostatis dan Mengatasi Perdarahan dengan Ligasi


Ligasi dapat dilakukan dengan menggunakan chromic cat gut atau
plain cat gut dengan ukuran 3,0

8. Lakukan Penjahitan Luka (Hekting)


Penjahitan biasanya dilakukan di jam 3, 6, 9, dan 12. Khusus untuk
penjahitan di daerah frenulum (jam 6) dengan teknik penjahitan
angka 8.

9. Lakukan Perawatan Luka


Setelah selesai di jahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu
beri dan olesi dengan salep antibiotik.Perawatan luka bisa dilakukan
dengan metode tertutup atau terbuka.

Metode Terbuka (Open Care)


Setelah diolesi betadine dan salep antibiotika biarkan secara terbuka
(dianjurkan urologi).
Metode Tertutup (Close Care)
Setelah diberi betadine dan salep antibiotika, berikan sufratule
secara melingkar. Tutup denga kasa steril, ujung kain kasa dipilin
sebagai tempat fiksasi supra pubic dengan menggunakan plester
(Balutan Suspensorium) atau biarkan berbentuk cincin (Balutan
Ring).

10. Medikamentosa

Analgetika : Antalgin 500mg PO,Asam Mefenamat 500mg PO


Antibiotika : Amoksisilin 500mg PO, Eritromisin 500mg 3dd1

Roboransia : Vitamin B Complex, Vitamin C

11. Edukasi

Luka dalam 3 hari jangan kena air.


Hati hati dengan perdarahan post circumsisi, bila ada segera
kontrol
Perbanyak istirahat
Bila selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisue atau kasa
Perbanyak dengan makan dan minum yang bergizi terutama yang
banyak mengandung protein, tidak ada larangan makan.
Setelah 3-5 hari post circumsisi buka perban di rumah segera
kontrol.
5. Terkait Rg. tindakan

Anda mungkin juga menyukai