MASTEKTOMI
Andrianto
Sejarah Mastektomi :
Babilonia (Kitab Hammurabi) Amputasi payudara Mesir Kuno (Popirus Eber) Tumor payudara harus ditangani dengan pisau. Atossa (istri raja Darius dari Persia) Tumor payudara disembuhkan dengan operasi Aetius dari Amida pada abad VII pemotongan jaringan sehat sekitar tumor dan kauterisasi. Bartholumeus Cabrol (abad XVI) pengangkatan otot dibawah payudara. Marco Aurelio Severino RM, mengangkat kelenjar di ketiak.
Sejarah
Morgagni percobaan mastektomi dan diseksi aksila Moore (Abad 19) reseksi komplit & mengangkat KGB
aksila yang teraba Banks (1877) reseksi KGB aksila walaupun tidak teraba Halsted & Meyer (1894) mastekstomi radikal & diseksi komplit dari KGB aksila level I s/d III Patey & Dyson (1948) modifikasi mastektomi radikal dengan preservasi dari m. pektoralis mayor, reseksi m. pektoralis minor utk akses diseksi KGB level III Madden modifikasi mastektomi radikal dengan preservasi kedua m.pectoralis
Anatomi
superior inferior medial lateral
: iga II atau III : iga VI atau VII : lateral sternum : linea mid axillaris
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari :
15 20 lobus (setiap lobus terdiri dari beberapa
lobulus) lemak, pembuluh darah, saraf, dan saluran getah bening otot dan fascia
Vascularisasi
ARTERI
Vaskularisasi Payudara
a. thoraco-acromialis
Vena
Cabang-cabang perforantes V.
mammaria interna bermuara pada v. mammaria interna yang kemudian bermuara pada v. innominata.
Cabang-cabang v. aksilaris yang terdiri
Pectoralis mayor
costa 2-6, aponeurosis obliq externus. Insersi: tuberculum mayus humeri Saraf : Thoracalis anterior lateral
Pectoralis minor
Origo : costa 2-5 Insersi: Prosesus coracoid scapula
Serratus anterior
Origo : costa 1-2 - insersi : permukaan costa scapula sup Origo : costa 2-4 - insersi : tepi vertebra scapula Origo : costa 4-8 - insersi : permukaan costa scapula inf Saraf : Thoracalis longus
Latissimus dorsi
Origo : Belakang crista iliaca Insersi: crista dan tuberculum humerus Saraf : Thoracodorsalis.
Nervus Thoracodorsalis
Berasal dari fasciculus posterior plexus branchialis (C5, C6, dan C7).
berjalan lateral terhadap n. thoracalis longus dan memasuki batas anterior m. latissimus dorsi
Jenis Mastektomi
MASTEKTOMI SIMPLE: Operasi mengangkat seluruh jaringan payudara berserta kulit, fascia pectoralis mayor, dan nipple-areola complex. MASTEKTOMI RADIKAL : Operasi mengangkat seluruh jaringan payudara, berserta kulit, dan nipple-areola complex, m. pectoralis mayor & minor disertai diseksi limfonodi aksilla level I-II-III
MASTEKTOMI RADIKAL MODIFIKASI : Operasi mengangkat seluruh jaringan payudara, berserta kulit, dan nipple-areola complex disertai diseksi limfonodi aksilla level I-II secara en bloc. PATEY : m. pektoralis minor diangkat MADDEN-AUCHINCLOSS : mempertahankan m. pektoralis mayor dan minor MASTEKTOMI SUPRA RADIKAL : Operasi seperti mastektomi radikal ditambah dengan : diseksi KGB supraklavikula, mammaria interna dan KGB mediastinum
Teknik Operasi
INDIKASI MRM:
Kanker Payudara Operabel :
Posisi :
Penderita berbaring terlentang
Lengan abduksi (90)
Preparasi kulit :
Cuci dgn sabun antiseptik di daerah dinding dada anterior dan lateral, lengan atas, aksila dan perut bagian atas Setelah dikeringkan, aplikasikan cairan a dan antiseptik pd kulit daerah sternum, payudara, dinding dada lateral, perut bag atas, supraklavikula, bahu aksila dan lengan atas Tutup sekeliling daerah op dengan kain steril
INSISI
Jenis insisi : klasik stewart atau
orr
Sayatan mencakup daerah
Insisi Halsted
Insisi ORR
Insisi Stewart
Insisi lazy S
Pembuatan flap, tepat di daerah fascia superficialis yang avaskular, setebal 7 - 8 mm; tidak terlalu tipis, tidak terlalu tebal.
Batas-batasnya: Batas superior : Batas inferior clavicula (m.
subclavius) Batas lateral : Tepi anterior m. lat. dorsi Batas medial : Garis tengah sternum Batas inferior : 2 - 3 cm inferior dari lipatan inframammaria
Diseksi Aksila
Dilakukan diseksi kelenjar identifikasi n. thoracalis longus;
terletak paralel a. thoracalis lateralis identifikasi n. thoracodorsalis dan dilindungi M. latissimus dorsi akan segera didapat jika kita melakukan diseksi jaringan secara halus karena seringkali diseksi yang terlalu tebal akan menyebabkan m.latissimus dorsi tidak terlihat
perdarahan dirawat. Direndam cairan aqua bides steril. Seluruh alat instrumen, dan sarung tangan diganti dengan yang baru Drain dipasang ke anterior dan ke aksila Flap kulit ditutup dan dijahit Luka operasi ditutup dengan kassa steril
tangan dan jari tangan sisi daerah yang dioperasi ( latihan isometrik). Hari ke 3 dan selanjutnya bertahap latihan sendi bahu. Hari ke 6 diharapkan penderita dapat mengerakkan tangan sisi operasi hinga mencapai telinga sisi yang sehat.
Komplikasi
Perdarahan Lymphedema Nekrosis flap akibat pembuatan flap terlalu tipis < 4-6 mm Pneumothorax Cedera Saraf : Nervus torakodorsalis; mempersarafi latissimus dorsi kelemahan rotasi interna dan abduksi Nervus torakalis longus; memepersarafi serratus anterior, cedera mengakibatkan winged scapula Nervus torakalis anterior ; mempersarafi otot daerah klavikula dan sternum seperti pektoralis major dan minor. Jika cedera menyebabkan atrofi kedua otot tersebut (pada MRM) Seroma Infeksi luka operasi