Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN

TENTANG PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA SEKS PRANIKAH PADA REMAJA

DI SMA HASANUDDIN KABUPATEN GOWA

OLEH :

JENDRI TASIDJAWA

NIM : 117591610

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)

FAMIKA MAKASSAR

2020
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN

TENTANG PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA SEKS PRANIKAH PADA REMAJA

DI SMA HASANUDDIN KABUPATEN GOWA

Disusun dan diajukan oleh:

JENDRI TASIDJAWA

NIM : 117591610

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dalam seminar proposal

Sungguminasa, 02 februari 2020

Di setujui oleh :

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING II

RISMAN WANCI S.Pd.,M.hum Ns.FAISAL RIZAL S.Kep.,M.kes


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Dalam membuat latar belakang

1. Harus ada pronolog menurut peneliti

2. Satu paragrag satu pokok ide pikiran

3. Kemudian masuk ke defenisi

4. Alasan (Masalah)

5. Data (piramida terbalik)

6. Data pengambilan data awal

Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan

kehidupan individu, dimana terjadi perubahan fisik yang sangat besar yaitu

pematangan organ dan fungsi reproduksi. Berkenaan dengan perubahan

tersebut remaja juga mulai merasakan adanya dorongan seksual serta

menunjukkan ketertarikan terhadap lawan jenis. Akibatnya remaja mulai coba-

coba dalam hal seksualitas

Remaja adalah suatu masa transisi dari masa anak-anak menjadi pribadi

yang lebih dewasa, dimulai dari perubahan fisik, dan psikologis. Dan saat ini

remaja tidak bisa terlepas dari masalah kesehatan reproduksi, masalah


kesehatan reproduksi menjadi sangat penting bagi remaja khususnya bagi

remaja wanita karena wanita akan melewati 5 siklus kehidupan dimulai dari

konsepsi hingga menopause, hal ini akan melibatkan seluruh organ reproduksi

sehingga sangat penting bagi wanita untuk menjaga organ reproduksi agar tetap

sehat untuk mempersiapkan diri melaksanakan fungsi reproduksi yang sehat1

(Widi, R. (2017).

Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada

tahun 2015 menyatakan bahwa 57,5% pria melakukan hubungan seks pranikah

karena rasa penasaran/ingin tahu yang kuat, sedangkan 38% wanita melakukan

seks karena terjadi begitu saja, sedangkan 12,6% wanita melakukan hubungan

seksual karena dipaksa oleh pasangannya. (BKKBN 2015) .

Dampak dari kasus tersebut banyak remaja yang mengalami masalah pada

kesehatan reproduksi, salah satunya adalah HIVAIDS. Hasil laporan situasi

perkembangan HIVAIDS & PIMS di Indonesia pada tahun 2016, sebanyak 972

remaja kelompok usia 15-19 tahun yang tercatat memiliki penyakit HIV-AIDS.

(Depkes RI 2016)

Saran: coba cari di google scholar masukkan judulmu, kemudian buka jurnalnya,

dan lihat contoh latar belakangnya. Karna latar belakang kamu belum

menunjukkan ada masalah spesifik sehingga kamu tertarik meneliti. Tambahkan

tentang edukasi, defenisi kesehatan reproduksi, tambahkan masih banyak

remaja yang belum mengetahui jika sudah mimpi basah dan coba –coba
melakukan seks pranikah akan bisa hamil pasangannya. Tambahkan juga

bahaya seks pranikah.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dalam latarbelakang di atas, maka dirumuskan pertanyaan

peneliti “ apakah ada pengaruh edukasi kesehatan reproduksi terhadap

peningkatan pengetahuan tentang bahaya seks pranikah pada remaja di SMA

HASANUDDIN kabupaten gowa.?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh edukasi kesehatan reproduksi

terhadap peningkatan pengetahuan tentang bahaya seks pranikah pada

remaja di SMA HASANUDDIN kabupaten gowa

2. Tujuan khusus

a) Mengukur pengetahuan………..

b) mengidentifikasi apakah ada pengaruh edukasi kesehatan

reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan remaja SMA

HASANUDDIN kabupaten gowa

c) mengindentifikasi pengetahuan remaja SMA hasanuddin tentang

bahaya seks pranikah

perhatikan judulmu ada sebuah intervensi yang kamu lakukan

sama remaja SMA Hasanuddin yaitu edukasi kesehatan

reproduksi, sehingga kamu harus melakukan edukasi ( Pendidikan

kesehatan / Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi) bisa


berupa leaflet, bisa berupa presentase lewat power point. Dengan

materi kesehatan reproduksi dan bahaya seks pranikah pada

remaja. Untuk mengetahui pengetahuannya maka kamu

memberikan kuisioner terlebih dahulu sama siswa/siswi tersebut,

baru kamu melakukan penyuluhan, setelah melakukan penyuluhan

dikasi lagi kuisioner yang sama, apakah pengetahuannya

meningkat setelah dilakukan edukasi. ( edukasi bisa face to face,

bisa berkelompok). Dengan demikian tujuan khususmu yang tepat

adalah

a. Mengukur pengetahuan remaja tentang bahaya seks pranikah sebelum

diberikan edukasi kesehatan reproduksi di SMA Hasanuddin Kabupaten

Gowa

b. Mengukur pengetahuan remaja tentang bahaya seks pranikah setelah


diberikan edukasi kesehatan reproduksi di SMA Hasanuddin Kabupaten
Gowa
c. Menganalisis pengaruh pengetahuan remaja sebelum dan setelah

diberikan edukasi kesehatan reproduksi di SMA Hasanuddin Kabupaten

Gowa

D. manfaat penelitian

1. manfaat teoritis

hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat dalam ilmu keperawatan

komunitas dalam mengedukasi remaja dalam peningkatan pengetahuan

tentang bahaya seks pranikah

2. manfaat praktis

a. manfaat bagi peneliti


hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi

peneliti khususnya dalam peningkatan wawasan dalam bidang

penelitian serta menambah pengetahuan tentang hal-hal yang

menyangkut bahaya seks pranikah

b. manfaat bagi responden

diharapkan mampu meningkatkan dan menambah pengetahuan

tentang bahaya seks pranikah pada remaja di SMA Hasanuddin Kab.

Gowa

c. manfaat bagi instansi

dapat digunakan sebagai acuan serta masukan bagi sekolah untuk

meningkatkan dan mengetahui tentang bahaya seks pranikah

d. manfaat bagi institusi

penelitian ini dapat memberikan informasi dalam ilmu bidang

keperawatan komunitas dengan menambah kepustakaan di bidang

ilmu keperawatan

Anda mungkin juga menyukai