Anda di halaman 1dari 17

RAPAT KOORDINASI GAKKUMDU

KOTA PRABUMULIH

Prabumulih, Tanggal 08 – 10 maret 2019

Oleh :
Yayan Indriana,SH
Kejaksaan Kota Prabumulih
JENIS PELANGGARAN
ADMINISTRASI & ADMINISTRASI
TERSTRUKTUR, SITIMATIS, DAN
MASIF
Pelanggaran yang meliputi tata
KODE ETIK
cara, prosedur, dan mekanisme
TINDAK PIDANA pelanggaran terhadap etika
yang berkaitan dengan
administrasi pelaksanaan pelanggaran atau kejahatan penyelenggara Pemilihan yang
Pemiliudalam setiap tahapan terhadap ketentuan Pemilu berpedoman pada sumpah
penyelenggaraan Pemilu di luar sebagaimana diatur dalam dan/atau janji sebelum
tindak pidana Pemilihan dan Undang-Undang Pemilu menjalankan tugas sebagai
pelanggaran kode etik penyelenggara Pemiliu
penyelenggara Pemilihan
&
Pelanggaran Administrasi TSM
PELANGGARAN ADMINISTRASI
1. sosialisasi;
2. perencanaan program dan anggaran
serta penyusunan peraturan
pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu;
3. pemutakhiran data Pemilih dan
penyusunan daftar Pemilih;
4. pendaftaran dan verifikasi Peserta PELAKU
Pemilu; BENTUK  Penyelenggara
 Mengundurkan diri terhitung sejak
5. penetapan Peserta Pemilu; Pemilu
ditetapkan sebagai Pasangan Calon
6. penetapan jumlah kursi dan penetapan
daerah pemilihan;
oleh KPU
 Peserta Pemilu terbukti melakukan
 Peserta Pemilu
7. pencalonan Presiden dan Wakil pelanggaran menjanjikan dan/atau  Parpol
Presiden serta anggota DPR, DPD, memberikan uang atau materi
lainnya untuk mempengaruhi  Pemilih
DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota;
penyelenggara Pemilu dan/atau  Pemantau
Pemilih
8. masa kampanye Pemilu;  Kampanye yang melibatkan
9. masa tenang; TNI/Polri, ASN, dst.
10.pemungutan dan penghitungan suara;  Kampanye menggunakan fasilitas
negara
11.penetapan hasil Pemilu; dan
 Daftar caleg yang tidak memenuhi
12.pengucapan sumpah/janji Presiden sekurang-kurang 30% keterwakilan
dan Wakil Presiden serta anggota DPR, perempuan
PUTUSAN :
DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD  Dll.
 Perbaikan administrasi
Kabupaten/Kota.
 Teguran tertulis
(PKPU No. 7/2017 ttg Tahapan, Program,
 Tidak diikutkan pada
dan Jadwal Penyelnggaraan Pemilu Tahun
tahapan tertentu
2019)
 Sanksi administrasi
lainnya sesuai UU No.
7/2017
Pelanggaran Terstruktur,
Sistematis, & Masif

Perbuatan yang dilakukan oleh calon dan/ atau


tim kampanye dalam bentuk menjanjikan
dan/atau memberikan uang atau materi lainnya
untuk mempengaruhi penyelenggara pemilihan
dan/atau pemilih yang dilakukan secara
terencana dan meluas dengan melibatkan
struktur pemerintahan atau penyelenggara
pemilihan yang dapat mempengaruhi hasil
Pemilihan secara langsung maupun tidak
langsung.
PELANGGARAN ADMINISTRASI
TERSTRUKTUR, SISTEMATIS, DAN MASIF

TERSTRUKTUR yaitu perbuatan tersebut dilakukan dengan


melibatkan aparat struktural, baik aparat pemerintah,
penyelenggara Pemilihan, dan/atau tim kampanye.

SISTEMATIS yaitu perbuatan tersebut direncanakan secara


matang, tersusun, dan rapi.

MASIF yaitu pelanggaran yang terjadi secara luas dalam 1


(satu) tahapan atau beberapa tahapan Pemilihan atau dampak
pelanggarannya yang sangat luas terhadap hasil pemilihan,
bukan hanya sebagian-sebagian.
PELANGGARAN PIDANA ATAU
KEJAHATAN PEMILU
a) Tidak memberikan keterangan yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih.
b) Tidak mengumumkan dan/atau memperbaiki daftar pemilih sementara seteleah mendapatkan masukan
dari masyarakat dan peseta Pemilu.
c) Membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
peserta Pemilu dalam masa kampanye.
d) Mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye Pemilu. PELAKU
e) Melakukan kampanye Pemilu di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota untuk setiap peserta Pemilu.  Penyelengg
f) Melaksanakan laranagan kampanye Pemilu.
g) Pelanggaran yang dengan snegaja memberikan keterangan tidak benar dalam laporan dana kampanye ara Pemilu
Pemilu.  Peserta
h) Menghalangi atau tidak memberikan kesempatan untuk memberikan suara pada hari pemungutan suara.
i) Tidak memberikan surat suara pengganti kepada pemilih yang menerima surat suara rusak dan tidak Pemilu
mencatat surat suara yang rusak itu dalam berita acara.
j) Membantu pemilih yang dengan sengaja memberitahukan pilihan Pemilih kepada orang lain.  Parpol
k) Tidak melaksanakan keputusan untuk pemungutan suara ulang di TPS.  Pemilih
l) Tidak membuat dan menandatangani berita acara kegiatan pemungutan dan penghitungan suara serta
sertifikat hasil penghitungan suara.  Pemantau
m) Kelalaian yang menyebabkan rusak atau hilang atau berubahnya berita acara termasuk berita acara
rekapitulasi pemungutan dan penghitungan suara dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara.
n) Tidak mengawasi penyerahan kotak suara tersegel.
o) Tidak mengumumkan salinan sertifikat hasil penghitungan suara.
p) Mengumumkan hasil survei atau jajak pendapat tentang Pemilu dalam masa tenan
q) Dll. Sanksi Pidana
Kurungan
maksimal 1 (satu)
Tahun atau Denda
Temuan:
Pelanggaran Pemilu merupakan hasil pengawasan aktif
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,
Panwaslu Kccamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa,
Panwaslu LN, dan Pengawas TPS pada setiap tahapan
Sumber Penyelenggaraan Pemilu
Dugaan
Pelanggaran Laporan
Pelanggaran Pemilu merupakan laporan langsung Warga Negara
Pemilu Indonesia yang mempunyai hak pilih, Peserta Pemilu, dan
pemantau Pemilu kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/ Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu
Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan/atau Pengawas TPS pada
setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu
BATAS WAKTU
TEMUAN DAN
LAPORAN

Hasil pengawasan ditetapkan sebagai temuan pelanggaran Pemilu


paling lama 7 (tujuh) hari sejak ditemukannya dugaan pelanggaran
Pemilu.

Laporan pelanggaran Pemilu disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak
diketahui terjadinya dugaan pelanggaran Pemilu.
Laporan pelanggaran Pemilu disampaikan secara tertulis dan paling sedikit
memuat:
a. nama dan alamat pelapor;
b. pihak terlapor;
c. waktu dan tempat kejadian perkara; dan
d. uraian kejadian.
Waktu
Penanganan
Waktu penanganan atas laporan/temuan
dugaan pelanggaran pemilihan oleh
pengawas pemilihan paling lama 7 (tujuh)
hari sejak laporan diterima

Jika Pengawas memerlukan keterangan


tambahan dapat diperpanjang 7 (tujuh) hari
Catatan: Total Waktu Penanganan 5 (lima) Hari.
ALUR PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU BERDASARKAN
PASAL 454 UNDANG-UNDANG NO 7/2017
1. WNI yang memiliki hak pilih
2. Peserta Pemilu
3. Pemantau Pemilu

Pelapor
(laporan) 1. Pelanggaran
adminitrasi pemilu
2. Pelanggaran kode
7 + 7 Hari etik pemilihan
3. Pelanggaran tindak
PENGAWAS pidana Pemilihan
PEMILU 4. Sengketa Pemilihan
(daluarsa 7 hari KAJIAN PLENO
5. Pelanggaran
sejak diketahui) terhadap ketentuan
1 x 24
Jam
peraturan
perundang-
undangan lainya

Dugaan
Pengawas pemilu
Pidana
(temuan) Pemilu
• Pemberkasan
• Klarifikasi
• Pengumpulan alat
Pembahasan Sentra bukti
Gakumdu (pengawas • Melakukan kajian
Pemilu, Kepolisan, dan
Kejaksaan)
Penanganan
14 HARI

Menerim Mengkaji
Temuan/ Laporan
Memeriksa
(Hasil Kajian) MEMUTUS
Bukan Pelanggaran

Sengketa

Pidana
Adm.Etik
Kode Pelanggaran

Pelanggaran Per-UU-an Yg Bukan


Pelanggaran Pemilu
Syarat Formil:
a. pihak yang berhak melaporkan;
b. waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan batas waktu;
c. keabsahan Laporan Dugaan Pelanggaran yang
meliputi: kesesuaian tanda tangan dalam formulir laporan
dugaan pelanggaran dengan kartu identitas; dan
tanggal dan waktu Pelaporan.
Penelitian
Laporan Syarat Materil:
a. identitas Pelapor;
b. nama dan alamat terlapor;
c. peristiwa dan uraian kejadian;
d. waktu dan tempat peristiwa terjadi;
e. saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut;
f. Barang-bukti yang mungkin diperoleh atau diketahui.
 Pemberkasan  Pelapor  Kasus Posisi
Penerimaa Lprn

 Data Pelapor/ Terlapor/

Pemeriksaan
 Syarat Formil &  Terlapor

Pengkajian
Materil  Saksi-Saksi Saksi
 Barang Bukti  Kajian:
 Ketarangan Ahli  a. Fakta/ Keterangan
 b. Aturan Hukum
 c. Analisis
 Kesimpulan
Klarifikasi
 Rekomendasi
DAFTAR PERTANYAAN/ KLARIFIKASI
1. Siapa yang melakukan pelanggaran.
2. Siapa saksi yang melihatnya
BERITA ACARA 3. Apa yang telah terjadi (peristiwa)
KLARIFIKASI 4. Dimana terjadi.
5. Kapan terjadi
6. Mengapa terjadi?
7. Bagaimana peristiwa terjadi?
La
nj
ak
nj
Pelanggaran ut
La
ut
K
Administrasi nj
K
e
ut
e
D
Pelanggaraan K
K
Pidana K
e
P
P
K
U
P
ep
Pelanggaran
m
oli
Kode Etik el
si
al
an
Pelanggaran Per-UU-an  Tindak Lanjut Instansi
ui Yg
Yg Bukan Pelanggaran RI
Pemilu Berwenang B
a
w
Pemberitahuan
Status Laporan

Disampaikan
Diumumkan Papan
Kepada Pelapor
Pengumuman
Melalui Surat Resmi
By:fr

TERIMA KASIH
SUMATERA KALIMANTAN

IRIAN JAYA

JAVA

Anda mungkin juga menyukai