Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.

A
DESA PUSUNGI KECAMATAN AMPANA TETE
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan (PKK) Komunitas

Disusun Oleh :
RAHMA NUR AHLAQ
NIM : PO7124320056

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PRODI STR KEBIDANAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. A


DESA PUSUNGI KECAMATAN AMPANA TETE
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan (PKK) Komunitas


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal............

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing

Hadriani, SST.,M.Keb
Nip. 197607272003122001

Mengetahui
Ketua Program Studi S.Tr.Kebidanan

Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Nip. 196503241988032001

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga penulisan laporan Asuhan
Keluarga dengan balita stunted didesa Pusungi dapat terselesaikan.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan, dorongan dan bantuan dari orang-
orang sekitar. Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Hadriani, SST.,M.Keb selaku pembimbing lapangan
2. Ibu Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing akademik
3. Sekretaris Desa, Kepala Dusun 1, Bidan Desa, dan Kader - Kader
4. Keluarga Tn. A didusun 1 pusungi kecamatan ampana tete kabupaten tojo una-una yang
telah bersedia menjadi keluarga binaan saya.
5. Orang Tua yang selalu mensupport dan memberi semangat

Selama kegiatan praktik ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata saya
berharap semoga laporan kebidanan komunitas ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Pusungi, 14 Februari 2023

Penyusun
Rahma Nur Ahlaq

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Dasar Hukum..............................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
D. Manfaat.......................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................2
A. Konsep Daerah Binaan...............................................................................................2
B. Konsep Keluarga........................................................................................................2
C. Konsep Kurang Gizi...................................................................................................2
D. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn.A (Balita Kurang Gizi)..................................3
BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn.A...........................................6
A. Analisis Situasi...........................................................................................................6
B. Analisis Data............................................................................................................11
C. Perumusan Masalah..................................................................................................11
D. Planning....................................................................................................................11
E. Implementasi............................................................................................................13
F. Evaluasi....................................................................................................................13
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................................14
LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................................15
I. Dokumentasi Keluarga Sasaran...............................................................................15
II. Lampiran SAP (Satuan Acara Penyuluhan).............................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan merupakan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien atau keluarga binaan yang mempunyai kebutuhan
atau masalah dalam bidang kesehatan, baik itu dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil,
masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir, keluarga berencana, serta anak usia remaja.
Asuhan kebidanan fokus keluarga binaan ini di laksanakan Di Desa Guntarano, Kecamatan
Tanantovea, Kabupaten Donggala.
Dalam satu keluarga terdapat beberapa masalah kesehatan, Namun dari beberapa
keluarga didata terdapat satu keluarga dengan beberapa masalah yang kemudian di jadikan
sebagai keluarga binaan. Ada pun yang menjadi keluarga binaan adalah, keluarga Tn.A yang
bertempat tinggal di Dusun 1 desa pusungi, keluarga ini terdiri dari Bapak, 2 anak
perempuan. Adapun masalah yang di temukan melalui pendataan pada keluarga ini yaitu,
anak perempuan berumur 2 tahun 5 bulan dengan gangguan gizi.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori kebidanan secara nyata dengan memberikan
Asuhan menggunakan pendekatan keluarga pada keluarga Tn.A
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada keluarga Tn. A
b. Melakukan analisa data hasil pengkajian pada keluarga Tn. A
c. Menentukan masalah dari hasil pengkajian pada keluarga Tn. A
d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan masalah kesehatan yang ada pada keluarga
Tn. A
e. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan berdasarkan masalah kesehatan yang
ada pada keluarga Tn. A
B. Manfaat
1. Bagi penulis
Agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis mengenai asuhan kebidanan dan
mengetahui kondisi Balita
2. Bagi Institusi Kesehatan
Di harapkan dapat memberikan informasi yang dapat di jadikan bahan masukan dan
evaluasi pelayanan dalam peningkatan kesehatan.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Daerah Binaan


Daerah binaan menrupakan suatu program pembangunan masyarakat dengan target
lokasi sebuah desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa binaan,
mengembangkan desa binaan merupakan pilihan yang tepat dan strategis baik untuk
kepentingan pembangunan nasional. Program ini diyakini akan memberikan dampak positif,
yaitu membina sumber daya manusia di perdesaan dena pendekatan pendidikan.
Program daerah binaan merupakan wujud implementasi untuk memberi motivasi,
meningkatkan pengetahuan serta merubah perilaku guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

B. Konsep Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing- masing yang
merupakan bagian dari keluarga ( friedman, 2010).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Dep Kes R.I 2014).

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah,adopsi, atau perkawinan (WHO, 2012).

C. Konsep Kurang Gizi


Status gizi kurang merupakan salah satu masalah malnutrisi yang membutuhkan
perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini karena kondisi kurang gizi dalam
jangka lama dapat mempengaruhi pertumbuhan balita, gangguan sistem imun, dan risiko
terkena penyakit infeksi meningkat serta risiko terjadinya kematian pada balita.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya gizi kurang adalah berat bayi lahir
rendah (BBLR), penyakit penyerta balita, pengetahuan orang tua tentang gizi rendah, keadaan
ekonomi keluarga, keadaan lingkungan, pola asuh orang tua, dan lama pemberian ASI
Eksklusif. Jenis kelamin, status pendidikan ayah, jumlah kelahiran juga mempengaruhi status
gizi balita
Upaya penanggulangan gizi kurang memerlukan pendekatan dari berbagai segi
kehidupan. Pencegahan dan penanggulangan gizi kurang tidak cukup dengan memperbaiki
aspek makanan saja, tetapi juga lingkungan kehidupan balita seperti, pola asuh, tersedianya
air bersih dan kesehatan lingkungan.

D. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn.A (Balita Kurang Gizi)


1. Pengertian Kurang Gizi
Gizi kurang merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu
yang cukup lama. Balita dikategorikan mengalami gizi kurang apabila berat badannya
berada pada rentang Zscore ≥-2.0 s/d Zscore ≤-3.0. Anak dengan status gizi kurang

2
ditandai dengan tidak adanya kenaikan berat badan setiap bulannya atau mengalami
penurunan berat badan sebanyak dua kali selama enam bulan.
2. Etiologi
Secara umum, status gizi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor langsung dan tidak
langsung.
a. Faktor langsung
Terdapat dua faktor yang memengaruhi status gizi secara langsung yaitu asupan
nutrisi dan infeksi suatu penyakit. Asupan nutrisi sangat memengaruhi status gizi,
apabila tubuh memperoleh asupan nutrisi yang dibutuhkan secara optimal maka
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan akan
berlangsung maksimal sehingga status gizi pun akan optimal. Infeksi penyakit
berkaitan erat dengan perawatan dan pelayanan kesehatan. Infeksi penyakit seperti
diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akan mengakibatkan proses
penyerapan nutrisi terganggu dan tidak optimal sehingga akan berpengaruh terhadap
status gizi.
b. Faktor Tidak Langsung
- Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang gizi dan kesehatan
Walaupun bahan makanan dapat disediakan oleh keluarga dan daya beli
memadai, tetapi karena kekurangan pengetahuan ini dapat menyebabkan keluarga
tidak menyediakan makanan beraneka ragam setiap harinya, terjadi
ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dengan kebutuhan tubuh.
- Pendapatan Keluarga
Sebagian besar jumlah pendapatan penduduk Indonesia adalah golongan
rendah dan menengah, hal ini akan berdampak pada pemenuhan bahan makanan
terutama makanan bergizi. Oleh sebab keterbatasan ekonomi yang dialami, maka
masyarakat cenderung tidak mampu untuk membeli bahan pangan/ makanan yang
baik sehingga berdampak terhadap tingkat pemenuhan kebutuhan nutrisi yang
cenderung menurun.
- Sanitasi Lingkungan
Keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik memungkinkan terjadinya
berbagai jenis penyakit antara lain diare, kecacingan dan infeksi saluran cerna.
Apabila anak menderita infeksi saluran cerna maka penyerapan zat-zat gizi akan
terganggu, hal ini akan menyebabkan terjadinya kekurangan zat gizi. Kekurangan
zat gizi dalam tubuh akan menyebabkan mudah terserang penyakit sehingga
pertumbuhan akan terganggu.
3. Patofisiologi
Gizi kurang pada balita terjadi sebagai dampak kumulatif dari berbagai faktor baik
yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang berpengaruh
langsung terhadap status gizi balita diantaranya asupan nutrisi yang tidak tercukupi dan
adanya infeksi. Asupan nutrisi sangat memengaruhi status gizi, apabila tubuh
memperoleh asupan nutrisi yang dibutuhkan secara optimal maka pertumbuhan fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan akan berlangsung maksimal
sehingga status gizi pun akan optimal.
Asupan nutrisi yang tidak adekuat dan tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolik
tubuh serta adanya penyakit infeksi akan mengakibatkan absorpsi nutrien tidak
berlangsung seperti seharusnya sehingga akan berdampak terhadap keberlangsungan
sistem tubuh.

3
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.A

A. Analisis Situasi
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Identitas Keluarga dan Data lainnya
1) Kepala Keluarga
Tn.a umur 23 Tahun beragama islam dengan suku ta’a. Pendidkan terakhir
Tn.A yaitu SMA dengan mempunyai pekerjaan pokok sebagai petani. Tn.A memiliki
istri dengan lama pernikahan 6 tahun dan merupakan pernikahan pertama.
Penghasilan Tn. A dalam bekerja sebagai petani yaitu ±Rp. 3.00.000 perbulan.
2) Data Anggota Keluarga Yang Hidup
Ny. F umur 22 Tahun, Ny.F merupakan istri dari Tn. A beragama islam
dengan suku ta’a. Pendidikan terakhir Ny. F yaitu SMP, Ny. F merupakan ibu rumah
tangga dengan tidak mempunyai penghasilan sendiri. Ny. F tinggal serumah bersama
Tn.A dan 2 orang anak.
An..A (anak) umur 4 tahun, Nn.A merupakan anak dari Tn. A dan Ny. F
beragama islam dengan suku ta’a. Pendidikan An.A sekarang belum sekolah dan
tinggal serumah dengan Tn.A dan Ny.F
An.A (anak) umur 2 tahun 5 bulan, An.A merupakan anak dari Tn. A dan Ny.
F beragama islam dengan suku ta’a. Pendidikan An. A sekarang belum sekolah dan
tinggal serumah dengan Tn.A dan Ny.F
3) Genogram 3 Generasi (Lengkap)

Keterangan :

Laki-laki
Perempuan
Klien/Balita

4) Kesehatan Lingkungan
4
a) Perumahan
Keluarga Tn.A tinggal dirumah sendiri, jenis bangunannya merupakan
permanen dan lantai masih semen dan jenis atapnya merupakan seng dengan
kelengkapan sudah mempunyai ventilasi rumah dan terdapat saluran
pembuangan limbah yang terbuka dengan jarak sumber air dengan pmbuangan
limbah kurang lebih 1 meter.
b) Sumber Air
Keluarga Tn. A menggunakan air dari PAM untuk kebutuhan sehari-hari dan
untuk diminum,
c) Jamban Keluarga
Keluarga Tn.A memiliki jamban dengan jenis angsa latrine. Tempat
pembuangan limbah kotoran BAB langsung masuk kedalam septic tank, dan
pembuangan limbah keluarga digalian yang berada dibelakang rumah.
sedangkan pembuangan sampah langsung di bakar
d) Halaman
Halaman depan rumah dengan luas 10x15 meter dan tidak dimanfaatkan
alasannya karena banyak batu dan belakang rumah terdapat rumput liar
a. Pemanfaatan sarana kesehatan
Jika anggota keluarga Tn.A sakit maka tempat berobat keluarga yaitu pergi
ketempat fasilitas kesehatan seperti puskesmas dengan jarak tempuh berkisar
kurang lebih 2-3 kilometer dari rumah.
5) Kegiatan sehari – hari
Anggota keluarga Tn. A biasa tidur malam pada pukul 21.30 dan bangun pada
pukul 05.00, dan Keluarga Tn. A mengkosumsi makanan yang dimasak sendiri,
adapun kebiasaan makan keluarga 3x sehari, Tn. A memiliki pola kebiasaan yakni
sebagai perokok aktif. Ny. F jika memiliki waktu senggang ia isi dengan menjaga
warung milik tantenya. Komunikasi antar keluarga Tn. A baik dan keluarga Tn. A
menggunakan alat transportasi Motor.
6) Tanggapan Keluarga terhadap Pelayanan Kesehatan
a) Cukup
Keluarga Tn.A merasakan pelayanan yang cukup dari tenaga kesehatan.
Pelayanan yang baik dan sangat memberikan pengobatan dan pengawasan yang
bagus.
7) Masalah Hidup Bersih & Sehat (PHBS)
No Masalah Dilakukan Tidak Ket
Dilakukan
1 Persalinan ditolong oleh  Bidan
Nakes
2 Pemberian ASI Ekslusif 
3 Penimbangan Balita  Kader
4 Cuci Tangan Sebelum Makan  Sabun Cuci
tangan
5 Menggunakan Air Bersih  PAM
6 Menggunakan Jamban  Closet

5
7 Rumah Bebas Jentik 
8 Melakukan Aktifitas Fisik  Jalan Pagi
9 Makan Buah & Sayur  Pisang &
Sayur Hijau
10 Tidak Merokok Diruangan  Aktif
2. Pengkajian Data Objektif
a. Tn. A (Kepala Rumah Tangga) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis,
Pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 120/90 mmHg, N:100x/menit, S: 36°C, P: 20x/menit
b. Ny. F (Istri) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis, pemeriksaan
tanda-tanda vital TD: 110/80 mmHg, N:90x/menit, S: 36°C, P:20x/menit
c. An. A (anak pertama) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis,
pemeriksaan tanda-tanda vital N: 100 x/menit, P: 20 x/menit, dan S: 36,5°C. BB: 14,1 Kg,
TB: 102 cm, LK: 55 CM, LD: 48 Cm dan Lila: 15,5
d. An. A (anak kedua) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis,
pemeriksaan tanda-tanda vital N:100x/menit, P:20x/menit, S: 36,5°C, BB: 8,1 Kg, TB: 77
Cm, LK:46 cm, LD: 43 cm, LP: 44 Cm dan lila 15
3. Pengkajian Data Kesehatan Balita
a. Nama /Nama Orangtua : An. Alfika/Tn. Akbar
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dusun 1 RT 01 desa pusungi

B. Analisis Data
Keluarga Tn.A tingkat pendidikan SMP memiliki 2 orang anak. Ditunjang oleh beberapa
faktor yaitu faktor pengetahuan yang kurang. Yang menyebabkan ketidakmampuan
mengenal masalah kesehatan yang dialami oleh keluarganya terutama masalah stunted dan
pemenuhan gizi pada balita sehingga perlu pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan
keluarga terhadap stunted dan gizi untuk balita.
C. Perumusan Masalah
Balita Perempuan umur 2 tahun 5 bulan dengan masalah stunted
D. Planing
1. Pendekatan pada keluarga Tn.A
2. Lengkapi data balita
3. Periksa tanda-tanda vital dan fisik balita
4. Beritahu hasil pemeriksaan pada keluarga
5. Melakukan penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang menggunakan KPSP
6. Berikan edukasi tentang apa itu stunted
7. Berikan edukasi tentang gizi pada balita
14 , Februari 2023
Perencana asuhan

Rahma Nur Ahlaq


PO7124320056

6
E. Implementasi
No Waktu Tindakan TTD & TTD &
(Tanggal/Jam Nama Nama
petugas Pasien/PJ*
1 Rabu, 08 1. Melakukan pendekatan pada keluarga
Februari 2023 Tn.A
2. Melengkapi data Balita yang kurang.
15.30 3. Memeriksa tanda-tanda vital dan fisik
balita.
4. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu
balita.
Pemeriksaan TTV
N: 100 x/menit
P: 20 x/menit
S: 36,5°C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : keadaan kepala bersih,rambut hitam
dan lurus
Wajah : tidak pucat
Ekstremitas atas : simetris kiri dan
kanan,keadaan kuku bersih dan warna kuku
merah muda.
Ekstremitas bawah : simetris kiri dan
kanan,keadaan kuku bersih dan warna kuku
merah muda.
Anogenitalia : bersih
2 Kamis,09 1. Melakukan penimbangan dan pemaantauan
Februari 2023 tumbuh kembang menggunakan KPSP
BB: 8,1 Kg
18.30
TB: 77 Cm
LK:46 cm
LD: 43 cm
LP: 44 Cm
Lila : 15
3 Selasa 14 1. Memberikan edukasi tentang Stunted
Februari 2023 2. Melakukan penimbangan
BB: 8,8 Kg
19.15-19.20
4 Jumat 17 1. Memberikan edukasi tentang gizi seimbang
Februari 2023 2. Melakukan penimbangan
16.00 BB: 8,8 Kg

F. Evaluasi
1. Terjalin hubungan baik bersama keluarga Tn.A dalam pengambilan data keluarga
2. Data balita yang kurang sudah lengkap
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital serta pemeriksaan fisik telah dilakukan
4. Ibu balita mengetahui hasil pemeriksaan
5. Balita telah di timbang dan telah di periksa berkembangannya
6. Ibu balita telah mengetahui apa itu stunted dan telah dilakukan penimbangan berat
badan hasilnya berat badan naik 7 ons
7. Ibu balita telah mengetahui tentang gizi seimbang dan telah di lakukan penimbangan
berat badan hasilnya berat badan tetap
7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik klinik kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak dengan target di Desa Pusungi,
Kec. Ampana Tete, Kab. Tojo una-una yang dilakukan oleh Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan Tingkat 3 dengan sasaran keluarga binaan dan
ditunjukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga binaan.
Keluarga yang dipilih dan dijadikan keluarga binaan disini adalah keluarga
Tn. A yang berlokasi didusun 1 Desa Pusungi ,Kec. Ampana Tete, Kab. Tojo una-
una.Sesuai dengan hasil data pengkajian yang didapatkan pada Keluarga Tn.A
didapatkan balita yang kurang gizi.

Sehingga Intervensi yang kita lakukan dari masalah keluarga Tn. A yaitu
memberikan Konseling serta Edukasi tentang gizi seimbang bagi balita.

B. Saran
1. Masyarakat
Diharapkan untuk selalu memberikan gizi yang seimbang bagi balita
2. Poskesdes dan Puskesmas
Diharapkan agar selalu melakukan penyuluhan kepada orang tua tentang gizi
seimbang bagi balita.
3. Aparat desa
Diharapkan untuk bekerja sama dengan pihak puskesmas ataupun poskesdes
untuk membantu melakukan penyuluhan atau edukasi tentang gizi seimbang bagi
balta
4. Institusi Pendidikan
Diharapkan untuk bekerja sama dengan mahasiswa dalam melakukan kegiatan
yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. Dokumentasi Keluarga Sasaran

Dokumentasi Pemeriksaan

8
II. Lampiran SAP ( Satuan Acara Penyuluhan)

Anda mungkin juga menyukai