Anda di halaman 1dari 7

eProsiding Teknik Informatika (PROTEKTIF), Vol. 2 No.

1 Juni 2021 21

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN CUTI PEGAWAI DI


PUSDIKKU TNI AD DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SAW BERBASIS WEB

Achmad Fauzan Akbar Natsir ¹, Ina Najiyah S.Kom., M.Kom 2

Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya


Bandung, 40282, Indonesia
e-mail: sanshan58@gmail.com

Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya


Bandung, 40282, Indonesia
e-mail: : inajiyah@ars.ac.id

ABSTRAK

Sistem pendukung keputusan (SPK) atau lebih dikenal dengan Decision Support System
(DSS) adalah suatu sistem untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi
keputusan semiterstruktur. Pusat Pendidikan Keuangan TNI AD dalam menentukan persetujuan
cuti pegawainya belum memiliki aplikasi, dan masih dilakukan secara manual. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka dibutuhkan SPK yang dapat membantu dalam membuat keputusan
penentuan cuti pegawai. SPK tersebut akan menggunakan metode Simple Addictive Weighting.
Cara kerja metode ini yaitu memberikan bobot pada setiap kriteria, absensi, masa kerja, jabatan
dan pangkat. Tujuan dari penilitian ini adalah membuat aplikasi cuti untuk memudahkan sistem
pendukung keputusan penentuan cuti berbasis website. Hasil dari penelitian ini yaitu mengurangi
tingkat kesalahan data dalam menentukan jadwal cuti, serta membantu perusahaan dalam
meningkatkan kinerja operasional pegawai dengan baik.

Keywords: Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting, Penentuan Cuti,
Pemrogram Web

https://eprosiding.ars.ac.id/index.php/pti
22

1. Pendahuluan untuk masalah manajemen spesifik. Sistem


Saat ini Informasi sangat penunjang keputusan menggunakan data,
dibutuhkan dalam proses kegiatan memberikan antarmuka pengguna yang
pengambilan keputusan. Keputusan yang mudah dan dapat menggabungkan
baik dan tepat perlu didukung oleh pemikiran pengambil keputusan. Sehingga
ketersediaan informasi yang akurat, cepat dengan Sistem penunjang keputusan ini
dan relevan. Adanya informasi yang diharapkan para manajer ataupun para
demikian, supervisor suatu lembaga atau pengambil keputusan dapat diringankan
organisasi dapat gambaran yang kompleks bebannya dalam suatu masalah tertentu.
dan spesifik dari suatu keputusan yang
dirumuskan. Keputusan akan efisien dan
efisien dari aspek waktu karena data dapat 2. Landasan Teori
diakses secara instan, dan di samping itu Sistem merupakan suatu kesatuan
keakuratan data lebih terjamin, sehingga yang terdiri dari komponen atau elemen
keputusan yang dirumuskan akan lebih yang dihubungkan bersama guna
tepat dan dapat dirumuskan dalam waktu memudahkan aliran informasi, energi atau
yang relatif lebih singkat (Honggowibowo, materi dalam mencapai tujuan. Menurut
2016) Poerwadarminta sistem merupakan suatu
Pengambilan keputusan tersebut kesatuan yang terdiri dari komponen atau
dibutuhkan suatu sistem pengambilan elemen yang dihubungkan bersama guna
keputusan yang dapat membantu supervisor memudahkan aliran informasi, energi atau
atau para pengambil keputusan untuk materi dalam mencapai tujuan (Ilham,
mengambil keputusan. Sistem pendukung 2018).
keputusan (SPK) atau lebih dikenal dengan A. Pengertian Sistem Pendukung
Decision Support System (DSS) adalah Keputusan
suatu sistem untuk mendukung para Sistem Pendukung Keputusan
pengambil keputusan manajerial dalam adalah suatu sistem informasi berbasis
situasi keputusan semiterstruktur. Sistem ini komputer yang menghasilkan berbagai
dimaksudkan untuk menjadi salah satu alat alternatif keputusan untuk membantu
bantu bagi para pengambil keputusan untuk manajemen dalam menangani berbagai
memperluas kapabilitas mereka dalam permasalahan yang terstruktur ataupun
menhambil keputusan, namun tidak untuk tidak terstruktur dengan menggunakan data
menggantikan penilaian mereka dan model (Andharsaputri, 2020).
(Honggowibowo, 2016). Menurut Keen dan Morton mengatakan
Dalam pengambilan keputusan cuti bahwa sistem pendukung keputusan
pegawai di Pusdikku tni AD, dibutuhkannya merupakan penggabungan sumber-sumber
suatu aplikasi sistem pengambilan kecerdasan individu dengan kemampuan
keputusan yang dapat membantu seorang komponen untuk memperbaiki kualitas
pimpinan untuk mengambil keputusan. keputusan. Sistem pendukung keputusan
Istilah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) juga merupakan sistem informasi berbasis
atau lebih dikenal dengan Decision Support komputer untuk manajemen pengambilan
System (DSS) merupakan suatu aplikasi keputusan yang menangani masalah-
yang dibuat untuk mendukung para masalah semi terstruktur (Andharsaputri,
pengambil keputusan manajerial dalam 2017).
situasi keputusan semi terstruktur. Sistem ini
dimaksudkan untuk menjadi salah satu alat
bantu bagi para pengambil keputusan yaitu 3. Metode Penelitian
pimpinan untuk 3.1 Metedologi Penelitian
memperluas kapabilitas mereka Teknik pengumpulan data penulis
dalam mengambil suatu keputusan, namun mempunyai tiga tahapan yaitu tahap
tidak untuk menggantikan penilaian mereka. observasui, wawancara dan studi pustaka
DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan sebagai berikut (Rachman, 2019):
yang sama sekali tidak dapat didukung oleh 1) Observasi
beberapa algoritma. Sistem penunjang Tahap observasi ini penulis melakukan
keputusan menggunakan computer basis pengamatan langsung di Pusdikku TNI AD,
information system (CBIS) yang fleksibel, diantaranya penulis mengamati aktivitas.
interaktif, dan dapat diadaptasi untuk 2) Wawancara
dikembangkan untuk mendukung solusi

https://eprosiding.ars.ac.id/index.php/pti
23

Tahap wawancara ini penulis melakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan,


tanya jawab pada pemilik perusahaan dan antara lain:
karyawan guna mengetahui permasalahan- Kebutuhan Admin
permasalahan yang berada di Pusdikku TNI Berikut ini merupakan kebutuhan
AD. perangkat lunak bagi admin yang
3) Studi Pustaka merupakan end-user dari sistem ini:
Tahap studi pustaka ini penulis melakukan 1. Baupampres dapat melakukan login
pengumpulan informasi referensi-referensi 2. Baupampres dapat mengelola menu
yang berhubungan dengan observasi Pengguna
Penulis mencari referensi didapat dari
3. Baupampres dapat mengelola menu
catatan, jurnal, book dan internet.
Nilai
4. Baupampres dapat mengelola kriteria
3.2 Metode Pengembangan Perangkat 5. Baupampres dapat melakukan rekap
Lunak dan mencetak laporan
Langkah-langkah prosedur penelitian pada 6. Baupampres dapat mengubah data
pembuatan laporan tugas akhir ini profil
menggunakan suatu model pengembangan
sistem yaitu waterfall. Tahap demi tahap Kebutuhan Baupam
yang dilalui harus menunggu selesainya Berikut ini merupakan kebutuhan
proses dari tahap sebelumnya dan berjalan perangkat lunak bagi Baupam dari sistem
berurutan (Ambarita, Muharto, & Arisandy, ini:
2016) 1. Baupam dapat melakukan login
2. Baupam dapat mengelola menu
Bintara.
3. Baupam dapat mengelola menu
Ranking
4. Baupam dapat mengubah data profil

4.2. Perancangan
Usecase Diagram
Use Case Diagram menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sistem.
Berikut ini merupakan Use Case Diagram
dan deskripsi Use Case yang =
menggambarkan sistem informasi ini:

Gambar 1. Pengembangan Metode


waterfall
Sumber: Sumber : (Ambarita, Muharto, &
Arisandy, 2016)

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Analisis Kebutuhan
Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan
fungsional software yang akan diterapkan di
PUSDIKKU (Pusat Pendidikan Keuangan)
TNI AD, serta antar muka yang terdapat di
dalam sistem yang akan dibuat. Analisa
tersebut disertai dengan penggambaran use
case digram dan activity diagram yang
terkait dengan proses pengajuan cuti online
bintara.
Rancangan sistem penunjang keputusan
yang disusulkan terdapat beberapa fitur atau
menu yang terkait dengan penerapan
metode Simple Additive Weighting yang

https://eprosiding.ars.ac.id/index.php/pti
24

4.3 Class Diagram


Class Diagram menggambarkan
hubungan antar class yang membangung
sistem informasi ini. Class Diagram sistem
informasi ini dapat dilihat melalui Gambar
dibawah ini:

Tampilan Dashboard menu nilai presensi


akan muncul ketika user berhasil melakukan
input data

4.4. Desain Interface


Desain User Interface
memperlihatkan bagaimanakah bentuk dari
perangkat lunak yang akan dibangun
nantinya berdasarkan struktur aplikasi yang
sudah dibuat. Perancangan antar muka ini
meliputi perancangan tampilan input dan
perancangan tampilan output.
Halaman awal merupakan halaman
yang pertama kali muncul pada saat
program dari sistem penunjang keputusan
pengajuan cuti online bintara. Halaman ini
hanya menampilkan cover website saja
dengan navigasi hanya pada login akses ke Perhitungan Metode SAW
informasi,Tampilan antar muka halaman Mendefinisikan Kriteria
awal dapat dilihat pada gambar 3.1. Kriteria-kriteria penilaian didefinisikan
beserta nilai bobot dan atributnya (cost atau
benefit) yang dapat dilihat pada Tabel IV.17.

Tabel IV.17.
Bobot Setiap Kriteria
N Nama Nilai Atribut
o. Kriteria Bobot
(W1)
1 Absensi 30 Cost
2 Masa Kerja 20 Benefit
Gambar 3.1. Halaman awal lebih dari
Tampilan Dashboard muncul ketika setahun
proses login berhasil. Semua menu akan 3 Masa Kerja 30 Cost
tampil karena admin memiliki hak akses kurang dari
penuh dapat dilihat pada Gambar 3.2. setahun
4 Jabatan 10 Benefit
5 Pangkat 10 Benefit

Melakukan Normalisasi

https://eprosiding.ars.ac.id/index.php/pti
25

Menormalisasi setiap nilai rating dari nilai Min (60) 60


𝑅13 = = = 0,769
data bintara dengan perhitungan berikut: 78 78
Min (60) 60
Min(66) 66 𝑅23 = = = 0,722
R11 = = = 0.733 83 83
90 90 Min (60) 60
𝑅33 = = = 0,722
Min(66) 66 83 83
R21 = = = 0,825 Min (60) 60
80 80 𝑅43 = = =1
60 60
Min(66) 66 Min (60) 60
R31 = = = 0,741 𝑅53 = = = 0,857
89 89 70 70
Min (60) 60
Min(66) 66 𝑅63 = = = 0,909
R4 1 = = = 0,942 66 66
70 70 Min (60) 60
𝑅73 = = = 0,769
66 66 82 82
R51 = = =1 Min (60) 60
Min(66) 66 𝑅83 = = = 0,769
78 78
Min(66) 66 Min (60) 60
R61 = = = 0,825 𝑅93 =
66
=
66
= 0,909
80 80 Min (60) 60
𝑅10 3 = = = 0,666
Min(66) 66 90 90
R71 = = = 0,88 86 86
75 75 𝑅14 = = = 0,955
Max (90) 90
Min(66) 66 90 90
R81 = = = 0.776 𝑅24 = = =1
85 85 Max (90) 90
Min(66) 66 90 90
R91 = = = 0,985 𝑅34 =
Max (90)
=
90
=1
67 67 70 70
Min(66) 66 𝑅44 = = = 0,777
Max (90) 90
R101 = = = 0.942
70 70 85 85
𝑅54 = = = 0,944
85 85 Max (90) 90
R12 = = = 0.944 70 70
Max(90) 90 𝑅64 = = = 0,777
Max (90) 90
80 80 66 66
R22 = = = 0.888 𝑅74 = = = 0,733
Max(90) 90 Max (90) 90
67 67
85 85 𝑅84 = = = 0,744
R32 = = = 0.944 Max (90) 90
Max(90) 90 90 90
80 80 𝑅94 = = =1
Max (90) 90
𝑅42 = = = 0,88
Max (90) 90 75 75
78 78 𝑅10 4 = = = 0,833
𝑅52 = = = 0,866 Max (90) 90
Max (90) 90 82 82
66 66 𝑅15 = = = 0,911
𝑅62 = = = 0,733 Max (90) 90
Max (90) 90 85 85
90 90 𝑅25 = = = 0,944
𝑅72 = = =1 Max (90) 90
Max (90) 90 90 90
83 83 𝑅35 = = =1
𝑅82 = = = 0,922 Max (90) 90
Max (90) 90 70 70
65 65 𝑅45 = = = 0,777
𝑅92 = = = 0,722 Max (90) 90
Max (90) 90 67 67
83 83 𝑅55 = = = 0,744
𝑅10 2 = = = 0,922 Max (90) 90
Max(90) 90 65 65
𝑅65 = = = 0,722
Max (90) 90

https://eprosiding.ars.ac.id/index.php/pti
26

85 85 V7 = (0,88x30) + (1x20) + (0,731x30) +


𝑅75 = = = 0,944
Max (90) 90 (0,733x10) + (0,944x10)
80 80
𝑅85 = = = 0,888 = 30+ 20 + 21 + 7,33 + 9,44 = 87,77
Max (90) 90
70 82 V8 = (0,776x30) + (0,922x20) +
𝑅95 = = = 0,833
Max (90) 90 (0,769x30) + (0,744x10) + (0,888x10)
90 90
𝑅10 5 = = =1 = 23+ 27 + 23 + 7,44+ 8,88 = 89,32
Max (90) 90
V9 = (0,985x30) + (0,722x20) +
Maka matriks rating yang sudah (0,909x30) + (1x10) + (0,833x10)
ternormalisasi dapat dilihat dan
= 29+ 14 + 27 + 10 + 8,33 = 88,33
disusun sebagai berikut:
𝑅 V10 = (0,942x30) + (0,922x20) +
0,773 0,944 0,769 0,955 0,911 (0,666x30) + (0,833x10) + (1x10)
0,825 0,888 0,722 1 0,944
0,741 0,944 0,75 = 28+ 18 + 19 + 8,33 + 10 = 83,33
1 1
0,942 0,888 1 0,777 0,77
1 0,866 0,857 0,944 1
=
0,825 0,733 0,909 0,777 0,744 Melakukan Perangkingan
0,88 1 0,731 0,733 0,722 Acuan dalam perangkingan yaitu diurutkan
0,776 0,922 0,769 0,744 0,944
berdasarkan nilai tertinggi/terbesar yang
0,985 0,722 0,909 1 0,888
{0,942 0,922 0,666 0,833 1 } dijadikan sebagai penentu bintara mana
yang mendapatkan cuti dapat dilihat pada
Menghitung Bobot Tabel IV.18.
Dilakukan perhitungan nilai bobot Tabel IV.18.
preferensi pada setiap nilai data bintara Urutan Ranking Metode SAW
atau vektor (Vi) sebagai berikut: No. Nama Alternatif Ranking
V1 = (0,773x30) + (0,944x20) + 1 Doni Alsandi 90,54
(0,769x30) + (0,955x10) + (0,911x10)
2 Azka Renaldi 89,32
= 21+ 18 + 23 + 9,55 + 9,11 = 80,66
V2 = (0,825x30) + (0,888x20) + 3 Galuh 88,88

(0,722x30) + (1x10) + (0,944x10) 4 Wabah 88,33


= 24+ 17 + 21 + 10 + 9,44 = 81,44 5 Reza 87,77
V3 = 0,741 (x30) + (0,944x20) +
6 Imam 83,33
(0,75x30) + (1x10) + (1x10)
7 Tomas Muri 82
= 22+ 18 + 22 + 10 + 10 = 82
V4 = (0,942x30) + (0,888x20) + (1x30) 8 Sulistyo 81,44

+ (0,777x10) + (0,777x10) 9 Achmad Fauzan 80,66


= 28+ 17 + 30 + 7,77 + 7,77 = 90,54 Akbar N
10 Ervan 79,99
V5 = (1x30) + (0,866x20) + (0,857x30)
+ (0,944x10) + (0,744x10) Penutup
= 30+ 17 + 25 + 9,44 +7,44 = 88,88 5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis,
V6 = (0,825x30) + (0,733x20) + perancangan, implementasi dan pengujian,
(0,909x30) + (0,777x10) + (0,722x10) maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Sistem penunjang keputusan cuti online
= 24+ 14 + 27 + 7,77 + 7,22 = 79,99
berhasil dibangun menggunakan

https://eprosiding.ars.ac.id/index.php/pti
27

pemrograman berbasis website, Ridwan, M. (2008). Implementasi Sistem


sehingga informasi pemberian cuti Manejemen Mutu ISO 9001:2000.
dapat terlaksana dengan efektif. Malang: Sekertatriat ISO UIN
Malang.
2. Metode SAW yang telah diterapkan
Wahyudi, Riza, Astuti, E. S., & Riyadi.
mengurangi tingkat kesalahan data (2015). Pengaruh Kualitas Sistem,
dalam menentukan jadwal cuti, serta Informasi Dan Pelayanan Siakad
membantu perusahaan dalam Terhadap Kepuasan Mahasiswa
meningkatkan kinerja operasional (Studi Pada Mahasiswa Program
pegawai dengan baik. Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi,
Universitas Brawijaya). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 23
5.2 Saran No. 2 Juni 2015.
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal wahyudi, Riza, Endang, S. A., & Riyadi.
yang diharapkan di masa mendatang (2015). Pengaruh Kualitas Sistem,
sebagai bahan penelitian berikutnya adalah: Informasi Dan Pelayanan Siakad
1. Sistem penunjang keputusan yang Terhadap Kepuasan Mahasiswa
dibangun untuk cuti online bintara di (Studi Pada Mahasiswa Program
Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi,
PUSDIKKU ini bisa dikembangkan
Universitas Brawijaya). . Jurnal
menggunakan suatu framework seperti Administrasi Bisnis, Vol. 23 No. 2 J.
CodeIgniter atau Laravel.
2. Metode SAW yang dibangun lebih lanjut
diharapkan bisa dibandingkan dengan
metode lainnya untuk mencari metode
yang lebih akurat seperti WP dan Topsi
terhadap pengajuan cuti bintaradi
PUSDIKKU

Referensi
Ambarita, Muharto, & Arisandy. (2016).
Metode Penelitian Sistem Informasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Andharsaputri. (2020). SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN
RUMAH DI KOPERASI. Jurnal
Teknologi Informasi Mura, 12(01),
14-28.
Honggowibowo. (2016). Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Cuti Pegawai
Menggunakan Metode Technique
for Order Preference by Similarity to
Ideal Solution (Topsis)(Studi Kasus
Di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
YOGYAKARTA). Compiler, 1(1).
Jogiyanto, H. M. (2008). Metodologi
Penelitian Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
R. R. (2019). Pengembangan Sistem
Informasi Donor Darah Berbasis
Web Pada Unit Transfusi Darah
Kabupaten Sumedang. Jurnal
Tekno Insentif, 13.

https://eprosiding.ars.ac.id/index.php/pti

Anda mungkin juga menyukai