Penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Eka et al (2015) dengan model
manajemen perawatan N-SMSI (Ners-Short Message Service Intervensi) dengan kepatuhan
minum obat dan status gizi. Hasilnya menunjukkan bahwa efektif meningkatkan kepatuhan
minum obat dan tidak efektif terhadap status gizi, sehingga disarankan untuk peneliti
selanjutnya mencari variabel yang terkait selain status gizi dan memodifikasi model yang
lain. untuk memodifikasi model tersebut peneliti melakukan edukasi dan berbasis SMS
dalam bentuk Whatsapp dengan menambahkan variabel kualitas hidup pasien dan
melakukan pendekatan teori self management. Penelitian dengan pendekatan self
management sudah banyak dilakukukan kepada pasien Diabetes Mellitus, Penyakit jantung
dan Asma (Onuoha dan Ezenwaka, 2014). Namun masih terbatas penelitian dengan melihat
pengaruh edukasi dan interactive nursing reminder dengan pendekatan self management
terhadap kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pada penderita TB Paru.
pengamatan secara langsung dalam mengingatkan terapi minum obat jarak jauh dan hasilnya
adalah efektif dan hemat biaya serta dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien
rawat jalan, saat ini Telephone Nursing banyak digunakan untuk penelitian penyakit kronis
seperti TB, DM, jantung, stroke (Nugraha, Listyorini, & Kudus, 2018). Namun Telephone
Nursing untuk melihat tingkat kepatuhan minum obat pasien malaria dengan follou up
melalui telephone belum diteliti. Hal inilah yang menjadi originalitas dalam penelitian ini.