Anda di halaman 1dari 1

Tugas

4 Perikatan – Savira Ramadhanty


5
01656200115

1. Tidak. Secara umum asas kebebasan berkontrak terdiri dari kebebasan dengan siapa
kita membuat/tidak membuat perjanjian, kebebasan untuk memilih dengan siapa
perjanjian tersebut dibuat, kebebasan untuk menentukan bentuk perjanjian, isi
perjanjiannya, cara membuat perjanjiannya. Namun dalam menjalankan setiap asas
dari kebebasan berkontrak, harus dilandasi dengan persetujuan yang dilaksanakan
dengan itikad baik (Pasal 1338 KUHPer). Pembuatan perjanjian dengan asas
kebebasan berkontrak tetap harus memperhatikan ketertiban umum, kesusilaan dan
tidak adanya sebab yang terlarang (Pasal 1320 KUHPer) agar dapat menjadi
kontrak/perjanjian yang sah.
2. Perjanjian baku bukan merupakan suatu kategori perjanjian yang dilarang, karena
sesungguhnya para pihak memiliki kebebasan untuk menyetujui perjanjian baku yang
ada/freedom to enter the contract sehingga pihak yang sepakat mau mengikatkan
dirinya kepada perjanjian baku tersebut dianggap sudah setuju dan tidak “terpaksa”
dalam menutup kontrak yang termasuk ke perjanjian baku. Namun berlaku atau
batalnya kontrak tersebut dapat dilihat dari klausula bakunya. Apabila terdapat hal-hal
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dalam suatu perjanjian
baku, maka saran yang dapat diberikan adalah menuntut pembatalan persetujuan
denga penggantian biaya, kerugian dan bunga (Pasal 1267 KUHPer).

Anda mungkin juga menyukai