PENDAHULUAN
abnormalitas letak bukaan urethra pada bagian ventral penis, sebagai akibat
hipospadia 1:300 dari kelahiran bayi laki-laki hidup, dan berbeda-beda pada
penis menjadi lurus dengan meatus berada pada tempat yang sedekat mungkin
dengan posisi normal untuk mendapatkan pancaran urine lurus dan normal
coitus.2 Komplikasi akut yang sering terjadi seperti perdarahan dan hematom,
edema, infeksi luka operasi, dehisensi luka operasi, nekrosis kulit, nekrosis
flap, fistula, torsi penile, gangguan ereksi pada penis, dan spasme bladder.
kesulitan ejakulasi, rendah diri dan persepsi negatif terhadap genitalia juga
kosmetik yang memuaskan, fungsi seksual yang tidak terganggu, dan fungsi
Akan tetapi, tidak ada hasil yang sempurna dan pasien harus beradaptasi
dengan masalah kosmetik minor seperti bekas luka operasi.6 Anak laki-laki
1
yang menjalani operasi koreksi hipospadia yang tidak memuaskan mengalami
persepsi genitalia yang lebih buruk dan sering sekali menjadi hambatan
dan rasa malu yang tinggi atau kinerja yang buruk di sekolah. 7,8 Pada
fungsi psikoseksual dan kualitas hidup dapat terganggu pada pasien dengan
luaran tersebut dan hasil operasi apa yang berakibat terhadap hal tersebut.6
oleh pasien dan ahli bedah pertama sekali dibuat oleh Schwobel dkk.10 Pada
studi ini ahli bedah bertanya kepada pasien untuk evaluasi terhadap hasil
Standar penilaian kepada pasien ini merupakan suatu langkah besar dalam
konsep-konsep alat ukur lain dan membandingkan persepsi penis oleh pasien,
orang tua, maupun ahli bedah. PPPS menilai kriteria yang dapat dibandingkan
seperti panjang penis; posisi dan bentuk muara urethra; bentuk glans penis,
bentuk kulit penis, axis penis dan bentuk penis secara umum. 11 Penilaian
namun bukan sebagai penilaian wajib pada evaluasi ini. Persepsi genitalia
2
oleh pasien sendiri lebih penting untuk perkembangan psikoseksual dan
kualitas hidup daripada persepsi oleh dokter bedah anak. Sikap orang tua
perkembangan anak.6
Weber dkk melaporkan pada penelitian tahun 2008 dengan PPPS, bahwa
genitalia mereka yang tidak berbeda dengan pasien kontrol, namun orang tua
dan dokter bedah kurang puas terhadap hasil tersebut dibandingkan dengan
pasien.6 Sampai saat ini masih jarang publikasi yang berasal dari Indonesia
kondisi geografis dimana tempat tinggal pasien banyak yang jauh dari tempat
hipospadia.
video call. Penilaian persepsi terhadap genitalia akan dilakukan oleh pasien,
orang tua, dan dokter bedah anak dari multicenter. Hasil penelitian berguna
3
sebagai sumber ilmiah dalam evaluasi kepuasan pascaoperasi penderita pasien
keinginan pasien/ orang tua dan meningkatkan hasil kosmetik pasca operasi.
Hasil penelitian juga berguna untuk riset selanjutnya dalam mempelajari dan
4
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi metode alternatif untuk evaluasi di era
5
BAB II
2.1.1 Hipospadia
preputium dan aspek ventral pada penis. Sebagai akibatnya terjadi berbagai
kelainan, seperti meatus urethra dapat terletak dimana saja sepanjang bagian
ventral pada shaft penis, skrotum bahkan pada perineum. 12 Insidensi hipospadia
adalah 1:300 kelahiran bayi laki-laki hidup, menjadikannya sebagai salah satu
kelainan bawaan pada bayi laki-laki yang paling sering. Hipospadia paling banyak
ditemukan pada ras Kaukasian, cukup banyak pada ras Afro-Amerika, dan paling
sedikit pada ras Hispanik. Pada negara maju seperti Inggris insidensi hipospadia
adalah 18 per 10,000 kelahiran, Eropa dan Amerika utara berkisar antara 40-80
per 10,000 kelahiran, dan pada penelitian yang dilakukan di Singapura didapatkan
2.1.1.1 Embriologi
6
adalah bertambahnya jarak antara anus dan struktur genitalia, yang diikuti dengan
preputium. Urethra terbentuk dari penyatuan pada sisi medial dari lipatan
endoderm uretra.1
2.1.1.2 Etiologi
terjadi secara sporadis tanpa ada penyebab yang jelas. Defek pada produksi
testosteron oleh testis dan kelenjar adrenal, defisiensi reseptor androgen pada
paparan bahan estrogenik atau progestin pada ibu hamil saat awal kehamilan dapat
Beberapa penulis mengatakan diit vegetarian pada ibu hamil, yang mana
lemah, bahkan ada penulis yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan sama
sekali antara diit vegetarian ibu hamil dengan terjadinya hipospadia. Paparan obat
hewan coba.13
7
Usia ibu saat hamil, angka paritas, kehamilan kembar, riwayat subfertil paternal,
ibu hamil yang merokok tidak terbukti meningkatkan risiko terjadinya hipospadia.
Retardasi pertumbuhan janin intrauterin dan berat badan lahir rendah merupakan
pada bayi dengan riwayat berat badan kecil pada usia gestasi dibandingkan
dizigot, namun kejadian hipospadia pada kembar monozigot 8.5 kali lebih tinggi
kembar.13
parasentrik dari kromosom 14, dan pada Sindrom Klinefelter. Hipospadia juga
seringkali kasus hipospadia ini ditemukan pada kasus genitalia ambigu yang
gonadal dysgenesis).13
2.1.1.3 Klasifikasi
8
dimana meatus berada mulai dari corona sampai ke distal shaft, derajat kedua dari
distal shaft sampai ke penoscrotal junction, dan derajat ketiga mulai dari
dan perineal.16
distal penis, midshaft, dan proksimal yang terdiri dari: penoskrotal, skrotal, dan
terdiri dari glanular, sepertiga distal, sepertiga tengah, dan sepertiga proksimal,
dan proksimal - yang terdiri dari skrotal dan perineal. 16 Pada penelitian ini peneliti
menggunakan klasifikasi hipospadia tipe distal dan tipe proksimal (Gambar 2).
9
Gambar 2. Klasifikasi hipospadia yang digunakan17
Faktor seperti ukuran penis, ukuran glans dan urethral plate, curvature, anomaly
utama pada anatomi, yaitu: ectopik orificium urethra, abnormal kulup penis
Muara urethra dapat terletak sedikit ke bagian ventral, dibawah lekukan normal
muara urethra pada glans, atau dapat terletak lebih jauh lagi sampai ke perineum. 2
rigiditas. Juga dapat terletak ke arah transverse maupun longitudinal, atau juga
dapat tertutup oleh kulit halus. Pada kasus megameatus maka distal urethra
terlihat membesar.2
10
2.1.1.4.2 Curvature Penis
pada sisi ventral penis. Penyebabnya ada beberapa, seperti defisiensi kulit,
defisiensi fascia dartos, adanya fibrous cord dengan penempelan pada bagian
ventral, atau defisiensi corpus cavernosa pada sisi ventral penis. Kelainan
lengkungan pada penis ini dapat disertai dengan hipospadia maupun tanpa disertai
dengan hipospadia.2
Kelainan kulit pada penis juga berubah secara radikal akibat gangguan
pembentukan urethra.2 Bagian distal pada meatus biasanya kekurangan akan kulit
ditemukan pada fossa navicularis. Kulit pada proximal meatus urethra juga
biasanya sangat tipis, ini terlihat saat memasukkan kateter ke urethra proximal.2
secara sempurna. Walaupun dengan meatus terletak lebih ke proximal pada penis,
normal urethral plate ini tetap bersifat elastic dan biasanya tidak menempel.
Ereksi buatan dapat digunakan untuk melihat ada atau tidaknya curvature pada
situasi seperti ini. Normal urethral plate akan membantu operasi rekonstruksi
hipospadia. Bagaimana pun juga, apabila urethral plate kurang berkembang, maka
akan menjadi fibrous band yang membengkokkan penis ke bagian ventral saat
dilakukan ereksi buatan. Setelah fibrous band ini dipisahkan, penis akan terlihat
lurus.2
11
2.1.1.4.5 Glans Penis
lebar glans yang lebih kecil (<14mm) dibandingkan dengan pasien dengan distal
Definisi mikropenis bergantung pada strectch penile length (SPL) yang pertama
kurang dari 2,5 standar deviasi rerata kelompok umur. 21 Definisi tersebut menjadi
ekslusi pasien hipospadia dari genitalia ambigus, namun apabila setelah koreksi
curvature dan urethroplasti ukuran penis masih pendek maka pasien tetap
12
Tabel 2.1. Stretched Penile Length normal21
Dalam tujuan untuk mendapatkan hasil fungsional dan kosmetik yang baik,
dengan hipospadia.28
2.1.1.5 Manajemen
(aspek ventral terminal pada glans) agar memperoleh pancaran urine yang lurus
13
dan fungsi normal coitus. Ada 5 fase perbaikan untuk mencapai keberhasilan
membatasi stress psikologis dan masalah perilaku balita yang menjalani tindakan
Ukuran penis merupakan salah satu faktor yang diperhatikan sebelum dilakukan
pembedahan. Tindakan operasi harus di tunggu 3-6 paska terapi hormon untuk
tahap dibutuhkan pada kasus hipospadia berat seperti tipe penkoskrotal atau
perineal. Eksisi komplit dari jaringan yang membentuk kurvatura penis (korde)
sangat penting pada kasus hipospadia berat. Tindakan ini dapat dilakukan pada
tahap pertama, dengan cara memotong plat uretra asal dan jaringan korde yang
ada dieksisi. Setelah operasi tahap pertama dibutuhkan waktu paling sedikit 6
14
bulan sebelum dilanjutkan operasi tahap kedua, yaitu pembuatan tubularisasi plat
uretra.2
beberapa penulis terdapat perbedaan hasil luaran operasi hipospadia antara yang
menggunakan stent uretra paskaoperasi dengan yang tidak, namun terdapat pula
penulis yang menyebutkan tidak ada perbedaan di antara dua kelompok ini.
Diversi urin suprapubik tidak diperlukan, namun penggunaan stent uretra dengan
ukuran yang sesuai selama 1 minggu dapat memperbaiki hasil luaran operasi
hipospadia2,29
Rekonstruksi urethra dapat dilakukan dengan prosedur satu tahap dan dua tahap.
pada hipospadia distal dan hipospadia proximal tanpa disertai dengan curvature
yang signifikan. Operasi hipospadia dua tahap secara umum dilakukan pada
pasien dengan hipospadia perineal dengan curvature dan pada pasien dengan
cripples hipospadia.1,2
bertahap.12
2.1.1.5 Luaran
15
Kejadian komplikasi pada operasi hipospadia lebih tinggi dari prosedur
rekonstrutif lainnya. Diketahui ada lebih dari 250 teknik untuk melakukan operasi
komplikasi. Komplikasi akut terjadi pada 7-10 hari pertama paska operasi.
edema, infeksi luka operasi, dehisensi luka operasi, nekrosis kulit, nekrosis flap,
fistula, torsi penile, gangguan ereksi pada penis, dan spasme bladder. Fistula
teknik operasi yang tepat, usia saat operasi, menggunakan bahan jahitan yang
panjang paska operasi hipospadia, seperti keluhan infeksi berulang saluran kemih
dan striktur urethra. Keluhan seksual jangka panjang seperti disfungsi ereksi,
kesulitan ejakulasi, rendah diri dan persepsi negatif terhadap genitalia juga
Anak laki-laki yang menjalani operasi koreksi hipospadia dengan hasil yang tidak
memuaskan akan mengalami persepsi genitalia yang lebih buruk dan sering sekali
yang tidak terganggu, dan fungsi berkemih yang normal bahkan pada pasien yang
16
mengalami proksimal hipospadias. Akan tetapi, tidak ada hasil yang sempurna
dan pasien harus beradaptasi dengan masalah kosmetik minor seperti bekas luka
operasi.6 Masalah lain yang diketahui melibatkan hasil kosmetik yang buruk
seperti terganggunya persepsi pribadi terhadap genitalia dan rasa malu yang tinggi
atau kinerja yang buruk di sekolah.8,9 Pada penelitian sebelumnya oleh Mureau
dan Schönbucher mengatakan bahwa fungsi psikoseksual dan kualitas hidup dapat
terganggu pada pasien dengan distal hipospadia.8,9 Tetapi, tidak jelas faktor mana
yang mempengaruhi luaran tersebut dan hasil operasi apa yang berakibat terhadap
hal tersebut.6
pasien dan ahli bedah pertama sekali dibuat oleh Schwobel dkk.10 Pada studi ini
ahli bedah bertanya kepada pasien untuk evaluasi terhadap hasil operasi, dan
semua pasien mengatakan puas terhadap hasil operasinya. Mureau dkk melakukan
jenis aspek berbeda mengenai genitalia.8 Aspek tersebut dinilai oleh pasien dan
dengan tim pengobatan mereka. Ditemukan bahwa pasien lebih tidak puas dengan
Standar penilaian oleh pasien ini merupakan suatu langkah besar dalam evaluasi
mengenai apakah penilaian hasil operasi oleh satu urologis cukup objektif. Baskin
hipospadia.12 Dengan penilaian dua arah, dia menilai kriteria penampilan secara
17
keseluruhan, mucosal collar, lokasi meatus, dan bentuknya apakah seperti penis
normal. Namun, foto hanya dinilai oleh 1 orang penilai dan hasilnya tidak dinilai
oleh orang yang tidak terlibat dengan pasien. Ini merupakan dokumentasi
sistematik pertama yang dilakukan pada hasil luaran operasi hipospadia terhadap
Ververidis dkk menilai hasil kosmetik paska operasi hipospadia dengan sistem
perbedaan luaran antara 2 teknik operasi, kualitas dari alat ukur itu sendiri tidak
dinilai.6
18
umum.
Weber dkk menilai tidak ada sistem skoring yang dapat diandalkan secara
menyeluruh untuk persepsi terhadap penis pernah dipublikasikan, oleh karena itu
sebelumnya dan membandingkan persepsi penis oleh pasien, orang tua, maupun
ahli bedah.6 PPPS menilai kriteria yang dapat dibandingkan seperti panjang penis;
posisi dan bentuk muara urethra; bentuk glans penis, bentuk kulit penis, axis penis
dan bentuk penis secara umum.11 Persepsi genitalia oleh pasien sendiri lebih
oleh dokter bedah. Sikap orang tua terhadap penampilan genitalia anak secara
Weber dkk melaporkan pada penelitian tahun 2008 dengan PPPS, bahwa pasien
mereka yang tidak berbeda dengan pasien kontrol, namun orang tua dan dokter
bedah kurang puas terhadap hasil tersebut dibandingkan dengan pasien. Mureau
19
dkk melaporkan pasien pascaoperasi hipospadia memiliki hambatan dalam
mencari kontak seksual dan pandangan yang negatif mengenai bentuk genitalia,
namun hal tersebut tidak mempengaruhi fungsi seksual.8 Hal serupa juga
disampaikan oleh Moriya dkk, dimana pasien hipospadia cenderung tidak puas
penelitiannya Weber dkk, mereka menemukan kepuasan yang tinggi pada pasien
pascaoperasi hipospadia, terutama pada pasien dengan usia muda. Hal ini
ekspektasi pasien terhadap penampilan penis di usia remaja, hal ini juga
dengan bertambahnya usia. Tetapi mereka percaya bahwa anak yang lebih kecil
usianya belum tentu mengerti pertanyaan dan variabel yang akan dievaluasi.6
relefan, karena itu merupakan salah satu faktor potensial yang mempengaruhi
Weber dkk juga mengemukakan bahwa orang tua dari anak dengan hipospadia
kurang puas terhadap penampilan genitalia daripada pasien maupun orang tua dari
kelompok kontrol. Penemuan ini tidak hanya menunjukkan penilaian orang tua
bersalah akan malformasi penis. Lebih lanjut lagi, orang tua mempunyai penis
20
lain untuk dibandingkan, dan tau bagaimana anak mereka akan mulai mempunyai
ekspektasi akan hasil akhir operasi. Tanggapan negatif dari orang tua berpengaruh
terhadap pasien karena sikap orang tua terhadap kelainan anak merupakan faktor
Oleh karena sistem skoring ini terbukti dapat diandalkan, dengan interrater
umum, sehingga pendapat dari dokter bedah dianggap sebagai evaluasi objektif.
Pada penelitian oleh Weber dkk ditemukan kepuasan yang rendah oleh dokter
bedah dibandingkan dengan pasien sendiri. Hal ini terbalik dengan penelitian
pasien.12,44
Bracka mengatakan bahwa dokter bedah sendiri biasanya selalu bias dalam
menilai hasil kerja sendiri, dan teknik operasi terbaru dapat mempengaruhi
penilaian tersebut.39 Dokter bedah yang tidak berhubungan dengan pasien tidak
menilai luaran pascaoperasi dibandingkan dengan penis normal.6 Weber dkk juga
menyarankan agar dokter bedah yang tidak berhubungan dengan pasien diajak
lebih objektif daripada dokter bedah yang langsung terlibat dalam menangani
Karena penilaian sistem skoring ini berupa penilaian persepsi, maka luaran
21
wajib pada evaluasi ini.37 Faktor lain yang penting untuk dinilai adalah kelurusan
pada penis, hal ini dapat dinilai pada intraoperatif dengan melakukan ereksi
buatan, sehingga penilaian oleh dokter bedah lain akan menjadi sulit.6 Namun
peneliti tetap memasukkan variable ini sebagai penilaian dalam sistem skoring.
Axis penis tidak dapat dinilai pada penis yang tidak ereksi selama pemeriksaan
maupun selama dokumentasi. Tetapi hanya beberapa pasien yang mau dan dapat
tersebut dikeluarkan oleh peneliti dari sistem skoring. Hal berikutnya adalah
panjang penis, Weber dkk mengeluarkan variable ini dari penilaian ke dokter
bedah lain karena panjang penis bukan merupakan suatu hal yang dipengaruhi
korelasi positif antara panjang penis dengan kepuasan pasien dan kontrol.6
setelah operasi hipospadia oleh Hapsari dkk, yang melaporkan bahwa secara
keseluruhan pasien puas dengan hasil operasi hipospadia dan adanya hubungan
signifikan antara skor PPPS dengan jumlah penghasilan orang tua dan tipe
hipospadia.45 Sampai saat ini masih jarang publikasi yang berasal dari Indonesia
Persepsi pasien, orang tua, dan dokter bedah anak akan hasil pasca operasi
hipospadia dipengaruhi oleh berbagai hal. Persepsi pasien akan dipengaruhi oleh
22
usia pasien, dimana menurut Weber dkk, semakin tinggi usia maka semakin
rendah persepsi pasien terhadap penampilan penisnya. Selain usia, persepsi pasien
juga dipengaruhi oleh pancaran urine pasien, pasien akan dengan pancaran urine
yang menyebar tentu akan memiliki persepsi yang rendah dibanding pasien
dengan pancaran urine yang lurus. Frekuensi operasi yang dilalui pasien
seusianya.
Berbeda pula dengan persepsi orang tua, yang dipengaruhi oleh ekspektasi yang
tinggi, dimana orang tua memiliki gambaran penis lain untuk dibandingkan
dengan penis anak. Persepsi orang tua juga akan dipengaruhi oleh rasa malu
Persepsi dokter bedah anak dipengaruhi oleh tipe hipospadia, semakin berat tipe
hipospadia maka semakin sulit pula operasi yang akan dilakukan. Hal lain seperti
Pasien, orang tua dan dokter bedah anak akan menjalani penilaian dengan sistem
skoring PPPS, variable yang dinilai berupa panjang penis; posisi dan bentuk
meatus; bentuk glans; bentuk kulit; kurvatur; pancaran urine dan penampilan
penis secara umum. Apabila variable yang dinilai sesuai dengan ekspektasi
pasien, orang tua ataupun dokter bedah anak maka nilai PPPS akan semakin
23
Persepsi genitalia oleh pasien sendiri penting untuk perkembangan psikoseksual
dan kualitas hidup pasien. Persepsi orang tua terhadap penis anak pasca operasi
juga penting karena tanggapan negatif dari orang tua akan berpengaruh terhadap
24
2.3 Premis dan Hipotesis
2.3.1 Premis
uretra eksternus tidak berada di ujung dari glans penis melainkan berada
pada aspek ventral dari penis, mulai dari perbatasan penis dan skrotum
25
Premis 5: Persepsi terhadap genitalia paska operasi hipospadia dapat dinilai
Premis 7: Persepsi orang tua terhadap penis anak pasca operasi juga penting
2.3.2 Hipotesis
H0: Tidak terdapat korelasi antara persepsi orang tua, pasien dan dokter
H1: Terdapat korelasi antara persepsi orang tua, pasien dan dokter bedah
26
BAB III
Populasi target untuk penelitian ini adalah penderita anak yang menderita
hipospadia, dan tidak akan menjalani operasi lain lagi, serta dirawat di ruang
perawatan bedah anak Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin periode tahun 2015 –
2020.
Sampel dalam penelitian ini dipilih dari data rekam medis yang
Hasan Sadikin Bandung, memiliki data yang cukup dalam rekam medik,
27
3.1.3 Kriteria Inklusi
a. Anak laki-laki.
berlangsung.
penilaian.
28
Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain
evaluasi pasien > 6 (enam) bulan paska operasi hipospadia. Seluruh pasien
penelitian.
Variabel bebas : panjang penis; posisi dan bentuk meatus; bentuk glans;
bedah.
29
kosmetik genitalia pasien paska operasi puas,
hipospadia. Semakin tinggi skor pada sangat
penilaiannya, menunjukkan semakin tinggi tidak
kepuasan pasien terhadap hasil operasinya.6 puas.
Panjang Panjang penis didefinisikan sebagai jarak garis Penggaris Kategori Mikro
penis lurus antara mons veneris sampai ke ujung penis
glans penis pada bagian dorsal yang diukur
saat penis sedang ereksi maupun tidak ereksi.20
Posisi dan Standar normal untuk meatus adalah berbentuk Pem. Kategori -
bentuk seperti celah (slit-like shape), tanpa scar, tanpa Fisik
meatus tonjolan, simetris dan terletak pada sisi ventral
glans penis.47
Bentuk Standar normal bentuk glans adalah seperti Pem. Kategori -
glans bentuk buah ek (acorn shape like) dengan Fisik
jaringan penghubung antar glans di proximal
meatus, tanpa scar, maupun benjolan.48
Bentuk Bentuk kulit normal penis harusnya menutup Pem. Kategori -
kulit seluruh penis tanpa adanya scar, simetris, dan Fisik
tanpa benjolan.49
Kurvatur Axis penis normal tanpa adanya kurvatur Pem. Kategori -
(lengkungan) dan torsio pada penis.49 Fisik
Pancaran Pancaran urine dinilai saat anak sedang Pem. Kategori -
urine berkemih, apakah pancarannya lurus atau Fisik
menyebar (spraying).50
30
3.2.3 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data
Sampel penelitian diambil dari data rekam medis pasien anak laki-laki
dengan diagnosis hipospadia yang pernah dioperasi dan dirawat oleh Divisi
inklusi. Data pasien yang didokumentasikan berupa usia, usia saat pasien
karakteristiknya.
1. Pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi akan dihubungi dan diminta
2. Pasien dan orang tua yang setuju untuk dinilai akan mengisi formulir
3. Setelah mengisi formulir persetujuan secara online, pasien dan orang tua
31
6. Dokter bedah anak akan diminta menilai penis pasien dengan mengisi
tua dan dokter bedah, dan hubungan karakteristik pasien dengan PPPS.
2020
32
2. Orang tua dan pasien memerlukan waktu dan biaya perjalanan untuk
Keikutsertaan penderita dalam penelitian ini bersifat suka rela dan bebas
dengan alasan apapun. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari
Komite Etik Penelitian Kesehatan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan
33
3.5 Dummy Table
34
Tabel 3.5 Hubungan antara tipe hipospadia dan PPPS
Tabel 3.8 Perbandingan persepsi antara dokter bedah anak dengan menggunakan
Pediatric Penile Perception Score (PPPS)
35
Karakteristik PPPS PPPS PPPS *p
SpBA (1) SpBA (2) SpBA (3)
Panjang Penis
Posisi dan bentuk
muara urethra eksterna
Bentuk glans
Bentuk kulit penis
Axis penis
Pancaran urine
Penampilan umum
penis
Tabel 3.9 Perbandingan persepsi pasien, orang tua dan dokter bedah anak dengan
menggunakan Pediatric Penile Perception Score (PPPS)
Tabel 3.10 Perbandingan persepsi pasien dengan dokter bedah anak dengan
menggunakan Pediatric Penile Perception Score (PPPS)
Tabel 3.11 Perbandingan persepsi pasien dengan orang tua dengan menggunakan
Pediatric Penile Perception Score (PPPS)
36
Bentuk glans
Bentuk kulit penis
Axis penis
Pancaran urine
Penampilan umum penis
Lampiran 1
Wawancara Pasien.
Saya akan bertanya beberapa aspek mengenai penis anda. Tolong beritahu saya,
seberapa puas anda terhadap hal-hal berikut. Ada 4 kemungkinan jawaban:
sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas. Tolong beritahu saya, mana
yang paling sesuai untuk anda.
37
Puas Tidak Puas
A Panjang penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
B Posisi dan bentuk
muara urethra □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
eksterna.
C Bentuk glans penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
D Bentuk kulit penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
E Axis penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
F Pancaran urine. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
G Penampilan umum
□ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
penis.
Lampiran 2
Wawancara Orang Tua.
Tabel ini menunjukkan variasi aspek mengenai penis anak anda. Ada 4
kemungkinan jawaban: sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas. Tolong
diberi tanda (X) pada kotak jawaban yang paling sesuai dengan anda.
Sangat Sangat
Puas Tidak Puas
Puas Tidak Puas
A Panjang penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
B Posisi dan bentuk
muara urethra □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
eksterna.
C Bentuk glans penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
D Bentuk kulit penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
E Axis penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
F Pancaran urine. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
G Penampilan umum
□ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
penis.
Lampiran 3
Foto 2
Foto 1
38
Foto 4
Foto 3
Sangat Sangat
Puas Tidak Puas
Puas Tidak Puas
A Posisi dan bentuk
muara urethra □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
eksterna.
B Bentuk glans penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
C Bentuk kulit penis. □ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
D Penampilan umum
□ (3) □ (2) □ (1) □ (0)
penis.
39