Anda di halaman 1dari 8

DECISION SUPPORT SYSTEM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen

Disusun Oleh:
Conny Noor Afifa
20090318044

MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2019
DECISION SUPPORT SYSTEM

Decision Support System (DSS) atau Sistem Penunjang Keputusan,


secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu
memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur. Secara
khusus, DSS didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja
seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan
masalah semiterstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun
usulan menuju pada keputusan tertentu.

Sistem pendukung keputusan adaah sistem interaktif berbasis


komputer yang membantu pengguna dalam kegiatan penilaian dan pilihan.
Sistem tersebut menyediakan penyimpanan dan pengambilan data namun
juga meningkatkan akses informasi trasidional dan fungsi pengambilan
dengan dukungan untuk pembangunan model dan model berbasis
penalaran. Sistem tersebut mendukung framing, pemodelan, dan
pemecahan masalah.

DSS menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai


sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan
pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan
masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara


untuk memenuhi kebutuhan seorang manajer dalam membuat keputusan
yang spesifik dalam memecahkan permasalah yang spesifik pula.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS (Sprague et.al., 1993):


DSS merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. DSS bukan untuk
menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang
(tools) bagi manajer. Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa tujuan
DSS dalam proses pengambilan keputusan adalah:

1. Membantu menjawab masalah semiterstruktur


2. Membantu manajer dalam mengambil keputusan, bukan
menggantikannya
3. Menghasilkan keputusan yang efektif, dan keputusan yang efisien.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik,


sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al.,
1993):

1. Sistem yang berbasis komputer;


2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil”
dilakukan dengan kalkulasi manual;
4. Melalui cara simulasi yang interaktif;
5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Bidang aplikasi untuk DSS adalah manajemen dan perencanaan


bisnis, perawatan kesehatan, militer, dan area mana pun dimana
manajemen akan menghadapi situasi keputusan yang kompleks. Decision
support system biasanya dignakan untuk keputusan strategis dan taktis
yang dihadapi oleh upper-level management—keputusan manahemen
dengan frekuensi yang cukup rendah dan potensi konsekuensi yang
tinggi—dimana waktu yang dibutuhkan untuk memikirkan dan memodelkan
masalah dapa terbayarkan dalam waktu yang panjang.

Terdapat tiga komponen mendasar dari DSS.

− Database management system (DBMS). DBMS berfungsi


sebagai bank data untuk DSS. DBMS menyimpan sejumlah
besar data yang relevan dengan kelas masalah yang menjadi
penyebab DSS dirancang dan menyediakan struktur dara logid
(sebagai lawan dari struktur data fisik) dimana pengguna
berinteraksi. DBMS memisahkan pengguna dari aspek fisik
struktur dan pemrosesan basis data. DBMS juga harus mampu
menginformasikan pengguna jenis data yang tersedia dan cara
mendapatkan akses ke data tersebut.
− Model-base management system (MBMS). Peran MBMS analog
dengan peran DBMS. Fungsi utamanya adalah memberikan
independensi antara model spesifik yang digunakan dalam DSS
dari aplikasi yang menggunakannya. Tujuan MBMS adalah untuk
mentransformasikan data dari DBMS menjadi informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan. Karena banyak masalah
yang dapat terjadi pada pengguna DSS yang mungkin tidak
terstruktur, MBMS juga harus mampu membantu pengguna
dalam membangun model.
− Dialog generation and management system (DGMS). Produk
utama dari interaksi dengan DSS adalah wawasan. Karena
penggunanya sering kali manajer yang tidak terlatih dengan
komputer, DSS perlu dilengkapi dengan antarmuka yang intuitif
dan mudah digunakan. Antarmuka ini membantu dalam
membangun model, tetapi juga dalam interaksi dengan model,
seperti mendapatkan wawasan dan rekomendasi dari DGMS.
Tanggung jawab utama dari DGMS adalah untuk meningkatkan
kemampuan pengguna sistem untuk memanfaatkan dan
mendapat manfaat dari DSS.

Sementara terdapat berbagai jenis DSS, tiga komponen diatas dapat


ditemukan di banyak arsitektur DSS dan memainkan peran penting dalam
struktur mereka. Interkasi dari ketiga komponen tersebut digambarkan pada
bagan di bawah ini.
Pengambil Keputusan

Ada empat tahapan dalam pengambilan keputusan yaitu:

1. Tahap Pemahaman. Sebuah proses pemahaman terhadap masalah


dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah terhadap
lingkungan yang memerlukan data  mengolah data  mengujinya
menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah 
mencari solusi  bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
2. Tahap Perancangan. Sebuah proses pengembangan, analisis dan
pencarian alternatif tindakan atau solusi yang mungkin untuk di
ambil/ di lakukan  Identifikasi dan mengevaluasi alternatif.
3. Tahap Pemilihan Sebuah proses pemilihan salah satu alternatif
solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan untuk
menentukan arah tindakan dengan memperhatikan kriteria-kriteria
berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya 
memilih solusi terbaik
4. Tahap Penerapan Sebuah proses untuk melaksanakan dan
menerapkan alternative tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan
permasalahan yang telah di identifikasi  Menerapkan solusi dan
membuat tindak lanjut.
Jenis Keputusan:

- Keputusan Tak Terprogam: tidak terprogram, tidak ada metode pasti


untuk menangani masalah

- Keputusan Terprogram: berulang dan rutin, suatu prosedur


dilakukan bukan sebagai sesuatu yang baru

- Keputusan Semi Terprogram: kombinasi tak terprogram dan


terprogram

Jenis Masalah:

- Masalah terstruktur: terdapat pada 3 tahap (pemahaman,


perancangan dan pemilihan)

- Masalah tidak terstruktur: tidak terdapat dalam 4 tahap

- Masalah semi terstruktur. Masalah semi terstruktur memiliki


karakteristik yang merupakan perpotongan dari masalah terstruktur
dan masalah tidak terstruktur. Dua sifat di antaranya adalah:
beberapa bagian dari masalah terjadi berulang-ulang dan berapa
bagian dari masalah melibatkan subjektivitas manusia

Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan melibatkan 4 tahapan, yaitu:

1. Tahap Intelligence
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan
yang terjadi sehingga bisa dapat mengidentifikasi dan
mendefinisikan masalah yang sedang terjadi, biasanya dilakukan
analisis berurutan dari sistem ke subsistem pembentuknya. Dari
tahap, ini didapatkan keluaran berupa dokumen pernyataan
masalah.
2. Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan,
mengembangkan, dan menganalisis semua pemecahan yang
mungkin, yaitu melalui pembuatan model yang bisa mewakili
kondisi nyata masalah. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa
dokumen alternatif solusi.
3. Tahap Choice
Dalam tahap, ini pengambil keputusan memilih salah satu
alternatif pemecahan yang dibuat pada tahap design yang
dipandang sebagai aksi yang paling tepat untuk mengatasi
masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini didapatkan
keluaran berupa dokumen solusi dan rencana implementasinya.
4. Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian
aksi pemecahan yang dipilih di tahap choice. Implementasi yang
sukses ditandai dengan terjawabnya masalah yang dihadapi,
sementara kegagalan ditandai dengan tetap adanya masalah
yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini didapatkan
keluaran berupa laporan pelaksanaan solusi dan hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Flynn, Roger R. Druzdzel, Marek J. 2002. Decision Support Systems to


appear in Encyclopedia of Library and Information Science, Second
Edition. Marcel Dekker, Inc. New York.
2. Syafrizal, Melwin. 2010. Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System). Jurnal Dasi Vol.11 No.3
3. Nurmi. Anas, Azwar. Aklani, Syaeful Anas. 2014. Membangun Decision
Support System (DSS) Online Penelitian Dosen dengan Metode
Analytical Hierarchycal Process (AHP). Seminar Nasional Teknik
Industri BKSTI 2014.

Anda mungkin juga menyukai