Anda di halaman 1dari 23

PEMBENTUKAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN SISTEM HUKUM NASIONAL

 Negara berkewajiban memenuhi kebutuhan masyarakat atas PUU yang baik


 Diperlukan pembentukan PUU yang dilaksanakan dengan cara dan metode yang
pasti, baku, dan standar yang mengikat semua lembaga yang berwenang
membentuk PUU
 Dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum, negara berkewajiban
melaksanakan pembangunan hukum nasional yang dilakukan secara terencana,
terpadu, dan berkelanjutan dalam sistem hukum nasional yang menjamin
perlindungan hak dan kewajiban segenap rakyat Indonesia berdasarkan UUDNRI
Tahun 1945

2
DASAR HUKUM

• Penyempurnaan thdp UU 10/2004


• Indonesia adalah negara • Penambahan materi baru al. TAP Peraturan Pelaksanaan
hukum MPR, perluasan perencanaan PUU, atas
• Sistem Hukum Nasional mekanisme pembahasan Perppu, UU 12/2011
• tata cara pembentukan UU pengatura NA, keikutsertaan
diatur lebih lanjut dengan UU perancang
• Masih terdapat materi yang blm
diatur termasuk NA
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
DEFINISI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan tertulis

Memuat norma hukum yang mengikat


secara umum

Dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga


negara atau pejabat yang berwenang

Melalui prosedur yang ditetapkan dalam


perundang-undangan
LANDASAN KONSTITUSIONAL PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Ps. 5 (1) Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR


Ps. 20 (1) DPR memegang kekuasaan membentuk UU
Ps. 21 Anggota DPR berhak mengajukan RUU
Ps 22 Dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa, Presiden
berhak menetapkan PERPPU
Ps 20 (2) Presiden menetapkan PP untuk menjalankan undang-
undang sebagaimana mestinya
Ps 4 (1) Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan
menurut UUD  PERPRES
Ps. 18 (6) Pemerintah Daerah berhak menetapkan PERDA dan
peraturan–peraturan lain untuk melaksanakan otonomi
dan tugas pembantuan
Kesesuaian
antara jenis,
hierarki, dan
materi
muatan

Kedaya-
Dapat
gunan dan
dilaksanakan
kehasil-
gunaan
JENIS & HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
( Pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011)

Peraturan Perundang-undangan lain diakui keberadaannya dan


mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan. ( Ps 8)
MATERI MUATAN
UU PERPPU PP PERPRES

pengaturan lebih lanjut Materi muatan Materi untuk materi yang


mengenai ketentuan PERPPU sama dengan menjalankan UU diperintahkan oleh
UUDNRI Tahun 1945;   materi muatan UU.  sebagaimana UU
mestinya.
perintah suatu UU untuk
diatur dengan UU;  materi untuk
melaksanakan PP;
atau
pengesahan perjanjian
internasional tertentu; 

tindak lanjut atas


putusan Mahkamah materi untuk
Konstitusi; dan/atau  melaksanakan
penyelenggaraan
tindak lanjut atas kekuasaan
putusan Mahkamah pemerinthan.  
Konstitusi; dan/atau 
PERENCANAAN
Skala prioritas pembentukan
UU dlm rangka mewujudkan
sistem hk nasional
PENYUSUNAN RUU DI LUAR PROLEGNAS
PERENCANAAN PROGRAM PENYUSUNAN PP

disusun berdasarkan hasil inventarisasi


pendelegasian UU

Dalam keadaan tertentu:


- berdasarkan kebutuhan UU; atau
- akibat putusan MA

Ditetapkan dengan Keppres

Penyusunan RPP di luar program terlebih


dahulu mengajukan permohonan izin Prakarsa
PERENCANAAN PROGRAM PENYUSUNAN PERPRES
PENYUSUNAN
PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN,
DAN PEMANTAPAN KONSEPSI

PUU Lain
PENGESAHAN
PENETAPAN
PENGUNDANGAN

TAMBAHAN
LEMBARAN
NEGARA
Dilaksanakan
oleh
MENTERI

TAMBAHAN BERITA
NEGARA
PARTISIPASI MASYARAKAT

Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan


dan/atau tertulis dalam Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
Masukan dapat dilakukan melalui:
a. rapat dengar pendapat umum;
b. kunjungan kerja;
c. sosialisasi; dan/atau
d. seminar, lokakarya, dan/atau diskusi.

22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai