MATA KULIAH

HUKUM INTERNASIONAL

DOSEN
YUNI PURWATI, SH.M.Hum
 DAFTAR JUDUL BUKU & PENGARANG
MATA KULIAH HUKUM INTERNASIONAL

JUDUL BUKU PENGARANG

1. PENGANTAR HUKUM INTERNASIONAL ISWARA
2. PENGANTAR HUKUM INTERNASIONAL PROF.DR.MOCHTAR. K
3. INTISARI HK.INTER PUBLIK SRI SETIANINGSIH SUWARDI,SH
4. HK.INTER & OTONOMI EXISTENSIAL BANGSA PROF.MR.A SOEHARDI
5. HK.INTER PENGANTAR HK.BANGSA-BANGSA CHAIRUL ANWAR,SH
6. INDONESIA DALAM LINGKARAN HK.INTER G. KARTASAPOETRA,SH
7. PENGANTAR & DASAR-DASAR HK.INTER PROF.A.MANSYHUR EFFENDI,SH
8. ASPEK-ASPEK NEGARA DALAM HK.INTER HUALA ADOLF
9. LEMBAGA SUAKA DALAM HK.INTERNASIONAL SULAIMAN HAMID,SH
10. STUDI KASUS HK.INTERNASIONAL SUMARYO SURYOKUSUMO
11. HUKUM INTERNASIONAL ALMA MANUPUTY.DKK
 BAB I
MASYARAKAT TERDIRI :
-Sejumlah anggota
-Hubungan yang konstinew & teratur
-Adanya suatu kaidah yang mendasari ketertiban suatu
masyarakat  HUKUM

Ada masyarakat ada hukum , hukum

tidak ada / berlaku tanpa adanya
masyarakat

Masyarakat Internasional

Tujuan Hukum Internasional

Menciptakan suatu sistem hukum yang
teratur mengenai Hubungan-hubungan
Internasional
 BEDA HUKUM PERDATA INTERNASIONAL &
HUKUM INTERNASIONAL

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL :

KESELURUHAN KAEDAH-KAEDAH DAN ASAS-ASAS HUKUM
YANG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM PERDATA ANTARA
PELAKU-PELAKU HUKUM YANG MASING-MASING TUNDUK
PADA HUKUM PERDATA ( NASIONAL ) YANG BERLAINAN

HUKUM INTERNASIONAL ( PUBLIK ) :

KESELURUHAN KAEDAH-KAEDAH DAN ASAS-ASAS HUKUM
YANG MENGATUR HUBUNGAN ATAU PERSOALAN-PERSOALAN
YANG MELINTASI BATAS-BATAS NEGARA ( HUBUNGAN INTERNASIONAL )
YANG BUKAN BERSIFAT PERDATA

CONTOH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL, HUKUM INTERNASIONAL

 DEFINISI HUKUM TERNASIONAL
DIGOLONGKAN BERDASARKAN
1. SUBYEKNYA
- KLASIK : J.L. BRIERLY
- MODERN : STARKE
2. BATAS WILAYAH BERLAKUNYA : JESSUP
3. PERSOALAN-PERSOALAN YANG DIATURNYA/OBYEKNYA : MOCHTAR KUSUMAATMADJA
4. BAGAIMANA TERJADINYA : BISHOP

J.L. BRIERLY :
Adalah seperangkat aturan-aturan dan asas-asas mengenai tindakan yang mengikat negara-negara
yang beradab dalam hubungan satu sama lain
J. AUSTIN ( Aliran Legisme )
Hukum Internasional tidak dibuat oleh Badan-Badan Legislatif
H. GROTIUS ( Aliran Liberalisme )
Ada aturan hukum yang tidak dibuat oleh Badan Legislatif tetapi diakui keapsahannya  HUKUM
ADAT

Istilah Hukum Internasional - Hukum Bangsa-Bangsa

- Hukum antar Bangsa / antar Negara
- Hukum Internasional
IUS GENTIUM

IUS INTERGENTES

Mengapa memakai Istilah Hukum Internasional ?

Bagaimana dengan Istilah “ TRANSNASIONAL LAW “ ?

ULAN HUKUM YANG SEBAGAIAN BESAR TERDIRI DARI ASAS-ASAS DAN PERATURAN-PERATURAN TINGKA
NG MENGIKAT NEGARA-NEGARA DAN KARENA ITU BIASANYA DITAATI DALAM HUBUNGAN NEGARA-NEGA
MA LAIN , DAN YANG MELIPUTI JUGA :
ran-peraturan hukum mengenai berfungsinya Lembaga-lembaga / organisasi- organisasi Internasional,
gan dengan negara-negara dan individu-individu
ran-peraturan hukum tertentu mengenai individu-individu dan kesatuan-kesatuan yang bukan Negara (
ENTETIES ), yang sejauh hak-hak dan kewajiban-kewajiban individu dan kesatuan-kesatuan yang bu
tersebut merupakan masalah Persekutuan Internasional ( INTERNATIONAL COMMUNITY )  Defini
gak modern

RLY :
AT ATURAN-ATURAN DAN ASAS-ASAS MENGENAI TINDAKAN YANG MENGIKAT NEGARA-
NG BERADAB DALAM HUBUNGAN SATU SAMA LAIN  DEFINISI KLASIK

ERPENDAPAT :
MASA SEKARANG INI ISTILAH HUKUM INTERNASIONAL KURANG TEPAT, MENURUTNYA LEBIH
IGUNAKAN ISTILAH “ TRANS NATIONAL LAW “ ARTINYA HUKUM YANG MELAMPOI BATAS
H NASIONAL
GIAN HUKUM DALAM PUBLIK DAN HUKUM PRIVAT UNTUK HUKUM INTERNASIONAL
TIDAK KETAT LAGI
ATASNYA  HASIL PERKEMBANGAN DARI KENYATAAN DALAM MASYARAKAT
MOCHTAR KUSUMAATMADJA :
HUKUM INTERNASIONAL KESELURUHAN KAEDAH-KAEDAH DAN ASAS-ASAS YANG
MENGATUR HUBUNGAN ATAU PERSOALAN YANG MELINTASI BATAS-BATAS NEGARA-
NEGARA ANTARA :
1. NEGARA DENGAN NEGARA
2. NEGARA DENGAN SUBYEK HUKUM LAIN BUKAN NEGARA ATAU SUBYEK HUKUM
BUKAN NEGARA SATU SAMA LAIN

BISHOP :
HUKUM INTERNASIONAL ADALAH YANG DIBUAT ATAU DICIPTAKAN MELALUI TINDAKAN
DARI 2 (DUA) NEGARA ATAU LEBIH
 TINDAKAN BISA DALAM BENTUK PERJANJIAN INTERNASIONAL ATAU DALAM
BENTUK KEBIASAAN INTERNASIONAL
 BAB II
PEMBAGIAN HUKUM INTERNASIONAL

HUKUM INTERNASIONAL UMUM HUKUM INTERNASIONAL REGOINAL

- Peraturan-peraturan yang dilaksankan - Peraturan-peraturan yang tumbuh pada
secara UNIVERSAL. suatu bagian DUNIA tertentu, dan
berlaku pada lingkungan tertentu.
Contoh : Hukum Internasional Umum ? Contoh : Hukum Internasional Regional ?
BAGAIMANA DENGAN HUKUM DUNIA ( WORLD LAW ) ?
Hukum Internasional pada Masa Kini :
Perkembangan baru Hukum Internasional dengan ruang lingkup dan Subtansi yang lebih luas ;
MISALNYA :
1. Hukum Ekonomi Internasional menumbuhkan bidang-bidang hukum yang lebih Spesifik
- Hukum Internasional tentang alih Teknologi - Hukum Internasional tentang HAKI
- Hukum Moneter Internasional
2. Hukum. Lingkungan Internasional menumbuhkan bidang hukum
- Hukum pencemaran laut, udara, dan lain-lain
3. Hukum Internasional tentang Hak Asasi Manusia menumbuhkan bidang Hukum
- Hukum Humaniter Internasional
- Hukum tentang Pengusi Internasional
 KEDAULATAN NEGARA

KEDAULATAN  bahasa INGGRIS : SOUVERGNITY

LATIN : SUPERANUS

Negara yang berdaulat  negara itu mempunyai kekuasaan

yang tertinggi  menimbulkan salah paham

PEMBATASAN PENTING :
1. Kekuasaan itu terbatas pada batas-batas wilayah negara yang memiliki kekuasaan itu
2. Kekuasaan itu berakhir dimana kekuasaan suatu negara lain muncul

AKIBATNYA :
- Kemerdekaan ( INDEPENDENCE ) dan persamaan derajat

ASPEK-ASPEK KEDAULATAN :
1. Aspek external : kedudukan merupakan hak negara untuk menetapkan dengan bebas hubungan
dengan negara-negara lain/organisasi Internasional tanpa penghalangan dari negara lain.
2. Aspek Internal : hak/wewenang exklusif negara untuk menetapkan corak
lembaganya,menyelengarakan kerjannya, membentuk hukum dan mempertahankannya
3. Aspek Teritorial : kekuasaan yang lengkap dan exklusif yang dilaksanakan suatu negara terhadap
semua orang dan benda yang ada dibawah kekuasaannya/wilayahnya.
 SEJARAH PERKEMBANGAN
HUKUM INTERNASIONAL

4000 tahun SM di MESOPOTAMIA terjadi perang

ENNATUM >< UMMA
100 tahun SM di CHINA
1000 tahun SM di YUNANI
PERANG AGAMA < 1618 – 1648 >  perang 30 tahun  perjanjian WEST PHALIA
ISI POKOK :
1. Kebebasan negara di EROPA untuk mengadakan hubungan/perjanjian dengan negara lain (semua
dibawah kekuasaan PAUS )  pengakuan EKSISTENSI negara nasional dengan wilayah Teritorial
tertentu
2. Kebasan beragama  agama PROTESTAN diakui
3. Sengketa aturan-aturan negara-negara di EROPA diselesaikan lewat cara damai/secara YURIDIS
Diperkuat perjanjian UTRECHT ( Belanda,1713)  perdamaian dipulihkan,lewat keseimbangan yang adil
( JUSTUM POTENTIAE EQUALIBRIUM )
Menurut Mochtar ,merupakan masa Konsolidasi,ciri-ciri Konsolidasi :
1. Negara sebagai kesatuan pada TERITORIAL didasarkan atas kebangsaan ( NATIONAL STATE ) telah
menjadi kenyataan
2. Diadakan kompromi-kompromi Internasional yang bersifat Umum dan berlaku secara UNIVERSAL
3. Dibentuk MAHKAMAH INTERNASIONAL ARBITRASE Permanen
TAHUN 1928 PERJANJIAN PARIS  KELLOG BRIAND PACT :

1. PENGHAPUSAN PERANG SEBAGAI ALAT POLITIK NASIONAL DALAM RANGKA HUBUNGAN DENGAN
NEGARA LAIN.
2. JANJI SETIAP KONFLIK ANTAR ANGKATAN DISELESAIKAN DENGAN DAMAI.

PERANG DUNIA I  MERUNTUHKAN WIBAWA HUKUM INTERNASIONAL  LBB

PERANG DUNIA II  PERSIKATAN BANGSA-BANGSA ( PBB )  ORGANISASI-ORGANISASI

INTERNASIONAL LAINNYA BAIK UMUM MAUPUN KHUSUS
 BAB III
HAKEKAT DAN DASAR-DASAR BERLAKUNYA HUKUM
INTERNASIONAL

• APAKAH HUKUM INTERNASIONAL MENGIKAT ?

• APA YANG MENJADI DASAR KEKUATAN MENGIKAT HUKUM
INTERNASIONAL ?

TEORI-TEORI :
1. TEORI HUKUM ALAM ( NATURAL LAW )  GROTIUS .H
2. SELBST-LIMITATION-THEORIE ( KEHENDAK NEGARA SECARA SENDIRI-SENDIRI ) 
GEORGE JELLINECK,ZORN
3. VEREINBARUNGSTHEORIE ( KEHENDAK BERSAMA NEGARA-NEGARA )  TRIEPEL
 ALIRAN OBYEKTIVIS
4. MADZAB WIENA KAEDAH DASAR ( GRUNDNUM )  “ PACTA SUNT SERVANDA”
H.KELSEN
5. MADZAB PERANCIS  FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIS ,SOSIAL, SEJARAH KEHIDUPAN
MANUSIA FAKTOR-FAKTOR KEMASYARAKATAN KENYATAAN SOSIAL BAHWA
MENGIKATNYA HUKUM ITU PERLU UNTUK DAPAT TERPENUHINYA KEBUTUHAN
MANUSIA ( BANGSA)  FAUCHILE,DUGUIT.
 BAB IV
HUBUNGAN ANTARA HUKUM INTERNASIONAL DAN
HUKUM NASIONAL
1. DARI SUDUT TEORI :
- ALIRAN VOLUNTARISME  BERLAKUNYA HUKUM INTERNASIONAL ATAS KEMAUAN
NEGARA DAN
- PANDANGAN OBYEKTIVIS  BERLAKUNYA HUKUM INTERNASIONAL TERLEPAS DARI
KEMAUAN NEGARA.
AKIBATNYA :
1. HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL  HIDUP BERDAMPINGAN DAN
TERPISAH ( = SEJAJAR )  TRIEPEL, ANZILOTTI
2. HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL  PERSOALAN HUBUNGAN
HIERARKI ( SATU KESELURUHAN TERTENTU HUKUM YANG SAMA )
KETERANGAN 1 . ALASANNYA :
a. HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL BERLAINAN SUMBERNYA  HUKUM
INTERNASIONAL PADA KEMAUAN BERSAMA DARI MASYARAKAT NEGARA, HUKUM
NASIONAL BERSUMBER PADA KEMAUAN NEGARA.
b. BERBEDA SUBYEKNYA
c. BERBEDA STRUKTURNYA
AKIBATNYA :
1. KAEDAH-KAEDAH DARI PERANGKAT HUKUM YANG SATU TIDAK MUNGKIN
BERSUMBER PADA PERANGKAT HUKUM YANG LAIN.
2. TAK MUNGKIN ADA PERTENTANGAN.

* BETULKAH ALASAN-ALASAN DIATAS ?

KETERANGAN 2. FAHAM MONISME :

HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL MERUPAKAN DUA BAGIAN YANG BERASAL DARI
KESATUAN YANG LEBIH BESAR YAITU HUKUM YANG MENGATUR KEHIDUPAN MANUSIA  MUNGKIN ADA HUBUNGAN
HIERARKI ATURAN HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL
ADA 2 FAHAM MONISME :
1. FAHAM MONISME DENGAN PRIMAT HUKUM NASIONAL :
 HUKUM INTERNASIONAL MERUPAKAN KELANJUTAN DARIPADA HUKUM NASIONAL
 HUKUM INTERNASIONAL BERSUMBER PADA HUKUM NASIONAL
ALASAN :
A. TIDAK ADA SATU ORGANISASI DIATAS NEGARA-NEGARA YANG MENGATUR KEHIDUPAN
NEGARA-NEGARA DI DUNIA
B. KEWENANGAN MENGATUR HUBUNGAN INTERNASIONAL ADA PADA NEGARA-NEGARA,
JADI WEWENANG KONSTITUSIONAL, MADZAB BONN ( MAX WENZEL,JERMAN )
KELEMAHANNYA :
- TERLALU MEMANDANG HUKUM SEBAGAI HUKUM YANG TERTULIS SEMATA  INI TIDAK
BENAR
- PENYANGKALAN ADANYA HUKUM INTERNASIONAL YANG MENGIKAT NEGARA-NEGARA

2. FAHAM MONISME DENGAN PRIMAT HUKUM INTERNASIONAL :

 HUKUM NASIONAL BERSUMBER PADA HUKUM INTERNASIONAL
 SECARA HIERARKI LEBIH TINGGI
 HUKUM NASIONAL TUNDUK PADA HUKUM INTERNASIONAL  KARENA MENGIKATNYA BERDASARKAN SUATU “
PENDELEGASIAN “ WEWENANG DARIPADA HUKUM INTERNASIONAL  KUNZ,KELSEN,VERDROSS, DUGUIT.
KELEMAHANNYA :
- HUKUM INTERNASIONAL LAHIR LEBIH DULU TIDAK SESUAI DENGAN SEJARAH
 HUKUM NASIONAL JUSTRU LAHIR LEBIH DULU DARI HUKUM INTERNASIONAL

BAGAIMANA DALAM PRAKTEK ?

DARI . . . . . . . CONTOH BEBERAPA NEGARA

2. HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL MENURUT

HUKUM POS BEBERAPA NEGARA

1. INGGRIS :
DOKTRIN BAHWA HUKUM INTERNASIONAL ADALAH HUKUM NEGARA  DOKTRIN INCORPORATIE
 HUKUM INTERNASIONAL SEBAGAI BAGIAN HUKUM INGGRIS.
2. AMERIKA SERIKAT JUGA DOKTRIN INKORPORASI
3. INDONESIA : PRINSIPNYA MENGAKUI SUPREMASI HUKUM INTERNASIONAL, TETAPI TIDAK BERARTI
BEGITU SAJA MENERIMA APA YANG DINAMAKAN HUKUM INTERNASIONAL  (
NASIONALISASI MILIK ASING LEBAR LAUT TERITORIAL, HAM  DULU )
 BAB V
SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL
APA SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL ?

MACAM-MACAM SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL :

1. NEGARA
2. TAKHTA SUCI
3. PMI
4. ORGANISASI INTERNASIONAL
5. INDIVIDU
6. PEMBERONTAKAN DAN PIHAK DALAM SENGKETA
7. PERUSAHAAN MULTINASIONAL ( MULTINATIONAL CORPORATIONS )
KETERANGAN. . . . . . . . . . . . . .MN ( s )

INSURGENTIE ? BELLIGERENTIE ?
MENURUT KONVERENSI JENEWA 1949 PASAL 4 (2)
- DIPIMPIN KOMANDAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.
- MEMPUNYAI TANDA PENGENAL, ATRIBUT, BENDERA
- MEMBAWA SENJATA TERANG-TERANGAN
- MELAKUKAN OPERASI SESUAI DENGAN HUKUM PERANG

BAGAIMANA DENGAN GAM ?