Anda di halaman 1dari 22

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4

 
3.10 Menganalisis berbagai peraturan 4.10 Mempresentasikan berbagai peraturan
perundangan serta konsekuensi hukum perundangan serta konsekuensi hukum bagi
bagi para pengguna dan pengedar para pengguna dan pengedar narkotika,
narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) dan
psikotropika, zat-zat aditif (NAPZA) dan
obat berbahaya lainnya
obat berbahaya lainnya
 
NARKOTIKA

NARKOBA

PSIKOTROPIK
ZAT ADIKTIF
A
DEFINISI

JENIS-JENIS EFEK/DAMPAK
/GOLONGAN NEGATIF

PENCEGAHAN
& TANDA-TANDA
PENANGGULANGAN
NARKOBA
 Narkoba adalah singkatan dari narkotika,
psikotropika dan zat adiktif baik melalui cara dihirup
maupun dengan cara disuntikkan dapat mengubah
pikiran, suasana hati, atau perasaan dan perilaku
seseorang.

WHO (1982) “Semua zat kecuali makanan, air atau


oksigen yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dpt
mengubah fungsi tubuh secara fisik dan atau
psikologis”
Narkotika
 Merupakan bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan/ psikologi seseorang (pikiran, perasaan, dan
perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan secara
fisik dan psikologi.

 Menurut UU Ri no.35/2009, narkotika adalah zat / obat


baik yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Golongan Narkotika
 Golongan 1
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi yang sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.

Ganja Kokain Heroin


 Golongan 2
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan.

Morfin Petidin
 Golongan 3
Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan yang
mengakibatkan ketergantunagan.

Codein
Psikotropika

 Menurut UU RI no.35/2009, psikotropika adalah


zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental pelaku.
Golongan Psikotropika
 Golongan 1
Psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi, serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.

Ekstasi
Golongan 2
 Golongan 2
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan digunakan
dalam terapi dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.

Amphetamine
Golongan 3
 Golongan 3
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan atau untuk perkembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan.

Phenobarbital
Golongan 4
 Golongan 4
Psikotropika yang berkhasiat pengobata dan sangat luas digunakan
dalam terapi dan atau untuk mengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan.

Diazepam Nitrazepam
Zat Adiktif Lainnya

Bahan/zat yang menyebabkan ketergantungan

 Minuman Alkohol yang mengandung etanol etil alkohol, yang


berpengaruh mempengaruhi susunan saraf pusat, dan sering
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dalam kebudayaan
tertentu.
Contoh: vodka, whisky.
 Inhalasi (Gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah
menguap berupa senyawa organik yang terdapat pada barang
keperluan rumah tangga, kantor,dan sebagai pelumas mesin.
Contoh: lem, tiner, pembersih kuku
 Tembakau.
Contoh:rokok
 Cafein
Contoh: kopi dan minuman berenergi
Efek langsung
 Golongan Depressan (Downer)
Jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktivitas
fungsional tubuh yang membuat pemakainya menjadi
tenang dan bahkan membuat tertidur dan tidak sadarkan
diri.

Sedative Tranquilizer
 Golongan Stimulan (Upper)
Jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan
kegairahan serta membuat pemakainya menjadi aktif, segar, dan
bersemangat.

Amphetamine Kokain
 Golongan Halusinogen
Jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang
bersifat merubah perasaan, pikiran, dan seringkali menciptakan
daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat
terganggu.

Ganja
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
dan Psikotropika
 Dampak pada tubuh manusia
1.Saluran nafas akan terjadi radang paru dan
pembengkakan paru.
2.Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui
jarum suntik, hubungan seksual.
3.Sistem reproduksi sering terjadi kemandulan.
 Dampak Sosial
1.Orang tua resah karna barang berharganya hilang.
2.Merusak disiplin dan motivasi berlajar.
3.Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang
mencari pengguna atau mangsanya.
Gejala Perubahan Sebagai Dampak
Penyelahgunaan NAPZA
 Perubahan Fisik
1.Pengguna jalan sempoyongan, bicara pelo(cadel), apatis,
mengantuk, agresif.
2.Bila kelebihan dosis terjadi sesak nafas, denyut jantung
dan nadi lambat, kulit terasa dingin dan bahkan meninggal.
 Perubahan Sikap dan Perilaku
1.sering bersikap emosional, mudah
tersinggung,pemarah,kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup
dan penuh rahasia.
2.Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas.
Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba Dan Psikotropika
 Pencegahan Terhadap Diri Sendiri
Jangan pernah coba-coba. Sekali mencoba narkoba maka seumur
hidup sengsara.
 Pencegahan Terhadap Keluarga
Orang tua menjadi contoh yang baik untuk anaknya.
 Pencegahan Terhadap Lingkungan
-Upaya terhadap Siswa
penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari-hari.
-Upaya Mencegah Peredaran NAPZA di sekolah
Razia dengan cara sidak
-Upaya Membina Lingkungan Sekolah
Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah.
PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
BAHAYA NARKOBA
(NAPZA) NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, ZAT
ADIKTIF

lingkungan masyarakat terhadap dirinya sendiri

di lingkungan sekolah di lingkungan keluarga


Penanggulangan Penyalahgunaan
Narkotika dan Psikotropika
 Preventif (pencegahan)
Dilakukan dengan pembinaan dan pengawasan keluarga, penyuluhan
oleh pihak yang kompeten,dll.
 Kuratif (Pengobatan)
Bertujuan untuk penyembuhan para korban baik secara medis maupun
dengan media lain.
 Rehabilitatif (Rehabilitasi)
Dilakukan setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh
kembali “ketagihan” Narkoba.
 Represif (Penindakan)
Menindak dan membrantas penyalahgunaan narkoba melalui jalur
hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum.

Anda mungkin juga menyukai