Anda di halaman 1dari 42

REFERAT

GANGGUAN MENTAL ORGANIK

Disusun oleh :
CHAIRUNISA ZATA YUMNI (1102013149)

Pembimbing :
DR PRASILA DARWIN SPKJ
DEFINISI GMO

• Gangguan mental organik merupakan gangguan mental


yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau
otak yang dapat didiagnosis tersendiri.
• Termasuk gangguan mental simtomatik, dimana
pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari
penyakit/gangguan sistemik di luar otak (extracerebral).
• Bagian yang disebut “Gangguan Mental Organik” dalam
DSM III-R sekarang disebut sebagai Delirium, Demensia,
Gangguan Amnestik Gangguan Kognitif lain, dan
Gangguan Mental
DELIRIUM

• Delirium adalah suatu gangguan kesadaran,


biasanya terlihat bersamaan dengan gangguan
fungsi kognitif secara global.

• Delirium mempunyai onset yang mendadak


(beberapa jam atau hari), perjalanan yang
singkat dan berfluktuasi, dan perbaikan yang
cepat jika factor penyebab diidentifikasi dan
dihilangkan.
Epidemiologi
• Pasien dengan usia lebih dari 65 tahun
• Cedera otak yang ada sebelumnya
• Riwayat diabetes
• Kanker
• Gangguan sensoris
Etiologi
Gambaran Klinis

• Gangguan kesadaran
• Orientasi waktu, tempat, orang.
• Kelainan dalam bahasa.
• Halusinasi (relative sering)
• Gangguan mood
• Gangguan tidur
Kriteria Diagnosis

A. Gangguan kesadaran dengan penurunan kemampuan untuk


memusatkan, mempertahankan, atau mengalihkan perhatian.
B. Gangguan timbul setelah suatu periode waktu yang singkat dan
cenderung berfluktuasi selama perjalanan hari.
C. Perubahan kognitif (seperti defisit memori, disorientasi, gangguan
bahasa) atau perkembangan gangguan persepsi yang tidak dapat
dimasukkan ke dalam kondisi demensia.
D. Terdapat bukti-bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau
temuan laboratorium bahwa gangguan adalah disebabkan oleh
akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
Pemeriksaan
Diagnosis Banding
Pengobatan
• Tujuan utama adalah untuk mengobati
gangguan dasar yang menyebabkan
delirium.
• toksisitas antikolinergik  physostigmine
salicylate (Antrilirium) 1- 2 mg intravena
(IV) atau intramuscular (IM) dengan dosis
ulang dalam 15 sampai 30 menit.
• Psikosis  haloperidol (Haldol)
• Insomnia  golongan benzodiazepine
DEMENSIA
• Demensia merupakan sindrom yang ditandai
oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa
gangguan kesadaran.

• Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi pada


demensia adalah inteligensia umum, belajar,
dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah,
orientasi, persepsi, perhatian, dan konsentrasi,
pertimbangan dan kemampuan sosial.
Epidemiologi
• 30% > Wanita (tipe Alzheimer), usia
mencapai 65 tahun
• 15-30% Pria (tipe Vaskular), usia 60-70
tahun
• 10-15% pasien menderita demensia
alzheimer & vaskular secara bersamaan
• Genetik
• Mempunyai riwayat cedera kepala
Penyebab Demensia
1. Demensia tipe Alzheimer
2. Demensia tipe Vaskular
DEMENSIA PADA
PENYAKIT ALZHEIMER

• Penyakit degeneratif otak primer


• Etiologinya tidak diketahui, namun beberapa penelitian
menyatakan bahwa sebanyak 40% pasien mempunyai
riwayat keluarga menderita demensia tipe Alzheimer.
• Gambaran neuropatologis, neurotransmitter
• Biasanya onset berkembang secara lambat laun tetapi
pasti dalam beberapa tahun ( 2 atau 3 tahun, dapat lebih
lama )
Demensia Vaskular
• Paling sering terkena pada laki-laki
khususnya dengan riwayat hipertensi
• Gangguan mengenai pembuluh darah 
infark  menghasilkan lesi parensim
multiple yang menyebar pada daerah otak
yang luas.
Penyakit Pick
• Atrofi yang lebih banyak dalam daerah
frontotemporal.
• stadium awal dari penyakit ini lebih sering
ditandai oleh perubahan kepribadian dan
perilaku, dengan fungsi kognitif lain yang
lebih bertahan.
Penyakit Creutzfeldt-Jakob

• Penyakit ini secara cepat dan progresif


menyebabkan demensia yang berat dan
kematian dalam usia 6 sampai 12 tahun
• Ditandai oleh adanya pola
elektroensefalogram (EEG) yang tidak
biasa, yang terdiri dari lonjakan
gelombang lambat dengan tegangan
tinggi.
Penyakit Huntington
• Demensia yang terlihat adalah tipe demensia
subkortikal yang ditandai dengan kelainan
motoric yang lebih banyak dan kelainan bicara
yang lebih sedikit
• Ditandai oleh perlambatan psikomotor dan
kesulitan melakukan tugas yang kompleks,
tetapi ingatan, bahasa, dan tilikan tetap relative
utuh pada stadium awal dan menegah penyakit
• Tingginya insidensi depresi dan psikosis jika
dibandingkan dengan alzheimer
Penyakit Parkinson
• Suatu penyakit ganglia basalis yang sering
disertai dengan demensia dan depresi
• Sekitar 20-30% pasien dengan dengan
penyakit perkinson menderita demensia.
• Beberapa pasien mengalami bradyphenia
Penyakit HIV
• Pasien yang terinfeksi HIV mengalami
demensia dengan angka tahunan sekitar
14%.
• Pada pemeriksaan MRI terlihat adanya
abnormalitas parenkim.
Kriteria Diagnosis untuk
Demensia Tipe Alzheimer
A. Perkembangan defisit kognitif
• Gangguan daya ingat (gangguan kemampuan untuk mempelajari
informasi baru dan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari
sebelumnya).
• Satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut : Afasia, Apraksia,
Agnosia Gangguan dalam fungsi eksekutif.

B. Defisit kognitif dalam kriteria diatas masing-masing menyebabkan


gangguan yang bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan

C. Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan


laboratorium bahwa defisit secara etiologis berhubungan dengan efek
menetap dari pemakaian zat (misalnya suatu obat yang
disalahgunakan).
Kriteria Diagnostik untuk
Demensia Vaskular
A. Perkembangan defisit kognitif
• Gangguan daya ingat (gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi
baru dan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya).
• Satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut : Afasia, Apraksia, Agnosia
Gangguan dalam fungsi eksekutif.

B. Defisit kognitif dalam kriteria diatas masing-masing menyebabkan gangguan


yang bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan

C. Tanda dan gejala neurologis fokal (misalnya, respon ekstensor plantar,


kelainan gaya berjalan, kelemahan pada satu ekstremitas) atau tanda-tanda
laboratorium adalah indikatif untuk penyakit serebrovaskular.
Diagnosis Klinis
Didasarkan pada :
• Pemeriksaan klinis (pemeriksaan status
mental dan informasi dari kerabat)
• Perhatikan keluhan dari pasien tentang
gangguan intelektual dan menjadi pelupa.
• emosional, penampilan, ucapan, ekspresi
wajah.
Gambaran Klinis
1. Gangguan daya ingat
2. Gangguan orientasi
3. Gangguan bahasa
4. Perubahan kepribadian
5. Psikosis
6. Gangguan lain (psikiatrik, neurologis)
Perjalanan Penyakit Dan
Prognosis
• Pasien berusia 50-60 tahun dengan perburukan
bertahap selama 5 sampai 10 tahun.
• Onset bertahap = demensia tipe Alzheimer,
demensia vascular, endokrinopati, tumor otak
dan gangguan metabolis
• Onset tiba-tiba = demensia karena trauma
kepala, henti jantung, dan hipoksia serebral.
Terapi farmakologi

• Insomnia dan kecemasan  benzodiazepine


• Depresi  antidepresan
• Psikotik  antipsikotik
• Golongan acetylcholin estrase inhibitor :
– Donepizil hcl 1x5-10mg
– Rivastigmin 1x1,5-6mg
GANGGUAN AMNESTIK
• Biasa disebut amnesia. Ditandai oleh penurunan fungsi ingatan
secara dramatis yang tidak berhubungan dengan keadaan delirium
atau demensia.
• Amnestik meliputi ketidakmampuan untuk mempelajari informasi
baru (defisit ingatan jangka pendek) atau untuk mengingat kembali
informasi yang sebelumnya dapat diakses atau kejadian-kejadian
masa lalu dari kehidupan seseorang (defisit ingatan jangka
panjang).
• Gangguan amnestik seringkali mengikuti peristiwa traumatis, seperti
benturan keras pada kepala, kejutan listrik, atau suatu operasi luka
kepala mungkin menyulitkan seseorang untuk mengingat peristiwa-
peristiwa yang terjadi sesaat sebelum kecelakaan.
Etiologi
• Adanya kerusakan bilateral pada struktur diensephalon,
hipokampus, korpus mamilaria, dan amigdala.
• Defisiensi tiamin  sindrom korsakof
• Hipoglikemia
• Hipoksia (keracunan monoksida)
• Ensefalitis herpes simpleks
• Tumor
• Penyakit serebrovaskular
• Sklerosis multiple
• Blackout alcoholic
Kriteria Diagnosis Amnestik
• Adanya hendaya daya ingat, berupa berkurangnya daya
ingat jangka pendek (lemahnya belajar materi baru) dan
menurunnya kemampuan untuk mengingat dan
mengungkapkan pengalaman yang telah lalu dalam
urutan terbalik menurut kejadiannya
• Riwayat atau bukti nyata adanya cedera, atau penyakit
pada otak.
• Tidak berkurangnya daya ingat segera, misalnya diuji
untuk mengingat deret angka, tidak ada gangguan
perhatian dan kesaradan, dan tidak ada hendaya
intelektual secara umum.
Gambaran Klinis
• gangguan pada kemampuan untuk mempelajari
informasi baru (amnesia anterograde)
• ketidakmampuan untuk mengingat pengetahuan yang
sebelumnya diingat (amnesia retrograde)
• Daya ingat jangka pendek dan daya ingat baru saja
biasanya terganggu
• Onset nya dapat mendadak
Diagnosis Banding
1. Demensia dan delirium
Hendaya memori yang disertai oleh defisit kognitif lain ada
pada demensia. Hendaya memori yang terjadi saat
kesadaran terganggu pada delirium.
2. Gangguan disosiatif
lebih mungkin mengalami kehilangan orientasi pada dirinya
sendiri dan mungkin menderita deficit daya ingat yang lebih
selektif dibandingkan pasien dengan gangguan amnestik.
Perjalanan dan Prognosis
• Penyebab spesifik gangguan amnestic menentukan
perjalanan dan prognosisnya bagi pasien.
• Gangguan amnestik sementara dengan pemulihan
lengkap adalah sering pada epilepsy lobus temporalis,
ECT, penggunaan obat tertentu seperti benzodiazepine
dan barbiturate dan resusitasi dari henti jantung.
• Sindrom amnestic permanen dapat mengikuti suatu
cdedera kepala, keracunan monoksida, infarks serebral,
perdarahan subarachnoid, dan ensefalitis herpes
simpleks.
Pengobatan
• Mengatasi kausa yang mendasari.
• Psikoterapi jenis tertentu (kognitif,
psikodinamik, atau suportif) dapat
membantu pasien menyatukan
pengalaman amnestik ke dalam
kehidupan mereka.
GANGGUAN MENTAL KARENA
KONDISI MEDIS UMUM

1. Epilepsi
Epilepsi berupa suatu kondisi yang berbeda-
beda ditandai dengan kejang yang tiba-tiba
dan berulang (parsial atau umum).
• Diagnosis  pasien mengalami dua atau
lebih kejang yang tidak dipicu.
• Terapi  phenobarbital, phenytoin
2. Trauma kepala
Trauma kepala dapat mengarahkan ke
diagnosis demensia oleh trauma kepala
atau gangguan mental karena kondisi
medis umum yang tidak ditentukan
• Gejala klinis  gangguan kognitif dan
perilaku
• Terapi  antidepresan dan antikonvulsi
3. Tumor otak
Sekitar 50% pasien dengan tumor otak mengalami
gejala mental, Meningioma kemungkinan dapat
menyebabkan gejala fokal karena lesi menekan
daerah korteks yang terbatas.
Gejala klinis :
• Gangguan fungsi intelektual
• Keterampilan berbahasa
• Daya ingat
• Persepsi
4. Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab
yang banyak menimbulkan gangguan mental
organik, adapun contoh dari berbagai penyakit
infeksi tersebut antara lain:
a. Meningitis kronis
b. Ensefalitis herpes simpleks
c. Neurosifilis
d. Penyakit infeksi lain seperti typhoid fever
5. Gangguan Endokrin
Gangguan endokrin yang terkait tiroid seperti
hipertioridisme ditandai oleh kecemasan, dan
sindrom depresif teragitas. Pasien juga mengeluh
mudah lelah, insomnia, penurunan berat badan,
gemetan, palpitasi. Gejala psikiatrik yang serius
adalah munculnya gangguan daya ingat, orientasi,
dan pertimbangan, kegembiraan manik, waham
dan halusinasi.
6. Gangguan Metabolisme
Ensefalopati metabolic adalah penyebab disfungsi
organic yang sering dapat menyebabkan
perubahan proses mental, perilaku, dan fungsi
neurologis. Diagnosis harus dipertimbangkan bila
terjadi perubahan perilaku, pikiran dan kesadaran
yang baru saja dan cepat. Tanda yang paling awal
kemungkinan adalah gangguan daya ingat, dan
gangguan orientasi.
7. Gangguan Nutrisi
• Gangguan nutrisi yang terjadi antara lain
defesiensi niasin, tiamin dan kobalamin.
• defisiensi niasin  apatiss, iritabilitas, insomnia,
depresi, dan delirium.
• defisiensi tiamin  apatis, depresi, iritabilitas,
kegelisahan, dan konsentrasi yang buruk.
• defisiensi kobalamin  apatis, depresi, iritablitas
dan kemurungan sering ditemukan.
8. Gangguan Kekebalan
• Gangguan kekeblan utama yang mengenai
masyarakat pada umumnya adalah Lupus
Eritematosus Sistemik (LES)
• Lupus eritematosus sistemik adalah suatu
penyakti autoimun yang melibatkan peradangan
pada berbagai system organ. Gejala
neuropsikiatrik utama adalah depresi, insomnia,
labilitas emosional, kegelisahan, dan konfusi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai