Abstrak—Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya mengadakan sistem pengadaan (lelang) terhadap
merupakan rumah sakit spesialis pengobatan jiwa terbesar pengembang sistem informasi dan dimenangkan oleh
di Jawa Timur dan dinaungi langsung oleh provinsi Jawa Avesina. Namun saat ini proses administrasi, pelaporan
Timur. Rumah Sakit Jiwa Menur memiliki teknologi
hingga pembayaran (kasir) melalui aplikasi SIM-RS pada
informasi berdasarkan UU no.44 tahun 2009 pasal 52 ayat 1
namun belum bisa di optimalkan. Penerapan Sistem Rumah Sakit Jiwa Menur belum bisa di optimalkan, karena
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) di Rumah pada penerapan aplikasi SIM-RS perlu melakukan
Sakit Jiwa Menur memiliki pengembang dari teknologi penyesuaian kebutuhan dari proses bisnis sehingga SIM-RS
informasi tersebut dan mengimplementasikan ke dalam mengalami banyak permasalahan dari segi teknis maupun
proses bisnis penerimaan pasien melalui administrasi struktur organisasi.
hingga sistem pelaporan dan proses pembayaran (billing).
Maka perlu dilakukan evaluasi terhadap aplikasi SIM-RS
Evaluasi dilakukan untuk meningkatkan kesuksesan SIM-
RS kepada pengembang dengan mempertimbangan faktor-
untuk mengetahui kesalahan dan permasalahan yang terdapat
faktor kesuksesan dari ISSM. didalamnya dengan menerapkan faktor-faktor kesuksesan.
Permasalahan dari SIM-RS tersebut di evaluasi dengan Faktor-faktor kesuksesan yang mempengaruhi sistem didasari
menerapkan Information System Success Model (ISSM) oleh model penelitian yaitu, Information System Success
untuk menentukan faktor-faktor kesuksesan. ISSM Model (ISSM) (DeLone & McLean, 2003).
memiliki dimensi-dimensi penilaian diantaranya
Information Quality, System Quality, Service Quality
mempengaruhi Intention to Use dan User Satisfaction.
Penentuan rekomendasi dapat ditunjukan oleh nilai Net
Benefit atau dimensi akhir, berdasarkan nilai dimensi
intention to use dan user satisfaction. Pengujian
menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling)
sebagai suatu teknik permodelan untuk analisis faktor,
analisis jalur, analisis model dan analisis struktural.
Tugas Akhir ini mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kesuksesan SIM-RS di Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya. Faktor-faktor kesuksesan tersebut
dievaluasikan dengan aplikasi SIM-RS dan disesuaikan
dengan enam dimensi pada Information System Success
Model (ISSM). Dari hasil analisis yang dilakukan, didapat
bahwa dimensi akhir Net Benefit hanya berpengaruh Gambar 1 D&M IS Success Model Terbaru (DeLone &
signifikan terhadap intention to use. McLean, 2003)
Kata Kunci—Evaluasi, Information System Success Model Berdasarkan dari proses dan pertimbangan sebab akibat
(ISSM), Structural Equation Model (SEM). dari model yang memiliki enam dimensi konstruksi dan
saling terikat yaitu Information Quality, System Quality,
I. PENDAHULUAN Service Quality, Intention to Use, User Satisfaction untuk
mengertahui kesuksesan ke dalam Net Benefit. Keterkaitan
P eningkatan penderita gangguan jiwa pada Rumah Sakit
Jiwa Menur Surabaya memanfaatkan sebuah aplikasi antar dimensi memiliki tujuan yang penting untuk mengukur,
menganalisis, serta melaporkan kesuksesan sistem informasi
untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi dan
akreditasi dari Pemerintahan Provinsi Jawa Timur terhadap yang berkualitas. Hasil akhir tugas akhir ini akan
peningkatan layanan, berdasarkan UU No.4 Tahun 2009 memberikan rekomendasi dari evaluasi terhadap aplikasi
Pasal.52 Ayat.1. Maka Rumah Sakit Jiwa Menur SIM-RS dan dapat membantu Rumah Sakit Jiwa Menur
2
melakukan perbaikan.
- Proses Bisnis
- Literatur Tahap Persiapan - Faktor-faktor kesuksesan
- Paper, buku, jurnal, dan internet
- Studi Literatur
- Faktor-Faktor Kesuksesan
- Dimensi-dimensi atau indikator Pembuatan Model - Model Konseptual D. Penyusunan Kuesioner
model - Hipotesis
- Pemetaan ke model ISSM
Pembuatan kuesioner dari model konseptual dan hipotesis
- Model Konseptual
Penyusunan Kuisioner - Kuisioner
- Hipotesis
- Membuat Kuisioner
ISSM untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk
- Kuisioner Pengumpulan Data 1
- Kuisioner telah diisi oleh
sampel (n) = 8 orang
penelitian.
pengguna
- Penyebaran kuisioner terhadap
beberapa pengguna dengan sampel
(n) = 8 orang E. Pengumpulan Data 1&2
TIDAK
Valid dan
Reliabel ? Tahap ini dilakukan dua kali untuk memastikan data yang
YA dimiliki bernilai valid dan reliabel. Pada pengumpulan data
- Seluruh Kuisioner telah
- Kuisioner valid dan
reliabel
Pengumpulan data 2
- Penyebaran kuisioner terhadap
diisi oleh seluruh sampel (n)
atau pengguna
pertama kuesioner disebarkan kepada pengguna atau sample
seluruh pengguna dengan sampel
TIDAK
(n) = 40-45 orang (n) kecil sejumlah 8 orang, sedangkan untuk pengumpulan
Valid dan
Reliabel ?
data kedua kuesioner disebarkan kepada pengguna atau
YA sampel (n) besar sejumlah 40 orang.
- Seluruh kuisioner telah terisi Analisis Data
oleh seluruh pengguna - Informasi dari perhitungan
- Kuisioner valid dan reliabel - Analisis deskriptif statistik komponen SEM
F. Analisis Data
- Seluruh kuisioner telah terisi Pengujian Hipotesa - Hasil Pengujian
oleh seluruh pengguna
- Informasi dari perhitungan
- Uji Hipotesis Tahap analisis terhadap kuesioner yang bernilai valid dan
- Metode analisis hasil
komponen SEM seluruh akhir
reliabel selanjutnya dilakukan dua analisis yaitu, analisis
- Hasil Pengujian Tahap Akhir - Kesimpulan dan
Rekomendasi
deskriptif statistik dan analisis inferensial.
- Membuat kesimpulan dan - Buku Tugas Akhir
rekomendasi hasil pengujian
END
G. Pengujian Hipotesis
Gambar 2 Metodologi Penelitian Tahap pengujian hipotesis yang disesuaikan dengan tujuan
untuk membuktikan hipotesis pada setiap dimensi sesuai
A. Tahap Persiapan ISSM. Berdasarkan hasil dari output aplikasi online GeSC.
Tahap pengumpulan berbagai informasi yang berkaitan
H. Tahap Akhir
dengan tugas akhir yaitu studi literatur untuk mengetahui
faktor-faktor kesuksesan. Tahap pembuatan rekomendasi perbaikan aplikasi SIM-RS
terhadap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya serta pembuatan
B. Penentuan Dimensi kesimpulan dan saran
Tahap mengetahui dimensi atau indikator penelitian yang
disesuaikan dengan Information System Success Model
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
(ISSM) melalui wawancara pada studi kasus.
Pengumpulan data yang didapat dari wawancara dan
C. Pembuatan Model kuesioner untuk menentukan dimensi dan indikatornya,
Mengetahui model konseptual untuk memudahkan selanjutnya analisis inferensial melalui uji asumsi kualitas
pengerjaan sesuai dengan ISSM dan diketahui juga desain pengukuran untuk mengetahui nilai reliabilitas, validitas, dan
penelitian, sebagai berikut: linieritas menggunakan tools Microsoft Excel dan SPSS
16.00. Untuk melakukan analisis model menggunakan
aplikasi online GeSCA yang dapat dibuka pada link:
http://www.sem-gesca.org.
A. Penentuan Dimensi
Hasil dari wawancara terhadap supervise dan staf
penanggung jawab aplikasi SIM-RS, maka diketahui dimensi
dan indikator pembentukannya, sebagai berikut:
3
serta melakukan update sistem agar sistem cepat manajemen rumah sakit (SIM-RS) belum bisa
untuk input data. dikatakan sukses karena hanya satu hipotesis yang
- Security (Keamanan): memperhatikan dan diterima.
meningkatkan hak akses terhadap fungsionalitas - Dimensi Net benefit memiliki indikator untuk
pengguna, dan menerapkan verifikasi akun, kontrol mengetahui keefektifan dan efisiensi kinerja
akses, fitur 'captcha' pada saat melakukan login, dsb. pengguna dalam kesuksesan implementasi SIM-
c. Rekomendasi berdasarkan dimensi kepuasan RS dan dipengaruhi oleh dimensi intention to
pengguna (user satisfaction) use.
a) Accuracy (keakuratan) aplikasi SIM-RS - Dimensi intention to use dipengaruhi secara positif
Sebaiknya meningkatkan ketelitian dalam namun tidak signifikan oleh system quality
menyajikan informasi pasien, penanggung jawab (kualitas sistem) dari aplikasi SIM-RS
dapat memberikan umpan balik dengan meminta - Indikator yang paling mempresentasikan system
pengguna aplikasi SIM-RS memberikan quality yaitu response time perihal kecepatan
tanggapan. input data pada aplikasi SIM-RS dapat
b) Content (konten) aplikasi SIM-RS meningkatkan niat menggunakan pengguna
Sebaiknya menampilkan konten yang aplikasi SIM-RS.
informative dengan desain antar muka
(interface) aplikasi SIM-RS sesuai standart dan 3. Berdasarkan hipotesis yang diterima yaitu,
berpedoman pada ilmu Human Computer hipotesis.8. Maka diketahui hasil dari identifikasi
Interaction (HCI). Penanggung jawab dapat model struktural, kesuksesan aplikasi SIM-RS
memperhatikan kondisi pengguna dengan dipengaruhi oleh dimensi intention to use (niat
memberikan wadah harapan pengguna terhadap untuk menggunakan) karena dimensi tersebut yang
aplikasi SIM-RS. paling menjelaskan manfaat (net benefit)
c) Currency (masa berlaku informasi) aplikasi SIM- implementasi SIM-RS.
RS - Peningkatan niat untuk menggunakan (intention to
Sebaiknya penanggung jawab melakukan use) pengguna aplikasi SIM-RS, dapat
pembaruan (update) isi dari informasi yang dilakukan dengan memberikan kemudahan
ditampilkan. akses dan aplikasi SIM-RS dapat digunakan
setiap hari dalam seminggu, agar kinerja
IV. KESIMPULAN DAN SARAN pegawai secara efektif dan efisien meningkat.
- Peningkatan akses aplikasi SIM-RS memerlukan
A. Kesimpulan kontrol penanggungjawab secara berkala agar
Dari pelaksanaan penelitian tugas akhir ini didapatkan mendapatkan manfaat (net benefit) dari
kesimpulan: implementasi SIM-RS agar semakin maksimal.
1. Faktor-faktor yang mendeskripsikan kesuksesan ada
enam variabel atau dimensi, yaitu Information Intention to use berpengaruh yang paling besar dari
Quality, System Quality, Service Quality, Intention system quality. Beberapa tindakan yang dapat
to Use, User Satisfaction, Net Benefit dan indikator- meningkatkan system quality berdasarkan indikator
indikator yang mendukung keenam variabel atau yang mempengaruhi diantaranya:
dimensi tersebut.
a) Accessibility (Kemudahan akses atau fleksibel)
Sebaiknya aplikasi SIM-RS dapat diakses melalui
2. Berdasarkan identifikasi goodness of FIT diketahui
software lain seperti (windows7 atau linux) dan
nilai FIT (varian total dari seluruh variabel atau
browser lain seperti (chrome atau internet explorer)
dimensi yang menjelaskan model) sebesar 56,7%
agar pengguna fleksibel atau mudah dalam
yang mengartikan bahwa model penelitian cukup
menyelesaikan pekerjaannya. Dan dapat diakses
baik karena diatas 50% dan cukup menjelaskan
melalui hardware lain yang lebih mudah digunakan
fenomena yang dikaji pada penelitian Tugas Akhir
atau fleksibel seperti laptop (komputer jinjing),
ini untuk mengetahui kesuksesan implementasi
handphone (HP), dan lainnya.
aplikasi SIM-RS di Rumah Sakit Jiwa Menur
b) Ease of Use (Kemudahan penggunaan)
Surabaya.
Sebaiknya tampilan sistem lebih mudah digunakan
dengan tampilan utama (interface) aplikasi SIM-RS
Berdasarkan 9 hipotesis penelitian kali ini, diketahui
jelas dan sederhana. Dan memiliki fasilitas bantuan
hanya satu hipotesis yang diterima yaitu hipotesis 8
yang mudah ditemukan seperti fitur ‘Help’, untuk
dengan keterangan Niat berpengaruh positif dan
memudahkan pengguna menyelesaikan
signifikan terhadap net benefit (manfaat). Hipotesis
pekerjaannya.
tersebut dapat digunakan sebagai acuan penarikan
c) Response Time (Kecepatan akses)
rekomendasi dan menjelaskan sistem informasi
7