Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer

Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PEMILIHAN


CALON KEPALA DESA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE
MATCHING

Suparmadi1, Maulana Dwi Sena2


1,2
Manajemen Iinformatika, AMIK Royal Kisaran
Jl. Imam Bonjol No.179 Kisaran, Telp: 0623-42451, Faksimili: 0623-42366
email: suparmadi43@gmail.com, maulanadwisena@gmail.com

Abstrak
Sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manager
maupun sekelompok manager dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberikan informasi
ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. Dengan perkembangan sistem yang ada, manusia dapat
melakukan pengambilan keputusan lebih mudah, dapat menghasilkan suatu informasi dan keputusan yang
dibutuhkan dengan akurat serta biaya yang dikeluarkan lebih efisien. Suatu keputusan dianggap sangat penting
karena dengan adanya pendukung keputusan dapat menentukan hasil keputusan terbaik. Kantor Kepala Desa
Asahan Mati adalah instansi pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat desa yang ada di Kota
Tanjungbalai. Sistem pengambilan keputusan terkait pendukung keputusan pemilihan calon kepala desa yang
masih bersifat manual yaitu menggunakan kertas kerja, alat tulis ataupun buku besar sehingga menyebabkan
proses pengambilan keputusan menjadi lama dan data yang dihasilkan kurang akurat. Hal ini juga mampu
mengakibatkan terjadinya redudansi data sehingga merusak nilai dari informasi tersebut. Berdasarkan
permasalahan tersebut maka Kantor Kepala Desa Asahan Mati perlu mengadakan perubahan dengan sistem yang
terkomputerisasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL dengan metode Profile Mathing.
Metode Profile Mathing adalah proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi kriteria
sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya yang mana disebut juga gap. Semakin kecil gap yang
dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar, yang berarti memiliki peluang lebih besar bagi seorang calon
kepala desa untuk bisa dipilih. Dengan menggunakan metode Profile Mathing, Kantor Kepala Desa Asahan Mati
dapat mencocokkan antara profile individu dengan kriteria yang diinginkan sehingga mempermudah pemilih
dalam menentukan keputusannya.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, PHP dan MySQL, Profile Mathing

PENDAHULUAN demokratis dapat menjamin terselenggaranya


pembangunan desa, akan tetapi pembangunan desa
Pada era globalisasi saat ini perkembangan memerlukan suatu dukungan dari masyarakat
sistem informasi saat ini memiliki peranan penting (Mulyawarman, Perilaku Pemilih Masyarakat
dalam berbagai bidang kehidupan. Terlebih lagi dalam Pemilihan Kepala Desa: Kasus Kubang Jaya
dengan Sistem Pendukung Keputusan. Menurut Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar)
Sugiyono, dalam Eduardo (2014:4), Sistem Permasalahan yang muncul pada Kantor
Pendukung Keputusan didefinisikan sebagai suatu Kepala Desa Asahan Mati harus segera
sistem yang mampu memberikan kemampuan baik diselesaikan, agar tidak mengalami kerugian.
itu kemampuan pemecahan masalah maupun Penulis ingin mengajukan perubahan sistem dari
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah manual menjadi sistem pendukung keputusan
semi struktur. Cara memberikan informasi ataupun berbasis web yang lebih efektif dan efisien dengan
usulan menuju pada keputusan tertentu. Suatu menggunakan bahasa pemrograman Hypertext
keputusan dianggap sangat penting karena dengan Preprocessor (PHP). Sistem pendukung keputusan
adanya pendukung keputusan dapat menentukan ini nantinya akan membantu para pegawai BPD
hasil keputusan terbaik. (Badan Permusyawaratan Desa) agar bekerja lebih
Pemilihan kepala desa adalah sarana cepat dan efisien tentunya, serta menghindari
pelaksanaan azas kedaulatan rakyat berdasarkan terjadinya kesalah pahaman karena redudansi data.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam Sistem pendukung keputusan adalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepala desa sebuah sistem yang mampu memberikan
sebagai pemimpin formal di desa harus dipilih kemampuan pemecahan masalah maupun
secara demokratis oleh masyarakat desanya sendiri. kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
Sifat demokratis harus ada dan dipertahankan, dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.
bukan semata-mata karena sendi-sendi kehidupan Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan

177
Suparmadi, dkk., Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa
Dengan Menggunakan Metode Profile Matching

keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian.
yang tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun 3. Perancangan Sistem
tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya Perancangan sistem adalah sebuah kegiatan
dibuat. merancang dan menentukan cara mengolah
sistem informasi dari hasil analisa sistem
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari
METODE PENELITIAN pengguna.
4. Pembangunan Sistem
Metode penelitian yang digunakan dalam Pembangunan sistem baru merupakan bentuk
melakukan penelitian ini adalah metode penelitian perubahan organisasi yang direncanakan.
tindakan (Action Research). Penelitian tindakan Banyak Perusahaan atau organisasi yang
adalah penelitian yang selalu melibatkan partisipan menggunakan manajemen proses bisnis untuk
atau para pekerja dalam membuat rencana tindakan membangun dan merancang ulang alur kerja
dan mengimplementasikan perubahan yang sistem serta proses bisnis dengan harapan
diinginkan daripada sekedar menemukan isu. mencapai terobosan produktivitas yang
Penelitian tindakan melibatkan partisipan dalam dramatis. Pembangunan sistem dilakukan
membuat keputusan tentang apa dan bagaimana dengan merancang suatu analisis data rancangan
mengimplementasikan perubahan yang diinginkan. baru serta akan mengaplikasikannya menjadi
Data yang diperoleh dari penelitian digunakan suatu program yang terintegrasi.
untuk mendukung keputusan yang dibuat. 5. Uji Coba Sistem
(Nicolson dalam Sugiyono, 2013:696) Uji coba sistem yaitu suatu proses yang
dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang
Kerangka Kerja Penelitian telah sesuai dengan apa yang diharapkan,
Adapun kerangka kerja pada penelitian ini ataupun merupakan suatu kegiatan untuk
dapat dilihat dari gambar di bawah: mengevaluasi keunggulan dan kelemahan
terhadap sesuatu sistem. Program yang sudah
Metode Pengumpulan Data selesai dirancang, akan diuji coba agar
mendapat evaluasi terhadap sistem.
6. Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang
Analisa Data
dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada
dalam dokumen desain sistem yang disetujui
dan menguji, menginstal, memulai, serta
Perancangan Sistem menggunakan sistem yang baru atau sistem
yang diperbaiki. Setelah dilakukan uji coba
sistem dan mendapatkan hasil evaluasi, maka
Pembangunan Sistem sistem akan di implementasikan.

Metode Profile Matching


Uji Coba Sistem
Metode profile matching atau pencocokan
profil adalah metode yang sering digunakan sebagai
mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan
mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variable
Implementasi Sistem predictor yang ideal yang harus dipenuhi oleh
subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal
Gambar 1. Kerangka Kerja yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam proses
profile matching secara garis besar merupakan
Uraian kerangka kerja pada penelitian ini proses
adalah sebagai berikut: (Batubara, 2012: 20). membandingkan antara setiap kriteria setiap
1. Metode Pengumpulan Data penilaian dalam sebuah proposal usulan penelitian
Metode pengumpulan data adalah teknik atau yang diajukan sehingga diketahui perbedaan
cara yang dilakukan oleh peneliti untuk skornya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang
mengumpulkan data. Pengumpulan data dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang
dilakukan guna memperoleh informasi yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk prioritas
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan kelayakan/kelulusan (Faizal, 2014: 61).
penelitian. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan
2. Analisa Data dalam penelitian dengan judul “Sistem Pendukung
Analisa data adalah suatu kegiatan Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa
mengubah data hasil penelitian menjadi dengan Metode Profile Matching” adalah sebagai
informasi yang dapat digunakan untuk berikut:

178
Suparmadi, dkk., Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa
Dengan Menggunakan Metode Profile Matching

1. Umur NS : Jumlah total nilai secondary factor


Umur merupakan core factor dalam penelitian IS : Jumlah item secondary factor
ini. Umur menjadi pertimbangan utama untuk
memilih calon kepala desa. Semakin matang
umur seseorang, semakin baik cara pandang PEMBAHASAN
dan berpikir orang tersebut.
2. Pendidikan Hasil pengujian ini merupakan hasil
Pendidikan juga merupakan core factor dalam tampilan program yang telah selesai dibuat. Berikut
penelitian ini. Semakin tinggi pendidikan adalah hasil tampilan sistem pendukung keputusan
seseorang, semakin luas cara berpikir orang seleksi pemilihan calon kepala desa dengan metode
tersebut dalam menghadapi permasalahan dan profile matching pada Desa Asahan Mati:
mengatasi tekanan dan stress kerja.
3. Agama 1. Tampilan Form Login
Agama menjadi secondary factor dalam Form login pada sistem pendukung
penelitian ini. Semakin taat beragama keputusan seleksi pemilihan calon kepala desa
seseorang tersebut, semakin baik cara dengan metode profile matching pada Desa Asahan
memimpinnya. Mati memiliki 2 buah text field yaitu username,
dan password dan 1 buah tombol yaitu login.
1. Pemetaan GAP Berikut ini adalah tampilan form login sistem
Gap yang dimaksud disini adalah pendukung keputusan seleksi pemilihan calon
perbedaan antara profil kriteria dengan profil calon kepala desa dengan metode profile matching pada
kepala desa atau bisa ditunjukan pada rumus di Desa Asahan Mati:
bawah:

Gap = Profil KSM – Profil Pencapian

2. Profil Pencapaian
Penentuan nilai profil pencapaian akan
ditentukan oleh pihak kantor dengan range nilai
antara 1 sampai 5. Dari nilai-nilai tersebut akan
dilakukan proses perhitungan gap antara nilai profil
kriteria dengan nilai profil pencapaian. Untuk lebih
jelasnya berikut adalah nilai pencapaian yang
ditetapkan di setiap kriteria.

3. Pembobotan
Setelah diperoleh gap pada masing-masing
kriteria, setiap profil kriteria diberi bobot nilai
dengan patokan tabel bobot nilai gap.

4. Perhitungan dan Pengelompokan Core Factor Gambar 5.27 Tampilan Form Login
dan Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai gap maka 2. Tampilan Halaman Utama
selanjutnya dikelompokan menjadi dua kelompok Halaman utama administrator sistem
yaitu kelompok core factor dan secondary factor. pendukung keputusan seleksi pemilihan calon
Perhitungan core factor ditunjukkan menggunakan kepala desa dengan metode profile matching pada
rumus: Desa Asahan Mati adalah tampilan awal setelah
admin berhasil login ke dalam sistem. Halaman
𝑁𝐶𝐹=Σ𝑁/𝐶Σ𝐼𝐶 utama ini memiliki 6 buah menu yaitu home,
Keterangan: individu, kriteria, sub kriteria, nilai profil individu
NCF : Nilai rata-rata core factor dan admin. Setiap menu yang ada mempunyai
NC : Jumlah total nilai core factor fungsi masing-masing untuk melakukan
IC : Jumlah item core factor pengolahan data yang menghasilkan informasi.
Berikut ini adalah gambar tampilan halaman utama
Perhitungan secondary factor ditunjukkan administrator sistem pendukung keputusan seleksi
menggunakan rumus: pemilihan calon kepala desa dengan metode profile
matching pada Desa Asahan Mati:
𝑁𝑆𝐹=Σ𝑁/𝑆Σ𝐼𝑆
Keterangan :
NSF : Nilai rata-rata secondary factor

179
Suparmadi, dkk., Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa
Dengan Menggunakan Metode Profile Matching

5. Tampilan Form Input Data Sub Kriteria

Gambar 5.31 Tampilan Form Input Data Sub


Kriteria
Gambar 5.28 Tampilan Halaman Utama

3. Tampilan Form Input Data Individu PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan


selama melakukan pengumpulan data pada Kantor
Kepala Desa Asahan Mati dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Sistem pemilihan calon kepala desa yang
sedang berjalan pada Kantor Kepala Desa
Asahan Mati masih manual sehingga
mengakibatkan keterlambatan dalam
melakukan seleksi pemilihan calon kepala
desa.
2. Dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan MySQL dalam sistem pendukung
keputusan seleksi pemilihan calon kepala desa
di Kantor Kepala Desa Asahan Mati, maka
akan mempermudah seleksi pemilihan calon
Gambar 5.29 Tampilan Form Input Individu kepala desa di Kantor Kepala Desa Asahan
Mati.
3. Sistem yang baru ini akan mempermudah
4. Tampilan Form Input Data Kriteria Admin dalam melakukan pengolahan data
pemilihan calon kepala desa, serta sistem yang
dirancang ini dapat memberikan informasi
kapan saja diperlukan. Sistem juga
mempermudah User dalam melakukan seleksi
pemilihan calon kepala desa sesuai dengan
kriteria yang diinginkan.

Gambar 5.30 Tampilan Form Input Data


Kriteria

180
Suparmadi, dkk., Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa
Dengan Menggunakan Metode Profile Matching

DAFTAR PUSTAKA

Pratama, I Putu Eka. 2014. Sistem Informasi Eniyati, Sri. Perancanagn Sistem Pendukung
dan Implementasinya Teori dan Pengambilan Keputusan untuk
Konsep Sistem Informasi Penerimaan Beasiswa dengan
Disertai Berbagai Contoh Praktiknya Metode SAW (Simple Additive
Menggunakan Perangkat Weighting). Jurnal Teknologi
Lunak Open Source. Bandung: Informasi DINAMIK. Universitas
Informatika. Stikubank: 2011.
Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Angkasa, Seradi. Penerapan Metode Profile
Manajemen (Edisi Revisi). Matching untuk Menentukan
Yogyakarta: Andi. Kelayakan Pemberian Kredit pada
Pratama, I Putu Eka. 2014. Sistem Informasi PNPM Mandiri Kota Banjarmasin.
dan Implementasinya Teori dan Jurnal Teknologi Informasi. STMIK
Konsep Sistem Informasi Indonesia Banjarmasin: 2016.
Disertai Berbagai Contoh Praktiknya Sari, Bety Wulan. Perbandingan Metode Profile
Menggunakan Perangkat Matching dan Simple Additive
Lunak Open Source. Bandung: Weighting pada Penentuan Jurusan
Informatika. Siswa Kelas X SMA N 2 Ngaglik.
Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Jurnal Ilmiah DASI. STMIK
Manajemen (Edisi Revisi). AMIKOM Yogyakarta: 2015.
Yogyakarta: Andi. Putri, dkk. Sistem Pendukung Keputusan
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
Bandung: Alfabeta. Menggunakan Metode Profile
Tohari, Hamim. 2014. Astah – Analisis Serta Matching pada STMIK Indonesia
Perancangan Sistem Informasi Padang. Jurnal Teknologi Informasi
Melalui Pendekatan UML. dan Pendidikan. STMIK Indonesia
Yogyakarta: Andi. Padang: 2016.
Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan Mulyawarman. Perilaku Pemilih Masyarakat
MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: dalam Pemilihan Kepala Desa :
Andi. Kasus Kubang Jaya Kecamatan Siak
Madcoms. 2016. Sukses Membangun Toko Hulu Kabupaten Kampar. Pegawai
Online dengan PHP MySQL. Negeri Sipil Provinsi Riau.
Yogyakarta: Andi. Eduardo, Christian. Sistem Pendukung
Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Keputusan Kenaikan Jabatan pada
Yogyakarta: Andi. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Suhartanto, Ari dan Setiyo, Anang. Menggunakan Metode Analityc
Perancanagn dan Pembuatan Sistem Heararchy Process. Jurnal Teknik
Pakar Kerusakan Sepeda Motor Informatika. Universitas Dian
Honda Supra Sebagai Media Nuswantoro Semarang: 2014.
Penunjang Pembelajaran. Jurnal Ananta, Priranda Widara dan Winiarti, Sri.
Teknologi Informatika. STT Dharma Sistem Pendukung Keputusan dalam
Iswara Madiun: 2013. Penilaian Kinerja Pegawai untuk
Batubara, Febrin Aulia. Perancanagn Website Kenaikan Jabatan Pegawai
Pada PT. Ratu Enim Palembang. Menggunakan Metode GAP
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Kompetensi (Studi Kasus Perusahaan
Teknologi Terapan. Politeknik Perkasa Jaya Computeretail). Jurnal
Negeri Medan: 2015. Sarjana Teknik Informatika.
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta: 2013.

181

Anda mungkin juga menyukai