Anda di halaman 1dari 14

Tersedia di https://jurnal.unimus.ac.id/index.

php/JPMK/ Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan


Volume 2 No 2, 2020, 30-43

PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM OPTIMALISASI PENINGKATAN


PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
MELALUI PROGRAM POJOK REMAJA DAN PEER GROUP
DI SMAN I CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG

ADMINISTRATION OF ADOLESCENTS IN OPTIMIZATION OF


INCREASING KNOWLEDGE ON HEALTH OF ADOLESCENT
REPRODUCTIONS THROUGH THE PROGRAM
YOUTH CORNER AND PEER GROUP AT SMAN 1
CILEUNYI BANDUNG REGENCY

Meda Yuliani 1, Agung Sutriyawan2, Cici Valiani3, Ratna Dian Kurniawati4, Ning
Hayati5, Madinatul Munawaroh6, Sri Ayu Aryanti7, Yanyan Mulyani8
123
Universitas Bhakti Kencana

Email: meda.yuliani@bku.ac.id

ABSTRAK

Kurangnya pengetahuan, sifat dan perilaku berisiko pada remaja yang berdampak pada status
kesehatan reproduksi remaja memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja
yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja khususnya pelayanan untuk kesehatan
reproduksi yang ramah dengan remaja. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
siswa di SMAN I Cileunyi yang merupakan para remaja. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para remaja tentang kesehatan reproduksi serta
memberdayakan remaja dengan dibentuknya peer group sebagai wadah remaja untuk menambah
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Kelompok remaja ini melakukan sharing dengan
emaja lainnya pada sat kegiatan keputrian, kemudian remaja ini membuat membuat aplikasi di
media social sebagai sarana untuk memberikan informasi agar lebih mudah memberikan
informasi kepada teman sebaya lainnya khususnya di SMAN 1 Cileunyi itu sendiri. Dengan
adanya Peer Group dan pojok Remaja ini, siswa antusias untuk mencari informasi kesehatan
untuk remaja dan mersa bermanfaat dengan adanya pojok kesehatan remaja ini.

Kata kunci : Pojok Remaja, Peer Group


ABSTRACT

Lack of knowledge, nature, and risk behaviors in adolescents that affect adolescent reproductive
health status requires the availability of adolescent health care services that can meet the health
needs of adolescents, especially services for adolescent-friendly reproductive health. The target of
this community service activity is students at SMAN I Cileunyi who are teenagers. The purpose of
this activity is to increase the knowledge and understanding of adolescents about reproductive
health and empower youth with the formation of peer groups as a forum for adolescents to
increase knowledge about reproductive health. This group of teenagers shared with other
teenagers during a princess activity, then this teenager made an application on social media as a
means to provide information so that it was easier to provide information to other peers,
especially at SMAN 1 Cileunyi itself. With the Peer Group and this Youth corner, students are
enthusiastic about finding health information for teens and feel useful with this youth health
corner.

Keywords: Youth Corner, Peer Group

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 31
Volume 2 No 2, 2020

PENDAHULUAN Sifat-sifat remaja tersebut membuat remaja


Masa remaja merupakan periode terjadinya masuk ke dalam populasi yang rentan
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat terhadap masalah-masalah khususnya
baik secara fisik, psikologis maupun masalah kesehatan.
intelektual. Berdasarkan data dari UNICEF Organ reproduksi remaja yang sedang
(2016), jumlah populasi remaja usia 10-19 berkembang menyebabkan remaja rentan
tahun saat ini sebanyak 1,2 milyar atau mendapatkan masalah kesehatan
16% dari populasi dunia. Sedangkan reproduksi. Karena keingintahuan remaja
populasi remaja usia 10-24 tahun di ASIA sangatlah besar mengenai reproduksi,
sebanyak 802 juta pada tahun 2013. Di remaja mulai mencoba-coba untuk
Indonesia, menurut data proyeksi melakukan perilaku seksual pra nikah.
penduduk (2014), jumlah remaja mencapai Berdasarkan data dari The World’s Youth
sekitar 65 juta jiwa atau 25 persen dari 255 (2013) banyak remaja usia 15-19 tahun
juta jiwa jumlah penduduk. Jumlah telah memiliki anak, terutama di negara-
kelompok usia 10-19 tahun menurut negara berkembang dan mulai menikah di
Sensus Penduduk2010 sebanyak 43,5 juta usia sebelum 18 tahun. Hasil Survei
atau sekitar 18% dari jumlah penduduk Demografi dan Kesehatan Indonesia
(DEPKES,2015). (SDKI) Tahun 2017, terutama yang terkait
Sifat khas remaja mempunyai rasa degan kesehatan reproduksi remaja
keingintahuan yang besar, menyukai menunjukkan perilaku pacaran menjadi titik
petualangan dan tantangan serta masuk pada praktik perilaku berisiko yang
cenderung berani menanggung risiko atas menjdikan remaja rentan mengalami
perbuatannya tanpa didahului oleh kehamilan di usia dini, kehamilan di luar
pertimbangan yang matang. Apabila nikah, kehamilan tidak diinginkan, dan
keputusan yang diambil dalam menghadapi terinfeksi penyakit menular seksual hingga
konflik tidak tepat, mereka akan jatuh ke aborsi yang tidak aman. Tingkat
dalam perilaku berisiko dan mungkin pengetahuan remaja mengenai kesehatan
harus menanggung akibat jangka pendek reproduksi mempengaruhi perilaku remaja
dan jangka panjang dalam berbagai dalam mempertahankan kesehatan
masalah kesehatan fisik dan psikososial. reproduksinya (Nurjanah, 2013). Jika

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 32
Volume 2 No 2, 2020

pendidikan kesehatan reproduksi sudah kerah remajanya, tetapi tidak rutin


diberikan kepada remaja sejak dini dan dilakukan. Oleh karena itu untuk
dimulai dari keluarga maka hubungan seks meningkatkan pengetahuan remaja
dapat dicegah (Sarwono, 2012). Kurangnya mengenai kesehatan khususnya kesehatan
pengetahuan, sifat dan perilaku berisiko reproduksi perlu dilakukan kegiatan yang
pada remaja yang berdampak pada status dapat menstimulasi pemikiran mereka dan
kesehatan reproduksi remaja memerlukan menambah wawasan mereka dalam
ketersediaan pelayanan kesehatan peduli pengetahuan kesehatan reproduksi.
remaja yang dapat memenuhi Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat
kebutuhan kesehatan remaja khususnya ini adalah Siswa SMAN I Cileunyi yang
pelayanan untuk kesehatan reproduksi merupakan kategori remaja.Siswa yang
yang ramah dengan remaja. Saat ini telah terlibat dalam kegiatan pengabdian
dikembangkan beberapa metode masyarakat ini terdiri dari siswa kelas X
pendidikan kesehatan mengenai kesehatan dan XI yang dimaksudkan agar nantinya
reproduksi remaja seperti ceramah & bisa melakukan regenerasi kegiatan
diskusi, focus group discussion, game dan selanjutnya sebelum lulus dari sekolah
pendidikan kesehatan oleh peer group nanti.
(Rizky, 2010). Oleh karena itu perlu terus Semua siswa dikumpulkan di ruang
diingatkan mengenai informasi kesehatan pertemuan yang disebut dengan ruang
reproduksi. Tujuan untuk memberikan Multimedia. Kemudian untuk tahap awal
pemahaman kepada para siswa tentang diberikan penjelasan mengenai maksud dan
kesehatan reproduksi saat remaja, dampak tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini,
serta resiko nya, serta membentuk fasilitas setelah itu untuk mengetahui sejauhmana
untuk meningkatkan pengetahuan tersebut. pengetahuan remaja tentang permasalahan
kesehatan reproduksi remaja, dibagikan
METODE lembar pertanyaan sebagai bentuk tes.
SMAN I Cileunyi ini merupakan sekolah Tahapan kegiatan dilakukan pada tanggal
rujukan yang ada di daerah kabupaten 03 oktober 2019 – 04 November 2019 yang
bandung, berada di wilayah binaan dilakukan melalui pendekatan KIE (
puskesmas cibiru hilir. Kegiatan dari Komunikasi Informasi dan Edukasi), yaitu :
puskesmas sendiri pernah dilakukan untuk

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 33
Volume 2 No 2, 2020

1. Menggali informasi lebih dalam remaja, agar tergali kebutuhan pada


mengenai sejauhman para siswa remaja itu apa saja, maka dibentuk juga
mengetahui tentang kesehatan Peer Group ( Teman sebaya ).
reproduksi terutama pada masalah yang Tim ini dibentuk merupakan kelanjutan
sering terjadi pada remaja. dari duta kesehatan remaja, yang mana
2. Melakukan penyuluhan sebagai bentuk kedua duta kesehatan remaja tersebut
pemberian informasi dan edukasi akan dibantu oleh tim yaitu 4 orang
kepada para siswa tentang kesehatan remaja yang terpilih dari hasil test
reproduksi dan permasalahan kespro pengetahuan kesehatan reproduksi.
remaja 5. Berdiskusi mengenai masalah
3. Setelah mengkaji pengetahuan para kesehatan reproduksi yang dimotori
siswa, dilakukanlah pemilihan oleh tim Peer Group bersama siswa
perwakilan siswa remaja sebagai Duta remaja lainnya, yang isi materinya bisa
Kesehatan Remaja baik putra atau dikonsultasikan terlebih dahulu ke tim
putri. Pengmas Dosen ataupun pihak sekolah
Terpilihlah duta remaja putra bernama kepada guru yang tunjuk menjadi
Fajar Sinaga dan duta remaja putri Penanggung Jawab dalam
bernama Sofiyoni Dwi. Pemilihan memonitoring Peer Group tersebut
kedua Duta Kesehatan Remaja Ini 6. Untuk memfasilitasi kegiatan Peer
yaitu,: Group tersebut, dibentuknya juga pojok
1. Hasil test pengetahuan mengenai remaja di sekolah yang menjadi unit
kesehatan remaja yang terintegrasi dengan Usaha
2. Kegiatan sekolah yang diikuti oleh Kesehatan Sekolah (UKS).
remaja tersebut, sebagai penunjang Pojok remaja ini dibentuk sebagai
mengenai keaktifan siswa luaran kegiatan program kesehatan
3. Masukan dari pihak sekolah remaja, yang bisa menjadi fasilitas
menganai personal siswa dan siswi konsultasi dan diskusi mengenai
tersebut. kesehatan remaja.
4. Untuk mengakomodasi kegiatan Duta 7. Setelah dibentuk pojok remaja dan tim
remaja dan sebagai wahana untuk peer group,kemudian merencanakan
diskusi masalah kesehatan reproduksi kegiatan yang akan dilakukan.adapun

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 34
Volume 2 No 2, 2020

kegiatan yang dilakukan dalam informasi penting untuk remaja


kegiatan ini, yaitu : lainnya, membuka forum diskusi.
a. Mensosialisasikan keberadaan 9. Kegiatan kelompok ini bekerja sama
pojok remaja dan peer group di dengan organisasi remaja kesehatan
sekolah lainnya seperti PMR (Palang Merah
b. Melakukan diskusi sesama tim Remaja) .
c. Melakukan sharing informasi Untuk menunjang hal tersebut
kesehatan yang isi dari materi alat-alat yang disiapkan berupa poster-
tersebut sebelumnya sudah poster kesehatan, lembar balik
dikonsulkan terlebih dahulu kepada penyuluhan Kesehatan reproduksi,
tim dosen pelaksana pengmas banner mengenai pojok kesehatan
ataupun guru. reproduksi remaja, ruang pojok
d. Membuat jadwal diskusi kesehatan reproduksi.
e. Jika ada masalah remaja yang Dalam kegiatan yang dilaksanakan
memerlukan tindakan lanjut, akan terdapat kendala diantara nya;
di teruskan kepada pihak 1. Siswa yang jadi sampel untuk
puskesmas cibiru hilir yang kegiatan penyuluhan hanya
merupakan puskesmas pengawas di perwakilan saja, dikarenakan
wilayah SMAN I Cileunyi. siswa lainnya ada kegiatan.
8. Duta remaja dan kelompok Peer group Sehingga pihak sekolah
ini melakukan kegiatan berupa menyarankan untuk membagi
bincang-bincang dengan yang lainnya. siswa dan siswinya dalam
Untuk duta remaja putri bersama kegiatan pengmas ini.
dengan anggota putri lainnya 2. Pihak puskesmas tidak bisa
melakukan sharing dengan remaja putri terlibat secara optimal dalam
lainnya pada saat keputrian, kemudain kegiatan ini, dikarenakan
mereka membuat social media sebagai keterbatasan petugas serta
wadah untuk meberikan infrmasi pekerjaan lainnya. Tetapi pihak
kshusnya Kesehatan reproduksi pada puskesmas akan selalu memantau
teman / remaja yang lainnya. Di social kegiatan dengan menerima
media ini mereka bisa mengunggah

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 35
Volume 2 No 2, 2020

laporan dari setiap kegiatan yang pengetahuan kesehatan remaja


telah dilaksanakan. pada siswa.
3. pembenahan ruangan untuk pojok
remaja belum maksimal HASIL DAN PEMBAHASAN
dikarenakan ruangan yang Pengetahuan remaja
direncakan akan dipakai pojok Sebelumnya sasaran ataupun repsonden
remaja sedang dipergunakan dalam hal ini adalah para siswa, dilakukan
transit barang sarana prasarana test sebagai bentuk untuk mengukur
sekolah. Sehingga untuk sejauhmana pengetahuan siswa tentang
sementara sampai saat ini ruang kesehatan ataupun masalah reproduksi
pojok remaja menggunakan ruang remaja. Dan didapatkan hasil :
meeting. Tetapi sudah direncakan Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi,
untuk dipindahkan secepatnya, diketahui sebanyak 79,13% remaja putri
sesuai hasil evaluasi kegiatan. mempunyai pengetahuan baik, 13,91%
Walaupun demikian sosialisasi remaja putri mempunyai pengetahuan
mengenai kebradaan pojok cukup, dan 6,96% mempunyai pengetahuan
kespro remaja telah diketahui kurang tentang kesehatan reproduksi remaja.
oleh pihak sekolah dan dibantu Sedangkan dari 15 pertanyaan yang diajukan
untuk mensosialisasikannya. tentang tanda-tanda penyakit menular
Dari terbentuknya luaran tempat seksual, pernikahan dini, anatomi serta
yang disediakan untuk pojok kehamilan tidak diinginkan (KTD), yang
remaja serta antusias Tim Peer mempunyai pengetahuan baik ada 91 orang
group dalam memotivasi teman (75,8 %), Cukup 16 orang (13,3 %) dan
lainnya untuk berdiskusi serta Kurang 13 Orang (10,83 %).
ditambah diagendakannya untuk Artinya lebih dari setengah responden
melakukan pendampingan memiliki pengetahuan yang sudah baik
pemantauan secara berkelanjutan, tentang permasalahan kesehatan reproduksi
dapat terlihat keberhasilan remaja,walaupun demikian tetap perlu
terbentuknya peer group dan diberikan informasi terkait kesehatan
pojok remaja, serta motivasi reproduksi lainnya guna dengan harapan
untuk meningkatkan terus dapat menjadi pertahanan untuk berperilaku.

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 36
Volume 2 No 2, 2020

Hasil lainnya menunjukan sebagian kecil ( teman sebaya), yang diawali dengan
responden memiliki pengetahuan cukup dan terbentuknya tim Peer educator yang
bahkan kurang dari segi pengetahuannya digawangi oleh 6 remaja dan sebagai
tentang permasalahan kesehatan reproduksi promotornya adalah duta remaja itu sendiri.
remaja. Dari hasil ini, tetap perlu diberikan Peer Group ini sebagai kader sekoah yang
informasi tentang kesehatan reproduksi mempunyai kemampuan penegtahuan
secara berkelanjutan agar semua remaja bisa tentang kesehatan reproduksi remaja dan
terus mendapatkan informasi baik sebagai mempunyai kemampuan menjadi sumber
pengingat bagi yang sudah memiliki informasi bagi teman sebayanya. Kegiatan
pengetahuan yang baik serta cukup, dan yang dilakukan oleh tim peer educator ini
sebagai penambah keilmuan bagi yang didahului dengan berdiskusi sesama tim
masih kurang pengetahuannya. mengenai materi yang akan diberikan
kepada teman lainnya,kegiatan diskusi ini
Terpilihnya Duta Kesehatan Remaja sudah dilakukan yang sebelumnya materi
Dengan terpilihnya duta remaja ini, pertama tersebut didapatkan dari tim dosen pelaksana
yang didapatkan adalah icon kesehatan kegiatan pengmas dan materi itu didasarkan
remaja di sekolah menjadi hadir kembali. pada masukan kebutuhan dari teman-
Yang disambut antusias oleh pihak sekolah, temannya diluar tim yaitu mengenai bahaya
yang keberadaan duta remaja kesehatan ini rokok bagi kesehatan reproduksi dan tentang
sebagai kepanjangan tangan dari tim dosen menstruasi beserta permsalahannya.
pelaksana kegiatan pengmas yang Sehingga tim peer educator ini berdiskusi
mempunyai tujuan untuk meningkatkan terlebih dahulu mengenai materi tersebut.
pengetahuan remaja melalui pemberdayaan Kegiatan diskusi ini dilaksanakan 2 minggu
remaja yaitu dengan adanya duta remaja bisa setelah pembentukan. Yang kemudian akan
menjadi penggerak untuk berkehidupan terjadwalkan setiap kurang lebih 1 bulan
reproduksi sehat, baik secara pengetahuan sekali untuk kegiatan sharing ini. Selain
baik dan berperilaku reproduksipun sehat. diskusi secara langsung Bersama teman
yang lain. Tim pun membuat diskusi secara
Terbentuknya Peer Group online yang dimaksudkan untuk menampung
Dalam kegiatan pengmas ini selain duta kebutuhan ataupun permasalan yang terjadi
kesehatan remaja terbentuk juga Peer Group pada remaja terutama mengenai kesehatan

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 37
Volume 2 No 2, 2020

reproduksi dengan menjamin privasi UKS, maka pihak sekolahpun menciptakan


temannya. Setiap kegiatan yang dilakukan ruangan/tempat pojok remaja menjadi
dilakukan pendokumentasiannya secara bagian di ruang UKS. Selain ruangan yang
tertulis, dengan format yang sudah telah disiapkan oleh pihak sekolah, tim
disediakan oleh tim dosen pelaksana dosen pelaksana pengmaspun membekali
pengmas. Sehingga bisa terus di follow up beberapa informasi tentang kesehatan
kegiatannya, permasalahannya dan solusinya reproduksi remaja berupa poster dan lembar
oleh pihak sekolah, tim pengmas serta balik untuk bisa digunakan diskusi dan
puskesmas sendiri. Dengan adanya aplikasi tambahan informasi.serta binner mengenai
yang dibuat oleh kolompok remaja ini bisa pojok remaja, sebagai bentuk sosialisasi
menjadi sarana untuk berbagi informasi keberadaan pojok remaja di sekolah.
yang lebih menarik. Aplikasinya ( IG Untuk pelaksanaan diskusi sendiri secara
dukes_sacil ) khusus, tidak harus menggunakan ruangan.
Kegiatan bisa dilakukan di tempat apapun
Terciptanya Pojok Remaja termasuk diskusi yang sdudah dilakukan
Pojok remaja ini terciptnya dan merupkan oleh tim peer educator, yaitu di ruang
kelanjutan serta bagian dari Peer Group perpustakaan sekolah.
yang sudah dibentuk. Proses pembelajaran
remaja dapat difasilitasi dalam kegiatan SIMPULAN
kelompok sebaya melalui model dalam suatu Terbentuknya fasilitas ( Duta kesehatan
kelompok remaja di sekolah yang berupa remaja, Pojok Remaja Di sekolah, Peer
Pojok Remaja. Group) dalam meningkatkan pengetahuan
Pada kegiatan pengmas ini pojok remaja remaja mengenai kesehatan reproduksi
sudah terciptanya dan tim peer group terbukti membuat siswa dan pihak sekolah
sebagai fasilitatornya, kemudian senagai antusias untuk sama-sama terus
penanggung jawab kegiatan disekolah, meningkatkan pengetahuan remaja terutama
dilibatkan Pembina PMR yang merupakan tentang kesehatan baik secara umum atapun
Pembina dari Unit Kesehatan Sekolah tentang kesehatan reproduksi.
(UKS). Dimana kegiatan pojok remaja ini
merupakan fasilitas yang ada disekolah dan
merupakan unit yang terintegrasi dengan

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 38
Volume 2 No 2, 2020

DAFTAR PUSTAKA http://eprints.ums.ac.id/25369/11/02._N


askah_Publikasi.pdf
1. Ambar Teguh Sulistiyani. 2004.
Kemitraan dan Model-Model 7. Rita Eka Izzaty, dkk. 2013 .
Pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Perkembangan Peserta Didik.
Media. Yogyakarta: UNY Press
2. Depkes RI. 2005 . Pedoman 8. Rizky. 2010. Perbedaan Pengaruh
Perencanaan Program Kesehatan Antara Metode Focus Group
Remaja. Jakarta: Dirjen Bina Discussion (Fgd) Dengan Metode
Kesehatan Masyarakat. Simulation Game (Sig) Terhadap
3. Depkes RI. 2008 . Program Kesehatan Peningkatan Pengetahuan Siswa Kelas
Reproduksi dan Pelayanan Integratif di Xi Tentang Kesehatan Reproduksi
Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Remaja (Krr) Di Smk Hidayah
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Semarang.Karya Tulis Ilmiah strata
Direktorat Bina Kesehatan Ibu. satu Universitas Negeri Semarang,
4. Desmita. 2005. Psikologi Semarang.
Perkembangan.Bandung : PT. Remaja 9. Sarwono, S. 2012 .Psikologi Remaja.
Rosdakarya Jakarta : Raja Grafindo Persada.
5. Hasan Basri. 1996. Remaja Berkualitas: 10. Tri Panjiasih Susmiarsih. 2019.
Problematika Remaja dan Solusinya. Peningkatan Pengetahuan Faktor-Faktor
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
6. Nurjanah. 2013 . Pengaruh Pendidikan yang Memengaruhi Perilaku Seks

Kesehatan Reproduksi Terhadap dalam Upaya Cegah Seks Pranikah pada

Kecenderungan Perilaku Seksual Siswa-Siswi SMPN 77 dan SMAN 77

Remaja. Diakses dari: Jakarta Pusat. Diakses dari :


http://doi.org/10.22146/jpkm.34197

DOKUMENTASI

1. SESI I : PEMBUKAAN
KEGIATAN
Pembukaan Kegiatan Pengmas Oleh
Pihak Sekolah

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 39
Volume 2 No 2, 2020

Mengukur Pengetahuan Remaja


( Mengisi Lembar Test )

Penyerahan Sertifikat Dan


Cinderamata Bagi SMAN I Cileunyi Memberikan Penyuluhan
Penyuluhan Tentang Kehamilan Tidak
2. Sesi I : Kegiatan Pendekatan Melalui Diinginkan (KTD)
Kie ( Komunikasi Informasi
Edukasi)

Persiapan

Penyuluhan Tentang Penyakit Menular


Seksual

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 40
Volume 2 No 2, 2020

( Pemberian Penghargaan Kepada


Duta Kesehatan Remaja )

Penyuluhan Tentang Pernikahan Dini


( UU Pernikahan )
Pengukuhan Duta Remaja Dan Tim
Peer Educator-Peer Group SMAN I
Cileunyi

3. Sesi III : Pemilihan Duta Kesehatan


Remaja ( Ruang Lingkup Sekolah SMAN I
Cileunyi)
Breefing Rencana Program Peer
Terbentuk Duta Remaja 2 Orang Group Dan Pojok Remaja
( Remaja Putra Dan Remaja Putri)

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 41
Volume 2 No 2, 2020

Kegiatan Diskusi

5. Sesi IV : Terbentuk Pojok Remaja

Fasilitas Dan Sarana Serta Kegiatan

4. Sesi III : Terbentuk Peer Group


( Teman Sebaya )
Tim Peer Educator

Poster-Poster Informasi Seputar


Permasalahan Remaja

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 42
Volume 2 No 2, 2020

Duta Remaja Putri Dan Pembina


PMR Dan Menjadi PJ Pojok
Remaja)

6. Sesi V : Evaluasi Kegiatan

Banner Pojok Remaja Kegiatan Pemaparan Kegiatan Pengmas


Banner Duta Kesehatan Remaja Yang Sudah Dilakukan
( Ruang Lingkup SMAN I Cileunyi)

Pemaparan Evaluasi Kegiatan Dari Ketua


Pelaksana

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 43
Volume 2 No 2, 2020

Penyerahan Laporan Kegiatan Kepada


Kepala Sekolah SMAN I Cileunyi

Pemaparan Kegiatan Yang Sudah Dan Akan


Dilaksanakan Oleh Tim Dari Duta Remaja
Dan Peer Group

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996

Anda mungkin juga menyukai