Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang Manajemen S-2

PERTEMUAN KE 11
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

A. SASARAN PERKULIAHAN

Sesudah mempelajari pokok bahasan isi perkuliahan di tatapmuka ke sebelas,


mahasisiwa dapat memahami dan menjelaskan konsep, tujuan dan model serta peran dari
pada sistem pendukung keputusan.

B. URAIAN MATERI
1. Konsep, Tujuan Dan Model Sistem Pendukung Keputusan.

Sistem Pendukung Keputusan (S.P.K) ataupun D.S.S (Decision Support


System) merupakan sistem yang dapat menyerahkan fungsi penyelesaian persoalan
serta percakapan agar persoalan pada keadaan semi terbentuk juga tak terbentuk.
Sistem begini dipakai buat membantu penetapan kebijakan menurut keadaan semi
terbentuk juga tak terbentuk, di mana tak seorangpun paham bener cara mengambil
kebijakan “(Turban, 2001)”. S.P.K bertujuan agar menyajikan sumber data, panduan,
memberikan prakiraan serta memandu pemakai sumber data agar menetapkan
kebijakan yang makin apik. S.P.K adalah penerapan dari konsep kebijakan yang
diluncurkan dari konsep-konsep sebagaimana observasi pekerjaan serta konsep
managemen. Perbedaan tunggal yakni apabila Saudara ingin mencari solusi dari
masalah yang sedang terjadi di masa lalu, perhitungan iteratif harus dilakukan secara
manual (biasanya, maksimal) maupun nilai tertinggi, komputerisasi personal (P.C) kini
sudah menyediakan kemampuan buat menyelesaikan persoalan yang sejenis kurun
periode cenderung cepat.

a. Tahapan Sistem Pendukung Keputusan

1) Arti Persoalan
2) Kumpulkan data atau Unsur lnformasi terkait
3) Mengolah data sebagai sumber data berformat diagram dan laporan tertulis
4) Tentukan solusi pilihan (dapat dinyatakan sebagai persentase)

Sistem Informasi Manajemen 1


Universitas Pamulang Manajemen S-2

b. Sasaran Sistem Pendukung Keputusan

1) Menolong memecahkan Persoalan Šemi-terstruktur


2) Mendorong pimpinan untuk membuat kebijakan tentang persoalan
3) Mengembangkan efisiensi daripada pendukung keputusan yang hemat

Ketika pemrosesan, SPK dapat memakai pertolongan sistem lainnya misalnya


Artificial lntelligence, Expert Šystems, Fuzzy Logic, dsb

a. Manfaat Sistem Pendukung Keputusan


S.P.K bisa menyajikan bermacam keuntungan serta keunggulan. Keuntungan
yang bisa dibawa oleh S.P.K yakni
1) S.P.K menambah kesanggupan pembuat kebijakan untuk mengolah data /
sumber data untuk pengguna.
2) S.P.K menolong pembuat keputusan menyelesaikan masalah, khususnya
terhadap persoalan yang amat luas serta tak terorganisir.
3) S.P.K bisa memberikan pemecahan yang makin kilat dengan output makin
andal.
4) Walaupun S.P.K belum tentu bisa memecahkan persoalan sedang berlangsung
terhadap pengambil keputusan, namun S.P.K bisa memberikan berbagai
alternatif solusi, sehingga dapat merangsang pengambil keputusan untuk
memahami masalah tersebut.

b. Bagian Sistem Pendukung Keputusan


Lazimnya, Sistem Pendukung Keputusan ditingkatkan dari tiga bagian pokok,
yakni organisasi basis data (managemen data-base), Teknik dasar serta Sistem
Šoftware / Ušer lnterface. Bagian S.P.K bisa dijelaskan seperti dibawah ini :

Sistem Informasi Manajemen 2


Universitas Pamulang Manajemen S-2

Gambar 11.1 : Komponen Sistem Pendukung Keputusan


1) Manajemen data (Data-base Managemen): yakni sub-sistem data yang diatur di
basis-data (data-base). Data merupakan sebuah sistem Pendukung Keputusan
yang bersumber dari lµar maupun internal.
2) Manajemen Model (Model Managemen Sistem): Sistem ini menampilkan
aktivitas menggunakan berbagai model kuantitatif untuk mengambil,
menyimpan, dan mengatur data, yang menyediakan fungsi analisis untuk DSS.
3) Manajemen pengetahuan (knowledge-base): kegiatan yang berhubungan
pada identifikasi persoalan, solusi akhir dan penyelesaian temporeri, dan
masalah yang terkait pada pimpinan, prosedur penyelesaian persoalan adalah
materi pokok. Basis pengetahuan adalah "pikiran" lima bagian DSS. Proses
data dan teknik, dan pertimbangkan output ketika pengguna membuat
keputusan.
4) Antarmuka Pengguna (User Interface): Merupakan penghubung antara sistem
dan pengguna, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses dan
mengoperasikan komponen-komponen sistem SPK, sehingga menyajikan
dorongan untuk pendukung keputusan. Prinsipnya adalah kriteria kesuksesan
pemakaian S.P.K.
5) Pengguna: Jika tidak ada peran pengguna, maka penggunaan SPK tidak akan
efektif. Kemampuan, keterampilan, dorongan serta wawasan pemakai selaku
pengelola S.P.K nantinya memastikan keefektifan pemakaian S.P.K.

Sistem Informasi Manajemen 3


Universitas Pamulang Manajemen S-2

c. Mekanisme Pengambilan Keputusan


Mengacu “Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16)”, gambar 11.2
menunjukkan tahapan-tahapan yang mesti dilewati oleh mekanisme pengambilan
keputusan :

Gambar 11.2 : Proses Pengambilan Keputusan

1) Fase Pemahaman (lnteligence Phace) : Tahapan begini adalah prosedur


pelacakan dengan identifikasi ruang ajang masalah dan prosedur identifikasi
persoalan. Dapatkan, proses, lalu uji input data untuk mengidentifikasi
masalah.
2) Fase Desain (Dešign Phace) : Fase begini adalah prosedur merumuskan
lalu mencari pilihan aksi / penyelesaian yang bisa ditarik. Hal tersebut adalah
gambaran peristiwa aktual yang diringkas, agar prosedur verifikasi dan validasi
diperlukan buat menentukan ketepatan teknik saat memeriksa persoalan
tersedia
3) Fase Pemilihan (Choice Phace) : Lakukan fase begini dengan memilih di
antara bermacam pilihan penyelesaian diusulkan dalam program rencana untuk
menentukan / mempertimbangkan kriteria sesuai dengan target yang ingin
didapat.
4) Fase Implementasi (Implementation Phace) : fase ini dilaksanakan dengan
menerapkan desain sistem yang telah dibuat pada tahap

Sistem Informasi Manajemen 4


Universitas Pamulang Manajemen S-2

desain serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada fase pemilihan.

d. Jenis Keputusan
Pada dasarnya ada dua jenis keputusan yang dibuat, salah satunya
“(Herbert A. Simon)” :

1) Keputusan Terprogram : Keputusan ini berulang dan rutin, maka mekanisme


tetap sudah ditetapkan buat menghadapinya, jadi tidak perlu menariknya
kembali setiap kali muncul masalah(sebagai hal baru).
2) Keputusan yang tidak Terprogram: Keputusan ini bersifat baru, tidak
terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk
menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan
struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya
sehingga membutuhkan tindakan spesifik (sangat khusus).

e. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan


Menurut definisi sistem pendukung keputusan bisa dibuat
karakteristiknya, seperti dibawah ini :
1) Mendorong mekanisme Pendukung Keputusan, dengan menekankan
manajemen persepsi
2) Ada antarmuka manusia-mesin, dan orang (pengguna) dapat
mengendalikan prosedur pendukung keputusan
3) Mendorong Pendukung Keputusan agar membahas persoalan
terbentuk, semi terbentuk, juga belum terbentuk
4) Memiliki kemampuan berbicara untuk mendapatkan informasi menurut
kebutuhan
5) Subsistem diintegrasikan sehingga dapat digunakan secara keseluruhan
6) Struktur data yang komprehensif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
informasi para manajer di semua tingkatan

f. Level Teknologi Pada Sistem Pendukung Keputusan


Pada sebuah sistem pendukung keputusan, ada 3 (tiga) tingkatan kebijakan :
hardware dan software. Setiap tingkat didasarkan pada tingkat kemampuan, yang
didasarkan pada berbagai tingkat teknologi, kawasan, lalu fungsi yang harus
diselesaikan. Ke 3 (tiga) level itu yakni :

Sistem Informasi Manajemen 5


Universitas Pamulang Manajemen S-2

1) Sistem Pendukung Keputusan (Specific D.S.S): Produk akhir atau aplikasi


DSS aktual yang menyelesaikan pekerjaan sesuai yang diinginkan.
2) Decision Support System Generator (DSS Generator): Aplikasi
pengembangan terintegrasi menyediakan sekumpulan fungsi yang dapat
dengan cepat, murah, dan mudah membangun DSS tertentu (Open Office,
Microsoft Excel).
3) Alat sistem pendukung keputusan (DSS Tools): Tingkat terendah dari
teknologi DSS adalah mengembangkan generator DSS atau utilitas atau alat
perangkat lunak DSS tertentu (grafik / hardware serta software, editor, sistem
kueri, generator bilangan acak dan spreadsheet).

2. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok/ Grup.

Group Decision Support System (Sistem Pendukung Keputusan Kelompok)


yakni sistem yang dipakai sekumpulan individu yang berniat menggunakan teknologi
komunikasi, kemampuan serta pendukung keputusan untuk memecahkan masalah.
Sistem pendukung keputusan kelompok menyediakan beberapa fungsi untuk
mendukung komunikasi anggota grup. Pada masa globalisasi, sistem pendukung
keputusan grup amat menolong institusi atau korporasi apalagi korporasi m µltinasional,
sebab siytem pendukung keputusan grup menyelenggarakan pertemuan dengan luwes
agar menggampangkan korporasi menyelenggarakan pertemuan tidak mesti menghadiri
rapat di saat atau lokasi yang serupa. Kebanyakan sistem pendukung keputusan grup
dirancang agar membuat grup makin mudah meningkatkan produktivitas melalui
tukaran ide, usulan, serta acuan di grup.

a. Berbagai item pengaturan sistem pendukung keputusan grup


Sistem pendukung keputusan grup memberikan sumbang saran terhadap
penyelesaian persoalan dengan mempersiapkan kawasan yang mendorong
komunikasi grup. Menurut ukuran grup dan lokasi anggota, ada 4 (empat) item
penataan sistem pendukung keputusan grup dipakai. Dalam setiap pengaturan,
penghuni grup bisa berjumpa di saat bersamaan. Dengan kata lain, ketika semua
anggota grup tidak dapat muncul pada waktu yang sama, mereka dapat bertemu
pada saat bersamaan maupun di saat berlainan.

Sistem Informasi Manajemen 6


Universitas Pamulang Manajemen S-2

Dibawah ini merupakan penjelasan ringkas tentang empat item pengaturan


sistem pendukung keputusan grup:
1) Ruang keputusan (Decision room) : Berpartisipasi dalam pertemuan tatap
muka grup. Ruang pengambilan keputusan menyediakan layanan untuk
rombongan yang perlu bertemu tatap muka dengan ukuran rombongan antara 3
sampai 24 orang. Beberapa ruang pengambilan keputusan dapat menampung
grup maksimal sepuluh (10) personil, sedangkan lainnya bisa menampung grup
yang makin banyak.
2) L.A.D.N (Local area decision network) : Sekelompok minoritas anggota
yang terpencar-pencar. Jika sebagian penghuni tim belum bisa bersua karena
tersebar pada area khusus, jaringan keputusan jaringan wilayah lokal bisa
dipakai. Contohnya, penghuni grup bisa menggunakan papan buletin komputer
untuk bertemu pada waktu yang berbeda di kantor, atau mereka dapat
menggunakan editor dokumen waktu nyata untuk bertemu pada waktu yang
sama.
3) Sidang legislatif: Cocok untuk banyak pertemuan tatap muka. Jika sangat
ramai buat tempat pengambilan keputusan, karenanya dibutuhkan pengadilan
formal. Meskipun tidak ada definisi yang tegas tentang pembatasan diantara
grup "sedikit" dengan grup "banyak", kelompok yang terdiri dari 50 hingga 100
orang biasanya dianggap sebagai kelompok besar.
4) C.M.C (Computer-mediated conference) : bagi satu grup mayoritas
terpencar karena teritorial. Program otomatisasi institusi tertentu (misalnya
konferensi komputerisasi, konferensi aµdio, serta konferensi video) bisa
menjadikan penghuni grup yang terpencar karena teritorial buat komunikasi.
Melalui pemakaian komputerisasi untuk menengahi rapat, tak harus
menskedulkan rapat diawal. Anggota menyalurkan masukan personil ke basis-
data (data-base) sentral ataupun email, lalu anggota lain menanggapi masukan
ini, yang nantinya membuat ketetapan sesuai kesepakatan.

b. Bagian Sistem Pendukung Keputusan Grup


Sistem pendukung keputusan grup (Group Decision Support System,
G.D.S.S) meliputi tiga (3) bagian penting, yakni hardware, software dan orang

Sistem Informasi Manajemen 7


Universitas Pamulang Manajemen S-2

1) Hardware : Hardware termasuk peralatan elektronika misalnya komputerisasi,


piranti network, tempat pajangan digital, serta aµdio visµal. Hardware tersebut
pun mencakup sarana pertemuan, terikut penataan wujud misalnya kamar
berperabot, meja dan bangku sehingga bisa mendorong pembahasan grup serta
tugas anggota.
2) Software : Software ini meliputi bermacam perangkat dengan teknologi,
misalnya pertanyaan digital, perkakas curah pendapat digital, pengatur ide,
piranti pengaturan utama, serta peralatan perumusan aturan. Dibawah ini
merupakan uraian ringkas dari berbagai perangkat lunak itu, yakni :
a) Kuesioner secara digital : Sumber data yang dikeluarkan dari kuesioner
dapat membantu penyelenggara konferensi menentukan persoalan yang
penting diperhatikan, karenanya penyelenggara dapat merencanakan rapat
diawal.
b) Electronic brainstorming tools: Alat ini memungkinkan para peserta
untuk secara bersamaan menyumbangkan ide mereka dalam suatu
pertemuan. Karena identitas setiap peserta tetap rahasia, sehingga setiap
peserta banyak yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut tanpa rasa
takut dikritik.
c) Idea Organizer (Pengatur gagasan) : Pengatur gagasan membantu
mengatur, mengevaluasi, dan mengklasifikasikan gagasan yang dihasilkan
dalam kegiatan berpendapat.
d) Alat pengaturan prioritas : Piranti begini mencakup berbagai model,
misalnya voting kecil – kecilan, susunan pencapaian serta berbagai cara
pembobotan, yang dipakai dalam memilah serta memutuskan tatacara rapat
kelompok /grup.
e) Alat pembentuk kebijakan : Alat perangkat lunak untuk menyediakan
dorongan yang dibutuhkan mengganti usulan pendeklarasian peraturan
hingga ketetapan. Menggunakan software ini pada diskusi grup menolong
pembuat ketetapan grup dalam perencanaan, menata gagasan, mengkoleksi
sumber data, memutuskan kepentingan, membuat ketetapan, serta
mengarsipkan penyelenggaraan rapat. Ini menjadikan rapat makin efisien.
3) Personil: Saat menggunakan sistem pendukung keputusan grup untuk rapat,
diperlukan moderator yang terlatih untuk membantu proses uji

Sistem Informasi Manajemen 8


Universitas Pamulang Manajemen S-2

coba, dan profesional diperlukan untuk mendorong hardware serta software.


Berbagai bagian sistem pendukung keputusan grup bersamaan menyiapkan
kawasan yang apik buat menyelenggarakan rapat grup.
Sistem Pendukung Keputusan (Group Decision Support System,
GDSS) dapat dijelaskan seperti pada gambar sebagai berikut:

Database GDSS Model Base


Application Software

Processor

User Interface

Group Facilitator

I/O Device Public Screen

Gambar 11.3 : Komponen Sistem Pendukung Keputusan Kelompok/Grup (GDSS)

c. Alasan Memakai Sistem Pendukung Keputusan Grup


Pada masa yang kompleks begini, sistem pendukung keputusan grup amat
bermanfaat untuk institusi ataupun grup untuk mengadakan pertemuan serta
pengambilan ketetapan. Sistem pendukung keputusan grup mempunyai manfaat
sebagai berikut:
1) Anonim. Kesanggupan buat berganti ide ataupun acuan dengan tanpa nama
dalam kawasan pendukung keputusan grup mendukung personil grup untuk
meningkatkan partisipasi mereka, sehingga makin ramai

Sistem Informasi Manajemen 9


Universitas Pamulang Manajemen S-2

sumber data dapat disajikan. Anggota makin berani tertawa akibat respon yang
“tolol” juga anggota makin berani saat mengungkapkan pandangan yang
bersebrangan dari anggota lainnya dan pimpinannya.
2) Komunikasi paralel. Saat rapat tatap muka, peserta mesti saling dengar satu
sama lainnya tak bisa berdiam sejenak untuk berpikir, sistem pendukung
keputusan kelompok bisa menjadikan semua peserta agar "berbicara" dengan
paralel (menulis dan berganti komen tertulis pada saat yang sama melalui
network komputerisasi). Dalam rapat secara tatap muka, masing – masing
personil hanya memiliki beberapa menit untuk menyampaikkan ide semua
rapat, sama dengan ketika memakai sistem pendukung keputusan kelompok.
Komunikasi paralel pun membantu meningkatkan keterlibatan dan
kebersamaan tim. Kebersamaan tim tercipta disebabkan personil tim yang lain
sanggup menjawab ide yang diajukan melalui bermacam teknik, sebab setiap
anggota mempunya level pendalaman sumber data yang tidak sama. Disamping
itu, seluruh tim semakin baik ketika mengenali kekeliruan berpikir
dibandingkan anggota yang membuat proposal. Kritik makin gampang diserap
sebab gagasannya yang sedang dikritik, bukan penggagasnya. Seluruh unsur ini
berperan pada peningkatan kepuasan dan kinerja, sehingga makin mudah bagi
kelompok untuk memperlakukan suatu gagasan menjadi gagasan grup
dibandingkan gagasan individu/pribadi.
3) Automated record keeping. Sistem pendukung keputusan grup secara
otomatiš merekam respon, audio, dan sumber data lain yang dishare grup ke
dalam file disk (tempat penyimpanan). Jejak pertemuan otomatiš mendukung
perluasan memori organisasi dari pertemuan ke pertemuan. Disamping itu, tak
penting membuat catatan secara manual. Para peserta rapat verbal/lisan
terkadang tak ingat mengenai yang dikatakan diawal, oleh karena itu mungkin
lupa mengomentari persoalan yang lagi disiskusikan. Terakhir, dalam rapat
verbal, peserta seringkali tidak mengerti hal yang disebutkan ataupun bisa jadi
tak mampu mengolah sumber data secara cepat agar dapat berpartisipasi secara
efektif. Dalam rapat yang memakai sistem pendukung keputusan grup, peserta
bisa meluangkan waktu untuk membaca komentar yang tercatat agar semakin
mengerti maknanya.

Sistem Informasi Manajemen 1


Universitas Pamulang Manajemen S-2

4) Lebih terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan Grup bisa memberikan


susunan diskusi yang makin bagus dibandingkan rapat verbal/lisan. Hal ini
memungkinkan anggota untuk berkonsentrasi kepada rapat. Grup yang
memakai sistem pendukung keputusan grup berfokus terhadap persoalan
langsung serta tak mengulas ataupun mendiskusikan tema lain bersama sahabat
ataupun personil lainnya di sekitar.
5) Akibat anonimitas, komunikasi paralel dan pencatatan otomatis, menyebabkan
keuntungan/manfaat baru. Akibat pemakaian sistem pendukung keputusan
grup, peserta dalam grup dapat memperoleh kepuasan makin tinggi dan kinerja
semakin tinggi, sebab sistem pendukung keputusan grup dapat meringkas
waktu rapat dan dapat mengambil kesimpulan yang makin bagus.

d. Kelemahan Sistem Pendukung Keputusan Grup


1) Komunikasi lambat. Pada umumnya kecepatan mengetik sejumlah personil
lebih lambat dari kecepatan mereka berbicara. Sejumlah personil menyenangi
berbicara dibandingkan mengetik/menginput. Sebab berbicara lebih cepat
dibandingkan mengengetikt, umumnya makin efektif memakai G.D.S.S untuk
grup yang besar.
2) Menolak untuk berubah. Kelemahan lainnya adalah karakter orang yang
menolak untuk berubah. Orang terkadang terancam oleh komputerisasi, dan
ketika mereka dipaksa untuk menggunakan komputer dalam pertemuan baru,
mereka merasa terancam. Selain itu, menggunakan sistem Pendukung
Keputusan grup pasti akan mencakup berbagai seminar tentang penggunaan
perangkat lunak, sehingga mungkin sulit bagi sebagian orang untuk
mempelajari cara menggunakan sistem tersebut.
3) Minimnya campur tangan media. Karena sistem pendukung keputusan grup
yang digunakan dalam rapat terkait erat dengan sumber data yang direkam,
format komunikasi lainnya dikurangi. Misalnya, gerak tubuh dan ekspresi
wajah dapat membantu anggota kelompok menentukan apakah tanggapan
mereka terhadap komunikasi lisan adalah lelucon atau sarkasme, tetapi jika
Anda menggunakan G.D.S.S, nilai media ini akan hilang. Sistem pendukung
keputusan kelompok dapat membuat pertemuan lebih formal dan sepenuhnya
fokus pada topik saat ini.

Sistem Informasi Manajemen 1


Universitas Pamulang Manajemen S-2

4) Sengketa dapat meningkat. Masalah penting lainnya yang perlu


dipertimbangkan ketika menggunakan sistem pendukung keputusan grup
adalah munculnya perselisihan dan ketidaksepakatan karena pertemuan tanpa
nama. Karena kita tidak perlu mengidentifikasi diri kita sendiri pada pertemuan
tersebut, para peserta dapat dengan mudah menyinggung gagasan tertentu dan
dapat menjadi lebih sensitif dalam tanggapan mereka. Serangan personel
seperti itu lebih mudah dilakukan, yang dapat melukai emosi anggota lain.
5) Beberapa peserta inti mungkin hilang. Beberapa orang yang biasanya
menguasai pertemuan lisan lebih memilih untuk berpartisipasi dalam
pertemuan digital karena mereka tidak dapat menggunakan keterampilan lisan
mereka
6) Penyalahgunaan teknologi. Misalnya, dalam kasus Lantecorporation, seseorang
menggunakan teknologi "Lante Corporation" untuk mensimulasikan banyak
peserta dalam konferensi digital di konferensi tersebut dan membuat banyak
komentar. Dengan melakukan ini, ia membuat banyak peserta tampak setuju
dengan ide-idenya daripada ide-ide yang sebenarnya. Karena tanggapannya
anonim, sulit untuk mencegah penyalahgunaan semacam itu.
7) Pengeluaran sarana sistem pendukung keputusan grup mungkin mengikut
sertakan sejumlah besar ongkos operasi dan bisa jadi kurang tepat melainkan
apabila mereka disambut serta dipakai dengan baik dan tepat. Sistem
Pendukung Keputusan grup berbayar yang terbanyak dipakai adalah “(Group
Sistems dari Ventana”, “Team Focus dari IBM” “dan Vision Quest dari
Collaborative Technologies)” berkisar $ 15.000 hingga lebih dari $ 50.000.
Hardware, software, jaringan, dan pengeluaran tak terduga bisa jadi lebih
banyak. Ruang pertemuan sistem Pendukung Keputusan yang didesain spesial
pada “Universitas Arizona dan Universitas Mississippi” berharga diatas $
250.000

3. Peran Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemecahan Masalah.

Pada prinsipnya S.I.M berperan untuk prosedur mendalami yang


mengikutsertakan observasi kawasan tentang keadaan yang memerlukan pengambilan
keputusan. Sebutan "pemahaman" disini mempunyai makna yang serupa pada
identifikasi persoalan, karena sistem informasi manajemen

Sistem Informasi Manajemen 1


Universitas Pamulang Manajemen S-2

merupakan alat yang sangat diperlukan dalam lingkup pengambilan keputusan rutin,
sebab sumber data yang diolah dengan bagus nisa menyumbangkan pedoman untuk
pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur tertentu.
Langkah-langkah pemecahan masalah dalam kegiatan bisnis (masalah
menabung) adalah:

a. Pengakuan Masalah (Problem Recognition)

Secara menyebutkan adanya beberapa kondisi yang perlu dibenarkan,


meskipun keadaan tersebut tergolong parah dan berbahaya. Identifikasi masalah
secara jujur bisa berakibat pada semua pemrosesan lagi berlangsung nantinya.
Personil dan anggota penting menandai bahwa ada tanda yang mungkin timbul
persoalan yang terus-menerus sehingga penyelesaian persoalan dan penetapan
keputusan bisa tercapai.

b. Identifikasi Masalah (Problem Labeling)

Sesudah mengakhiri tahap awal, saudara penting mempunyai sejumlah data


untuk mendukung persoalan, dan Anda perlu melengkapi identifikasi masalah agar
setiap orang dapat memiliki pandangan yang sama meskipun melalui cara tinjau
yang lain. Sebagai output dari pengenalan persoalan begini, dicapai persetujuan
mengenai persoalan masalah pokok yang penting diselesaikan.

c. Analisa Penyebab Masalah (Problem-Cause Analysis)

Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, saudara bergerak mendapatkanarti


persoalan yang aktual. Saudara tak dapat mengakhiri persoalan pada saat
berbarengan, nantinya memakan banyak tempo dan tenaga. Fokus dan konsentrasi
saudara pada sebab musibab persoalan penting semakin berkurang. Tahapan ke 3
(tiga) yaitu "tahapan kontrol dan resolusi", yang dapat menjelaskan mengapa
masalah ini terjadi.

d. Solusi Pilihan (Optional Solution)

Tahapan begini menjelaskan cara menyelesaikan persoalan melalui teknik dan


metode yang lain. POasti saja, Anda memeriksa taktik pemecahan persoalan yang
cocok bagi setiap orang, tetapi sebelum

Sistem Informasi Manajemen 1


Universitas Pamulang Manajemen S-2

melanjutkan ke langkah berikutnya, daftar lengkap alternatif penting akan menjadi


penting. Temukan daftar lengkap kemungkinan solusi untuk masalah tersebut.

e. Decision Making (Pengambilan Keputusan)

Di sini, Anda dapat memilih solusi alternatif untuk tindakan korektif. Tahapan
begini membuat konsep analisis dan penilaian, di mana saudara penting
memperhatikan skala dan pilihan untuk memeriksa praktik dan proses ilmiah.
Keputusan ini harus menempati posisi semua pihak sehingga solusi alternatif lain
dapat dikeluarkan dari langkah keempat.

f. Action Planning (Perencanaan Aksi)

Jika hanya dijadikan wacana tanpa dibuktikan dalam aksi, solusinya bukanlah
senjata ampuh. Sebagus apapun solusi joint selection tersebut, jika tidak
dilaksanakan tidak akan berhasil. Apa yang harus dilakukan pada tahap ini (What
To Do), di mana (Where) dan kapan (When).

C. LATIHAN/TUGAS

Tugas/latihan ini merupakan bagian integral dari perkuliahan, dilaksanakan dalam jam
terstruktur dan mandiri sebagai tugas individu atau kelompok, yaitu:

1. Intelijen, desain, seleksi dan implementasi adalah berbagai tahapan dari sistem
pendukung keputusan. Tolong uraikan hal yang harus dibuat pada tahap ini?
2. Sebutkan yang diartikan sebagai data, sumber data, serta wawasan? Beri contoh
3. Jelaskan mengapa sistem pendukung keputusan (DSS) membutuhkan sistem
managemen data-base (basis-data), sistem managemen teknik, dan antarmuka
pengguna, tetapi itu opsional untuk sistem manajemen basis pengetahuan?
4. Sebutkan dan jelaskan contoh kasus SPK dalam penerapan aktual organisasi atau
perusahaan, dan jelaskan manfaat metode yang digunakan!
2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat komponen utama dari SPK !.
3. Sistem SPK secara normal dilandasi oleh data yang diatur di data gudang. Sebutkan
yang saudara kenali mengenai data gudang dan data tambang?

Sistem Informasi Manajemen 1


Universitas Pamulang Manajemen S-2

7. Apakah ketidaksamaan antara Sistem lnformasi Managemen (S.I.M) dan Sistem


Pendukung Keputusan (S.P.K) Apa ketidaksamaan spesifik antara S.I.M dan S.P.K?
8. Keterampilan dan wawasan yang harus dipunyai pimpinan adalah pengetahuan
komputerisasi dan pengetahuan lnformasi Tolong uraikan masing - masing?
9. Pendapat saudara mengapakah korporasi memakai sistem pendukung keputusan
terhadap pembuatan kebijakan ?
10. Mengapakah managemen selalu dihubungkan dengan pembuatan keputusan? Apakah
Anda juga menggambarkan tren yang memengaruhi keputusan manajemen?
11. Jelaskan dan berikan contoh untuk menggambarkan arti pengambilan keputusan
terstruktur, semi-terstruktur dan tidak terstruktur!
12. Jelaskan karakteristik DSS
13. Pembuatan keputusan dalam format penyelesaian persoalan memiliki atau mempunyai
tugas dan sasaran. Uraikan tugas serta sasaran dari keputusan itu
!
14. Jelaskan arti dari makna dibawah ini ::
a. Memutuskan
b. pengambilan keputusan
c. Teori keputusan
15. Pengambilan keputusan memiliki beberapa elemen atau komponen. Sebutkan
elemennya!
16. Berdasarkan George R. Tery, terdapat sejumlah persoalan sebagai landasan
pengambilan keputusan. Uraikan landasan dari keputusan ini!
17. Dalam proses pengambilan keputusan, terdapat sejumlah unsur yang
mempengaruhi keputusan tersebut. Uraikan dengan ringkas unsur ini!
18. Mengapa pengambilan keputusan begitu penting dalam siklus hidup
organisasi? Penjelasan!
19. Secara garis besar, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase. Uraikan fase
pengambilan keputusan ini!
20. Berikan contoh penggunaan proses pengambilan keputusan untuk membuat keputusan!

Sistem Informasi Manajemen 1


Universitas Pamulang Manajemen S-2

D. REFERENSI

Afrizal Iman (2015). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Konsentrasi Keahlian di Ilmu
Komputer Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Proccess dan
PROMETHEE. UPI: Jakarta.

Gaol CJL. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:
Grasindo.

Jogiyanto H.M. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:


Andi.

Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi Offset,
Yogyakarta

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing The
Digital Firm. Pearson.

Leha Desi Kurniasih (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop dengan
metode TOPSIS. Pelita Informatika Budi Darma: Medan.

O’Brien JA. dan Marakas GM. 2007. Management Information System: Managing
Information Technology in The E-Business Enterprises. 10th edition, Irwin
Inc. Boston.

Santoso I. 2009. Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta: Andi

Sri Kusumadewi, dkk, 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM),
Graha Ilmu, Yogyakarta

Turban, McLean, Wetherbe. 2002. Information Technology for Management :


Transforming Business in The Digital Economy (3rd Edition). United States
of America : John Wiley & Sons Inc

Sistem Informasi Manajemen 1

Anda mungkin juga menyukai