Kulit
Organ pembungkus seluruh permukaan luar
tubuh, merupakan organ terbesar tubuh.
Fungsi:
barier infeksi dan kondisi lingkungan luar
mengontrol suhu tubuh
mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit
Bagian Kulit
Epidermis
Tidak ada pembuluh darah
Mendapat nutrisi melalui difusi
dari dasar dermis
Epitel squamous stratified
Dipisahkan dari dermis oleh
membrana basalis
Dermis
Terdiri dari 2 sub-layers:
superficial papillary & deep
reticular.
Mengandung collagen,
capillaries, elastic fibers,
fibroblasts, nerve endings
Hipodermis
Vaskularisasi Kulit
Tipe pertama:
perforator musculocutaneous
Tipe kedua:
direct cutaneous artery
Skin Graft
Memindahkan sebagian atau seluruh tebal kulit
dari suatu tempat ke tempat lain agar hidup di
tempat baru, dibutuhkan suplai darah baru
untuk menjamin kehidupan kulit yang
dipindahkan.
Berdasarkan asalnya:
Autograft
Homograft
Heterograft
Skin Graft
Berdasarkan Ketebalan
Split Thickness Skin Grafting / STSG:
Terdiri dari epidermis dan sebagian dermis
(Partial Thickness Type )
Full Thickness Skin Grafting / FTSG :
Terdiri dari epidermis dan seluruh dermis
(Complete Thickness Type)
mengandung :
- folikel rambut
- kelenjar sebasea
- kapiler kulit
STSG
Terdapat 3 Tipe :
Thin Split Thickness skin graft, oleh Ollier (1872) dan
Thiersch (1874), disebut Ollier-Thiersch graft. Ukuran
8-12/1000 inch
Intermediate Split Thickness Skin Graft, oleh Blair dan
Brown (1929). Ukuran 14-20/1000 inch
Thick Split Thickness Skin Graft (three quarter
thickness graft), oleh Padgett (1939). Ukuran 2228/1000 inch
STSG
Thin
: ketebalan 5 %
Medium : ketebalan 75%
Kerugian
- Kecenderungan kontraksi
lebih besar
- Kecenderungan perubahan
warna
- Permukaan kulit mengkilat
- Secara estetik kurang baik
FTSG
Graft ini meliputi epidermis dan seluruh ketebalan dermis,
diperkenalkan oleh Lawson (1870), le Fort (1872), Wolfe (1875)
yang kemudian dikenal sebagai Wolfian graft.
Keuntungan
- Kecenderungan berubah
warna kecil
- Kecenderungan kontraksi kecil
- Kecenderungan permukaan
kulit mengkilat kecil
- Secara estetik lebih baik dari
- Ketahanan terhadap trauma
lebih besar
Kerugian
Indikasi Graft
Indikasi
Kontraindikasi
Tulang
Tendon
Luka infeksi
Terkena radiasi tinggi
Prosedur Operasi
Tehnik dasar STSG dan FTSG adalah sama
Sebelum penempelan graft daerah resipien harus
dilakukan hemostasis dengan baik
Dilakukan penjahitan interupted disekeliling graft
dengan benang non absorbable 4.0 atau 5.0
biasanya menggunakan silk, jahitan dimulai dari
graft ke tepi luka resipien.
Diatas kulit ditutup tulle, dilapisi kasa lembab
NaCl 0,9% dan selanjutnya dilapis kasa kering
steril
Prosedur Operasi
Dibuat beberapa lubang kecil di atas skin graft
untuk jalan keluar darah yang ada
Dilakukan irigasi untuk membuang sisa bekuan
darah yang ada dibawah graft dengan spuit
berisi NaCl 0,9%
Dilakukan balut tekan menggunakan verban
elastis, pada daerah yang tidak memungkinkan
dipasang verban elastis seperti muka, leher
untuk menjamin fiksasi dilakukan tie over
Perawatan Luka
Pada donor STSG balutan dibuka setelah proses
epitelisasi
Untuk Thin STSG skin graft epitelisasinya 7-9 hari,
Intermediate STSG 10-14 hari
Thick STSG 14 hari atau lebih
Rata-rata perawatan STSG 14 hari kecuali balutan
kotor diganti bagian luarnya saja
Saat melepas balut/ tulle harus hati-hati jangan
dipaksa
Perawatan Luka
Luka donor Full Thickness Skin Graft
diperlakukan seperti luka jahitan biasa
Hari ke 3 kontrol luka
Hari 7 jahitan dapat diangkat
Pada donor Full Thickness Skin Graft yang
tidak dapat ditutup primer dilakukan
penutupan dengan STSG dan perawatannya
seperti luka STSG
Alat Operasi
Biasa dipakai mata pisau
no.22
mempunyai keuntungan
murah, disposible,
permukaan iris yang
cukup lebar.
Donor dibalur gel, disayat
sejajar permukaan kulit
sumbu longitudinal
dengan ketebalan yang
dikontrol oleh operator
Dibutuhkan ketrampilan
yang tinggi
Skin Knife
Alat Operasi
Pisau Humby adalah alat
yang populer dipakai oleh
ahli bedah
Mempunyai kalibrasi
untuk mengukur
ketebalan
Dilakukan gerakan tarik
dorong dan bergeser
sesuai sumbu
longitudinal
Humby Knife
Alat Operasi
Alat Operasi
Syarat Survival
Vaskularisasi adekuat
Kontak yang baik antara graft dan resipien
Tekanan adekuat (fiksasi)
Mencegah timbunan cairan antara graft resipien
(darah, serum, pus)
Imobilisasi
Kegagalan Graft
Hematoma
Faktor mekanik (mobilisasi)
Infeksi
Teknik salah (terbalik, terlalu tebal,
hipergranulasi, daerah epitel)
Kegagalan Graft
Malnutrisi
Merokok
Usia lanjut/ Bayi
Sepsis
Penyakit kronis
Medikasi
Steroid
Antineoplasma
Vasokonstriktor
THANK YOU