Anda di halaman 1dari 3

Original Penelitian (ICHAL)

Penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Eka et al (2015) dengan model
manajemen perawatan N-SMSI (Ners-Short Message Service Intervensi) dengan kepatuhan
minum obat dan status gizi. Hasilnya menunjukkan bahwa efektif meningkatkan kepatuhan
minum obat dan tidak efektif terhadap status gizi, sehingga disarankan untuk peneliti
selanjutnya mencari variabel yang terkait selain status gizi dan memodifikasi model yang
lain. untuk memodifikasi model tersebut peneliti melakukan edukasi dan berbasis SMS
dalam bentuk Whatsapp dengan menambahkan variabel kualitas hidup pasien dan
melakukan pendekatan teori self management. Penelitian dengan pendekatan self
management sudah banyak dilakukukan kepada pasien Diabetes Mellitus, Penyakit jantung
dan Asma (Onuoha dan Ezenwaka, 2014). Namun masih terbatas penelitian dengan melihat
pengaruh edukasi dan interactive nursing reminder dengan pendekatan self management
terhadap kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pada penderita TB Paru.

Berdasarkan systematic review oleh (Guo et al 2019) menunjukkan bahwa secara


keseluruhan pengobatan anti tuberculosis memiliki efek positif untuk memperbaiki kualitas
hidup pasien namun setelah pasien berhasil menyelesaikan pengobatan kualitas hidup klien
lebih buruk dari pada populasi dan rendahnya angka kepatuhan minum obat pada
pengobatan TB (Albino et al, 2014). Di Indonesia munculnya Angka drop out yang tinggi,
pengobatan yang tidak adekuat, dan resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
masih menjadi kendala dalam pengobatan TB Paru dan stigma serta diskriminasi terhadap
penderita TB menghambat upaya untuk menghapus penyakit mematikan itu. Dengan
demikian peneliti ingin melihat pengaruh edukasi dan interactive nursing reminder berbasis
SMS dengan pendekatan self management berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat,
dan peningkatan kualitas hidup penderita TB Paru.

A. PERNYATAAN ORIGINALITAS ( JENI)

Penelitian tentang pemberian Intervensi Telephone Nursing dapat di gunakan untuk

pengamatan secara langsung dalam mengingatkan terapi minum obat jarak jauh dan hasilnya

adalah efektif dan hemat biaya serta dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien
rawat jalan, saat ini Telephone Nursing banyak digunakan untuk penelitian penyakit kronis

seperti TB, DM, jantung, stroke (Nugraha, Listyorini, & Kudus, 2018). Namun Telephone

Nursing untuk melihat tingkat kepatuhan minum obat pasien malaria dengan follou up

melalui telephone belum diteliti. Hal inilah yang menjadi originalitas dalam penelitian ini.

A. PERNYATAAN ORIGINALITAS (ULFI)


Ada beberapa penelitian terkait penerapan health coaching, diantaranya penelitian yang
dilakukan di Turkey, di mana penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan intervensi health
coaching yang dilakukan oleh perawat dapat direkomendasikan karena memberikan
kontribusi yang positif dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan, self-efficacy dan kualitas
hidup pada pasien penyakit obstruksi paru kronis (Tuluce & Kutluturkan, 2018). Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Thom et al. (2015) menunjukkan bahwa health coaching yang
diberikan oleh asisten medis secara signifikan dapat meningkatkan kesesuaian obat dan
kepatuhan pengobatan pada pasien dengan diabetes, hipertensi dan atau hyperlipidemia pada
kelompok intervensi dibandingkan pada kelompok kontrol. Penelitian lain berupa studi
kuantitatif untuk membandingkan antara Health Education (HE) dengan Health Coaching
(HC) dan hasil menunjukkan bahwa Health Coaching lebih efektif dalam meningkatkan
manajemen diri dan mengurangi HbA1c dibanding penerapan Health Education pada pasien
diabetes tipe 2 (Cinar & Schou, 2014).
Memang sudah ada beberapa penelitian tentang penerapan health coaching, namun
masih terbatas penelitian yang melihat pengaruh health coaching khusus pada pasien TB
paru terutama terhadap peningkatan self-efficacy dan kepatuhan pengobatan dan jika ada
mungkin belum terpublikasi. Di antara penelitian tersebut yaitu, yang dilakukan oleh Hovell
et al. (2003) di Amerika dengan hasil bahwa ada pengaruh intervensi coaching terhadap
kepatuhan pengobatan namun pada remaja yang terinfeksi TB laten dan bukan TB positif.
Sedangkan di Indonesia, terdapat 2 penelitian yang terpublikasi yaitu, penelitian yang
dilakukan oleh Sitanggang (2017) yang menunjukkan adanya pengaruh health coaching
terhadap peningkatan efikasi diri dan pencegahan penularan pada pasien TB paru serta
penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo et al. (2018) untuk melihat pengaruh program
coaching yang diberikan pada PMO (Pengawas Minum Obat) untuk memantau pasien TB
dalam menyelesaikan rejimen pengobatannya.
Oleh karena itu, originalitas dari penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh health
coaching berbasis health belief model terhadap self-efficacy dan kepatuhan minum obat pada
pasien TB paru.

Anda mungkin juga menyukai