DEMENSIA
Presentator : DM Berlian & Henry
PENDAHULUAN
Latar Belakang
MEMORI
KLASIFIKASI MEMORI
Materi
Prosedura
l
Implicit
Tidak
dapat
dijelaskan dan
dipengaruhi
oleh skill.
Penyimpanan :
- Neostriatum
- Cerebellum
- Korteks
sensorimotor
Deklaratif
Eksplisit
Suatu pengetahuan
yang dapat
dinyatakan.
Penyimpanan:
- Hipokampus
- Lobus temporal
Semantik
- Proses belajar
- Pengetahuan
umum
Episodik
- Kejadian khusus
- pengalaman
KLASIFIKASI MEMORI
Modalitas
Verbal
Non Verbal
Jangka Waktu
Short
Term
Long Term
NEUROANATOMI
THALAMUS
Terletak tepat diatas batang otak
Pusat penerimaan rangsangan indra dan menyalurkan ke korteks
HIPOTALAMUS
Terletak di depan diensefalon yang berada di bagian bawah dari
sulkus hipotalamic
Mengatur ANS, keseimbangan cairan, hormon, lapar, suhu,
tekanan darah
AMIGDALA
Pengatur emosi,
HIPOKAMPUS
Bagian dari otak besar dan berada di lobus temporal
Penyimpanan memori
PROSES PEMBENTUKAN
MEMORI
REGISTRASI (ENCODING)
Informasi dari sistem indra
Diregistrasi sistem sensorik
Diproses dalam bentuk working memory
(gelombang listrik)
# Proses registrasi : - Disengaja
- Tidak disengaja
PROSES PEMBENTUKAN
MEMORI
Penyimpanan (Storage)
Setelah informasi diterima akan disimpan
dalam bentuk trace memory
Lamanya penyimpanan dipengaruhi oleh:
- Lama Interval
- Isi interval
PROSES PEMBENTUKAN
MEMORI
PEMANGGILAN KEMBALI
- Recall
BIOMOLEKULAR MEMORI
BIOMOLEKULAR MEMORI
Phase
Stage
Sensori
Time
Name
course
Perception
Immediate
information
Primary
Processing
Few
short term
registration
seconds
Storage/
Minutes,
Anatomy
Perception
Basic
recognition
cortex
Short term
Sensory,
sensory
motor,cortex
Recent memory
Limbic
system,
hippocampus,
amygdala
Secondary
long term
Required
Retrieval
years
Remote/old
Left,
right
memory
association cortex
DEMENSIA
Definisi
Dibagi menjadi 2 :
Reversible / potential reversible
Irreversible
Dementia reversible
Demensia vaskular
Demensia akibat hidrosefalus
Demensia akibat penyakit psikiatri
Demensia akibat penyakit umum berat
Demensia akibat defisiensi vitamin B12
Dementia irreversible
Demensia Alzheimer
Demensia akibat infeksi
Demensia akibat trauma kapitis
Demensia akibat penyakit Parkinson
Demensia akibat penyakit Pick
Demensia Lewy Bodies
Demensia akibat penyakit Creutzfeld
Jacob
Patofisiologi
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan
memori
orientasi
berbahasa
fungsi eksekutif
praksis
visuospasial
Pemeriksaan Fisik
MMSE
CDT
ADL
IADL
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab :
Darah lengkap
Serum elektrolit
Fungsi ginjal
Fungsi hati
Hormon tiroid
Kadar vitamin B12
Pemeriksaan Penunjang
(contd)
Pencitraan otak :
CT-scan
MRI
PETscan
SPECTscan
Gambaran :
Infark, perdarahan, tumor
Tanda-tanda atrofi
Pelebaran sulcus, penyempitan gyrus
Pemeriksaan Penunjang
(contd)
EEG
Pemeriksaan genetik
Diagnosis Banding
Delirium
Pseudodemensia
DEMENSIA ALZHEIMER
Sejarah
Patofisiologi
Etiologi
Pemeriksaan Fisik
Reflek
Reflek
Reflek
Reflek
Reflek
menggenggam
mencucu
menghisap
glabela
palmomental
Pemeriksaan Penunjang
Kriteria Diagnosis
DSM IV
DSM IV (contd)
Terapi
Nama Obat
Donepezil
Golongan
Penghambat
Efek Samping
Indikasi
Dosis
DA
ringan Dosis
awal Mual, muntah,
kolinesterase
-sedang
5mg/hari,
setelah
diare,
4-6 anoreksia
minggu menjadi
Galantamine Penghambat
kolinesterase
DA
-sedang
10mg/hari
ringan Dosis
Rivastigmine Penghambat
DA
maksimal
24mg/hari
ringan Dosis
Nama Obat
Rivastigmine
Golongan
Penghambat
Efek Samping
Indikasi
Dosis
DA
ringan Dosis
awal Mual, muntah,
kolinesterase
-sedang
2x1,5mg/hari,
setiap
pusing,
diare,
bulan anoreksia
dinaikkan
2x1,5mg/hari
hingga
dosis
maksimal
2x6mg/hari
Memantine
Penghambat
DA sedang -
Dosis
awal Pusing,
reseptor NMDA
berat
5mg/hari,
setelah kepala,
minggu kosntipasi
dinaikkan menjadi
2x5mg/hari hingga
dosis
maksimal
2x10mg/hari
nyeri
Prognosis
DEMENSIA VASKULAR
Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Degenerasi yang disebabkan factor genetic,
Pemeriksaan Fisik
Haschinski Ischaemic Score (HIS), yang
Pemeriksaan Penunjang
CT-scan : didapatkan lesi periventrikuar dan
substansia alba yang luas, dengan batas tak
tegas dan memiliki kecenderungan meluas
ke centrum samiovale, dan paling sediki satu
infark lacunar. Tidak ditemukan infark di
teritori non lacunar korteks, dan subkorteks.
Ditemukan tanda-tanda gangguan pada
pembuluh darah besar (misal infark luas
karena cardioemboli), dan mungkin juga
tanda-tanda hidrosefalus obstruktif.
Pemeriksaan Penunjang
MRI : melibatkan terutama lesi pada
subtansia alba, lesi luas periventricular dan
substansia alba dalam, extending caps atau
halo irregular, dan hiperitensitas difus luas
atau perubahan substansia alba luas, dan
infark lacunar-lakunar di bagian dalam
substansia grisea. Juga mencakup terutama
lesi di lacunar, lacunar multiple di substansia
grisea dalam dan paling sedikit ditemukan
lesi substansia alba moderat.
No.
Kriteria
Diagnosis
Gambaran Klinis
Skor
Onset mendadak
Perburukan bertahap
Perjalanan berfluktuasi
Kebingungan nocturnal
Depresi
Keluhan somatik
Riwayat hipertensi
10
Riwayat stroke
11
12
13
Terapi
Terapi non-farmakologis. Perilaku
Prognosis
KESIMPULAN
KESIMPULAN (CONTD)
TERIMA KASIH