Anda di halaman 1dari 12

Yulia Irfayanti dan Nanda Putri Wardani

Analisa Dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Analisa Dan Implementasi


Sistem Pendukung Keputusan
Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)
(Studi Kasus: PT Rekso Nasional Food
Call Center McDonald’s)
Yulia Irfayanti1)
yulia.irfayanti@ids.ac.id

Nanda Putri Wardani2)


nandapw70@gmail.com

Program Studi Teknik Informatika1)


Program Studi Sistem Informatika2)
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Indo Daya Suvana

ABSTRACT

Determination of permanent employee candidates at PT Rekso Nasional McDonald ‘s Food Call


Center is an agent that has made 3 contract agreements. The criteria used are determined by the
management team of PT Rekso Nasional Food Call Center McDonald’s including performance
performance, discipline, absenteeism, teamwork and initiative. This system is a Decision
Support System (SPK) which is built using the Simple Additive Weighting (SAW) method to
determine permanent employees. SAW is a method of decision making to solve the problem of
determining the choice that is Multiple Attribute Decision Making (MADM). The basic concept
of the SAW method is to find the weighted sum of performance ratings on each alternative
on all attributes. This system is built using the PHP programming language and uses MySQL
database management system in designing decision support systems for employee performance
assessment. This system can provide solutions in determining permanent employees at PT.
Rekso National Food Call Center McDonald ‘s, so it can help the management team in selecting
candidates (alternative) employees and produce recommendations for PKWT employees who
are best performing to be promoted as permanent employees.

Keyword: Alternative, SAW, Permanent Employees, Decision Support System

68
Jurnal SENTINEL, STMIK Indo Daya Suvana - Vol. 1 | No. 02 | Januari 2019

ABSTRAK

Penentuan kandidat karyawan tetap pada PT Rekso Nasional Food Call Center McDonald’s
adalah agen yang sudah melakukan 3 kali perjanjian kontrak. Kriteria-kriteria yang digunakan
ditentukan oleh tim manajemen PT Rekso Nasional Food Call Center McDonald’s diantaranya
yaitu performance kinerja, kedisiplinan, absensi, kerjasama tim dan inisiatif. Sistem ini
merupakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dibangun dengan menggunakan
metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan karyawan tetap. SAW merupakan
suatu metode pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah penentuan pilihan
yang sifatnya Multiple Attribute Decision Making (MADM). Konsep dasar metode SAW yaitu
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan sistem
manajemen basis data MySQL dalam merancang sistem pendukung keputusan penilaian
kinerja karyawan. Sistem ini dapat memberikan solusi dalam penentuan karyawan tetap pada
PT. Rekso Nasional Food Call Center McDonald’s, sehingga dapat membantu tim manajemen
dalam menyeleksi kandidat (alternatif) karyawan dan menghasilkan rekomendasi karyawan
PKWT yang terbaik kinerjanya untuk dipromosikan sebagai karyawan tetap.

Kata Kunci: Alternatif, SAW, Karyawan Tetap, Sistem Pendukung Keputusan

69
Yulia Irfayanti dan Nanda Putri Wardani
Analisa Dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)

PENDAHULUAN dan diharapkan dapat membantu tim


manajemen untuk pengambilan keputusan
PT Rekso Nasional Food atau lebih dalam menentukan pengangkatan karyawan
dikenal dengan sebutan McDonald’s tetap. Berdasarkan berbagai hal di atas
Indonesia, adalah sebuah perusahaan yang penulis tertarik untuk membahas “Analisa
bergerak di bidang makanan dan minuman dan Implementasi Sistem Pendukung
di Indonesia. Pada PT Rekso Nasional Food Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Call Center McDonald’s penilaian kinerja Menggunakan Metode Simple Additive
karyawan masih dilakukan secara kurang Weighting (SAW) Studi Kasus: PT Rekso
efektif yaitu masih dinilai dengan mengamati Nasional Food Call Center McDonald’s”.
kinerja atau prestasi karyawan kemudian Berdasarkan latar belakang
data diolah secara manual dilembar permasalahan di atas, maka rumusan
penilaian dan disimpan pada personal file masalah dalam penelitian ini adalah:
masing masing karyawan. (1) Bagaimana membuat sistem pendukung
Penilaian dan evaluasi kinerja keputusan dalam menentukan penilaian
karyawan dilakukan setiap tahun. kinerja karyawan secara lebih efektif
Kegiatan tersebut dilakukan agar tim pada PT Rekso Nasional Food Call
manajemen selaku pengambil keputusan Center McDonald’s?
dapat menentukan kelanjutan kontrak (2) Bagaimana mengimplementasikan
kerja karyawan, apakah karyawan sistem pendukung keputusan dalam
tersebut diberhentikan, dipertahankan menentukan penilaian kinerja karyawan
atau diperpanjang kontraknya, bahkan dengan metode Simple Additive
dipromosikan jabatannya untuk diangkat Weighting pada PT Rekso Nasional Food
sebagai karyawan tetap, maka dari itu Call Center McDonald’s?
penilaian kinerja penting untuk dilakukan
secara efektif sehingga dapat mengetahui METODOLOGI PENELITIAN
prestasi yang dicapai setiap karyawan dan
dapat memudahkan tim manajemen dalam Berdasarkan permasalahan di atas
menyeleksi pengangkatan karyawan yang penulis menggunakan metode penelitian
akan dijadikan sebagai karyawan tetap pengembangan SDLC (Software Development
(fulltime). Life Cycle) dengan model waterfall. Adapun
Dengan memanfaatkan kemajuan metode penelitian yang dilakukan oleh
tekonologi informasi dan komunikasi, penulis adalah sebagai berikut:
untuk menangani permasalahan tersebut (1) Analisa Kebutuhan Sistem (Analysis)
dibutuhkan sebuah sistem pendukung Sebelum memulai pekerjaan yang
keputusan yang dapat memberikan bersifat teknis, sangat diperlukan adanya
informasi yang nantinya akan memberikan komunikasi dengan user demi memahami
alternatif solusi pada masalah yang terjadi dan mencapai tujuan yang ingin dicapai,

70
Jurnal SENTINEL, STMIK Indo Daya Suvana - Vol. 1 | No. 02 | Januari 2019

seperti menganalisa permasalahan yang TINJAUAN TEORITIS


dihadapi dan mengumpulkan data-data yang
diperlukan melalui wawancara, pengamatan Sistem yang dirancang adalah program
dan studi pustaka. aplikasi Pengenalan Pola Bahasa Isyarat
(2) Desain Sistem dengan menggunakan Neural Network.
Desain dalam pengembangan sistem Teknik pengolahan citra yang digunakan
pendukung keputusan penilaian kinerja pada pengenalan pola bahasa isyarat adalah
karyawan menggunakan metode SAW, dengan menerapkan metode transformasi
menggunakan rancangan sistem Unified Haar Wavelet untuk menghasilkan feature
Modelling Language (UML), melalui vector yang merupakan vektor yang
rancangan proses use case diagram dan berisikan ciri-ciri penting dari suatu citra
activity diagram dan perancangan basis dan metode normalisasi.
data menggunakan normalisasi dan Entity
Relationship Diagram (ERD). 1. Sistem
(3) Penulisan Kode Program (Coding) Menurut Anggraeni (2017:1), sistem
Dalam penulisan kode program adalah kumpulan elemen yang saling
dilakukan penerjemahan desain sistem bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan
yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah- aturan yang sistematis dan terstruktur
perintah yang dimengerti komputer dengan untuk membentuk suatu kesatuan yang
menggunakan bahasa pemrograman PHP melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai
dan menggunakan sistem manajemen tujuan”. Menurut Abdul Kadir (2014:61),
basis data MySQL dalam merancang sistem sistem adalah sekumpulan elemen
pendukung keputusan. yang saling terkait atau terpadu yang
(4) Pengujian Program (testing) dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Pada tahap ini semua input, output Berdasarkan pengertian diatas dapat
akan diuji coba sehingga jika terjadinya error disimpulkan sistem adalah cara yang kita
dan bug (kesalahan) dapat segera diketahui lakukan untuk mencapai tujuan yang telah
dan dilakukan perbaikan pada penulisan kita buat mulai dari menginput sesuatu
kode program. Pengujian program dapat memprosesnya kemudian menghasilkan
dilakukan di localhost. Dan akan diuji dengan output.
menggunakan pengujian black box testing.
(5) Maintenance 2. Informasi
Pemeliharaan dilakukan jika ada Pengertian menurut Krismaji
permintaan tambahan fungsi sesuai (2015:14), informasi adalah data yang telah
dengan keinginan pemakai ataupun adanya diorganisasi dan telah memiliki kegunaan
pertumbuhan dan perkembangan baik dan manfaat. Hal serupa disampaikan oleh
perangkat lunak maupun perangkat keras. Romney dan Steinbart (2014:3), informasi

71
Yulia Irfayanti dan Nanda Putri Wardani
Analisa Dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)

(information) adalah data yang telah 6. Konsep Pemodelan Sistem


dikelola dan diproses untuk memberikan Menurut Maniah (2017:42),pemodelan
arti dan memperbaiki proses pengambilan sistem merupakan suatu alat komunikasi
keputusan. visual untuk dapat memberikan gambaran
Berdasarkan pengertian diatas dapat dengan lebih jelas. Dengan adanya pemodelan
disimpulkan bahwa informasi adalah sistem maka dapat menggambarkan sistem
data yang diolah agar bermanfaat dalam secara nyata serta menjadi alat komunikasi
pengambilan keputusan bagi penggunanya. bagi perancang sistem.
(a) Unified Modelling Language (UML)
3. Sistem Informasi Menurut Mulyani (2016:42), pengertian
Menurut Hutahaean (2014:14), Sistem UML adalah sebuah teknik pengembangan
Informasi adalah suatu sistem didalam sistem yang menggunakan bahasa grafis
suatu organisasi yang mempertemukan sebagai alat untuk pendokumentasian dan
kebutuhan pengelolaan transaksi harian, melakukan spesifikasi pada sistem. UML
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan pertama kali di populerkan oleh Grady Booch
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan dan James Rumbaugh pada tahun 1994
menyediakan pihak luar tertentu dengan untuk mengkombinasikan dua metodologi
laporan-laporan yang dibutuhkan. terkenal yaitu Booch dan OMT, kemudian
Ivar Jacobson, yang menciptakan Object
4. Karakteristik Sistem Informasi Oriented Software Engineering (OOSE) ikut
(a) Komponen bergabung.
(b) Batasan sistem (boundary) (b) Use Case Model/Use Case Diagram
(c) Lingkungan luar sistem Menurut Mulyani (2016:42), Use Case
(environment) Model, yaitu sekumpulan diagram yang
(d) Penghubung sistem (interface) digunakan untuk menggambarkan sistem
(e) Masukan sistem (input) kedalam notasi grafis. Elemen-elemen use
(f) Keluaran sistem (output) case model adalah sistem, aktor, use case,
(g) Pengolahan sistem association, dependency, dan generalization.
(h) Sasaran sistem (c) Activity Diagram
Menurut Mulyani (2016:55), activity
5. Konsep Arsitektur Sistem diagram adalah diagram yang digunakan
Menurut Pamungkas (2017:13), dalam untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas)
konsep arsitektur sistem basis data memiliki pada use case (proses), logika, proses bisnis
pertimbangan dalam memilih arsitektur dan hubungan antara aktor dengan alur-alur
sistem basis data seperti keunggulan kerja use case. Elemen-elemennya adalah
teknologi, biaya pengembangan dan sesuai activities, transition, decision, start point,
dengan kebutuhan pengguna. end point, dan swimlines.

72
Jurnal SENTINEL, STMIK Indo Daya Suvana - Vol. 1 | No. 02 | Januari 2019

(d) Flow chart Management Decision Systems.


Menurut Ladjamudin (2013:263), Pada proses pengambilan keputusan,
flow chart adalah bagan-bagan yang pengolahan data dan informasi yang
mempunyai arus dengan menggambarkan dilakukan bertujuan untuk menghasilkan
langkah-langkah dalam penyelesaian satu berbagai alternatif keputusan yang dapat
masalah ke masalah lainnya. Flowchart diambil. SPK yang merupakan penerapan dari
juga merupakan cara penyajian dari suatu sistem informasi ditujukan hanya sebagai
algoritma. Simbol-simbol yang digunakan alat bantu manajemen dalam pengambilan
dapat dibagi 3 (tiga) kelompok yaitu, Flow keputusan. SPK tidak dimaksudkan untuk
Direction Symbol, Processing Symbols dan menggantikan fungsi pengambil keputusan
Input-Output Symbols. dalam membuat keputusan, melainkan
(e) Basis data hanyalah sebagai alat bantu pengambil
Menurut Priyadi (2014:2), basis keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
data adalah sekumpulan fakta berupa SPK dirancang untuk menghasilkan berbagai
representasi tabel yang saling berhubungan alternatif yang ditawarkan kepada para
dan disimpan dalam media penyimpanan pengambil keputusan dalam melaksanakan
secara digital. Dalam suatu basis data terdiri tugasnya.
dari sekumpulan tabel yang saling berelasi
ataupun tidak berelasi. Semua tabel tersebut
merupakan representasi tempat untuk
penyimpanan data yang mendukung fungsi
dari basis data tersebut untuk suatu sistem.
Elemen-elemen basis data adalah tabel,
field key (primary dan foreign), field non key,
record dan kardinalitas.

Gambar 1. Tahapan Pengambilan Keputusan


7. Perangkat lunak yang digunakan
(a) XAMPP
(b) PHP 9. Metode Simple Additive Weighting
(c) MySQL (SAW)
(d) Dreamweaver CS6 Konsep dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot dari rating
8. Sistem Pendukung Keputusan kinerja pada setiap alternatif pada semua
Konsep Sistem Pendukung Keputusan atribut. Metode SAW membutuhkan proses
(SPK) atau Decision Support Systems (DSS) normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu
pertama kali diperkenalkan oleh Michael skala yang dapat diperbandingkan dengan
S. Scott Morton pada awal tahun 1970-an, semua rating alternatif yang ada. Adapun
yang selanjutnya dikenal dengan istilah rumus yang digunakan pada metode SAW

73
Yulia Irfayanti dan Nanda Putri Wardani
Analisa Dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)

untuk melakukan normalisasi adalah sesuai dengan Job Description (deskripsi


sebagai berikut : tugas) yang diberikan perusahaan kepada
karyawan yang bersangkutan.

PEMBAHASAN

Jika j adalah kriteria keuntungan (benefit) Setelah dilakukan analisis sistem yang
Jika j adalah kriteria biaya (cost) sedang berjalan, peneliti mengusulkan
Dimana : sistem baru untuk membantu dalam
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi pengambilan keputusan. Dalam melakukan
xij = nilai atribut yang dimiliki dari penilaian kinerja karyawan dibutuhkan
setiap kriteria pengolahan data yang akurat. Pengolahan
Maxi xij = nilai terbesar dari setiap kriteria data tersebut dapat dilakukan dengan
Mini xij = nilai terkecil dari setiap kriteria menggunakan metode SAW, dengan mencari
benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik penjumlahan terbobot dari rating kinerja
cost = jika nilai terkecil adalah terbaik pada setiap alternatif pada semua atribut.

Menghitung nilai bobot prefensi


pada setiap alternatif (Vi) diberikan rumus
sebagai berikut :

Nilai Vi yang lebih besar


mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih
terpilih.
Dimana :
Vi = ranking untuk setiap alternatif
Wj = nilai bobot dari setiap kriteria
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

10. Penilaian Kinerja Karyawan


Menurut Budiharjo (2015:7), penilaian
kinerja secara umum dapat diartikan sebagai
upaya guna mengadakan pengukuran atas Gambar 2. Flow Chart Penilaian Kinerja
kinerja dari setiap karyawan perusahaan. Hal karyawan
ini dikaitkan dengan tingkat produktivitas
dan efektivitas kerja dari karyawan tersebut
dalam menghasilkan karya tertentu,

74
Jurnal SENTINEL, STMIK Indo Daya Suvana - Vol. 1 | No. 02 | Januari 2019

Tabel 1. Kerangka berpikir PIECES

No Jenis Analisis Kelemahan Sistem Lama Sistem yang diusulkan

a. Pengelolaan data penilaian a. Dengan adanya sistem pendukung


kinerja karyawan untuk tim keputusan penilaian kinerja
manajemen masih dilakukan karyawan dapat meminimalisir
secara manual. kesalahan dalam pengelolaan
1 Performance (Kinerja)
b. Penyimpanan data penilaian b. Penilaian kinerja karyawan yang
kinerja masih disimpan dalam sudah terkomputerisasi dapat
personal file masing masing disimpan dalam database penilaian
karyawan kinerja karyawan
Belum adanya media informasi yang Informasi mengenai penilaian kinerja
terstruktur tentang penilaian dan karyawan dapat dikeahui dengan mudah
2 Information (Informasi) evaluasi kinerja sehingga informasi dan informasi yang diterima karyawan
yang didapat karyawan belum mak- akan selalu update
simal
Karena sudah berbasis komputer maka
Banyak pengeluaran biaya operasional pengelolaan data penilaian kinerja
karena dilakukan dengan mencatat karyawan dapat lebih efektif dari segi
3 Economics (Ekonomi)
penilaian masing-masing karyawan biaya sehingga kertas yang digunakan
secara manual dilembar penilaian dalam pencatatan pengelolaan penilaian
tidak lagi dibutuhkan
a. Kontrol atau pengawasan dalam a. Dapat lebih mudah melakukan
proses penilaian kinerja lebih kontrol atau pengawasan, karena
sulit dilakukan. dalam sistem penilaian diolah
b. Keamanan data pada sistem menggunakan proses perhitungan
Control (Kontrol atau
4 lama belum optimal sehingga dengan metode SAW
keamanan)
siapapun dapat melihat hasil b. Keamanan data lebih optimal
kinerja karyawan lainnya karena tidak ada yang bisa merubah
data penilaian tanpa menggunakan
hak akses
Sistem yang berjalan membutuhkan Sistem yang sudah terkomputerisasi 99%
waktu yang cukup lama untuk
dapat lebih efisien dalam segi waktu,
5 Efficiency (Efisien) pengolahan data, pembuatan laporan
karena tidak membutuhkan waktu yang
dan dalam mencari data yang
dibutuhkan lama untuk pengolahan data karyawan

Seringkali terjadi keterlambatan Dengan sistem penilaian yang sudah


pelayanan dalam pengelolaan berbasis komputer, maka dalam segi
6 Service (Pelayanan) data penilaian karyawan karena pelayanan akan lebih cepat 98% karena
pencatatan dilakukan secara manual semua data yang diperlukan oleh tim
dan harus dikelola oleh 2 admin manajemen secara langsung dapat dilihat
dengan mudah melalui sistem.

75
Yulia Irfayanti dan Nanda Putri Wardani
Analisa Dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Gambar 3. Entity Relationship Diagram (ERD) Global

Ada lima kriteria yang sudah 11. Perhitungan Penilaian Kinerja


ditentukan oleh tim manajemen perusahaan Karyawan
untuk digunakan dalam melakukan penilaian Dari permasalahan diatas maka
yaitu: langkah langkah yang harus dilakukan yaitu:
(1) Memberikan nilai dan bobot untuk
Tabel 2. Kriteria Penilaian
setiap alternatif pada setiap kriteria
ID Kriteria Sistem yang diusulkan yang sudah ditentukan.
C1 Performance Kinerja
Tabel 3. Nilai dan Bobot untuk Kriteria C1, C2,
C3, C4 dan C5
C2 Kedisiplinan
Persentase Nilai Keterangan
C3 Absensi Bobot Kriteria
C4 Kerjasama Tim
35% 5 Sangat Baik
C5 Inisiatif
25% 4 Baik

15% 3 Cukup
5% 2 Buruk

0% 1 Sangat Buruk

76
Jurnal SENTINEL, STMIK Indo Daya Suvana - Vol. 1 | No. 02 | Januari 2019

(2) Menentukan rating kecocokan dari


setiap alternatif, adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Rating Kecocokan


Hasil Penilaian
Alternatif
C1 C2 C3 C4 C5

Sangat Baik
Firda Baik Cukup Cukup
Baik
Sangat Baik
Eko Baik Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Apriyanti Baik Baik Cukup
Baik
Sangat Sangat Sangat Cukup
Elsa Baik
Baik Baik Baik
Sangat Sangat Sangat Sangat Baik
M. Alifianda Baik Baik Baik Baik

(3) Pembentukan matrik keputusan


berdasarkan data penilaian di atas
adalah sebagai berikut:

5 4 4 3 3
4 5 4 3 4
4 4 5 4 3
5 5 5 3 4
5 5 5 5 4

(4) Membuat normalisasi matriks


berdasarkan persamaan yang
disesuaikan dengan jenis atribut
(atribut keuntungan maupun atribut
biaya) sehingga diperoleh matriks
ternormalisasi R.
Kemudian hasil normalisasi dibuat
dalam matriks normaliasasi sebagai berikut:

77
Yulia Irfayanti dan Nanda Putri Wardani
Analisa Dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW)

(5) Menentukan bobot yang akan digunakan telah dibuat mengacu pada rumusan
untuk proses perangkingan : masalah yang ada yaitu sistem dapat
W = [0.35 0.25 0.25 0.15 0.15] melakukan penilaian kinerja karyawan
(6) Pencarian perangkingan atau nilai sesuai ketentuan dengan melakukan
terbaik dengan memasukan bobot perhitungan berdasarkan metode
setiap kriteria yang diberikan dengan Simple Additive Weighting (SAW).
cara sebagai berikut: (2) Dengan sistem berbasis web ini
V1 = (0.35)(1.00) + (0.25)(0.80) + mempercepat pengolahan data dan
(0.25)(0.80) + (0.15)(0.60) + (0.15) pembuatan laporan, sehingga dapat
(0.75) = 0.9525 membantu tim manajemen dalam proses
V2 = (0.35)(0.80) + (0.25)(1.00) + penilaian kinerja agar menghasilkan
(0.25)(0.80) + (0.15) (0.60) + (0.15) rekomendasi karyawan PKWT yang
(1.00) = 0.97 terbaik kinerjanya untuk dipromosikan
V3 = (0.35)(0.80) + (0.25)(0.80) + sebagai karyawan tetap.
(0.25)(1.00) + (0.15)(0.80) + (0.15)
(0.75) = 0.9625
V4 = (0.35)(1.00) + (0.25)(1.00) + DAFTAR PUSTAKA
(0.25)(1.00) + (0.15)(0.60) + (0.15)
(1.00) = 1.09 Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013.Analisis
V5 = (0.35)(1.00) + (0.25)(1.00) + dan Desain Sistem Informasi.Graha
(0.25)(1.00) + (0.15)(1.00) + (0.15) Ilmu. Yogyakarta.
(1.00) = 1.15 Anggraeni,Elisabet Yunaeti. 2017. Pengantar
Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Diantara V1, V2, V3, V4, dan V5 dengan Budihardjo,M. 2015. Panduan Praktis
nilai terbesar adalah V5 dan V4 sehingga Penilaian Karyawan. Jakarta: Raih Asa
kandidat (alternatif) yang terpilih dan Sukses.
berhak menjadi karyawan tetap PT Rekso B.Romney, Marshall.,& Paul John Steinbart.
Nasional Food untuk mengisi posisi sebagai 2014. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi
leader dan back up support yaitu V5 = M. ke- 13). Jakarta: Salemba Empat.
Alifianda dan V4 = Elsa. Hutahaean,Japerson. 2014. Konsep Sistem
Informasi. Yogyakarta: Cv Budi Utama.
SIMPULAN Kadir, Abdul. 2014, Pengenalan Sistem
Informasi edisi revisi. Yogyakarta: Andi.
(1) Sistem Pendukung Keputusan dalam Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi
menentukan penilaian kinerja Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM
karyawan waktu tertentu (PKWT) YKPN.
menjadi kandidat karyawan tetap Maniah dkk .2017. Analisis dan Perancangan
telah berhasil dibangun. Sistem yang Sistem Informasi Pembahasan

78
Jurnal SENTINEL, STMIK Indo Daya Suvana - Vol. 1 | No. 02 | Januari 2019

Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Deepublish CV Budi Utama.


Yogyakarta : Deepublish. CV Budi Utama. Supono. 2016. Pemrograman WEB dengan
Mulyani,Sri. 2016. Analisis dan Perancangan menggunakan PHP dan framework
Sistem Informasi Manajemen codeigniter. Yogyakarta: Deepublish CV
Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Budi Utama.
Unified Modeling Language (UML). Swastika, I Putu Agus dan I Gusti Lanang
Bandung:Abdi Sistematika. Agung Raditya Putra. 2016. Audit Sistem
Mulyani,Sri. 2016. Metode Analisis dan Informasi Dan Tata Kelola Teknologi
Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Informasi: Implementasi Dan Studi
Sistematika. Kasus. Yogyakarta:Andi.
Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar Windarto, Agus, Perdana. 2017. Penilaian
Dan Implementasi Basis Data. Prestasi Kerja Karyawan PTPN III
Yogyakarta : Deepublish CV Budi Utama. Pematangsiantar Dengan Metode
Priyadi, Yudi. 2014. Kolaborasi SQL & Simple Additive Weighting (SAW), Jurnal
ERD Dalam Implementasi Database. Riset Sistem Informasi Dan Teknik
Yogyakarta: Andi. Informatika (JURASIK) Volume (2) No.
Rosa dan Shalahudin. 2014. Rekayasa 1 Juli 2017 ISSN: 2527-5771/EISSN:
Perangkat Lunak Terstruktur 2549-7839. Yogyakarta: Program Studi
dan Berorientasi Objek. Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa
Bandung:Informatika Bandung. Pematangsiantar Jln. Jenderal Sudirman
Sadeli, Muhammad. 2013. Dreamweaver Blok A No. 1,2,3 Pematangsiantar YKPN,
CS6 Untuk Orang Awam. Palembang: http://tunas bangsa.ac.id/ ejurnal /
Maxikom. index.php/jurasik, diakses pada tanggal
Sari, Febrina. 2018. Metode Dalam 17 Juli 2018. .
Pengambilan Keputusan. Yogyakarta:

79

Anda mungkin juga menyukai