Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BEKASI

UPTD PUSKESMAS JATIMULYA


JL. RAYA JATIMULYA TELP: (021) 82406904

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JATIMULYA

KABUPATEN BEKASI

NOMOR : 01/1857.15/PKM-JTM/2017

TENTANG

KEBIJAKAN PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS JATIMULYA KABUPATEN BEKASI,

Menimbang : a. bahwa kasus-kasus gawat darurat perlu di identifikasi.


b. bahwa kasus-kasus gawat darurat dapat mengancam nyawa atau
kecacatan permanen perlu diperhatikan.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Jatimulya tentang
Kebijakan Penanganan Pasien Gawat Darurat.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2009 tentang Praktik


Kedokteran:
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:
3. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan:
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat:
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JATIMULYA TENTANG


KEBIJAKAN PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT.

KESATU : Kebijakan Kepala Puskesmas terhadap kasus-kasus apa saja yang


merupakan kasus gawat darurat.
KEDUA : Kebijakan bahwa setiap petugas puskesmas harus bisa mengidentifikasi
kasus-kasus gawat darurat yang dapat ditangani di Puskesmas yang
diatur dalam Standar Prosedur Operasi (SPO).
KETIGA : Kebijakan setiap petugas harus bisa menangani sesuai prosedur, segera
merujuk apabila kasus tidak bisa ditangani.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Bekasi,


Pada tanggal: 03 Agustus 2017,

Kepala Puskesmas Jatimulya


Kabupaten Bekasi,

CICIH RAYASIH
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Jatimulya Kabupaten Bekasi
Nomor : 01/1857.15/PKM-JTM/2017
Tentang : KEBIJAKAN PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

KEBIJAKAN PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

A. TUJUAN

1. Mencegah kematian dan cacat pada penderita gawat darurat, hingga dapat hidup
dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagai mana mestinya.
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yaang lebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.

B. PRINSIP PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT

Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah
satu sistem/organ di bawah ini yaitu:
1. Susunan Syaraf Pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pankreas

Kegagalan (kerusakan) organ tersebut dapat disebabkan oleh:


1. Trauma/cedera yang juga dapat menyebabkan perdarahan
2. Infeksi
3. Keracunan
4. Degeneratif
5. Asfiksia
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar

Upaya pelayanan kesehatan gawat darurat pada dasarnya mencakup suatu rangkaian
kegiatan yang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah
kematian aau cacat yang mungkin terjadi.
Cakupan pelayanan yang perlu dikembangkan meliputi:
1. Penanganan penderita di tempat kejadian.
2. Tranportasi penderita gawat darurat dan tempat kejadian.
3. Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan penanggulangan
penderita gawat darurat.
4. Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan tenaga ahli.
5. Upaya penanggulangan penderita gawat darurat di tempat rujukan.
6. Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.

Kemampuan penanggulangan penderita gawat darurat yang harus dimiliki petugas


disamping pengetahuan dasar yang telah dimiliki, harus memperoleh tambahan
pengetahuan diantaranya adalah:
1. Untuk sistem pernafasan :
a. Mengenal sumbatan jalan nafas
b. Membebaskan jalan nafas
c. Resusitasi Jantung Paru
2. Untuk sistem sirkulasi
a. Mengenal aritmia jantung, shock dan infark miocard
b. Membuat rekaman jantung (EKG)
3. Untuk sistem vaskuler
a. Menghentikan perdarahan
b. Memasang infus
4. Untuk sistem syaraf
a. Mengenal koma dan memberi pertolongan pertama
b. Memberi pertolongan pertama pada trauma kepala
c. Mengenal stroke dan memberi pertolongan pertama
5. Untuk sistem imunologi
a. Mengenal shock
b. Memberi pertolongan pertama pada shock
6. Untuk sistem gastrointestinal
a. Mengenal nyeri abdomen akut
b. Memberi pertolongan pertama pada nyeri abdomen akut
7. Untuk sistem skeletal
a. Mengenal patah tulang
b. Mampu memasang bidai
c. Mampu mentransportasi penderita dengan patah tulang
8. Untuk Sistem Kulit
a. Memberi pertolongan pertama pada luka
b. Memberi pertolongan pertama pada luka bakar
9. Untuk sistem reproduksi
a. Mampu melayani persalinan
b. Mampu memberi pertolongan pertama pada keadaan darurat obstetri dan
ginekologi
10. Untuk sistem farmakologik/toksikologik
a. Mampu memberikan pertolongan pertama pada keracunan
b. Mampu memberikan pertolongan pertama pada penyalahgunaan obat
c. Mampu memberikan pertolongan pertama pada gigitan binatang

C. KASUS GAWAT DARURAT YANG BIASA DITANGANI

No. PENYAKIT
1 Asthma Persisten Ringan
2 Cedera Ringan
3 Kecelekaan Ringan
4 Syncope
5 Kejang Demam Sederhana
6 Diare dengan dehidrasi ringan
7 Luka bakar derajat 1
8 Hiperemesis Gravidarum

Kepala Puskesmas Jatimulya


Kabupaten Bekasi,

CICIH RAYASIH

Anda mungkin juga menyukai