Anda di halaman 1dari 7

1

EVALUASI KESUKSESAN “SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN (SIM-RS) PADA RUMAH SAKIT JIWA
MENUR SURABAYA” MENGGUNAKAN
INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL (ISSM)
Nurul Iriandani, Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc, dan Anisah Herdiyanti, S.Kom, M.Sc
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: nurul10@mhs.is.its.ac.id, hanim03@gmail.com, anisah.herdiyanti@gmail.com

Abstrak—Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya mengadakan sistem pengadaan (lelang) terhadap
merupakan rumah sakit spesialis pengobatan jiwa terbesar pengembang sistem informasi dan dimenangkan oleh
di Jawa Timur dan dinaungi langsung oleh provinsi Jawa Avesina. Namun saat ini proses administrasi, pelaporan
Timur. Rumah Sakit Jiwa Menur memiliki teknologi
hingga pembayaran (kasir) melalui aplikasi SIM-RS pada
informasi berdasarkan UU no.44 tahun 2009 pasal 52 ayat 1
namun belum bisa di optimalkan. Penerapan Sistem Rumah Sakit Jiwa Menur belum bisa di optimalkan, karena
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) di Rumah pada penerapan aplikasi SIM-RS perlu melakukan
Sakit Jiwa Menur memiliki pengembang dari teknologi penyesuaian kebutuhan dari proses bisnis sehingga SIM-RS
informasi tersebut dan mengimplementasikan ke dalam mengalami banyak permasalahan dari segi teknis maupun
proses bisnis penerimaan pasien melalui administrasi struktur organisasi.
hingga sistem pelaporan dan proses pembayaran (billing).
Maka perlu dilakukan evaluasi terhadap aplikasi SIM-RS
Evaluasi dilakukan untuk meningkatkan kesuksesan SIM-
RS kepada pengembang dengan mempertimbangan faktor-
untuk mengetahui kesalahan dan permasalahan yang terdapat
faktor kesuksesan dari ISSM. didalamnya dengan menerapkan faktor-faktor kesuksesan.
Permasalahan dari SIM-RS tersebut di evaluasi dengan Faktor-faktor kesuksesan yang mempengaruhi sistem didasari
menerapkan Information System Success Model (ISSM) oleh model penelitian yaitu, Information System Success
untuk menentukan faktor-faktor kesuksesan. ISSM Model (ISSM) (DeLone & McLean, 2003).
memiliki dimensi-dimensi penilaian diantaranya
Information Quality, System Quality, Service Quality
mempengaruhi Intention to Use dan User Satisfaction.
Penentuan rekomendasi dapat ditunjukan oleh nilai Net
Benefit atau dimensi akhir, berdasarkan nilai dimensi
intention to use dan user satisfaction. Pengujian
menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling)
sebagai suatu teknik permodelan untuk analisis faktor,
analisis jalur, analisis model dan analisis struktural.
Tugas Akhir ini mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kesuksesan SIM-RS di Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya. Faktor-faktor kesuksesan tersebut
dievaluasikan dengan aplikasi SIM-RS dan disesuaikan
dengan enam dimensi pada Information System Success
Model (ISSM). Dari hasil analisis yang dilakukan, didapat
bahwa dimensi akhir Net Benefit hanya berpengaruh Gambar 1 D&M IS Success Model Terbaru (DeLone &
signifikan terhadap intention to use. McLean, 2003)

Kata Kunci—Evaluasi, Information System Success Model Berdasarkan dari proses dan pertimbangan sebab akibat
(ISSM), Structural Equation Model (SEM). dari model yang memiliki enam dimensi konstruksi dan
saling terikat yaitu Information Quality, System Quality,
I. PENDAHULUAN Service Quality, Intention to Use, User Satisfaction untuk
mengertahui kesuksesan ke dalam Net Benefit. Keterkaitan
P eningkatan penderita gangguan jiwa pada Rumah Sakit
Jiwa Menur Surabaya memanfaatkan sebuah aplikasi antar dimensi memiliki tujuan yang penting untuk mengukur,
menganalisis, serta melaporkan kesuksesan sistem informasi
untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi dan
akreditasi dari Pemerintahan Provinsi Jawa Timur terhadap yang berkualitas. Hasil akhir tugas akhir ini akan
peningkatan layanan, berdasarkan UU No.4 Tahun 2009 memberikan rekomendasi dari evaluasi terhadap aplikasi
Pasal.52 Ayat.1. Maka Rumah Sakit Jiwa Menur SIM-RS dan dapat membantu Rumah Sakit Jiwa Menur
2

melakukan perbaikan.

II. METODE PENELITIAN


Metode penelitian atau metodologi merupakan tahapan
pengerjaan tugas akhir. Bertujuan untuk mengerjakan
tugas akhir agar diselesaikan terarah, teratur, dan
sistematis. Metode pengerjaan disajikan dalam bagan pada
gambar.1:
INPUT PROSES OUTPUT
START

- Proses Bisnis
- Literatur Tahap Persiapan - Faktor-faktor kesuksesan
- Paper, buku, jurnal, dan internet
- Studi Literatur

- Faktor-faktor kesuksesan - Dimensi-dimensi atau


Penentuan Dimensi
- Wawancara
indikator model Gambar 3 Desain Penelitian
- Literature Review

- Faktor-Faktor Kesuksesan
- Dimensi-dimensi atau indikator Pembuatan Model - Model Konseptual D. Penyusunan Kuesioner
model - Hipotesis
- Pemetaan ke model ISSM
Pembuatan kuesioner dari model konseptual dan hipotesis
- Model Konseptual
Penyusunan Kuisioner - Kuisioner
- Hipotesis
- Membuat Kuisioner
ISSM untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk
- Kuisioner Pengumpulan Data 1
- Kuisioner telah diisi oleh
sampel (n) = 8 orang
penelitian.
pengguna
- Penyebaran kuisioner terhadap
beberapa pengguna dengan sampel
(n) = 8 orang E. Pengumpulan Data 1&2
TIDAK
Valid dan
Reliabel ? Tahap ini dilakukan dua kali untuk memastikan data yang
YA dimiliki bernilai valid dan reliabel. Pada pengumpulan data
- Seluruh Kuisioner telah
- Kuisioner valid dan
reliabel
Pengumpulan data 2
- Penyebaran kuisioner terhadap
diisi oleh seluruh sampel (n)
atau pengguna
pertama kuesioner disebarkan kepada pengguna atau sample
seluruh pengguna dengan sampel
TIDAK
(n) = 40-45 orang (n) kecil sejumlah 8 orang, sedangkan untuk pengumpulan
Valid dan
Reliabel ?
data kedua kuesioner disebarkan kepada pengguna atau
YA sampel (n) besar sejumlah 40 orang.
- Seluruh kuisioner telah terisi Analisis Data
oleh seluruh pengguna - Informasi dari perhitungan
- Kuisioner valid dan reliabel - Analisis deskriptif statistik komponen SEM
F. Analisis Data
- Seluruh kuisioner telah terisi Pengujian Hipotesa - Hasil Pengujian
oleh seluruh pengguna
- Informasi dari perhitungan
- Uji Hipotesis Tahap analisis terhadap kuesioner yang bernilai valid dan
- Metode analisis hasil
komponen SEM seluruh akhir
reliabel selanjutnya dilakukan dua analisis yaitu, analisis
- Hasil Pengujian Tahap Akhir - Kesimpulan dan
Rekomendasi
deskriptif statistik dan analisis inferensial.
- Membuat kesimpulan dan - Buku Tugas Akhir
rekomendasi hasil pengujian

END
G. Pengujian Hipotesis
Gambar 2 Metodologi Penelitian Tahap pengujian hipotesis yang disesuaikan dengan tujuan
untuk membuktikan hipotesis pada setiap dimensi sesuai
A. Tahap Persiapan ISSM. Berdasarkan hasil dari output aplikasi online GeSC.
Tahap pengumpulan berbagai informasi yang berkaitan
H. Tahap Akhir
dengan tugas akhir yaitu studi literatur untuk mengetahui
faktor-faktor kesuksesan. Tahap pembuatan rekomendasi perbaikan aplikasi SIM-RS
terhadap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya serta pembuatan
B. Penentuan Dimensi kesimpulan dan saran
Tahap mengetahui dimensi atau indikator penelitian yang
disesuaikan dengan Information System Success Model
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
(ISSM) melalui wawancara pada studi kasus.
Pengumpulan data yang didapat dari wawancara dan
C. Pembuatan Model kuesioner untuk menentukan dimensi dan indikatornya,
Mengetahui model konseptual untuk memudahkan selanjutnya analisis inferensial melalui uji asumsi kualitas
pengerjaan sesuai dengan ISSM dan diketahui juga desain pengukuran untuk mengetahui nilai reliabilitas, validitas, dan
penelitian, sebagai berikut: linieritas menggunakan tools Microsoft Excel dan SPSS
16.00. Untuk melakukan analisis model menggunakan
aplikasi online GeSCA yang dapat dibuka pada link:
http://www.sem-gesca.org.
A. Penentuan Dimensi
Hasil dari wawancara terhadap supervise dan staf
penanggung jawab aplikasi SIM-RS, maka diketahui dimensi
dan indikator pembentukannya, sebagai berikut:
3

1) Dimensi Pertama (D1): Information Quality D2C2A 0.664** 0,4026 Valid


Indikator: Accuracy, Content, Currency D2C2B 0.472** 0,4026 Valid
2) Dimensi Dua (D2): System Quality D2C3A 0.807** 0,4026 Valid
Indikator: Accessibility, Easy of Use, Response Time, D2C4B 0.492** 0,4026 Valid
Security D2C4B 0.372* 0,4026 Tidak Valid
3) Dimensi Tiga (D3): Service Quality SERVISE QUALITY
Indikator: Assurance, Reliability, Responseveness, D3C1A 0.468** 0,4026 Valid
Empathy, Tangibles. D3C1B 0.509** 0,4026 Valid
4) Dimensi Empat (D4): Intention To Use D3C2A 0.564** 0,4026 Valid
Indikator: Availability.
D3C2B 0.539** 0,4026 Valid
5) Dimensi Lima (D5): User Satisfaction
D2C3A 0.638** 0,4026 Valid
Indikator: Usefulness dan Overall Satisfaction.
D3C3B 0.542** 0,4026 Valid
6) Dimensi Enam (D6): Net Benefit
D3C4B 0.656** 0,4026 Valid
Indikator: Incremental Efficiency dan Incremental
Effectiveness. D3C4B 0.601** 0,4026 Valid
D3C5A 0.450** 0,4026 Valid
B. Uji Asumsi Kualitas Pengukuran D3C5B 0.406** 0,4026 Valid
1) Uji Reliabilitas Dimensi Spearma’s rho Tabel-r Keterangan
Untuk mengetahui kekonsistenan responden dalam INTENTION TO USE
memberikan jawaban kueisoner. Pengujian statistik Cronbach D4C1A 0.715** 0,4026 Valid
Alpha (α) lebih dari 0,6. D4C1B 0.704** 0,4026 Valid
Tabel 1 Uji Reliabilitas D4C2A 0.352* 0,4026 Tidak Valid
Cronbach’s D4C2B 0.315* 0,4026 Tidak Valid
Dimensi Reliabel
Alpha USER SATISFACTION
Dimensi Kualitas Informasi 0.885 √ D5C1A 0.576** 0,4026 Valid
Dimensi Kualitas Sistem 0.727 √ D5C1B 0.585** 0,4026 Valid
D5C2A 0.469** 0,4026 Valid
Dimensi Kualitas Layanan 0.898 √ D5C2B 0.535** 0,4026 Valid
Dimensi Niat untuk √ NET BENEFIT
0.799 D6C1 0.715** 0,4026 Valid
Menggunakan D6C2 0.704** 0,4026 Valid
Dimensi Kepuasan Pengguna 0.859 √
Dari tabel.2 diatas, diketahui empat pernyataan tidak valid
Dimensi Manfaat 0.943 √ karena nilai spearman’s rho kurang dari nilai tabel-r
(0,4026). Indikator yang bernilai tidak valid tersebut terletak
pada indikator accessibility, security, dan necessity. Sehingga
Maka diketahui setiap dimensi bersifat reliabel dan terbukti
untuk pernyataan indikator tersebut harus dihapuskan agar
responden konsisten memberikan jawaban.
seluruh data memiliki nilai validitas tinggi dan tidak
mempengaruhi uji linieritas.
2) Uji Validitas
Untuk mengetahui tingkat kevalidan dari kuesioner, maka
3) Uji Linieritas
uji validitas menggunakan Spearman’s rho karena data dari
Merupakan syarat statistik parametik khusus untuk
kuesioner bernilai skala likert. Selanjutnya membandingkan
menganalisis korelasi atau regresi linier. Uji linieritas juga
dengan r-table yang bernilai 0,4026. Berikut hasil uji
digunakan untuk mengetahui uji hipotesis. Untuk mengetahui
validitas dari seluruh pernyataan pada indikator:
hubungan antar dimensi independen dengan dependen telah
Tabel 2 Uji Validitas
signifikan. Dari nilai p-value pada uji F (ANOVA) sebesar
Dimensi Spearma’s rho Tabel-r Keterangan
0,015 (kurang dari 0,05) dan mengetahui pengaruh seluruh
INFORMATION QUALITY
signifikan antar variabel atau dimensi (NURJANNAH,
D1C1A 0.679** 0,4026 Valid 2008).
D1C1B 0.772** 0,4026 Valid Tabel 3 Uji Linieritas
D1C2A 0.674** 0,4026 Valid Signifikan
D1C2B 0.535** 0,4026 Valid Variabel Linearity
Linear
D1C3A 0.619** 0,4026 Valid
D1C3B 0.770** 0,4026 Valid Kualitas Informasi  Niat 0.000

SYSTEM QUALITY Menggunakan
D2C1A 0.392* 0,4026 Tidak Valid
D2C1B 0.484** 0,4026 Valid
4

Signifikan D. Identifikasi Model Pengukuran


Variabel Linearity
Linear
Hasil dari aplikasi online GeSCA terdapat tabel model
Kualitas Informasi  0.000 pengukuran yang menunjukan berapa banyak variansi latena

Kepuasa Pengguna pada kuesioner. Seluruh variabel atau dimensi penelitian
Kualitas Sistem  Niat 0.000 memiliki indikator reflektif, karena indikator tidak
√ mempengaruhi konstruknya dan indikator dapat dirubah
Menggunakan
sesuai kebutuhan. Berikut hasil dari model pengukuran
Kualitas Sistem  0.000 seluruh variabel atau dimensi:

Kepuasa Pengguna Tabel 5 Identifikasi Model Pengukuran
Kualitas Layanan  Niat 0.001 Loading
√ Variabel
Menggunakan Estimate SE CR
Kualitas Layanan  0.012 Informaton Quality AVE = 0.670, Alpha =0.900

Kepuasa Pengguna D1C1A 0.822 0.048 17.13*
Niat Menggunakan  Kepuasa 0.000 D1C1B 0.895 0.053 16.93*

Pengguna D1C2A 0.790 0.097 8.11*
Niat Menggunakan  Manfaat 0.000 √ D1C2B 0.692 0.114 6.09*
Kepuasa Pengguna  Manfaat 0.020 √ D1C3A 0.837 0.059 14.18*
D1C3B 0.858 0.047 18.18*
Maka diketahui model penelitian bersifat linier dan System Quality AVE = 0.480, Alpha =0.690
memiliki hubungan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara signifikan. D2C1B 0.497 0.279 1.78
C. Identifikasi Godness of FIT D2C2A 0.831 0.071 11.71*
Memiliki empat penilaian untuk mengukur model penelitian D2C2B 0.634 0.192 3.31*
secara keseluruhan dan berfungsi untuk mengetahui jumlah D2C3A 0.867 0.052 16.83*
parameter bebas dalam model fit. D2C4A 0.555 0.317 1.75
Tabel 4 Identifikasi Godness of FIT
Model Fit Loading
Variabel
FIT 0.567 Estimate SE CR
AFIT 0.541 Service Quality AVE = 0.537, Alpha =0.898
GFI 0.993 D3C1A 0.634 0.135 4.68*
SRMR 0.293 D3C1B 0.783 0.171 4.58*
NPAR 67 D3C2A 0.771 0.066 11.64*
Diketahui nilai FIT 0,567 atau 56,7% yang berarti model D3C2B 0.755 0.117 6.44*
cukup baik untuk menjelaskan fenomena yang dikaji dan D3C3A 0.776 0.071 10.98*
sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Untuk nilai GFI sebesar
0,993 yang berarti model telah sesuai karena memiliki nilai D3C3B 0.696 0.090 7.7*
mendekati 1. Untuk nilai SRMR adalah nilai yang D3C4A 0.839 0.050 16.81*
berbanding terbalik dengan nilai GFI. Nilai SRMR mengukur
D3C4B 0.766 0.151 5.08*
model fit untuk membedakan korelasi yang diamati dan
memiliki nilai 0,293 mendekati 0, maka model fit sudah D3C5A 0.606 0.161 3.76*
cocok dan dapat diterima. D3C5B 0.664 0.195 3.42*
Intention to Use AVE = 0.862, Alpha =0.840
D4C1A 0.950 0.020 46.48*
D4C1B 0.907 0.060 15.14*
User Satisfaction AVE = 0.703, Alpha =0.859
D5C1A 0.886 0.049 18.24*
D5C1B 0.904 0.036 25.42*
D5C2A 0.829 0.060 13.93*
5

D5C2B 0.722 0.155 4.65* Path Coefficients


Ket
Net Benefit AVE = 0.947, Alpha =0.943 Estimate SE CR
D6C1 0.968 0.020 47.99* 4 User Satisfaction
D6C2 0.978 0.009 109.01* H Service Quality
-0.074 0.315 0.23 Ditolak
5 Intention to Use
Dari tabel.5 diatas, diketahui nilai AVE adalah jumlah H Service Quality
0.048 0.356 0.14 Ditolak
rata-rata varian dari indikator yang dijelaskan oleh variabel 6 User Satisfaction
laten, sedangkan nilai alpha mengidentifikasikan Cronbach’s H User Satisfaction
0.264 0.264 0.264 Ditolak
Alpha. 7 Intention to Use
Pada kolom Loading menampilkan berapa banyak variasi H Intention to Use
0.904 0.088 10.29* Diterima
indikator yang dijelaskan pada variabel laten. Nilai estimate 8 Net Benefit
adalah individual indikator untuk mengetahui pengaruh H User Satisfaction
positif atau negatif, sedangkan nilai CR (critical error) -0.137 0.131 1.05 Ditolak
9 Net Benefit
merupakan nilai mutlak dari pembagian nilai standard SE
(standard error). Nilai CR juga digunakan untuk mengetahui Dari tabel.6 diatas, penelitian ini memiliki 9 hipotesis
hasil yang signifikan melalui tanda bintang (*) setelah angka utama untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan
atau nominal. antar variabel atau dimensi. Nilai estimate positif (+) dan
Indikator memiliki pernyataan yang memiliki pengaruh negatif (-) untuk mengetahui pengaruhnya ke variabel
besar terhadap variabel atau dimensinya dilihat dari nilai dependen, sedangkan nilai CR bertujuan untuk mengetahui
estimate tertinggi. Bila nilai estimate tinggi secara otomatis pengaruh signifikan diketahui melalui tanda bintang (*)
nilai critical error (CR) juga tinggi dan pasti signifikan. setelah angka atau nominal.
E. Identifikasi Model Struktural Dari 9 hipotesis penelitian hanya satu hipotesis yang
Model struktural dapat menggambarkan hubungan antar diterima karena memiliki pengaruh positif dan memiliki
variabel laten atau dimensi (Loehlin, 2004). Identifikasi ini tanda bintang (*) setelah angka yaitu hipotesis 8. Hipotesis
bertujuan untuk menganalisis hasil koefisien jalur (hipotesis) itu adalah Niat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
yang dimiliki oleh masing-masing variabel atau dimensi. net benefit (manfaat).
F. Rekomendasi
Nilai dari net benefit dipengaruhi oleh intention to use
dan user satisfaction. Namun, hasil dari pengujian hipotesis
nilai intention to use paling mempengaruhi kesuksesan net
benefit (hipotesis.8) karena dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas penggunaan SIM-RS.
a. Rekomendasi berdasarkan dimensi Net Benefit
Kemudahan akses penggunaan aplikasi SIM-RS
sebaiknya diberikan kontrol oleh penanggungjawab agar
memudahkan pengguna dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Berdasarkan analisis deskriptif data
kuesioner sebagian besar pengguna (lebih dari 70%)
Gambar 4 Model Struktural setuju bahwa aplikasi SIM-RS mudah diakses dan dapat
diakses 24jam/ 7hari.
Dari gambar.4 diatas, ditampilkan hasil perhitungan b. Rekomendasi berdasarkan dimensi Intention to use
koefisien jalur dari aplikasi online GeSCA. Untuk keterangan
Peningkatan intention to use (niat untuk
dari nilai tersebut dijelaskan pada tabel dibawah ini:
menggunakan) aplikasi SIM-RS paling dipengaruhi oleh
Tabel 6 Nilai Koefisien Jalur
indikator dalam system quality.
Path Coefficients - Accessibility (Kemudahan akses atau fleksibel): dapat
Ket
Estimate SE CR diakses melalui software lain (windows7 atau linux),
H Information Quality browser lain seperti (chrome atau internet explorer),
-0.019 0.453 0.04 Ditolak dan Hardware lain seperti laptop, handphone, dsb.
1 Intention to Use
H Information Quality - Ease of Use (Kemudahan Penggunaan): sebaiknya
0.512 0.430 1.19 Ditolak memiliki tampilan sistem dan interface yang lebih
2 User Satisfaction
mudah untuk digunakan, serta fasilitas bantuan
H System Quality
0.659 0.570 1.16 Ditolak seperti fitur ‘Help’.
3 Intention to Use
- Response Time (Kecepatan Akses): menambah
H System Quality 0.075 0.641 0.12 Ditolak kapasitas Hard Disk, RAM dan processor server,
6

serta melakukan update sistem agar sistem cepat manajemen rumah sakit (SIM-RS) belum bisa
untuk input data. dikatakan sukses karena hanya satu hipotesis yang
- Security (Keamanan): memperhatikan dan diterima.
meningkatkan hak akses terhadap fungsionalitas - Dimensi Net benefit memiliki indikator untuk
pengguna, dan menerapkan verifikasi akun, kontrol mengetahui keefektifan dan efisiensi kinerja
akses, fitur 'captcha' pada saat melakukan login, dsb. pengguna dalam kesuksesan implementasi SIM-
c. Rekomendasi berdasarkan dimensi kepuasan RS dan dipengaruhi oleh dimensi intention to
pengguna (user satisfaction) use.
a) Accuracy (keakuratan) aplikasi SIM-RS - Dimensi intention to use dipengaruhi secara positif
Sebaiknya meningkatkan ketelitian dalam namun tidak signifikan oleh system quality
menyajikan informasi pasien, penanggung jawab (kualitas sistem) dari aplikasi SIM-RS
dapat memberikan umpan balik dengan meminta - Indikator yang paling mempresentasikan system
pengguna aplikasi SIM-RS memberikan quality yaitu response time perihal kecepatan
tanggapan. input data pada aplikasi SIM-RS dapat
b) Content (konten) aplikasi SIM-RS meningkatkan niat menggunakan pengguna
Sebaiknya menampilkan konten yang aplikasi SIM-RS.
informative dengan desain antar muka
(interface) aplikasi SIM-RS sesuai standart dan 3. Berdasarkan hipotesis yang diterima yaitu,
berpedoman pada ilmu Human Computer hipotesis.8. Maka diketahui hasil dari identifikasi
Interaction (HCI). Penanggung jawab dapat model struktural, kesuksesan aplikasi SIM-RS
memperhatikan kondisi pengguna dengan dipengaruhi oleh dimensi intention to use (niat
memberikan wadah harapan pengguna terhadap untuk menggunakan) karena dimensi tersebut yang
aplikasi SIM-RS. paling menjelaskan manfaat (net benefit)
c) Currency (masa berlaku informasi) aplikasi SIM- implementasi SIM-RS.
RS - Peningkatan niat untuk menggunakan (intention to
Sebaiknya penanggung jawab melakukan use) pengguna aplikasi SIM-RS, dapat
pembaruan (update) isi dari informasi yang dilakukan dengan memberikan kemudahan
ditampilkan. akses dan aplikasi SIM-RS dapat digunakan
setiap hari dalam seminggu, agar kinerja
IV. KESIMPULAN DAN SARAN pegawai secara efektif dan efisien meningkat.
- Peningkatan akses aplikasi SIM-RS memerlukan
A. Kesimpulan kontrol penanggungjawab secara berkala agar
Dari pelaksanaan penelitian tugas akhir ini didapatkan mendapatkan manfaat (net benefit) dari
kesimpulan: implementasi SIM-RS agar semakin maksimal.
1. Faktor-faktor yang mendeskripsikan kesuksesan ada
enam variabel atau dimensi, yaitu Information Intention to use berpengaruh yang paling besar dari
Quality, System Quality, Service Quality, Intention system quality. Beberapa tindakan yang dapat
to Use, User Satisfaction, Net Benefit dan indikator- meningkatkan system quality berdasarkan indikator
indikator yang mendukung keenam variabel atau yang mempengaruhi diantaranya:
dimensi tersebut.
a) Accessibility (Kemudahan akses atau fleksibel)
Sebaiknya aplikasi SIM-RS dapat diakses melalui
2. Berdasarkan identifikasi goodness of FIT diketahui
software lain seperti (windows7 atau linux) dan
nilai FIT (varian total dari seluruh variabel atau
browser lain seperti (chrome atau internet explorer)
dimensi yang menjelaskan model) sebesar 56,7%
agar pengguna fleksibel atau mudah dalam
yang mengartikan bahwa model penelitian cukup
menyelesaikan pekerjaannya. Dan dapat diakses
baik karena diatas 50% dan cukup menjelaskan
melalui hardware lain yang lebih mudah digunakan
fenomena yang dikaji pada penelitian Tugas Akhir
atau fleksibel seperti laptop (komputer jinjing),
ini untuk mengetahui kesuksesan implementasi
handphone (HP), dan lainnya.
aplikasi SIM-RS di Rumah Sakit Jiwa Menur
b) Ease of Use (Kemudahan penggunaan)
Surabaya.
Sebaiknya tampilan sistem lebih mudah digunakan
dengan tampilan utama (interface) aplikasi SIM-RS
Berdasarkan 9 hipotesis penelitian kali ini, diketahui
jelas dan sederhana. Dan memiliki fasilitas bantuan
hanya satu hipotesis yang diterima yaitu hipotesis 8
yang mudah ditemukan seperti fitur ‘Help’, untuk
dengan keterangan Niat berpengaruh positif dan
memudahkan pengguna menyelesaikan
signifikan terhadap net benefit (manfaat). Hipotesis
pekerjaannya.
tersebut dapat digunakan sebagai acuan penarikan
c) Response Time (Kecepatan akses)
rekomendasi dan menjelaskan sistem informasi
7

Sebaiknya kapasitas dari hard disk, RAM dan B. Saran


mengganti processor server lebih tinggi atau Saran diberikan untuk penelitian selanjutnya.
terbaru. Sedangkan untuk sistem yang dijalankan 1. Berdasarkan analisis terhadap sub-bab uji asumsi
pada aplikasi SIM-RS sebaiknya dilakukan kualitas pengukuran, terdapat beberapa indikator
pembaruan (update) agar tidak menghambat proses yang harus dihapuskan untuk mendapat nilai valid
administrasi, pelaporan dan pembayaran (kasir). dan dapat dilakukan analisis ke tahap selanjutnya.
d) Security (Keamanan) Dari indikator accessibility yaitu penilaian terhadap
Sebaiknya lebih memperhatikan keamanan dari kemampuan akses SIM-RS yang dilakukan sewaktu-
aplikasi SIM-RS (seperti data pasien, akun waktu. Kemungkinan pengguna merasa pernyataan
pengguna, dan lain-lain) dengan meningkatkan atau menimbulkan ambiguitas karena mengandung kata-
menyesuaikan hak akses terhadap fungsionalitas kata yang sulit dimengerti.
pengguna. Menerapkan verifikasi akun, kontrol 2. Indikator security memiliki item pernyataan mengenai
akses, menerapkan fitur 'captcha' pada saat keamanan penggunaan yang menyediakan fungsi
melakukan login, dan aspek-aspek lain terkait log-in yang berbeda. Fungsi ini tidak terlalu penting
keamanan sistem informasi. bagi pengguna karena sudah terdapat penanggung
Sedangkan untuk dimensi kepuasan penguna (user jawab. Namun data-data pada aplikasi SIM-RS
satisfaction) diketahui kualitas informasi (information merupakan salah satu aset informasi dan merupakan
quality) yang bernilai paling besar atau paling menjelaskan indikator penting, sehingga peneliti selanjutnya
kepuasan pengguna aplikasi SIM-RS. Maka kualitas dapat melakukan penerapan standard keamanan
informasi sebaiknya diperhatikan atau diperbaiki agar sistem informasi seperti COBIT PO12, ISO 27002,
pengguna aplikasi SIM-RS merasa puas saat dan lain-lain.
menggunakannya. Tindakan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas informasi dengan memperhatikan LAMPIRAN
indikator yang dimilikinya, sebagai berikut:
Jika ada, lampiran muncul di sini.
a) Accuracy (keakuratan)
Sebaiknya informasi pada aplikasi SIM-RS disajikan DAFTAR PUSTAKA
dengan benar atau diteliti kembali dengan
[1] DeLone, W., & McLean, E. (2003). The DeLone and
melakukan pengecekan (review) secara berkala.
McLean model of information systems success: a
Penanggung jawab juga dapat melakukan umpan
ten-year update. J Manage Inform Syst., 19(4):9-30.
balik dengan menyajikan informasi lalu meminta
[2] GeSCA application developer. (2014, 06).
pengguna memberikan tanggapan dari informasi
http://www.sem-gesca.org/index.php. Retrieved from
tersebut (Kadir, 2002).
http://www.sem-gesca.org/: http://www.sem-
b) Content (konten)
gesca.org/
Sebaiknya konten pada aplikasi SIM-RS ditampilkan
[3] Hwang, H. (2011, 11 28). GeSCA User's Manual.
secara informative, dengan memperhatikan desain
Retrieved from http://www.sem-gesca.org:
antar muka (interface) berpedoman pada bilang ilmu
http://www.sem-gesca.org/manual.php
multidisplin Human Computer Interaction (HCI).
[4] NURJANNAH, S. (2008). MODUL PELATIHAN
Memiliki wadah untuk menampung harapan dari
SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) .
pengguna aplikasi SIM-RS terhadap konten dari
ADVANCED-PERTEMUAN II.
sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM-RS).
[5] Rumah Sakit Jiwa Menur. (2012).
c) Currency (masa berlaku informasi)
http://rsjmenur.jatimprov.go.id/profil. Retrieved
Sebaiknya penanggung jawab aplikasi SIM-RS
from http://rsjmenur.jatimprov.go.id/.
melakuakn pembaruan (update) terhadap isi dari
[6] Statistics Laboratory UB. (2013, 4 11). GSCA.
informasi yang ditampilkan, sesuai pernyataan dari
Retrieved 05 31, 2014, from http://fia.ub.ac.id/wp-
James A.Hall yang menyatakan bahwa usia dari
content/uploads/2013/11/4-GSCA.pdf
suatu informasi adalah faktor penting dalam
[7] TUPOKSI. (2012). http://rsjmenur.jatimprov.go.id.
menentukan informasi tersebut berguna atau tidak.
Retrieved from
http://rsjmenur.jatimprov.go.id/profil/tupoksi
Beberapa tindakan dari penangggung jawab
terhadap aplikasi SIM-RS tersebut dapat
meningkatkan kinerja pengguna secara efektif dan
efisien, sehingga Rumah Sakit Jiwa Menur akan
menerima dampak yang baik dan pasien merasa
puas terhadap pelayanan yang diberikan selanjutnya
akan meningkatkan nama baik rumah sakit jiwa
menur.

Anda mungkin juga menyukai