Anda di halaman 1dari 45

P3 NAPZA DAN BAHAYA

MEROKOK

Dr. Besse Wadeng


Titin Hartatik, SKM
HAI……….REMAJA
LATAR BELAKANG

• 36.3% perokok memulai kebiasaan merokoknya pd


usia 15 – 19 tahun
• 4.7% populasi pelajar & mahasiswa (hampir 1 juta
orang) menyalahgunakan NAPZA
• 22.2% kasus AIDS pada kelompok usia 15 – 19 tahun
karena cara penularan melalui NAPZA suntik
SINGKATAN NAPZA

• NArkotika
• Psikotropika
• Zat adiktif lainnya
PENGERTIAN NAPZA

Merupakan zat yang bila masuk ke dalam


tubuh dapat mempengaruhi :
• PIKIRAN
• PERASAAN
• PERILAKU
PENGERTIAN NAPZA

Merupakan zat yang bila masuk ke dalam


tubuh dapat mempengaruhi :
• PIKIRAN
• PERASAAN
• PERILAKU
NAPZA berdasarkan Undang-Undang

Penggolongan zat berdasarkan UU ada dua:


1. UU Narkotika No. 35/2009
2. UU Psikotropika No. 5/1997
Keterangan:
•UU No. 35/2009 menggantikan UU No. 22/1997,
mencakup Narkotika yg selama ini telah dikenal dan
sebagian besar zat-zat Psikotropika seperti ekstasi dan
sabu. Cakupan ini didasarkan pada tingginya potensi
penyalahgunaan zat tersebut.
NARKOTIKA

Zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,


baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menimbulkan :
•Perubahan kesadaran
•Hilangnya perasaan
•Hilangnya rasa sakit
•Menyebabkan ketergantungan
Contoh: heroin, ganja, ekstasi, shabu, LSD (gol I);
morfin,pethidin, metadon (gol II); kodein, bufrenorfin (gol III)
(dari undang-undang no.5 thn 1997 ke dalam Undang-Undang
No. 35. thn 2009 )
PSIKOTROPIKA

Zat atau obat, baik alami maupun sintetis bukan


narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada SSP yang menyebabkan:
perubahan khas pada mental dan perilaku
Keterangan: sebagian besar jenis zat psikotropika saat ini sudah
digolongkan sebagai narkotika krn tingginya potensi
penyalahgunaan. Yang tersisa adalah:
PSIKOTROPIKA

Zat atau obat, baik alami maupun sintetis bukan


narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada SSP yang menyebabkan:
perubahan khas pada mental dan perilaku
Keterangan: sebagian besar jenis zat psikotropika saat ini sudah
digolongkan sebagai narkotika krn tingginya potensi
penyalahgunaan. Yang tersisa adalah:
*Psikotropika No. 5/1997 membagi Psikotropika menjadi 4
golongan :
– Golongan I : hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan mempunyai potensi amat kuat menimbulkan
sindroma ketergantungan (contoh : ektasi, shabu, LSD). Keterangan:
sejak tahun 2009, ekstasi dan shabu sudah digolongkan sebagai
Narkotika.
– Golongan II : berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi serta mempunyai potensi kuat menimbulkan sindroma
ketergantungan contoh
amfetamin,metamfetamin,feksiklidin,metilfenidat dan ritalin.
– Golongan III : berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi serta mempunyai potensi sedang menimbulkan sindroma
ketergantungan (contoh : pentobarbital, flunitrazepam)
– Golongan IV : berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan
digunakan dalam terapi serta berpotensi ringan menimbulkan
ketergantungan (contoh :
diazepam,klobozam,bromazepam,fenobarbital,klormazepam,
klordiazepoksid, nitrazepam ( pil BK, pil Koplo, Mogadon ,Dum,
lexo,rohyp dll)
ZAT ADIKTIF

Zat atau bahan yang berpengaruh psikoaktif


selain Narkotika dan Psikotropik yang juga
dapat mengakibatkan ketergantungan dan
merusak sel-sel syaraf di otak

Contoh : alkohol, inhalan /solven, tembakau


dll
EFEK TERHADAP SUSUNAN SARAF
PUSAT ( SSP )

• Depresan : efek menenangkan, mudah tertidur /


tidak sadarkan diri
• Stimulan: efek merangsang, segar, bersemangat
• Halusinogen: efek daya khayal yang mengubah
perasaan dan pikiran
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
PENYALAHGUNAAN ….??

yaitu …..
penggunaan obat atau zat-zat berbahaya lain di
luar tujuan pengobatan dan penelitian (tanpa
pengawasan dokter, digunakan secara berkala
dan terus menerus, digunakan tanpa mengikuti
aturan kesehatan serta dosis yang benar)
Bagaimana Napza mempengaruhi seseorang
(Zinberg, 1984)
Individu
Usia, pengalaman, pria atau
wanita, ukuran tubuh, suasana
hati, kepribadian, Apa yang
diharapkan, Asupan makanan

Lingkungan
Tempat memakai, Bersama
siapa, Di acara apa,
Napza Pengawasan, Waktu dalam
Jenis zat, jumlah, Selama hari/minggu, Apa yg
berapa lama, zat lain, kapan selanjutnya akan dilakukan
digunakan, kecepatan
mengkonsumsi, kadar zat

15
• Cara penyalahgunaan NAPZA diantaranya :
Oral ( minum obat)
Inhalasi
Intranasal sniffed (seperti tepung langsung
dihirup)
Injection intravena
Inersi anal
Ditambah dalam luka
FAKTOR PELINDUNG

• Sehat secara fisik dan mental


• Mempunyai kemampuan adaptasi sosial yang baik
• Mempunyai sifat jujur dan tanggung jawab
• Mempunyai cita-cita yang rasional
• Dapat mengisi waktu senggang yang positif
• Perhatian orang tua yang positif
FAKTOR RISIKO

• Mempunyai sifat yang mudah kecewa, agresif dan


destruktif
• Mempunyai hawa nafsu yang tinggi, menuntut
kepuasan segera
• Cepat bosan
• Suka mencari sensasi
• Dorongan belajar yang menurun
• Rasa rendah diri
• Riwayat penyimpangan perilaku
• Ada keluarga pengguna NAPZA
• Berteman dengan penyalahguna NAPZA
TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA

• Coba-coba (experimental use)


• Pemakaian Sosial / Rekreasi
• Pemakaian Situasional (Situational Use)
• Penyalahgunaan (Abuse)
• Ketergantungan (Dependence Use)
DAMPAK PENYALAHGUNAAN NAPZA

• GANGGUAN FISIK
• GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
• MEMBURUKNYA KEHIDUPAN SOSIAL
DETEKSI DINI/DIAGNOSIS CIRI–CIRI
PEMAKAI NAPZA

• Anamnesis
• Observasi
• Pemeriksaan fisik dan psikologis
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan penunjang Lainnya (Foto Thorax, EKG,
dan lain-lain)
KELOMPOK RISIKO TINGGI

• ANAK
• REMAJA
• KELUARGA
UPAYA PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA

• Pemberian informasi dan pengetahuan


• Peningkatan keterampilan psikososial
• Program teman sebaya
• Peran serta orang tua dan guru
UPAYA KURATIF &
REHABILITATIF

• UU No. 35/2009: setiap pecandu Narkotika wajib melakukan


lapor diri yang dilanjutkan dengan proses rehabilitasi medis
dan sosial
• Pecandu diberi kesempatan untuk menjalani dua kali fase
perawatan
• Apabila masih tetap terlibat penggunaan Narkotika setelah
dua kali fase perawatan, maka pecandu dapat dipidanakan
• Penanganan pecandu dilakukan dengan cara medis terlebih
dahulu baru kemudian dari sisi psikososialnya
PROSES KURATIF &
REHABILITATIF

• Fase penerimaan awal: skrining & asesmen


• Fase penetapan rencana terapi:
– Apakah perlu detoksifikasi?
– Apakah dirujuk pada program rawat jalan?: non rumatan
atau rumatan?
– Apakah perlu rehabilitasi rawat inap jangka panjang?
• Fase pelaksanaan terapi
Hambatan
Kurangnya kerjasama antara aparat dengan
masyarakat dalam mengungkap sindikat
narkoba
Modus yang dijalankan pengedar narkotika
sangat bervariasi
Ketidaktegasan sanksi yang diberikan
pemerintah
Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya
narkoba
CONTOH NAPZA
CONTOH NAPZA
CONTOH NAPZA
CONTOH NAPZA
PIL KOPLO
• Pil koplo adalah salah satu jenis psikotropika, menurut UU No.5 tahun
1997 psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.

• Dalam arti dipakai secara ngawur, tidak sesuai aturan dokter dan dosis
terapeutik. Dipakai dalam dosis besar sekali tenggak untuk diambil “efek
sampingnya”, melayang atau “high” dan “fly”. Berarti semua jenis obat
anxiolitik dan antiinsonia bisa saja masuk kriteria “pil koplo”, bila dipakai
dengan cara seperti itu.
• Pil koplo ada berbagai macam jenis antara
lain : B.K. (Bung Karno), Lezotan (Double L),
Magadon, Nipam, Dextrometrophan, dll.
Dalam berbagai kasus kriminal
dextrometrophan adalah salah satu jenis pil
koplo yang paling sering dijumpai saat
penggrebekan dalam kasus-kasus kriminal.
DMP
• Dextromethorphan atau sering disingkat DMP,
adalah obat batuk "over the counter" (OTC)
yang disetujui penggunaannya pertama kali
pada tahun 1958. OTC artinya dapat dibeli
secara bebas, tanpa resep. Walaupun
demikian, obat ini hanya boleh dijual di toko
obat berizin.
OVERDOSIS
• Penyalahgunaan DMP sering terjadi.
Penyebabnya, selain murah, obat ini juga
relatif mudah didapat. Bentuk
penyalahgunaannya antara lain adalah
konsumsi dalam dosis besar (berpuluh-puluh
butir) atau mengkonsumsinya bersama alkohol
atau narkoba.
• Pada keadaan overdosis, terjadi berbagai
macam efek samping. Terjadi stimulasi ringan
pada konsumsi sebesar 100 - 200 mg; euforia
dan halusinasi pada dosis 200 - 400 mg;
gangguan penglihatan dan hilangnya
koordinasi gerak tubuh pada dosis 300 - 600
mg, dan terjadi sedasi disosiatif (perasaan
bahwa jiwa dan raga berpisah) pada dosis 500
– 1500 Mg
FAKTA TTG ROKOK
• Rokok adlh benda beracun yg memberi efek
santai dan sugesti merasa lbh jantan. Namun
dibalik itu ad bebrp kerugian :

 Asap rokok mengandung 4000 bahan


kimia,200 diantaranya beracun dan 43
lainnya dpt menyebabkan Kanker.
 Asap rokok yg baru mati di asbak
mengandung 3x lipat bahan pemicu kanker di
udara.
• Seseorg yg mencoba merokok akan ketagihan
krn rokok bersft candu,seorg perokok akan
memilih merokok drpd makan
• Harga rokok yg mahal,shg belanja untk klga
dialihkan untk membeli rokok
• Sbgn perokok akan mengajk org lain untk
merokok agar merskn pndritaan yg sm dgnx
• Kegiatan yg merusak tubuh adlh dosa,shg
rokok dktgrikn sbg benda yg hrs dihindri.
Perilaku Merokok
Risiko perokok : Tidak merokok Zat – Zat Karsinogenik
= Risiko Kanker Paru 13,6 X
Efek kesehatan perokok aktif

Rambut bau dan kotor


Mata berair, Kebutaan
Katarak
Otak dan Kejiwaan Rambut bau dan kotor
Stroke, Ketagihan, Cemas Kulit keriput & cepat rusak
Mata berair, Kebutaan
Katarak
Penurunan
Otakindra penciuman
dan Kejiwaan
Merusak dan Cemas
Stroke, Ketagihan, Kulit keriput & cepat rusak

mengotori
Penurunangigi
indra penciuman
Merusak dan
mengotori gigi
Gangguan sirkulasi darah
Gangguan sirkulasi darah
Kanker Kanker
mulut,mulut,
tenggorokan
tenggorokan tangan tangan
dan larink, BauBau
dan larink, mulut
mulut Penyumbatan
Penyumbatan arteri arteri
jantung
Flu, Pneumonia, jantung
Serangan jantung
Asma, P.Paru Obstruktif,
Flu, Pneumonia Serangan
Kanker oesofagus jantung
Asma, P.Paru Obstruktif
kronik (PPOK)
Radang usus
Kanker oesofagus
Kanker usus & pankreas
kronik (PPOK)
Kanker hati
Osteoporosis Radang usus
Kanker darah dan ginjal)
Kanker usus & pankreas
Patah tulang punggung
Kankerdan
Infertilitas hati
impotensi Patah tulang pinggul
(laki-laki) Sakit bulanan Osteoporosis
Kanker darah dan ginjal) Menopouse dini
Luka sukar sembuh,
Patah
Kanker servik, infertilitas tulang punggung
Infertilitas dan impotensi
(perempuan)
Patah tulang pinggul
Diabetes mellitus (NIDDN) Leukemia
(laki-laki) Luka bakar Sakit bulanan
Ganggren dan gangguan Penurunan sistem
Sirkulasi darah pada kaki Menopouse dini
kekebalan tubuh
Kanker servik, infertilitas
Luka sukar sembuh,
(perempuan)
Diabetes mellitus (NIDDN) Leukemia
Luka bakar
Ganggren dan gangguan Penurunan sistem
Sirkulasi darah pada kaki kekebalan tubuh
Bgmn cara berhenti merokok
• Berhenti Seketika

• Menunda mengisap rokok pertama 2 jam


setiap hari selama 7 hari

• Mengurangi jmlh rokok yg diisap setiap hr scr


berangsur-angsur dg jmlh yg sama smpi 0 btg
pd hr ke-7..
Bagaimana Menghindarkan Diri dari Jerat
Narkoba dan Miras

• Jangan pernah berpikir untuk mencoba. Tindakan


mencoba merupakan langkah awal untuk terjerumus.

• Dekatkan diri dengan Tuhan. Jadikan keluarga


sebagai tempat perlindungan jika menghadapi suatu
masalah.
• Carilah sahabat yang baik. Bergabunglah dengan
kelompok yang memiliki tujuan yang positif.
• Jauhi kelompok yang tidak memiliki tujuan yang
jelas

Anda mungkin juga menyukai