(PLKH)
FAKULTASHUKUM
UNIVERSITASYARSI
1. Salah satu pihak berbuat zina atau pemabuk, pemadat, penjudi dan
sebagainya yg sukar disembuhkan;
2. Meninggalkan S/I selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa ada ijin
atau alasan yang jelas dan benar;
3. S/I dihukum penjara selama (lima) 5 tahun atau lebih setelah
perkawinan dilangsungkan;
4. S/I bertindak kejam dan suka menganiaya;
5. Cacat badan atau penyakit yang diderita shg tdak dapat
menjalankan kewajiban S/I;
6. Terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus tanpa
kemungkinan untuk rukun kembali (syiqaq);
7. S melanggar taklik-talak yang dia ucapkan saat ijab-kabul;
8. S/I beralih agama atau murtad yang mengakibatkan
ketidaakharmonisan dalam keluarga.
Bentuk Perkara Perceraian di PA
1. Cerai Talak
2. Cerai Gugat
3. Cerai dengan alasan zina
1. Cerai Talak
• Cerai Talak, adalah permohonan seorang suami kepada
pengadilan agama yang akan menceraikan isterinya dengan
suatu tuntutan agar diberi izin untuk menjatuhkan talaknya di
depan sidang pengadilan agama.(Ps 66-72 UUPA)
• Diajukan kepada pengadilan agama yang daerah hukumnya
meliputi tempat kediaman istrinya sebagai termohon.
• Bentuk & Isi Permohonan Talak:
(Ps 66 (1) jo (5) dan Ps 57 UUPA)
a. Identitas Pemohon dan Termohon
b. Posita (kasus posisi/waqi’ah)
c. Petitum/petita:”mohon kpd majelis hakim utk menerima
permhn pmhn dan mengizinkan pmhn utk m’ikrar’ talak
di dpn majelis hakim”
Tahapan PersidanganCerai Talak:
1. Orang tua ;
2. Jika orang tua bercerai, tetap oleh kedua orang tua atau
salah satu orang tua yang memiliki kuasa asuh terhadap
anak berdasar putusan pengadilan ;
3. Jika salah satu orang tua meninggal dunia atau tidak
diketahui alamatnya, dispensasi kawin diajukan oleh salah
satu orang tua ;
4. Wali anak jika kedua orang tua meninggal dunia atau dicabut
kekuasaannya atau tidak diketahui keberadaannya ;
5. Kuasa orang tua/wali jika orang tua/wali berhalangan ;
• Dispensasi kawin diajukan kepada pengadilan yang
berwenang dengan ketentuan sebagai berikut :
Pengadilan sesuai dengan agama anak apabila
terdapat perbedaan agama antara anak dan
orang tua ;
Pengadilan yang sama sesuai domisili salah satu
orang tua/wali calon suami atau isteri apabila
calon suami dan isteri berusia di bawah batas
usia perkawinan ;
Penyelesaian Sengketa Harta Bersama (Gono
Gini)
Pasal 55
Amar Putusan :
Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;
1. Penjelasan Pasal 55 ayat (2) UU No. 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah bertentangan
dengan UUD’45.
2. Penjelasan Pasal 55 ayat (2) UU No. 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat;
AKIBAT HUKUM
1) Pendaftaran Perkara:
a. Penggugat/Pemohon atau kuasanya dtg ke bag.
Pendaftaran PA mengajukan gugatan/prmohonan
dgn surat/lisan ke PA dg bukti identitas.
b. Panitera pendaftr (dapat) memberikan penjelasan
ttg perkara yang diajukan dan menaksir panjar biaya
perkara.
c. Pggt mbayar uang muka (voorschoot) biaya atau
ongkos perkara (Ps 121 ayat 4 HIR).
d. Panitera pendaft menyampaikan ke bag perkara,
shg gugatan resmi didaftar dlm buku register,
ditentukan nomor perkara dan tanggal.
Proses Administrasi di PA
2) Persiapan Persidangan:
a. Setelah proses pendaftaran selesai,
gugatan/permohonan diteruskan ke Ketua PA.
b. Ka PA menentukan majelis hakim yg akan
mengadili dan hari sidang.
c. Majelis hakim (ketua dan anggota) memeriksa
kelengkapan surat gugatan.
d. Panitera memanggil Pggt & Tggt scr patut.
e. Semua proses pemeriksaan perkara dicatat
dalam BAP.
2. Proses Litigasi
• Tahapan Persidangan:
a) Sidang I : Pembacaan SP/SG dan
Perdamaian
b) Sidang II: Jawaban
c) Sidang III: Replik
d) Sidang IV: Duplik
e) Sidang V: Pembuktian
f) Sidang VI: Kesimpulan
g) Sidang VII: Penetapan Hakim
h) Sidang VIII: Penyaksian Ikrar Talak
PROSEDUR PERSIDANGAN PERKARA
PERDATA GUGATAN DI PENGADILAN AGAMA
13) Pembuktian
14) Dimulai dari penggugat berupa surat bukti dan saksi;
15) Dilanjutkan dari tergugat berupa surat bukti dan
saksi;
16) Apabila menyangkut tanah (Waris, Hibah, Wakaf dll)
dilakukan pemeriksaan setempat / Lokasi;
17) Kesimpulan
PROSEDUR PERSIDANGAN PERKARA
PERDATA GUGATAN DI PENGADILAN AGAMA
PERKARA
PEMOHON PENETAPAN
PERMOHONAN
PENGGUGA PERKARA
PUTUSAN
T GUGATAN
UPAYA HUKUM
BANDING PTA
BIASA
KASASI MA
UPAYA HUKUM