Anda di halaman 1dari 9

AKAD PEMBIAYAAN Al-MURABAHAH

No. 03/KSPPS-BPL/MRBH/IV/2016
‫ِيم‬
ِ ‫الرح‬َّ ‫الر ْح َم ِن‬ َّ ِ‫ِب ْس ِم هللا‬
ِّ ‫َوأَ َحل َّ هللاُ ا ْل َب ْي َع َو َح َّر َم‬
‫الر َبا‬
“Dan ALLAH SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(Surat Al-Baqarah 2 : 275)

Akad pembiayaan al-Murabahah ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini, hari Jumat,
tanggal empat belas, bulan Oktober, Tahun dua ribu lima belas, Pukul sepuluh Waktu
Indonesia Bagian Barat oleh dan antara pihak-pihak:
1. Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Budi Pekerti Luhur Perempuan,
berkedudukan di Sleman dan berkantor pusat di Jalan Mawar, Desa Purwomartani,
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam hal ini
diwakili oleh Fulanah selaku Ketua, karenanya sah bertindak untuk dan atas nama
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Perempuan Budi Pekerti Luhur,
untuk selanjutnya disebut KOPERASI.
2. Nyonya Melati, anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perempuan Budi Pekerti Luhur, bertempat tinggal di Jalan Melati Nomor 9, Desa
Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
sesuai dengan KTP No. 123456789, untuk melakukan perbuatan hukum telah
mendapatkan persetujuan dari suami sesuai kutipan Akta/Surat Nikah Nomor
313354 tanggal 2 Januari 1999 sesuai dengan KTP No. 987654321 yang turut hadir
dan menandatangani akad ini, untuk selanjutnya disebut ANGGOTA.

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal berikut ini.


1. Bahwa, berdasarkan surat No. 01/KSPPS-BPL/IV/2015 tanggal 1 April 2016
ANGGOTA telah mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan kepada KOPERASI
untuk membeli barang berupa Sepeda Motor Honda Vario 120cc yang uraiannya
akan disebutkan dalam Akad ini.
2. Bahwa KOPERASI telah menyetujui pengajuan permohonan fasilitas pembiayaan
ANGGOTA tersebut dengan prinsip Murabahah sesuai dengan ketentuan dan
syarat-syarat pokok sebagaimana dinyatakan dalam Surat Pemberitahuan
Persetujuan Pemberian Pembiayaan No. 03/SPPP/KSPPS-BPL/IV/2015 tanggal 10
April 2016.

Selanjutnya Para Pihak dalam kedudukannya tersebut di atas sepakat dan setuju untuk
membuat Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Murabahah. Akad pembiayaan ini
berikut semua lampiran, perubahan, dan penambahannya dari waktu ke waktu,
selanjutnya disebut Akad. Para Pihak telah sepakat dan setuju dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan berikut ini.

1
PASAL 1
DEFINISI
1. Murabahah adalah Akad jual beli antara KOPERASI dan ANGGOTA. KOPERASI
membeli barang yang diperlukan ANGGOTA dan menjual kepada ANGGOTA yang
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang
disepakati.
2. Syari’ah adalah Hukum Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadist (Sunnah)
yang mengatur segala hal yang mencakup bidang ibadah mahdhah dan ‘ibadah
muamalah.
3. Barang adalah Barang yang dihalalkan berdasar Syari’ah, baik materi maupun cara
perolehannya, yang dibeli KOPERASI dari Pemasok untuk dijual kembali kepada
ANGGOTA.
4. Pemasok adalah Pihak ketiga yang menyediakan barang yang dibeli oleh KOPERASI
untuk selanjutnya dijual kembali kepada ANGGOTA.
5. Pembiayaan adalah Pagu atau plafon dana yang disediakan KOPERASI yang
digunakan untuk membeli barang dengan harga beli yang disepakati oleh KOPERASI.
6. Harga beli adalah sejumlah uang yang dibayarkan KOPERASI kepada Pemasok untuk
membeli barang atas permohonan dari ANGGOTA yang disetujui KOPERASI
berdasar Surat Persetujuan Pemberian Pembiayaan dari KOPERASI kepada
ANGGOTA.
7. Margin Keuntungan adalah sejumlah uang sebagai keuntungan KOPERASI atas
terjadinya jual beli yang ditetapkan dalam Akad ini, yang harus dibayar oleh
ANGGOTA kepada KOPERASI sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah
disepakati ANGGOTA dan KOPERASI.
8. Surat Pengakuan Utang adalah Surat Pengakuan bahwa ANGGOTA mempunyai
Utang kepada KOPERASI yang dibuat dan ditandatangani ANGGOTA dan diterima
serta diakui oleh KOPERASI, sehingga karenanya berlaku dan bernilai sebagi bukti
sah tentang adanya kewajiban pembayaran dari ANGGOTA kepada KOPERASI
sebesar yang terutang. Surat Pengakuan Utang tidak terbatas pada wesel, promes,
dan/atau instrumen lainnya.
9. Dokumen Jaminan adalah segala macam dan bentuk surat bukti tentang
kepemilikan atau hak-hak lainnya atas barang yang dijadikan jaminan guna
menjamin terlaksananya kewajiban ANGGOTA terhadap KOPERASI berdasarkan
Akad ini.
10. Jangka Waktu Akad adalah masa berlakunya Akad ini sesuai yang ditentukan dalam
Akad ini.
11. Hari Kerja KOPERASI adalah Hari Kerja KOPERASI Indonesia.
12. Pembukuan Pembiayaan adalah Pembukuan atas nama ANGGOTA pada KOPERASI
yang khusus mencatat seluruh transaksi ANGGOTA sehubungan dengan
Pembiayaan, yang merupakan bukti sah dan mengikat ANGGOTA atas segala
kewajiban pembayaran, sepanjang tidak dapat dibuktikan sebaliknya dengan cara
yang sah menurut hukum.

2
13. Cedera Janji adalah peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana yang tercantum
dalam Akad ini yang menyebabkan KOPERASI dapat menghentikan seluruh atau
sebahagian pembiayaan, dan menagih dengan seketika dan sekaligus jumlah
kewajiban ANGGOTA kepada KOPERASI sebelum Jangka Waktu Akad ini

PASAL 2
PEMBIAYAAN
KOPERASI dengan ini menyediakan fasilitas Pembiayaan kepada ANGGOTA yang akan
digunakan untuk membeli barang berupa Sepeda Motor Honda Vario 120cc, dan
ANGGOTA dengan ini menerima penyediaan fasilitas Pembiayaan tersebut dari
KOPERASI sejumlah Rp 18.000.000 (delapan belas juta rupiah), sebagai Harga Jual yang
berasal dari:
- Harga Beli (Perolehan) : Rp 15.000.000
- Margin Keuntungan : Rp 3.000.000 +
- Harga Jual : Rp 18.000.000
- Uang Muka ANGGOTA : Rp 2.000.000 -
- Jumlah Kewajiban ANGGOTA : Rp 16.000.000
- Angsuran per bulan terbilang : Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah)

PASAL 3
TUJUAN
Tujuan Pembiayaan ini untuk pembelian Sepeda Motor Vario 120cc warna hitam
sebagaimana Akad Pemesanan Barang No. 01 /PB/KSPPS-BPL/ X /2015.

PASAL 4
JANGKA WAKTU
ANGGOTA wajib untuk membayar kembali seluruh Jumlah Kewajiban kepada KOPERASI
berdasarkan Akad dalam jangka waktu 32 (tiga puluh dua) bulan terhitung dari tanggal
penandatangan Akad ini, dengan cara mengangsur pada tiap-tiap bulan sesuai dengan
jadwal angsuran yang terlampir pada Akad ini yang merupakan satu kesatuan dan
bagian tidak terpisahkan dari Akad.

PASAL 5
PEMBAYARAN
1. ANGGOTA berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar kembali
jumlah seluruh utangnya kepada KOPERASI sebagaimana tersebut pada Pasal 2
Akad ini dalam jangka waktu 32 (tiga puluh dua) bulan terhitung dari tanggal Akad
ini ditandatangani, dengan cara mengangsur pada tiap-tiap bulan sesuai dengan
jadwal angsuran.
2. ANGGOTA wajib membayar angsuran selambat-lambatnya tanggal 5 (lima) setiap
bulannya, dalam hal jatuh tempo pembayaran kembali Pembiayaan jatuh
bertepatan dengan bukan pada hari kerja KOPERASI, maka ANGGOTA berjanji dan

3
dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran pada hari pertama
KOPERASI bekerja kembali.
3. Setiap pembayaran kembali/pelunasan utang oleh ANGGOTA kepada KOPERASI
dilakukan di kantor KOPERASI atau di tempat lain yang ditunjuk KOPERASI, atau
dilakukan melalui rekening yang dibuka oleh dan atas nama ANGGOTA di KOPERASI.
4. Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening ANGGOTA di KOPERASI, maka
dengan ini ANGGOTA memberi kuasa yang tidak dapat berakhir karena sebab-sebab
yang ditentukan dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata kepada
KOPERASI, untuk mendebet rekening ANGGOTA guna membayar/melunasi utang
ANGGOTA.
5. ANGGOTA diperkenankan melakukan pelunasan baik sebagian maupun seluruhnya
atas setiap jumlah uang yang terhutang kepada KOPERASI sebelum jangka waktu
pembiayaan berakhir dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sebelum tanggal rencana pelaksanaan pelunasan
pembiayaan yang dipercepat.
6. Dalam hal terjadi kelambatan pembayaran oleh ANGGOTA kepada KOPERASI, maka
KOPERASI akan melakukan penagihan kepada ANGGOTA.

PASAL 6
BIAYA, POTONGAN, DAN PAJAK
1. ANGGOTA berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung segala biaya
yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan Akad ini, termasuk jasa Notaris dan
jasa lainnya, sepanjang hal itu diberitahukan KOPERASI kepada ANGGOTA sebelum
ditandatanganinya Akad ini, dan ANGGOTA menyatakan persetujuannya.
2. ANGGOTA wajib membayar kepada KOPERASI secara bayar di muka biaya-
biaya sebagai berikut:
a. Biaya administrasi pembiayaan sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah).
b. Biaya notaris dan biaya lainnya yang timbul karena dan untuk pelaksanaan
Akad.
3. Setiap pembayaran kembali/pelunasan utang sehubungan dengan Akad ini dan
Akad lainnya yang mengikat ANGGOTA dan KOPERASI, dilakukan oleh ANGGOTA
kepada KOPERASI tanpa potongan, pungutan, bea, pajak dan/atau biaya-biaya
lainnya, kecuali jika potongan tersebut diharuskan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. ANGGOTA berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, bahwa terhadap setiap
potongan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan
dilakukan pembayarannya oleh ANGGOTA melalui KOPERASI.
5. Apabila setelah Akad ini ditandatangani ada potongan harga beli atau harga
perolehan Barang sebagaimana tercantum pada Pasal 2 dari PEMASOK kepada
KOPERASI, maka potongan harga tersebut akan dibagikan dan diberikan kepada
ANGGOTA dan KOPERASI secara sama rata.

PASAL 7
JAMINAN

4
1. Segala harta kekayaan ANGGOTA, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari,
menjadi jaminan bagi pelunasan seluruh utang ANGGOTA yang timbul karena Akad
ini.
2. Untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan Pembiayaan dan Margin
Keuntungan tepat pada waktu yang telah disepakati kedua belah pihak berdasarkan
Akad ini, maka ANGGOTA berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk
menyerahkan jaminan berupa Sepeda Motor Vario 120cc dan membuat pengikatan
jaminan kepada KOPERASI sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini.
3. Jika menurut KOPERASI nilai jaminan telah menurun sedemikian rupa jika
dibandingkan dengan nilai dan harga yang dipakai dalam taksasi semula, maka atas
pemberitahuan KSPPS, ANGGOTA wajib menambah barang yang diagunkan
4. Bukti-bukti Pemilikan Jaminan sebagaimana dimaksud pada Nomor 2 Pasal ini
harus diserahkan dan Akta-akta pengikatan Jaminan yang berkaitan dengan barang-
barang Jaminan tersebut harus sudah ditandatangani oleh Pemegang Hak dan
KOPERASI serta diterima oleh KOPERASI sebelum dilakukan realisasi pembiayaan,
kecuali ditentukan lain oleh KOPERASI.
5. Selama berlakunya Akad ini, ANGGOTA wajib melakukan perpanjangan/pengurusan
hak atas Jaminan. Apabila ANGGOTA tidak melaksanakan kewajiban ini, sedangkan
KOPERASI memandang perlu untuk melakukan perpanjangan/pengurusan hak
atas Jaminan, maka pengurusan perpanjangan/permohonan hak atas Jaminan dapat
dilakukan oleh KOPERASI atau pihak ketiga yang ditunjuk atau ditentukan oleh
KOPERASI dan untuk itu ANGGOTA memberikan kuasa kepada KOPERASI untuk
melakukan perpanjangan/pengurusan tersebut dan/atau menunjuk pihak ketiga
untuk melakukan pengurusan tersebut, namun demikian hal tersebut bukan
merupakan kewajiban bagi KOPERASI. Segala biaya yang timbul atas
perpanjangan/pengurusan tersebut menjadi beban dan wajib dibayar ANGGOTA,
baik secara tunai maupun dengan mendebet rekening ANGGOTA yang ada pada
KOPERASI.
6. ANGGOTA berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk dari waktu ke waktu
menyerahkan kepada KOPERASI, jaminan tambahan yang dinilai cukup oleh
KOPERASI, selama kewajiban membayar utang atau sisa utang kepada KOPERASI
belum lunas.
7. Setelah utang dinyatakan lunas oleh KOPERASI atau berdasarkan pertimbangan
KOPERASI barang/barang-barang yang dijadikan jaminan ini sudah tidak diperlukan
lagi sebagai Jaminan Pembiayaan, KOPERASI akan mengembalikan bukti-bukti
pemilikan barang Jaminan tersebut kepada Pemilik Jaminan yakni pihak yang
namanya tercantum sebagai pemilik atau pemegang hak dalam surat bukti
pemilikan tersebut atau pihak yang menerima pengalihan hak atas Jaminan atau
kuasanya.

PASAL 8
CEDERA JANJI

5
Menyimpang dari ketentuan dalam Akad ini, KOPERASI berhak untuk
menuntut/menagih pembayaran dari ANGGOTA atau siapa pun juga yang memperoleh
hak darinya, atas sebagian atau seluruh jumlah utang ANGGOTA kepada KOPERASI
berdasarkan Akad ini, untuk dibayar dengan seketika dan sekaligus, tanpa diperlukan
adanya surat pemberitahuan, surat teguran, atau surat lainnya, apabila terjadi salah
satu hal atau peristiwa tersebut di bawah ini:
1. ANGGOTA tidak melaksanakan kewajiban pembayaran/pelunasan tepat pada waktu
yang diperjanjikan sesuai dengan tanggal jatuh tempo;
2. dokumen atau keterangan yang diserahkan/diberikan ANGGOTA kepada KOPERASI
palsu, tidak sah, atau tidak benar;
3. ANGGOTA tidak memenuhi dan/atau melanggar ketentuan-ketentuan tersebut
dalam Akad ini;
4. apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau kemudian
berlaku, ANGGOTA tidak dapat/berhak menjadi ANGGOTA;
5. ANGGOTA dinyatakan dalam keadaan pailit, ditaruh di bawah pengampuan,
dibubarkan, insolvensi dan/atau likuidasi;
6. ANGGOTA atau Pihak Ketiga telah memohon kepailitan terhadap ANGGOTA;
7. apabila karena sesuatu sebab, sebagian atau seluruh Akta Jaminan dinyatakan batal
berdasarkan Putusan Pengadilan atau Badan Arbitrase;
8. apabila pihak yang mewakili ANGGOTA dalam Akad ini menjadi pemboros,
pemabuk, atau dihukum berdasar Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan tetap
dan pasti (in kracht van gewijsde) karena perbuatan kejahatan yang dilakukannya,
yang diancam dengan hukuman penjara atau kurungan satu tahun atau lebih.

PASAL 9
AKIBAT CEDERA JANJI
1. Apabila ANGGOTA tidak melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus karena
suatu hal atau peristiwa, maka KOPERASI berhak menjual barang jaminan, dan uang
hasil penjualan barang jaminan tersebut digunakan KOPERASI untuk
membayar/melunasi utang atau sisa utang ANGGOTA kepada KOPERASI.
2. Apabila penjualan barang jaminan dilakukan KOPERASI melalui pelelangan di muka
umum, maka ANGGOTA dan KOPERASI berjanji dan dengan ini mengikatkan diri
untuk menerima harga yang terjadi setelah dikurangi biaya-biaya, sebagai harga jual
barang jaminan.
3. Apabila penjualan barang jaminan dilakukan di bawah tangan maka ANGGOTA dan
KOPERASI sepakat, harga penjualan barang jaminan ditetapkan oleh KOPERASI
dengan harga yang wajar menurut harga pasar ketika barang jaminan dijual.
4. Jika hasil penjualan barang jaminan tidak mencukupi untuk membayar utang
ANGGOTA kepada KOPERASI, maka ANGGOTA berjanji dan dengan ini mengikatkan
diri untuk tetap bertanggung jawab melunasi sisa utangnya yang belum dibayar
sampai dengan lunas, dan sebaliknya, apabila hasil penjualan barang jaminan
melebihi jumlah utang atau sisa utang ANGGOTA kepada KOPERASI, maka
KOPERASI berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan kelebihan
tersebut kepada ANGGOTA.

6
PASAL 10
PENGAKUAN
ANGGOTA dengan ini menyatakan mengakui kepada KOPERASI, sebagaimana KOPERASI
menerima pernyataan pengakuan ANGGOTA tersebut, bahwa :
1. ANGGOTA berhak dan berwenang sepenuhnya untuk menandatangani Akad ini dan
seluruh dokumen yang menyertainya, serta untuk menjalankan usahanya.
2. ANGGOTA menjamin, bahwa segala dokumen dan akta yang ditandatangani oleh
ANGGOTA berkaitan dengan Akad ini, keberadaannya tidak melanggar atau
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau Anggaran Dasar
perusahaan ANGGOTA yang berlaku, sehingga karenanya sah, berkekuatan hukum,
serta mengikat ANGGOTA dalam menjalankan Akad ini, dan demikian pula tidak
dapat menghalang-halangi pelaksanaannya.
3. ANGGOTA menjamin, bahwa pada saat penandatanganan Akad ini suami telah
mengetahui dan memberikan persetujuannya terhadap Akad ini, dan demikian pula
ANGGOTA menjamin dan karenanya membebaskan KOPERASI dari segala gugatan
atau tuntutan yang diajukan oleh Pihak Ketiga terhadap ANGGOTA.
4. ANGGOTA menjamin, bahwa terhadap setiap pembelian barang dari Pihak Ketiga,
barang tersebut bebas dari penyitaan, pembebanan, tuntutan gugatan atau hak
untuk menebus kembali.

PASAL 11
RISIKO
ANGGOTA atas tanggung jawabnya, berkewajiban melakukan pemeriksaan, baik
terhadap keadaan fisik barang maupun terhadap sahnya dokumen-dokumen atau surat-
surat bukti kepemilikan atau hak atas barang yang bersangkutan, sehingga apabila
terjadi sesuatu, hal terhadap barang tersebut, sejak Akad ini ditandatangani seluruh
risiko sepenuhnya menjadi tanggung jawab ANGGOTA, dan karena itu pula ANGGOTA
berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membebaskan KOPERASI dari segala
risiko tersebut.

PASAL 12
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURU)
1. Para Pihak dibebaskan dari kewajiban untuk melaksanakan isi Akad ini, baik
sebagian maupun keseluruhan apabila kegagalan atau keterlambatan
melaksanakan kewajiban tersebut disebabkan keadaan memaksa (force majeure).
2. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah seuatu
peristiwa atau keadaan yang terjadi di luar kekuasaan atau kemampuan salah satu
atau Para Pihak, yang mengakibatkan salah satu atau Para Pihak tidak dapat
melaksanakan hak-hak dan atau kewajiban-kewajiban sesuai dengan ketentuan
dalam Akad ini, termasuk namun tidak terbatas pada kebakaran, bencana alam,
peperangan, aksi militer, huru-hara, malapetaka, pemogokan, epidemi, dan
kebijaksanaan maupun peraturan Pemerintah atau penguasa setempat yang secara
langsung dapat mempengaruhi pemenuhan pelaksanaan Akad.

7
3. Dalam terjadi keadaan memaksa (force majeure), pihak yang mengalami
peristiwa yang dikategorikan sebagai keadan memaksa (force majeure) wajib
memberitahukan secara tertulis tetang hal tersebut kepada Pihak yang lainnya,
dengan melampirkan bukti secukupnya dari kepolisian atau instansi yang
berwenang mengenai terjadinya keadaan memaksa (force majeure) tersebut
selambat-lambatanya 14 (empat belas) Hari Kerja terhitung sejak terjadinya
keadaan memaksa (force majeure) tersebut.
4. Bilamana dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya
pemberitahuan dimaksud, belum atau tidak ada tanggapan dari pihak yang
menerima pemberitahuan, maka adanya perisitiwa tersebut dianggap telah
disetujui oleh pihak tersebut.
5. Setelah berakhir atau dapat diatasinya keadaan memaksa (force majeure),
pihak yang mengalami keadaan memaksa (force majeure) wajib segera
melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang tertunda.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-
bagian dari isi, atau terjadi perselisihan dalam melaksanakan Akad ini, maka
ANGGOTA dan KOPERASI akan berusaha untuk menyelesaikan secara musyawarah
dan mufakat.
2. Apabila usaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan melalui
musyawarah untuk mufakat tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh
kedua belah pihak, maka dengan ini ANGGOTA dan KOPERASI sepakat untuk
menunjuk dan menetapkan serta memberi kuasa kepada BADAN ARBITRASE
MUAMALAT INDONESIA (BAMUI) untuk memberikan putusannya, menurut tata
cara dan prosedur berarbitrase yang ditetapkan oleh dan berlaku di badan tersebut.
3. Putusan BADAN ARBITRASE MUAMALAT INDONESIA (BAMUI) bersifat final dan
mengikat.
PASAL 14
PEMBERITAHUAN
Setiap pemberitahuan dan komunikasi sehubungan dengan Akad ini dianggap telah
disampaikan secara baik dan sah, apabila dikirim dengan surat tercatat atau
disampaikan secara pribadi dengan tanda terima ke alamat di bawah ini:
ANGGOTA : Nyonya Melati
Alamat :
KOPERASI : Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Budi Pekerti Luhur
Alamat :

PASAL 15
PENUTUP

8
1. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Akad ini,
maka ANGGOTA dan KOPERASI akan mengaturnya bersama secara musyawarah
untuk mufakat dalam suatu Addendum.
2. Tiap Addendum dari Akad ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Akad ini.
3. Surat Akad ini dibuat dan ditanda tangani oleh ANGGOTA dan KOPERASI di atas
kertas yang bermaterai cukup dalam rangkap 2 (dua) yang masing-masing berlaku
sebagai aslinya bagi kepentingan masing-masing pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua

...................... .....................
Saksi-Saksi:
1. ................................
2. ................................

Anda mungkin juga menyukai