KELOMPOK 2
Foni PO7124319008
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Mekanisme Koordinasi Kesehatan
Reproduksi Dalam Situasi Darurat Bencana“ .
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.........................................................................................................................................
.. i
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................................
.. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
................................................................................................................................
... 1
B. Rumusan Masalah
................................................................................................................................
... 2
C. Tujuan
................................................................................................................................
... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian kesehatan reproduksi dalam situasi darurat
bencana............... 3
BAB 3 PENUTUP
A. Penutup
.............................................................................................................
……............ 8
B. Saran
................................................................................................................................
. 8
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana?
2. Bagaimana mekanisme koordinasi kesehatan reproduksi dalam situasi darurat
bencana?
3. Bagaimana identifikasi kesehatan seksual berbasis gender dan HIV?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan reproduksi dalam situasi darurat
bencana
2. Untuk mengetahui mekanisme koordinasi kesehatan reproduksi dalam situasi
darurat bencana
3. Untuk mengetahui Identifikasi kesehatan seksual berbasis gender dan HIV
BAB II
PEMBAHASAN
Data BNPB, pada tahun 2018, tercatat ada 1.999 kejadian Bencana di
Indonesia dan menimbulkan dampak yang sangat besar. Beberapa Bencana yang
terjadi pada tahun 2018 yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian cukup besar di
antaranya:
1. gempa bumi beruntun di Lombok dan Sumbawa pada tanggal 29 Juli 2018, 5
Agustus 2018, dan 19 Agustus 2018 yang menyebabkan 564 orang meninggal
dunia dan 445.343 orang mengungsi; dan
2. gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2018
yang menyebabkan 2.081 orang meninggal dunia, 1.309 orang hilang, dan
206.219 orang mengungsi.
a. Bentuk-Bentuk KBG
c. Dampak KBG
Secara umum dampak KBG yang dialami oleh perempuan dan Anak
yaitu:
DAMPAK FISIK
DAMPAK PSIKOLOGIS
Jangka Pendek Jangka Panjang
- Mengalami kebingungan; rasa tidak - Dampak jangka pendek masih bisa terus
percaya; hampa; marah; sedih; tidak dialami.
berdaya; malu; menjadi agresif; - Depresi.
menyalahkan diri sendiri. - Bunuh diri atau keinginan untuk bunuh
- Menyesali keadaan dalam arti memiliki diri.
pikiran-pikiran “seandainya aku….”, - Mengalami gangguan stres pasca trauma.
dll. - Mengalami gangguan makan; gangguan
- Mempertanyakan atau menyalahkan tidur.
Tuhan. - Memiliki masalah pribadi dengan lawan
- Menghindari tempat kejadian atau jenis; hasrat seksual menurun; menjadi
tempat yang serupa dengan tempat tidak tertarik pada lawan jenis.
kejadian. - Perilaku seks berisiko seperti berganti-
- Rasa takut atau muak pada pelaku atau ganti pasangan.
orang yang menyerupai pelaku. - Ketergantungan pada rokok atau NAPZA.
- Mengalami mimpi buruk; sulit tidur. - Perilaku yang melanggar aturan dan
- Menarik diri; sulit berkonsentrasi; hukum seperti mencuri atau membolos.
kehilangan nafsu makan. - Skeptis pada sistem hukum dan nilai- nilai
- Merasa diri kotor atau tidak berharga; kehidupan.
kehilangan kepercayaan diri; merasa
jijik pada diri sendiri; merasa jijik pada
segala sesuatu yang mengingatkan
Korban pada pelaku atau kejadian.
- Memiliki pikiran yang berulang-ulang
tentang kejadian.
- Tidak ingat dengan hal-hal detail;
kehilangan orientasi diri, waktu, dan
tempat.
Dampak yang muncul pada setiap perempuan dan Anak Korban KBG
dalam Bencana bervariasi, tergantung pada karakteristik kejadian traumatis tersebut
dan penghayatan Korban sendiri terhadap persoalannya, dan tergantung pada
kepribadiannya usia, gender, latar belakang Korban (pola asuh, tingkat sosial
ekonomi, budaya) serta ada tidaknya dukungan dari keluarga atau sosial. Oleh
karena adanya dampak-dampak yang khusus ini, maka proses pemulihan,
penyelidikan, dan proses pengadilan harus mempertimbangkan reaksi- reaksi
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Perpres No. 17 Tahun 2018 Penyelenggaraan penanggulangan
bencana dalam keadaan tertentu adalah dimana status Keadaan Darurat Bencana
belum ditetapkan atau status Keadaan Darurat Bencana telah berakhir dan/atau
tidak diperpanjang, namun diperlukan atau masih diperlukan tindakan guna
mengurangi Risiko Bencana dan dampak yang lebih luas.
Dalam situasi Bencana seperti itu, baik laki-laki maupun perempuan serta
Anak laki-laki dan Anak perempuan, semuanya memiliki kerentanan untuk
menjadi Korban. Beberapa kajian mengenai Bencana dengan menggunakan
perspektif gender menjelaskan perempuan cenderung lebih rentan daripada laki-
laki. Misalnya pada peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004, juga
menunjukkan korban meninggal perempuan angkanya jauh lebih besar sampai 4
(empat) kali lipat daripada korban meninggal laki-laki (berdasarkan UNIFEM
Report tanggal 29 Juni 2009).
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kiranya pembaca dapat memberikan saran atau masukan-
masukan yang membangun untuk memperbaiki makalah selanjutnya agar
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://perpus.ip-dynamic.com/resource1/AGAMA/E01693%20IAFM-Bahasa-version.pdf
http:///C:/Users/intel/Downloads/4.%20Permen%20PPPA%20No.%2013%20Thn
%202020%20-%20Pelindungan%20PA%20dari%20KBG%20dalam%20Bencana_OK.pdf
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit yang Aman dalam
Situasi Darurat dan Bencana. 2012.
Kusuma Buana Foundation (YKB), NFPCB (BKKBN). Need Assessment: Kesehatan
Reproduksi Remaja di 12 Kota di Indonesia Tahun 1993. Research Report. Jakarta: YKB dan
BKKBN, 1994.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Saifudin, Rasyid, Paramita R, Wibisono. Perilaku Seksual Remaja di Kota dan di Desa:
Kasus Kalimantan Selatan (Adolescent Sexual Activity in Cities and Villages: The Case of
South Kalimantan). Research Report. Jakarta: Department of Anthropology Faculty of Social
and Political Science University of Indonesia, 1997.
Saparuddin, GM. Perilaku Berisiko Remaja (Youth Risk Behaviour). Warta Demografi 1999;
29: 20–26.
Satoto. Perilaku Tentang Seks, PMS dan AIDS di Kalangan Siswa Sekolah Menengah di
Kotamadya Semarang (Sexual Behaviour, STD and AIDS Among High School Student in
Semarang). In: Gde Muninjaya AA. editor, AIDS dan Remaja. Jakarta: Jaringan
Epidemiologi Nasional,1995.