Anda di halaman 1dari 43

Letda Ckm dr.

Albertus Maria Henry Santoso


Nama : dr. Albertus Maria Henry Santoso
Pangkat : Letnan Dua Ckm
NRP : 11170025660892
Jabatan : Pama Kesdam XIII/ Mdk
TTL : Malang, 11 Agustus 1992
Status : TK
Dik Um : FK Univ Brawijaya, Malang
Dik Mil : Sepa PK TNI XXIV – 2017
Dikcabpakes 2017
Dikpatih 2018
Combat Intel 2018
Dik Spes : ATLS – ACLS
Riw Jabatan : Pama Puskesad
Dokter Batalyon Raider 712/ Wt
Pama Kesdam XIII/ Mdk
 NARKOBA  NARkotika, PsiKOtropika dan BAhan berbahaya lainnya

 KEMENKES RI  NAPZA  NArkotika, Psikotropika, Zat Adiktif

 Bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi


seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.
 Sumeria, 2000SM  Opium/ Candu/ “Hul Gill”
Obat tidur, obat penghilang sakit, obat bius, racun berburu

 India & Persia, 330SM  Alexander Agung


Bumbu masakan
 GOLONGAN 1 : hanya untuk penelitian dan ilmu pengetahuan
(SABU, HEROIN, PUTAU, EKSTASI, KOKAIN)
 GOLONGAN 2 : hanya untuk pengobatan pilihan terakhir dan penelitian
(MORFIN, PETIDIN)
 GOLONGAN 3 : untuk pengobatan dan harus dengan resep dokter
(CODEIN)
 PURPLE DRANK
 SCOPOLAMINE
 HEROIN
 CRACK COCAINE
 CRYSTAL METH
 AH-7921
 FLAKKA
 BATH SALTS
 WHOONGA
 KROKODIL
 BARBITURAT
 BENZODIAZEPINE
 KODEIN
 OKSI & HIDROKODON
 METILFENIDAT
 DEXTROMETHORPHAN
 PSEUDOEFEDRIN
Efek negatif dan berdampak buruk pada kesehatan
Salah satu efek  halusinogen
HALUSINOGEN : berhalusinasi/ seolah-olah melihat sesuatu yang tidak ada
• Kurang pengawasan dari orang tua/ atasan
• Permasalahan di rumah/ tempat kerja
• Pola komunikasi yang tidak efektif antara anak dan orang tua

 sikap penolakan anak


• KDRT/ perceraian orang tua/ pindah domisili
• Peredaran narkoba di sekolah2 dan lingkungan tempat kerja dengan berbagai cara
• Metode belajar yang pasif di sekolah
TAHAPAN RISIKO PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
1. Coba-coba: Kontak pertama
saat remaja
2. Kadang-kadang  Setelah
tahap coba-coba, sebagian
melanjutkan pemakaian
sampai menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari. Karena
pemakaian masih terbatas
tidak ada perubahan
mendasar, masih dapat
bersekolah, bekerja
3. Ketagihan  Pada tahap ini
frekuensi, jenis, dan dosis
pemakaian telah meningkat.
Angguan mental, fisik dan
sosial yang diakibatkannya
semakin nyata.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati”
Memastikan
perkembangan anak
sehat dan aman
1. Pola hidup sehat dan aman + kedekatan anak dan orangtua

2. Pantau kegiatan anak dan disiplin yang konsisten

3. Dukungan : Kognitif, Sosial, Emosional, Keuangan

4. Aktif di komunitas sosial dan kegiatan yang positif lainnya


 BKN UU No. 5 Th. 1997 – Psikotropika & Narkotika
 UU No. 22 Th 1997 - Psikotropika & Narkotika
 Kepres No. 116 Th 1999 – BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional)
 Kepres No. 17 Th 2002 – BNN
 Tap MPR-RI No. VI/ MPR/ 2002  perubahan UU No. 22 Th. 1997
 UU No. 35 Th. 2009 – Narkotika  4 pilar : pencegahan, dayamas,rehab, pemberantasan
 PP No. 25 Th 2011
1. Penyalahgunaan Senpi dan Muhandak

2. Penyalahgunaan Narkoba
3. Desersi dan Insubordinasi
4. Perkelahian dengan Polri, Rakyat, dan sesama TNI
5. Pelanggaran Asusila
6. Penipuan, pencurian, perampokan, & penyelundupan
7. Perjudian, backing, illegal loging, illegal fishing dll
KODAM MERDEKA

Anda mungkin juga menyukai