Anda di halaman 1dari 38

CLINICAL SCIENCE SESSION

SKIN GRAFT

DISUSUN OLEH:
CONNY NOOR AFIFA - 12100117108

PRESEPTOR:
H. DEDDY KURNIAWAN, DR., SP.B

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


SMF ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
2018
KULIT
 Kulit menutupi seluruh permukaan tubuh manusia dan merupakan bagian tubuh yang
terpapar dengan dunia luar.
 Kulit memiliki fungsi yaitu melindungi jaringan bagian dalam dari trauma, radiasi, infeksi,
mengatur suhu tubuh dengan cara berkeringat, vasokontriksi atau vasodilatasi.
 Luka yang tidak dapat ditutup secara primer, dapat dilakukan penutupan dengan berbagai
cara diantaranya dengan melakukan skin graft.
SKIN GRAFT
CANGKOK KULIT
DEFINISI

Tindakan memindahkan sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari


satu tempat ke tempat lain yang membutuhkan (resipien = host)
supaya hidup ditempat yang baru tersebut dan dibutuhkan suplai
darah baru (revaskularisasi) untuk menjamin kelangsungan hidup
kulit yang dipindahkan tersebut.
INDIKASI

 Luka terbuka yang memiliki vaskularisasi baik pada permukaannya seperti otot,
fasia, dermis, perikondrium, periosteum, paratenon, peritoneum, meningen,
pleura, dan jaringan granulasi.
 Tidak dapat ditutup primer
 Ingin cepat sembuh
 Luka akibat trauma, luka bakar, luka akibat eksisi keganasan, eksisi parut/keloid,
eksisi tatto
JENIS

 Pembagian skin graft berdasarkan asal:


 Autograft : berasal dari individu yang sama (berasal dari tubuh
yang sama)
 Homograft : berasal dari indivdu lain yang sama spesiesnya
(berasal dari tubuh lain)
 Heterograft (xenograft : berasal dari makhluk yang berbeda
spesies)
 Berdasarkan ketebalan:
Split thickness skin graft (STSG):
Graft ini mengandung epidermis dan sebagian dermis. Tipe ini dapat dibagi atas 3 bagian:
1. Thin split thickness skin graft sering disebut thiersch atau Ollier – Thiersch graft, berukuran 0,008 – 0,012 mm
2. Intermediete (medium) STSG berukuran 0,012 – 0,018 mm
3. Thick STSG, berukuran 0,018 – 0, 030 mm

Full Thickness Skin Graft (FTSG):


Graft ini meliputi epidermis dan seluruh ketebalan dermis (Wolfian Graft)
 Untuk mempermudah pengertian
dalam membedakan ketebalan skin
graft yaitu:
 Thin STSG : terdiri dari epidermis dan ¼
bagian lapisan dermis.
 Intermediete STSG : terdiri dari
epidermis dan ½ bagian lapisan dermis
 Thick STSG : terdiri dari epidermis dan
¾ bagian lapisan dermis
 FTSG: terdiri dari epidermis dan 4/4
bagian (seluruh) lapisan dermis
GRAFT HEALING
GRAFT HEALING
• Terjadi pada 24 – 48 jam pertama
• Jaringan yang di cangkok menerima butrisi melalui absorbsi plasma dari
luka resipien melalui capillary action
• Pada tahap ini, jaringan cangkok akan terlihat putih dan beberapa dapat
Plastic Imbibition
terlihat bengkak
• Terbentuk jaringan fibrin diantara jaringan cangkok dan resipien
• Terbentuk tunas pembuluh darah dari resipien yang tumbuh ke arah
jaringan fibrin

• Terjadi 48 – 72 jam dan berlanjut sampai 1 minggu setelah pencangkokan


• Tunas pembuluh darah beranastomosis dengan pembuluh darah pada
Inosculation jaringan cangkok
• Gambaran yang terlihat: belang dan kemudian kemerahan atau kadang
kebiruan
Last phase • Terbentuk jaringan linfatik dan reinervasi setelah 1 minggu
 Syarat syarat skin graft yang baik:
Vaskularisasi resipien yang baik
Kontak akurat antara skin graft dengan resipien
Imobilisasi
LOKASI SKIN GRAFT
SPLIT THICKNESS SKIN GRAFT (STSG)

 Merupakan tindakan definitif sebagai penutup defek yang permanen atau hanya
sebagai tindakan sementara sambil menunggu tindakan definitif lainnya.
 Tindakan sementara bertujuan untuk:
a. Mengontrol
b. Mengurangi kemungkinan infeksi
c. Menutup struktur vital
Yang nantinya akan dapat diganti dengan FTSG atau skin flap  hasil yang lebih
baik.
Keuntungan STSG: Kerugian STSG:
 Dapat dipakai untuk menutup defek  Punya kecenderungan kontraksi
yang luas lebih besar
 Donor dapat diambil dari daerah  Punya kecenderungan terjadi
tubuh mana saja
perubahan warna
 Daerah donor dapat sembuh
sendiri/epithelialisasi  Permukaan kulit mengkilat
 Secara estetik kurang baik

Indikasi Kontraindikasi

• Menutup defek kulit yang luas • Ukuran luka kecil yang dapat
diperbaiki dengan melakukan flap
• Digunakan untuk penutupan
atau FTSG
sementara dari defek
TEKNIK MENGERJAKAN STSG

 Donor dapat diambil dari daerah mana saja ditubuh seperti : perut, paha, dada,
punggung, bokong, ekstrimitas.
 Pengambilan dilakukan dengan :
1. Pisau/blade no. 22  keuntungan: tajam, tipis dan rata.
2. Pisau khusus  keuntungan ketebalan graft dapat diatur dan merata
3. Dermatome (dermatome tangan = “drum dermatome”, dermatome listrik,
dan tekanan udara)  dapat mempertahankan jarak anatara mata pisau
dengan tebal kulit yang disayat.

Prinsip alat diatas:


Menggerakan pisau untuk memotong kulit agar mendapatkan selapis kulit yang
ketebalannya tergantung pada kontrol dari operator atau berdasarkan kalibrasi
yang ada pada alat tersebut.
PROSEDUR
 Persiapan : tentukan daerah donor yang akan diambil, olesi
dengan parafin steril
 Pengambilan : dapat dengan pisau no.22, pisau Humby atau
dengan dermatome
 Tentukan ketebalan yang akan diambil
 Penempelan dengan penjahitan
 Ditutup dengan tulle, kasa lembab, kapas kering
 Fiksasi dengan menggunakan Tie over, dressing bandage
 Evaluasi dilakukan pada hari ke-5
 Dilakukan pencabutan benang dan perawatan luka
FULL THICKNESS SKIN GRAFT (FTSG)

Digunakan untuk menutup defek pada wajah, leher, ketiak,


atau menutup daerah yang diinginkan secara estetik tidak
terlalu jelek.

Indikasi:
- Kehilangan jaringan yang tidak begitu luas
Kontraindikasi:
- Tidak terdapatnya suplai darah
Keuntungan FTSG Kerugian FTSG

 Kecenderungan untuk terjadi kontraksi lebih kecil  Kemungkinan pengambilan lebih kecil dibandingkan
 Kecenderungan untuk berubah warna lebih kecil STSG
 Kecenderungan permukaan kulit mengkilat lebih  Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas
kecil  Donor harus dijahit atau ditutup oleh STSG bila luka
 Secara estetik lebih baik dari STSG donor agak luas dan tidak dapat ditutup primer
 Donor terbatas pada tempat tempat tertentu seperti
inguinal, supraklavikular, retroaurikular
TEKNIK SKIN GRAFT FTSG

 Defek yang ada dibuat pola dari kasa atau karet sarung tangan bedah,
kemudian dibuat design pada daerah donor sesuai dengan pola.
 Daerah pengambilan : retroaurikuler, supraklavikula, kelopak mata,
perut, lipat paha/inguinal, lipat siku.
PROSEDUR

1. Buat pola (cetakan dari daerah resipien)


2. Eksisi donor sesuai pola tepat di subdermal junction
3. Pembuangan jaringan kulit lemak
4. Penempelan pada resipien
5. Penjahitan dari graft ke resipien
6. Penutupan dengan tulle, kapas kering
7. Fiksasi dengan tie over dan dressing bandage
PERAWATAN LUKA DAERAH DONOR

 Pada donor STSG, balutan baru dibuka setelah proses epitelisasi. Pada
daerah donor terjadi penyembuhan atau epitelisasi:
Thin STSG : 7-9 hari
Intermediete STSG : 10-14 hari
Thick STSG: 14 hari atau lebih
Perawatannya STSG secara umum rata rata 14 hari.
Luka donor FTSG diberlakukan seperti luka jahitan biasa : hari ke- 3
kontrol luka dan hari ke-7 jahitan dapat diangkat.
PENYEBAB KEGAGALAN

 Perdarahan hematoma atau seroma dibawah skin graft


 Kesalahan teknik (imobilisasi tidak sempurna, penempelan graft
terbalik, pergeseran skin graft)
 Daerah resipien memang kurang baik vaskularisasinya (misalnya pada
bekas crush injury)
 Infeksi
TINDAKAN YANG BERKAITAN DENGAN SKIN GRAFT:

1. Mesh grafting
 Tindakan memperluas skin graft menggunakan skin mesher. Kulit dapat
diperluas 1,5 sampai 9 kali dari semula
2. Overgrafting
 Tindakan skin grafting diatas skin grafting yang sudah sembuh yang
dimaksudkan untuk menambah ketebalan, dengan terlebih dahulu dilakukan de-
epitelisasi
3. Immediete skin graft
 Tindakan skin graft yang dilakukan segera setelah terjadi trauma. Dengan
melakukan debridement yang adekuat serta pemberian antibiotik yang adekuat.
Cara ini punya keuntungan waktu perawatan yang lebih singkat, angka infeksi
lebih rendah, biaya lebih ringan.
4. Delayed skin graft
Tindakan menunda penempelan skin graft, kulit disimpan dalam suhu 4oC,
penempelan dilakukan beberapa waktu kemudian.
5. Composite graft
Graft yang terdiri lebih dari satu jaringan yang dipindahkan dalam satu kesatuan
untuk membantu mengembalikan struktur yang khusus.
Contoh: auricular composie graft, untuk rekonstruksi hidung.
KESIMPULAN

 Skin graft merupakan tindakan memindahkan sebagian atau seluruh tebalnya


kulit dari donor ke resipien yang membutuhkan revaskularisasi untuk menjamin
kelangsungan hidup kulit yang dipindahkan tersebut.
 Pelaksanaan skin graft bergantung kepada tebal/tipisnya skin graft yang akan
dipindahkan dari donor ke resipien
 Penyebab terjadinya kegagalan tindakan skin graft harus selalu dievaluasi

Anda mungkin juga menyukai