Anda di halaman 1dari 2

Nama : Risky Setya Agustin

NIM : 207420100491
Mata Kuliah : Filsafat Hukum & Etika Profesi Hukum
Dosen Pengampu : PUTRI AYI WINARSASI, SH., MH., M.Kn

RESUME SEJARAH FILSAFAT BARAT

Sejarah adalah rangkaian peristiwa dalam kehidupan manusia. Urutan peristiwa ini tidak
terjadi secara kebetulan, tetapi dengan sengaja. Benda bersejarah ditandai dengan rentetan
peristiwa yang selalu mengarah pada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Sejarah dapat
dikatakan sebagai sistem peristiwa yang bersumber dari kesadaran dengan objek tertentu,
kesadaran yang memerlukan perubahan untuk perkembangan dan kemajuan hidup manusia. Suatu
peristiwa sejarah adalah peristiwa yang memiliki tujuan sempurna karena selalu berjalan sesuai
rencana. Sejarah selalu rasional dan empiris. Sejarah dengan demikian merupakan masalah
manusia yang khas. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang membuat sejarahnya sejak
keberadaannya. Perubahan yang dilakukan secara sistematis dari waktu ke waktu membuktikan
hal tersebut. Seiring berjalannya sejarah, manusia menjadi semakin sadar bahwa dirinya ada Itu
adalah makhluk yang mampu membuat perubahan. Manusia tetap berusaha Ubah diri Anda dan
jadikan diri Anda semakin cocok sifatnya. Oleh karena itu, jelaslah bahwa sejarah mencakup
semua jenis peristiwa Kausalitas dinamis terakumulasi ke masa depan. Sejarah adalah masa depan
(sejarah adalah kejadian di masa depan). Francis Bacon memandang ilmu pengetahuan atau filsafat
sebagai salah satu hasil dari pemahaman atau pembelajaran Orang melewati pikiran. Dibagi
menjadi tiga kategori menurut objeknya, ilmu atau filsafat kelompok, yaitu; 1) filsafat ketuhanan
(de Numine) atau teologi rasional/alamiah, 2) alam dan 3) Filsafat humanistik. Teologi natural
adalah pengetahuan tentang Tuhan yang dapat diperoleh Melalui cahaya alami dan kontemplasi
ciptaan Tuhan, dengan kata lain, kelahiran ilmu pengetahuan akan selalu diawali oleh rasa
keingintahuan manusia akan segala sesuatu. Apa yang diketahui manusia disebut pengetahuan.
Ilmu yang mengkaji pengetahuan manusia disebut Filsafat Pengetahuan (Epistemology atau
Theory of Knowledge) (Suharto, 2020).
Kunto Wibisono mengatakan ilmu ini lahir semenjak Immanuel Kant (1724-1804 M)
menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang menunjukkan batas-batas dan ruang
lingkup pengetahuan secara tepat. Ilmu ini sebagai kelengkapannya mempunyai empat sarana
untuk mengkaji pengetahuan manusia, yaitu bahasa, logika, matematika dan statistika. Bahasa
digunakan untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain dengan didasarkan pada
proseslogika deduktif dan induktif. Matematika berperan membantu berfikir deduktif, sedangkan
statistika berperan membantu berfikir induktif (Thaha, 1996).
Sejarah dapat dilihat dari segi kronologis dan geografis. Untuk itu, bisa dilihat dengan kurun
waktu dimana sejarah itu terjadi. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan
menampilkan ciri khas atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian periode ada perbedaan
dalam jumlahnya. Dalam buku Pengantar Filsafat Ilmu karangan Gie (1996), buku Sejarah Filsafat
Ilmu & Teknologi karangan Salam (2004), buku Filsafat Ilmu dan Perkembangannya karangan
Thoyibi (1997), serta buku Filsafat Ilmu yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001)
terdapat perbedaan pembahasan tentang periode. Maka dari itu, untuk memahami sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan secara mudah, disini telah dilakukan pembagian atau klasifikasi
secara garis besar. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing periode, tokoh yang
berpengaruh dan karya-karya mereka.
1. Zaman yunani kuno I, yaitu zaman prasocratik (filosuf alam). Zaman ini ditandai dengan
pencarian unsur induk, yaitu asal-usul segala sesuatu.
2. Zaman yunani kuno II, zaman ini dipelopori oleh trio filosuf terkenal yaitu Socrates, Plato
dan Aristoteles. Zaman ini dapat dikatakan puncaknya filsafat yunani, karena banyaknya
temuan para filosuf seperti meautika tekniqe, gnoti seaution, filsafat idealisme bahkan
filsafat realistic
3. Zaman pertengahan. Berbeda dengan Yunani Kuno, zaman ini ditandai dengan kebebasan
dalam berpikir.
4. Zaman modern, zaman ini disebut zaman renaissance yaitu zaman yang sentralnya tidak
lagi terhadap kosmos semata, melainkah sentralnya manusia.
5. Zaman kontemporer. Zaman ini melahirkan aliran-aliran filsafat yang terfokus pada
fenomenologi, eksistensialisme, strukturalisme, pragmatisme, dan post moderenisme.

Anda mungkin juga menyukai