Anda di halaman 1dari 29

LOGO

Teknik Operasi
MASTEKTOMI
Sejarah

 3000–2500 BC  Papyrus mencatat kanker payudara 


"There is no treatment”

 De Medicina  Celsus mengatakan "None of these may be


removed but the cacoethes (early cancer), the rest are
irritated by every method of cure. The more violent the
operations are, the more angry they grow"
Sejarah

 Morgagni  percobaan mastektomi dan diseksi aksila


 Moore (Abad 19)  reseksi komplit & mengangkat KGB
aksila yang teraba
 Banks (1877) reseksi KGB aksila walaupun tidak
teraba
 Halsted & Meyer (1894) mastekstomi radikal & diseksi
komplit dari KGB aksila level I s/d III
 Patey & Dyson (1948) modifikasi mastektomi radikal
dengan preservasi dari m. pektoralis mayor, reseksi m.
pektoralis minor utk akses diseksi KGB level III
 Madden  modifikasi mastektomi radikal dengan
preservasi kedua m.pectoralis
 1970  Transisi mastektomi radikal Halsted  MRM
Anatomi

 superior : iga II atau III


 inferior : iga VI atau VII
 medial : lateral sternum
 lateral : linea mid
axillaris

Batas-batas payudara yang sesungguhnya :


Superior : hampir sampai ke klavikula
medial : garis tengah
lateral : M. latissimus dorsi
 Payudara terdiri dari :
 15 – 20 lobus (setiap lobus terdiri dari beberapa lobulus)
 lemak, pembuluh darah, saraf, dan saluran getah
bening
 otot dan fascia
Vaskularisasi
a. thoraco-acromialis

a.Thoracalis medialis
(a. mamaria interna)

a. Thoracalis lateralis
(a. mamaria externa)
Perforantes
Inervasi
 Segmen dermatom Th2 s/d Th6
Nervus thoracodorsalis
-m.latissimus dorsi
-berasal dari fasiculus posterior
plexus brachialis (C5, C6, dan C7)
Nervus thoracalis longus
- m. serratus anterior
Nervus pectoralis lateralis
-Berasal dari fasciculus lateral plexus
brachialis
-m. pectoralis mayor dan minor.
Nervus pectoralis medialis
-m. pectoralis mayor dan minor.
Inervasi

 N. Intercostobrachialis (cabang kutaneus lateral dari n.


Intercostalis ke-2)  sensasi pada aspek medial lengan
atas
 Nervus intercostalis 3-6 cabang lateral cutaneus 
sensoris pada payudara dan dinding dada anterolateral
 cabang anterior dari n. supraclavicular, mempersarafi
kulit dari payudara bagian superior
Sistem Limfatik Payudara

Pengaliran limfatik terbagi :


1. Drainase Kulit
mengalirkan pembuluh limfe dari kulit sekitarnya,
tidak termasuk areola dan papilla.
2. Drainase Areolar
Pleksus subareolar dari Sapey; selanjutnya
akan bergabung dgn KGB aksila
3. Drainase Aksiler
Moore, Clinically Oriented Anatomy 5th Ed.
OTOT DAN SARAF YG PENTING PADA
WAKTU MASTEKTOMI
 Pectoralis mayor
 Origo : medial clavicula, lateral sternum,
costa 2-6, aponeurosis obliq externus.
 Insersi: tuberculum mayus humeri
 Saraf : Thoracalis anterior lateral

 Pectoralis minor
 Origo : costa 2-5
 Insersi: Prosesus coracoid scapula
 Saraf : Thoracalis anterior medial
 Serratus anterior
 Origo : costa 1-2 - insersi : permukaan costa scapula
sup
 Origo : costa 2-4 - insersi : tepi vertebra scapula
 Origo : costa 4-8 - insersi : permukaan costa scapula
inf
 Saraf : Thoracalis longus

 Latissimus dorsi
 Origo : Belakang crista iliaca
 Insersi: crista dan tuberculum humerus
 Saraf : Thoracodorsalis.
 Nervus Thoracodorsalis
 Berasal dari fasciculus posterior plexus branchialis (C5, C6, dan C7).
 Lewat di belakang fasciculus medialis dan pembuluh axillaries untuk
berjalan lateral terhadap n. thoracalis longus dan memasuki batas
anterior m. latissimus dorsi

 Nervus Thoracalis Longus


 Mempersarafi M.Serratus Anterior
 Deformitas : ‘winged scapula’
 Lokasi : titik dimana vena aksilaris melewati costa II

Schwartz Principles of Surgery 9th Ed.


Jenis Mastektomi

MASTEKTOMI SIMPLE:
Operasi mengangkat seluruh jaringan payudara berserta
kulit, fascia pectoralis mayor, dan nipple-areola complex.

MASTEKTOMI RADIKAL :
Operasi mengangkat seluruh jaringan payudara, berserta
kulit, dan nipple-areola complex, m. pectoralis mayor &
minor disertai diseksi limfonodi aksilla level I-II-III

*Brunicardi, Schwartz”s Principles of Surgery, 8th, 2005


MASTEKTOMI RADIKAL MODIFIKASI :
Operasi mengangkat seluruh jaringan payudara, berserta kulit,
dan nipple-areola complex disertai diseksi limfonodi aksilla
level I-II secara en bloc.

PATEY : m. pektoralis minor diangkat


MADDEN-AUCHINCLOSS :
mempertahankan m. pektoralis mayor dan minor

MASTEKTOMI SUPRA RADIKAL :


Operasi seperti mastektomi radikal ditambah dengan : diseksi
KGB supraklavikula, mammaria interna dan KGB mediastinum
Teknik Operasi

INDIKASI MRM:

 Kanker Payudara Operabel :


T0,TIS,T1,T2,T3 – N0 , N1 – M0.

KONTRA INDIKASI MRM:

 Stadium III B : T4 – N0,N1,N2 – M0


 Stadium III C : any T - N3 - M0
 Stadium IV : any T - any N - M1
Posisi :
 Penderita berbaring terlentang
 Lengan abduksi (90°)
 Preparasi kulit :

 Cuci dgn sabun antiseptik di daerah dinding dada anterior


dan lateral, lengan atas, aksila dan perut bagian atas
 Setelah dikeringkan, aplikasikan cairan a dan antiseptik pd
kulit daerah sternum, payudara, dinding dada lateral, perut
bag atas, supraklavikula, bahu aksila dan lengan atas
 Tutup sekeliling daerah op dengan kain steril
INSISI

 Jenis insisi : klasik stewart


atau orr

 Sayatan mencakup daerah


bebas tumor, 3-5 cm, untuk
mencegah rekurensi tumor
Insisi Halsted Insisi ORR Insisi Stewart Insisi lazy S
 Diseksi dilakukan dengan menggunakan
elektrokauter untuk mengurangi perdarahan

 Pembuatan flap, tepat di daerah fascia


superficialis yang avaskular, ± setebal 7 - 8
mm; tidak terlalu tipis, tidak terlalu tebal.
 Batas-batasnya:
 Batas superior : Batas inferior clavicula
(m. subclavius)
 Batas lateral : Tepi anterior m. lat. dorsi
 Batas medial : Garis tengah sternum
 Batas inferior : 2 - 3 cm inferior dari
lipatan inframammaria
Diseksi Aksila

 Dilakukan diseksi kelenjar


 identifikasi n. thoracalis longus;
terletak paralel a. thoracalis
lateralis
 identifikasi n. thoracodorsalis
dan dilindungi
 M. latissimus dorsi akan segera
didapat jika kita melakukan
diseksi jaringan secara halus
karena seringkali diseksi yang
terlalu tebal akan menyebabkan
m.latissimus dorsi tidak terlihat
 Landmark Diseksi aksila:

 Cranial: v. aksillaris (Diseksi di inferior v aksilaris)


 Median: m. serratus anterior
 Lateral: tepi bebas m. latissimus dorsi
 Setelah secara en bloc terangkat,
perdarahan dirawat.
 Direndam cairan aqua bides steril.
 Seluruh alat instrumen, dan sarung
tangan diganti dengan yang baru
 Drain dipasang ke anterior dan ke
aksila
 Flap kulit ditutup dan dijahit
 Luka operasi ditutup dengan kassa
steril
Perawatan Pasca Bedah
 Produksi drain
 Perawatan luka
 Latihan mobilisasi :
 Hari 1-2 mobilisasi aktif – duduk, latihan sendi siku,
pergelangan tangan dan jari tangan sisi daerah yang
dioperasi ( latihan isometrik).
 Hari ke 3 dan selanjutnya bertahap latihan sendi bahu.
 Hari ke 6 diharapkan penderita dapat mengerakkan tangan
sisi operasi hinga mencapai telinga sisi yang sehat.
Komplikasi
 Perdarahan
 Lymphedema
 Nekrosis flap akibat pembuatan flap terlalu tipis < 4-6 mm
 Pneumothorax
 Cedera Saraf :
Nervus torakodorsalis; mempersarafi latissimus dorsi
 kelemahan rotasi interna dan abduksi
Nervus torakalis longus; memepersarafi serratus anterior,
cedera mengakibatkan “winged scapula “
Nervus torakalis anterior ; mempersarafi otot daerah klavikula dan
sternum seperti pektoralis major dan minor.
Jika cedera menyebabkan atrofi kedua otot tersebut
(pada MRM)
 Seroma
 Infeksi luka operasi

Anda mungkin juga menyukai