Anda di halaman 1dari 25

DEMENSIA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geriatri Fakultas


Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Pembimbing : dr. Anisa, SpPD
Mutiara Qori Akbar
NIM. 1110103000057
Definisi
Merupakan gangguan fungsi intelektual dan
memori didapat yang disebabkan oleh penyakit
otak, yang tidak berhubungan dengan tingkat
kedasaran. (Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam)
Demensia adalah suatu sindroma penurunan
kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan
penurunan kognitif dan fungsional, sehingga
mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan
aktivitas sehari-hari. (Asosiasi Alzheimer Indonesia,
2003)
Epidemiologi
Demensia
Usia meningkat
prevalensi meningkat
Setiap penambahan 5
tahun menjadi 2x lipat
Perempuan > laki-laki
(karena harapan hidup yg
lebih baik)
2/3 penderita alzheimer
adalh perempuan
Kriteria diagnosis Demensia (DSM-IV)
A. Munculnya
defisit kognitif multipel
yang bermanifestasi pd kedua keadaan
berikut :
1. Gangguan memori (ketidakmampuan untuk mempelajari informasi
baru atau untuk mengingat informasi yang baru saja dipelajari)
2. Satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut
a) Afasia (gangguan bahasa)
b) Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas motorik
walaupun fungsi motorik masih normal)
c) Agnosia (kegagalan untuk mengenali dan mengidentifikasi benda
walaupun fungsi sensorik masih normal)
d) Gangguan fungsi eksekutif (seperti merencanakan,
mengorganisasian, berpikir runut, berpikir abstrak)

B. Defisit kognitif yang terdapat pada kriteria A1 dan A2 menyebabkan
gangguan bermakna pada fungsi sosial dan okupasi serta menunjukan
penurunan yang bermakna dari fungsi sebelumnya. Defisit yang terjadi
bukan terjadi khusus saat timbul delirium.

Etiologi Demensia
GEJALA KLINIS PADA BEBERAPA TIPE DEMENSIA
Jenis
ALZHEIMER
DEMESIA
VASKULAR
DEMENSIA DGN BADAN
LEWY
DEMENSIA
FRONTOTEMPORAL
Khas Progresif Kemerosotan
(deterioration)
bertahap
Penurunan kognitif
progresif dengan
Kognisi fluktuasi,
perhatian,
dan kewaspadaan
Onset lambat dan
progresif bertahap
Gejala
kognitif
Gangguan
memori dgn
1 / lebih
area defisit
kognitif
Gangguan memori
dgn 2 / lebih area
defisit kognitif
Gejala kognitif fluktuatif.,
penurunan dominan
pada visuospasial
Penurunan awal dalam
perilaku sosial atau
dalam berbahasa.
Mgkin tdk
memperlihatkan
gg.ingatan di awal
Gejala
lain /
tanda
Tanda-tanda
neurologis fokal
dan
bukti yang relevan
penyakit
serebrovaskular
oleh
pencitraan otak
- Halusinasi visual
berulang
- gejala motorik
Parkinsonisme
- jatuh berulang
- sinkop
- sensitivitas neuroleptik
- Delusi
- Penurunan awal
dalam peraturan
perilaku pribadi
- Emosi tumpul dini
- Kehilangan wawasan
dini
Demensia Alzheimer
Suatu keadaan meliputi perubahan dari jumlah
struktur dan fungsi neuron di daerah tertentu dari
korteks otak
Proses berjalan progresif dan kronik
Etiologi : faktor genetik (gen apolipoprotein E4,
Usia, toksin amiloid, pengaruh logam alumunium,
neurotransmiter,
Bukan proses menua normal tetapi proses
patologik
Atrofi otak dikompensasi dengan pembesaran
ventrikel
Gejala Klinis
Dapat dibedakan dalam 3 fase :
FASE 1
gangguan memori subyektif, konsentrasi buruk,
gangguan visuo-spatial. Lingkungan yang biasa
menjadi asing, sukar menemukan jalan pulang
yang biasa dilalui, Penderita mengeluhkan agnosia
kanan-kiri
FASE 2
kerusakan fokal-kortikal. Simptom yang
disebabkan oleh disfungsi lobus parietal (agnosia,
dispraksia dan akalkulia). Terdapat delusi dan
halusinasi

FASE 3
pembicaraan terganggu berat, tampak apatik,
tidak mengenal diri sendiri/orang yang
dikenalnya. Hanya berbaring, inkontinensia urin/
alvi. Sering disertai kejang, gejala neurologik
gangguan berat dari gerak langkah,tonus otot

Diagnosis akhir Alzheimer didasarkan pada
pemeriksaan neuropatologi otak; meskipun
demikian, demensia Alzheimer biasanya
didiagnosis setelah penyebab demensia lain
telah disingkirkan dari pertimbangan diagnostik.
Robbins, Cotran, Kumar. Buku Ajar Patologi.Volume 2. Jakarta: EGC. 2007
Kriteria diagnosa klinis penyakit
alzheimer
Demensia yang ditegakkan o/ pemeriksaan klinis dan
tercatat dgn pemeriksaan mini mental test, blessed
Dementia Scale atau pemeriksaan sejenis dan
dikonfirmasi oleh tes neuropsikologis
Defisit pada dua atau lebih area kognitif
Tidak ada gangguan kesadaran
Awitan setelah usia 65 tahun
Tidak ada kelainan sistemik atau penyakit otak lain
yg dapat menyebabkan defisit progresif pada
memori dan kognitif
Demensia Vaskular
Penyebabnya adalah penyakit vaskuler serebral yang
multipel yang menimbulkan gejala demensia.
Ditemukan umumnya pada pasien dengan riwayat
hipertensi dan faktor resiko kardiovaskuler lainnya.
Dua jenis yang paling umum adalah demensia Multi-
infarct dan penyakit Binswanger.
Demensia Multi-infarct disebabkan oleh stroke ringan
(ministroke / Transient Ischaemic Attack (TIA)
Penyakit Binswanger (demensia vaskuler subkortikal)
karena tekanan darah tinggi, penebalan pembuluh nadi
dan aliran darah yang tidak cukup di otak
Mula mendadak 2
Progresinya bertahap 1
Perjalanan fluktuasi 2
Malam hari bengong atau
kacau
1
Kepribadian terpelihara 1
Depresi 1
Keluhan somatik 1
Inkontinensia emosional 1
Riwayat hipertensi 1
Riwayat stroke 2
Ada bukti aterosklerosis 1
Keluhan neurologi fokal 2
Tanda neurologi fokal 2
Skor
Iskemik
Hachinski
Jika skor > 7
= demensia
vaskular
Penyakit Pick dengan kelainan patologi yang luas .
Gambaran menunjukkan atrofi yang paling luas pada
lobus frontalis serta pada lobus temporalis dan
parietalis
Demensia Dengan Badan Lewy
Penyakit yang ditandai dengan adanya badan
lewy
Gambaran Klinis bervariasi, tetapi selalu
terdapat gambaran 2 dari 3 keadaan yaitu :
fluktuasi kognisi, halusinasi visual dan
parkinsonisme
Inklusi badan Lewy ditemukan di daerah
korteks serebri
Untuk menilai fungsi kognitif pada pasien demensia dapat
digunakan The Mini Mental State Exam (MMSE)
CLINICAL DEMENTIA RATING (CDR)
Clinical Dementia Rating(CDR) : pemeriksaan umum pada
demensia, sering digunakan dan merupakan suatu metode yang
dapat menilai derajat demensia ke dalam beberapa tingkatan

Penilaian fungsi kognitif pada CDR berdasarkan 6 kategori
- gangguan memori - aktivitas sosial/masyarakat
- orientasi - pekerjaan rumah dan hobi
- pengambilan keputusan - perawatan diri

Clinical Dementia Rating(CDR) menglasifikasikan derajat
keparahan Alzheimer: norman CDR 0, sangat ringan, CDR 0,5;
ringan, CDR 1; sedang, CDR 2; dan berat/parah, CDR 3
Hazzards Geriatric Medicine and Gerontology.Ed 6
Diagnosis Banding Demensia
Penyakit Neurodegeneratif
Alzheimer, demensia frontotemporal,
demesia dgn badan lewy / parkinsons
disease, huntington disease,
Progressive supranuclear palsy,
degenerasi kortikobasalwilsons
disease,
Penyakit vaskular
Demensia vaskular, cerebral amyloid
angiopathy. CADASIL, vaskulitis
Hidrosefalus
Penyakit diemilinasi
Multipel sklerosis, leukodistrofi
Trauma otak
Epilepsi
Gangguan metabolik
Ensefalopati hepatk, hipotiroid,
gangg.elektrolit (Na,Ca)
Gangguan nutrisi
Deff.B12, Wernicke-korsokoff
syndrome
Mitochondrial disorder
Toksik
Alkohol
Neoplasia
Tumor otak primer (Meningioma),
metastasis, sindrom paraneoplastik
Infeksi
HIV, neurosifilis, leukoenselopatif
multifokal progresif

FARMAKOLOGI DEMENSIA
(ringan - sedang)
Colinesterase-Inhibitor
Donepezil. Mulai 1 x 5 mg sebelum tidur 4-6 minggu lalu
bisa ditambahkan menjadi 10 mg sbg toleransi (dosis : 5
10 mg tab)
Galantamin. Tablet = mulai 2 x 4 mg/hari 4-6 minggu.
Lalu ditambah 2x8 mg/hari 4-6 minggu lalu bisa sampai
2x12 mg/hari sbg toleransi
Rivastigmin. Kapsul = Mulai dosis 2 x 1,5 mg/hari selama
2 -4 minggu. Bisa ditambah sampai 6 mg. (1,5 . 3 . 4,5 . 6
mg kapsul dikonsumsi saat makan)
Efek samping : mual,muntah,diare,insomnia,anoreksia
Hazzards Geriatric Medicine and Gerontology.Ed 6
FARMAKOLOGI DEMENSIA
(Sedang - Berat)
NMDA receptor antagonist
Memantin
Dosis efektif : 2x 10 mg tab . Bisa diminum dengan atau
tanpa makan
[Titrasi pack 4 minggu] . Mulai 1x5 mg selama 1 minggu
lalu tambah 2x5 mg slm 1 mingg lalu 10 mg pagi dan 5
saat sore slm 1 minggu. Lalu 2x 10 mg /hari
2 mg/ml oral solution

Hazzards Geriatric Medicine and Gerontology.Ed 6
NON-FARMAKOLOGIS
Manajemen perilaku mungkin bisa mengurangi
depresi pada orang demensia
Stimulasi kognitif
Aktivitas rekreasi dapat meningkatkan
kualitas hidup
Optimalkan fungsi : Obati penyakit yang
mendasari, perbaikan gizi, hindari pemakaian
obat yang efek samping ke SSP, hindari situasi
yang menekan kemampuan mental
Pramuwerdha (Caregivers)
Pencegahan Demensia
Tetap melakukan kegiatan yang merangsang otak dan
mengupayakan aktivitas sosial dan aktivitas untuk
menghibur diri
Mengupayakan diet vit E apabila dari diet tidak mencukupi
dianjurkan suplemen
Mengupayakan makanan yang sehat, tidak memakan
makanan berlemak
Mengupayakan asupan vit. B12 dan asam folat yang cukup
Secara teratur memeriksa darah dan mengupayakan agar
tekanan darah tidak tinggi dan risiko vaskular lain tidak
tinggi
Pencegahan dan perlindungan terjadinya cedera kepala
terutama yang berat
Tidak merokok
Selalu aktif secara fisik dan mengupayakan tidur yang cukup

Anda mungkin juga menyukai