Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BAPAK JN

DENGAN PROGRAM HAMIL ANAK PERTAMA DI DESA

UEWAJU KECAMATAN BUNGKU UTARA

KABUPATEN MOROWALI UTARA

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Oleh
Nur Syeila
PO7124318014

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021
2
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Bapak Jn


Dengan Program Hamil Anak Pertama Di Desa
Uewaju Kecamatan Bungku Utara
Kabupaten Morowali Utara

TELAH DISETUJUI DAN DI SAHKAN OLEH :

Pembimbing

Praktik Asuhan Kebidanan Komunitas

Mardiani Mangun, SSiT.,MPH


NIP. 196501221984022001

Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Muliani,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIP. 196503241988032001
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan

kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat

waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentu saya tidak akan sanggup untuk

menyelesaikan laporan ini dengan baik. Oleh karena itu, saya mengucapkan

syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dari-Nya baik berupa kesehatan

maupun akal pikiran, sehingga saya mampu menyelesaikan pembuatan laporan

komunitas dengan judul “asuhan kebidanan komunitas pada keluarga bapak Junis

Di desa Uewaju kecamatan bungku utara kabupaten morowali utara”

Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari dukungan, dorongan dan bantuan

dari orang-orang sekitar. Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Nasrul, SKM.,M. KesDirekturPoliteknikKesehatanKemenkesPalu.

2. Sumiaty, SST.,MPH Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Palu.

3. Muliani,S.Kep.,Ns.,MSc Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu.

4. Mardiani Mangun, SSiT.,MPH Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk membimbing saya dalam melakukan penyusunan laporan asuhan

kebidanan komunitas ini.

5. Keluarga Bapak Junis di Desa Uewaju Kecamatan Bungku Utara

Kabupaten Morowali Utara yang telah bersedia menjadi keluarga binaan

saya.

i
6. Untuk teman-teman seangkatan yang telah banyak membantu dalam

penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas ini.

Saya menyadari bahwa Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas ini masih

banyak kekurangan.Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan demi perbaikan selanjutnya.

Akhir kata saya berharap semoga Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas ini

dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Uewaju,24 juni 2021

Penyusun

Nur Syeila

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. LatarBelakang.........................................................................................1
B. RumusanMasalah....................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................5
D. Manfaat....................................................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................7
A. BatasanKeluarga......................................................................................8
B. StrukturKeluarga.....................................................................................9
C. AsuhanKebidananPadaKeluarga............................................................11
D. Program Hamil.......................................................................................15
BAB III ASUHAN KEBIDANAN SOAP ..................................................16
A. Pengkajian data subjektif........................................................................16
B. Pengkajian data objektif.........................................................................22
C. Assessment ............................................................................................22
D. Plant .......................................................................................................22
E. Implementasi dan Evaluasi.....................................................................23
BAB IV PEMBAHASAN KASUS ..............................................................26
BAB V PENUTUP .......................................................................................28
A. Kesimpulan.........................................................................................28
B. Saran ..................................................................................................28
1. Keluagadanindividu......................................................................28
2. Puskesmas.....................................................................................28
3. Aparat Pemerintah Desa...............................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan Kebidanan Komunitas merupakan penerapan fungsi dan

kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan

kepada klien/komunitas yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam

bidang kesehatan, baik itu dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil,

masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.

Asuhan Kebidanan Komunitas fokus keluarga binaan ini dilaksanakan di

Desa Uewaju, Kec. Bungku Utara, Kab. Morowali Utara. Dalam kegiatan

ini dilakukannya Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga

(PIS-PK). Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dengan menggunakan 12

indikator yang menjadi dasar dalam melakukan penilaian keluarga sehat.

Dalam satu keluarga terdapat beberapa masalah kesehatan, namun dari

beberapa keluarga yang didata terdapat satu keluarga dengan beberapa

masalah yang kemudian dijadikan sebagai keluarga binaan. Adapun yang

menjadi keluarga binaan adalah, keluarga Tn. Jn yang bertempat tinggal di

Dusun 3 Desa Uewaju, keluarga ini terdiri dari ibu, ayah. Adapun masalah

yang ditemukan melalui pendataan pada keluarga ini yaitu, ibu belum

mempunyai anak dan ingin melakukan program hamil.

Program kehamilaan. Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan

fisik dan mental, oleh karena itu perencanaan kehamilan harus dilakukan

1
sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan dengan

baik akan berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan

psikologis ibu pada kehamilan menjadi lebih baik. (Anon 2007).

Ketidaksiapan kondisi fisik dan mental saat kehamilan ini maka

akan berdampak pada saat menjadi ibu dan menjalani proses pengasuhan

dari masa emas bayi dan balita. Riskesdas (2010) juga menemukan bahwa

dampak dari situasi ini adalah kurang maksimalnya kesehatan saat hamil,

ketidaksiapan ibu untuk hamil serta keputusan untuk pengguguran

kandungan yang tidak aman. Mempromosikan kesehatan keluarga

prakonsepsi merupakan strategi yang penting untuk meningkatkan kualitas

anak yang akan dilahirkan sekaligus dapat membantu pada upaya

penurunan kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

Program yang dikembangkan pemerintah saat ini sebagian besar

dimulai setelah pasangan tersebut menjalani kehamilan misalnya program

nutrisi seribu hari pertama kehidupan, program P4K (perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi) maupun program keluarga

berencana yang seluruhnya subjek sasarannya pada ibu yang telah

menjalani kehamilan dan program kesehatan ibu anak lainnya.

Adapunprogram Kesehatan Reproduksi Remaja menjadi salah satu

program yang dikembangkan pada perempuan yang belum hamil. Namun

secara analisis sosial dan psikologis terkait persiapan dan perencanaan

kehamilan, sasaran remaja menjadi sulit karena berhadapan dengan nilai

budaya bahwa remaja belum disiapkan mendisikusikan tentang

2
perencanaan kehamilan. Program pemerintah saat ini yang terkait

perencanaan kehamilan baru pada seputar mencegah kehamilan tidak

diinginkan melalui program Keluarga Berencana dan kelas calon

pengantin.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada kehamilan misalnya

pengaturan nutrisi ibu hamil. Nutrisi yang baik juga berperan dalam proses

pembentukan sperma dan sel telur yang sehat. Nutrisi yg baik berperan

dalam mencegah anemia saat kehamilan, perdarahan, pencegahan infeksi,

dan pencegahan komplikasi kehamilan seperti kelainan bawaan dan lain-

lain. Dalam persiapan kehamilan juga sebaiknya dilakukan skrining

penyakit- penyakit seperti penyakit infeksi yang berisiko menular pada

janinnya misalnya Hepatitis, HIV, Toxoplasma dan Rubella, penyakit

yang dapat diperberat dengan kondisi kehamilan misalnya diabetes

Mellitus, epilepsi, penyakit jantung, penyakit paru, hipertensi kronis

(Anon 2007).

Situasi ini didapatkan bahwa faktor risiko yang diketahui yang

merugikan ibu dan bayi yang mungkin bisa terjadi sebelum kehamilan

harus ditangani misalnya ibu mengalami kekurangan hemoglobin

(anemia), kekurangan asam folat dan perilaku yang dapat

menganggukesehatan ibu dan janin pada masa kehamilan. Konseling

prakonsepsi adalah komponen penting dalam pelayanan kesehatan pra

konsepsi. Melalui konseling, pemberi pelayanan mendidik dan

3
merekomendasikan strategi-strategi untuk meningkatkan kesehatan ibu

dan janin. (Williams et al. 2012).

Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang

dikaitkan dengan kesuburan wanita (fukunditas). Untuk itu menurut Sugiri

Indonesia harus memiliki Grand Design Pembangunan Kependudukan

(GDPK), yang meliputi fertilitas, mortalitas dan mobilitas penduduk.

Kondisi yang diinginkan adalah penduduk tumbuh seimbang sebagai

prasyarat tercapainya penduduk tanpa pertumbuhan, dimana tingkat

fertilitas , mortalitas semakin menurun, dan persebaran lebih merata.

Dalam hal fertilitas adalah tercapainya kondisi penduduk tumbuh

seimbang pada tahun 2015 dan terus berlanjut hingga tahun 2035. Untuk

mencapai Kondisi Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS), diharapkan angka

kelahiran total (TFR) 2,1 per wanita atau net reproduction (NRR) sebesar

1 per wanita pada tahun 2015.

Kesejahteraan keluarga dan masyarakat akan lebih mudah dicapai

apabila anak pada keluarga inti jumlahnya ideal, yaitu “dua anak lebih

baik”, dengan cara mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak. Tingkat

fertilitas di suatu negara dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti umur,

jenis kelamin, status perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi atau

karakteristik lainnya. Menurut Davis dan Blake faktor-faktor yang

mempengaruhi fertilitas adalah variabel antara yaitu variabel yang secara

langsung mempengaruhi dan variabel tak 4 langsung, seperti faktor soaial,

ekonomi dan budaya. Menurut Easterlin tingkat fertilitas sebagiannya

4
ditentukan oleh karakteristik latar belakang seperti persepsi nilai anak,

agama, kondisi pemukiman, pendidikan, status kerja, umur kawin pertama,

pendapatan, kematian bayi/anak. Setiap keluarga mempunyai norma-

norma dan sikap fertilitas yang didasarkan atas karakteristik di atas.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Asuhan Kebidanan yang diberikan dengan

menggunakan pendekatan keluarga/komunitas atas masalah yang

ada pada keluarga Tn. Jn

2. Bagaimana menciptakan Program Hamil kepada ibu yang siap

secara fisik dan mental

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu mengaplikasikan konsep dan teori kebidanan Komunitas

secara nyata dengan memberikan Asuhan Kebidanan menggunakan

pendekatan keluarga pada keluara Tn. JN.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada

keluarga Tn. Jn

b. Melakukan analisis data hasil pengkajian pada keluarga Tn.

Jn

c. Menentukan asuhan sesuai dengan masalah kesehatan yang

ada pada keluara Tn. Jn

5
d. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan berdasarkan

masalah kesehatan yang ada pada keluarga Tn. Jn

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

Agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis mengenai keilmuan

Program Kehamilan terhadap seorang ibu

2. Bagi institusi

Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

dapat dijadikan bahan masukan dan evaluasi pelayanan kesehatan

bagi dinas kesehatan dalam peningkatan kesehatan

6
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Batasan Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan

mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain

dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta

mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010). Keluarga merupakan

unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan

beberapa orang yang berkumpul yang tinggal di suatu tempat dibawah

suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen

Kesehatan RI, 2014). Keluarga adalah anggota rumah tangga yang

saling berhubungan melalui persalian darah, adopsi, atau perkawinan

(WHO, 2012).

2. Tipe atau Jenis Keluarga

Tipe keluarga menurut allender dan spradley (2011), yaitu :

a. Tipe keluarga tradisional terdiri dari :

1) Nuclear family atau keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri

dari suami, istri dan anak kandung atau anak angkat

7
2) Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti

ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan

darah, misalnya kakek, nenek, bibi dan paman.

3) Dyad family yaitu rumah tangga terdiri dari suami dan istri

tanpa anak

4) Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari

satu orang tua dengan anak kandung atau anak angkat, yang

disebabkan oleh perceraian atau kematian

5) Single adult adalah rumah tangga yang hanya terdiri dari

seorang orang dewasa saja

6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari

suami dan istri yang sudah lanjut usia

b. Tipe keluarga non tradisional terdiri atas :

1) Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa

pertalian darah hidup serumah

2) Orang tua (ayah, ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan

anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.

3) Homoseksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang

hidup bersama dalam satu rumah.

3. Fungsi Keluarga

8
Fungsi keluarga berbeda sesuai dengan sudut pandang terhadap

keluarga. Akan tetapi, dari sudut kesehatan keluarga yang sering

digunakan adalah fungsi keluarga yang disusun oleh friedman, antara

lain:

a. Fungsi efektif yaitu perlindungan psikologi, rasa aman, interaksi,

mendewasakan dan mengenal identitas dari individu

b. Fungsi sosialisai peran yaitu fungsi dan peran di masyarakat, serta

sasaran untuk kontak sosial didalam /diluar rumah

c. Fungsi reproduksi yaitu menjamin kelangsungan generasi dan

kelangsungan hidup masyarakat

d. Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan merupakan

pemenuhan sandang, pangan dan papan serta perawatan kesehatan

e. Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk pengadaan sumber dana,

pengalokasian dana serta pengaturan keseimbangan

B. Struktur Keluarga

Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas :

1. Pola dan Proses Komunikasi

Pola dan proses komunikasi dapat dikatakan berfungsi apabila jujur,

terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta

adanya hirarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan

akan berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan

9
pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi

umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya,

seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan

baik jika dapat menjadi pendengar yang baik, memberi umpan balik

yang dapat memvalidasi pesan yang diterima.

2. Struktur Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status

adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri,

anak, dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan

oleh masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang

terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga

yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah

berdiam diri dirumah.

3. Struktur Kekuatan

Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan

memperngaruhi atau mengubah perilaku orang lain yang terdiri dari

legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power

(keahlian), reward power (hadiah), coercive power (paksaan), dan

affektif power.

4. Nilai Keluarga dan Norma

Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan

yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan

10
norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial

tertentu.

C. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga

Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian

tertentu.Kebidanan berasal dari kata “Bidan”.  Kebidanan adalah

mencankup pengetahuan yang dimilikai dan kegiatan pelayanan untuk

menyelamtkan ibu dan bayi, kebidanan merupakan profesi tertua didunia

sejak adanya peradaban umat manusia.

Bidan adalah seorang yang telah mengikuti program pendidikan

kebidanan yang diakui oleh negaranya, telah lulus dari pendidikan

tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (registrasi) atau

memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan.

Komunitas adalah kelompok orang yang berada disuatu lokasi atau

daerah atau area tertentu.Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja

melayani keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu.Kebidanan

komunitas adalah konsep dasar bidan dalam melayani keluarga dan

masyarakat.

Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan

bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita

didalam keluarga dan masyarakat.

D. Program Kehamilan

Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental

dari setiap ibu.Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum

11
masa kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik, maka

akan berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan

psikologis dari ibu menjadi lebih baik.

Sebagian besar komplikasi kehamilan ini dapat dicegah dengan

melakukan persiapan pra konsepsi. Dalam Riskesdas tahun 2010 tidak

seluruh pasangan siap memiliki menghadapi proses kehamilan atau

memiliki anak, salah satu alasan dari pasangan adalah ketidak tepatan

waktu dari terjadinya proses kehamilan tersebut. Dampak kehamilan yang

tidak direncanakan selain berdampak pada kehamilan juga berdampak

pada ketidaksiapan ibu untuk hamil dan bahkan dapat berujung pada

keputusan untuk pengguguran kandungan yang tidak aman (unsafe

abortion). Kondisi unsafe abortion akan sangat dekat dengan kejadian

kesakitan dan kematian ibu yang saat ini masih sangat tinggi di indonesia.

(Prihastuti, 2004 dalam Pranata & Sadewo, 2012).

Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental,

oleh karena itu perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa

kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik akan

berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan psikologis ibu

pada kehamilan menjadi lebih baik. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada

kehamilan misalnya pengaturan nutrisi ibu hamil. Nutrisi yang baik juga

berperan dalam proses pembentukan sperma dan sel telur yang sehat.

Nutrisi yg baik berperan dalam mencegah anemia saat kehamilan,

perdarahan, pencegahan infeksi, dan pencegahan komplikasi kehamilan

12
seperti kelainan bawaan dan lain-lain. Dalam persiapan kehamilan juga

sebaiknya dilakukan skrining penyakit- penyakit seperti penyakit infeksi

yang berisiko menular pada janinnya misalnya Hepatitis, HIV,

Toxoplasma dan Rubella), penyakit yang dapat diperberat dengan kondisi

kehamilan misalnya diabetes Mellitus, epilepsi, penyakit jantung, penyakit

paru, hipertensi kronis (Anon 2007).

Ketidaksiapan kondisi fisik dan mental saat kehamilan ini maka

akan berdampak pada saat menjadi ibu dan menjalani proses pengasuhan

dari masa emas bayi dan balita. Riskesdas (2010) juga menemukan bahwa

dampak dari situasi ini adalah kurang maksimalnya kesehatan saat hamil,

ketidaksiapan ibu untuk hamil serta keputusan untuk pengguguran

kandungan yang tidak aman. Mempromosikan kesehatan keluarga

prakonsepsi merupakan strategi yang penting untuk meningkatkan kualitas

anak yang akan dilahirkan sekaligus dapat membantu pada upaya

penurunan kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Situasi ini didapatkan

bahwa faktor risiko yang diketahui yang merugikan ibu dan bayi yang

mungkin bisa terjadi sebelum kehamilan harus ditangani misalnya ibu

mengalami kekurangan hemoglobin (anemia), kekurangan asam folat dan

perilaku yang dapat menganggu kesehatan ibu dan janin pada masa

kehamilan.

Konseling prakonsepsi adalah komponen penting dalam pelayanan

kesehatan pra konsepsi. Melalui konseling, pemberi pelayanan mendidik

13
dan merekomendasikan strategi-strategi untuk meningkatkan kesehatan

ibu dan janin. (Williams et al. 2012).

Sangatlah penting menyiapkan kehamilan terutama dalam hal

menyiapkan kesehatannya, khususnya terkait nutrisi, olahraga, kebiasaan

yang dapat menganggu kehamilan misal merokok, minum-minuman keras,

polusi lingkungan dan mengurangi stress. Kesiapan ibu dalam menghadapi

kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah malnutrisi, menyiapkan

tubuh pada perubahan – perubahan pada saat hamil, mengurangi stress dan

mencegah obesitas, mengurangi risiko keguguran, persalinan premature,

berat bayi lahir rendah dan kematian janin mendadak, dan mencegah efek

dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat kehamilan.

(Chandranipapongse & Koren 2013).

Program yang dikembangkan pemerintah saat ini sebagian besar

dimulai setelah pasangan tersebut menjalani kehamilan misalnya program

nutrisi seribu hari pertama kehidupan, program P4K (perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi) maupun program keluarga

berencana yang seluruhnya subjek sasarannya pada ibu yang telah

menjalani kehamilan dan program kesehatan ibu anak lainnya. Adapun

program Kesehatan Reproduksi Remaja menjadi salah satu program yang

dikembangkan pada perempuan yang belum hamil. Namun secara analisis

sosial dan psikologis terkait persiapan dan perencanaan kehamilan, sasaran

remaja menjadi sulit karena berhadapan dengan nilai budaya bahwa remaja

belum disiapkan mendisikusikan tentang perencanaan kehamilan. Program

14
pemerintah saat ini yang terkait perencanaan kehamilan baru pada seputar

mencegah kehamilan tidak diinginkan melalui program Keluarga

Berencana dan kelas calon pengantin.

15
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN SOAP

1. Pengkajian data subjektif

I. Data Dan Identitas Keluarga

a. Kepala Keluarga

Nama bapak JN umur 37 tahun beragama islam dengan suku bajo .

pendidikan terakhir bapak junis SMP dengan mempunyai

pekerjaan pokok yakni sebagai nelayan. bapak JN memiliki istri

dengan lama pernikahan 2 tahun dan merupakan pernikahan

pertama. penghasilan bapak junis dalam bekerja nelayan 1 juta

perbulan

b. Data Anggota Keluarga Yang Hidup

Nama ibu WH umur 34 tahun , ibu wahdini merupakan istri dari

bapak junis, beragama islam dengan suku bajo. Pendidikan terakhir

SMP. Ibu JN merupakan ibu rumah tangga dengan tidak

mempunyai penghasilan sendiri. Ibu wahdini tinggal serumah

bersama bapak junis.

16
c. Genogram 3 Generasi (lengap)

= Laki-Laki

= Perempuan

/ = Meninggal

= Tingal Serumah

d. Data Anggota Keluarga yang meninggal (Satu Tahun

Terakhir)

Tidak ada keluarga yang meninggal dalam 1 tahun terakhir

17
II. Data Riwayat Kesehatan Keluarga (Dalam 1 Tahun Terakhir)

Bapak junis menderita penyakit Maag dalam kurun waktu 1 tahun terkahir

dan pengobatan yang dilakukan dirumah dengan mengkonsumsi obat yang

di beli di warung dikarenakan bapak junis memiliki rasa takut yang tinggi

jika harus pergi berobat ke fasilitas kesehatan

Ibu wahdini menderita penyakit Maag dalam kurun 1 tahun terakhir dan

pengobatan yang dilakukan dirumah dengan mengkonsumsi obat yang di

beli di warung dikarenakan ibu wahdini rasa takut yang tinggi jika harus

pergi berobat ke faslitas kesehatan

III. Kesehatan Lingkungan

1. Perumahan

Keluarga bapak JN mempunyai rumah dengan kepemilikan sendiri. Jenis

bangunannya kayu dengan di dasari papan (rumah kayu) dan jenis atap

rumah seng mempunayi ventilasi dan saluran pembungan limbah terbuka

dengan jarak sumber pembungan limbah ≤50 meter dari rumah

2. Sumber Air

Keluarga bapak JN mengkonsumsi air minum dari air galon yang

diproduksi langsung dalam mesin yang terdapat pada depot pengisian air

galon. Namun jika untuk kebutuhan mandi dan mencuci serta mengurus

keperluan rumah keluarga bapak Junis mengggunakan air sumur gali yang

terlindung di karenakan sumur tersebut ada di dapur rumah yang tertutup.

18
3. Jamban Keluarga

Keluarga bapak JN memiliki jamban dengan jenis angsa latrine. Tempat

pembungan limbat kotoran BAB langsung masuk kedalam septic tank, dan

pembungan limbah keluarga dan sampah dibuang dibelakang rumah. Jarak

tempat pembungan limbah dengan sumber air cukup jauh ≤50 meter,

dikarenakan sumber air untuk memenuhi kebutuhan keluarga bapak junis

berada di samping rumah sedangkan pembungan limbah berada di

belakang rumah

4. Pemanfaatan Sarana Kesehatan

Jika anggota keluarga bapak JN sakit maka langsung ke bidan desa jarak

tempuh berkisah ≤50 meter

IV. Kesehatan Ibu Dan Anak

1. Keluarga Berencana

Ibu wahdini bukan salah satu akseptor KB dikarena ibu mengikuti

program hamil

2. Kegiatan Sehari-hari

Kebiasaan keluarga bapak junis jika tidur siang ≤1-2 jam dan tidur malam

≤8 jam. Keluarga bapak junis mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang

seperti nasi,sayur, dan lauk dengan porsi sehari bias 3 kali yakni pagi,siang

dan malam, jika ada waktu senggang keluarga bapak junis menghabiskan

waktu dengan berkumpul bersama istri dan anaknya. Keluarga bapak junis

pun memiliki alat komunikasi yakni handphone.

19
V. Sosial Ekonomi Budaya Spritual

Pendapatan keluarga bapak JN cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari bersama istri . Untuk penggunaan keuangan dalam keluarga ibu

wahdini . selaku istri bapak Junis yang mengatur langsung keuangan, dan

semuanya memiliki tugas dan kewajiban masing-masing dalam anggota

keluarga

VI. Tanggapan Keluarga Terhadap Pelayanan Kesehatan

Keluarga bapak junis merasakan pelayanan yang cukup dari tenaga

kesehatan. Pelayanan. Pelayanan yang baik dan sangat memberikan

pengobatan dan pengawasan yang luar biasa

VII. Masalah Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

IX. Masalah Dilakuka Tidak Ket

n Dilakukan

1 Persalinan ditolong oleh

Nakes

2 Pemberian ASI Ekslusif

3 Penimbangan Balita

4 Cuci Tangan Sebelum Makan √

5 Menggunakan Air Bersih √

20
6 Menggunakan Jamban √

7 Rumah Bebas Jentik √

8 Melakukan Aktifitas Fisik √

9 Makan Buah & Sayur √

10 Tidak Merokok Diruangan √

XII. PUS : 1 WUS : 1

BATURUBE 20 Juni, 2021

Pendamping Pengumpul Data

Mardiani Mangun,SSiT.,MPH Nur syeila

NIP. 196501221984022001 NIM : PO7124318014

21
2. Pengkajian Data Objektif

NY. WH dengan keadaan umum baik dan kesadaran compomentis,

pemeriksaan tanda-tanda vital dengan TD : 120/80 mmHg N :87x/M R :

20x/M

A. Assesment

Ny WHumur 34 tahun G0P0A0 tidak ber-KB dengan jalani Program

kehamilan.

B. Planning

1. Lakukan pendekatan kepada keluarga Tn.JN

2. Berikan edukasi tentang program hamil

3. anjurkan ibu makan-makanan yang bergizi seperti karbohidrat,

protein,vitamin,dan mineral

4. anjurkan ibu untuk istrahat yang cukup

5. anjarkan keluarga untuk lebih memperhatikan perilaku hidup

bersih dan sehat

Uewaju, 20 Juni 2021

Perencana Nur Syeila

C. Implementasi dan evaluasi

22
Tindakan TTD & TTD &
Waktu
NO nama nama
(tanggal/jam) Kegiatan yang sudah dilakukan
petugas pasien

1 Senin, 21 1. Melakukan

juni 2021, Melakukan pendekatan

15.30 WITA pada keluarga Tn. Jn

dengan cara lebih menjalin

hubungan yang baik antara

pengkaji dengan keluarga.

2. Menginformasikan hasil

pemeriksaan keluarga

(Ny.W TD=120/80

mmHg).

3. Memberikan edukasi

mengenai program

kehamilan

4. Menganjurkan ibu untuk

makan-makanan yang

bergizi dan seimbang

seperti nasi, sayur-

sayuran, dan lauk ikan

tahu dan tempe.

5. Menganjurkan ibu untuk

23
istirahat yang cukup dan

teratur.

6. Mengajarkan dan

menganjurkan keluarga

Tn.Jn untuk lebih

memperhatikan perilaku

hidup bersih dan sehat.

2 (Evaluasi 1. Telah terjalin hubungan

Proses) Rabu, yang baik antara pengkaji

22 Juni 2021, dengan keluarga Tn.Jn

15.30 WITA 2. Keluarga mengerti dan

menerima hasil

pemeriksaan yang

dilakukan

3. Keluarga memahami atas

penjelasan dan pemberian

edukasi mengenai program

kehamilan

4. Ibu mengerti dan bersedia

mengikuti anjuran yang

diberikan tentang

mengkonsumsi makanan

yang bergizi seimbang.

24
5. Ibu mengerti dan bersedia

mengikuti anjuran yang

diberikan tentang istirahat

yang cukup dan teratur.

6. Keluarga Tn.Jn bersedia

merubah perilaku hidup

yang dulu menjadi

perilaku hidup bersih dan

sehat.

BAB IV

25
PEMBAHASAN KASUS

Asuhan kebidanan komunitas adalah asuhan yang diberikan kepada

kelompok atau keluarga guna menyelesaikan suatu permasalahan

kesehatan. Adapun keluarga yang dipilih sebagai keluarga binaan yaitu

keluarga Tn. JN. Keluarga terdiri dari dua anggota keluarga yaitu bapak

dan ibu. Keluarga ini hidup bercukupan dengan penghasilan yang

diperolehnya. Fungsi keluarga ini sangat berjalan dengan baik, komunikasi

antara bapak dan ibu selalu terjadi setiap hari.

Dalam memberikan asuhan kebidanan pada keluarga ini adapun

hal-hal yang harus dilakukan yaitu, melakukan mengumpulkan data untuk

menemukan permasalahan yang ada pada keluarga tersebut, kemudian

merumuskan permasalahannya, selanjutnya menentukan asuhan yang tepat

untuk permasalahannya, dan dari asuhan yang telah diberikan mampu

merubah kebiasaan buruk atau perilaku tidak sehat menjadi kebiasaan

yang baik atau perilaku yang sehat.

Dari hasil pendekatan kepada keluarga Tn JN adapun masalah yang

di peroleh yaitu,Ny W sedang mengikuti program kehamilan yang siap

secara fisik dan mental usia Ny W saat ini yaitu 34 tahun. asuhan yang

diberikan yaitu penyuluhan mengenai cara menjalani program kehamilan

dengan kesiapan secara fisik dan mental. Media penyuluhan yang

digunakan yaitu leaflet.

26
Setelah dilakukan pengkajian dan pendekatan keluarga Ny W

setelah menikah langsung mengikuti program KB suntik 3 bulan, pada

(tanggal 15/6/2021) kemudian dilakukan kunjungan ulang pada tanggal

18/6/2021. Keluarga Tn Jn menerima dengan baik maksud dan tujuan

pengkaji dalam menganalisis masalah-masalah yang ada dalam keluarga

Tn Jn. Pengkaji telah melakukan tindakan penyuluhan dalam bentuk

edukasi kepada Ny W dengan tujuan agar masalah-masalah yang ada dapat

diberikan jalan keluar masing-masing. Penyuluhan tersebut meliputi

bagaimana melakukan program kehamilan yang sehat fisik dan mental ,

dan membiasakan perilaku keluarga untuk hidup bersih dan sehat.

Tindakan penyuluhan dalam bentuk edukasi pun diterima dan keluarga

bersedia untuk mengikuti anjurkan yang diberikan,dan berusaha menjauhi

segala hal-hal yang negative yang telah diberikan

27
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pendataan pada tanggal 15 juni 2021, keluarga

Tn Jn merupakan keluarga yang mempunyai masalah kesehatan, Ny W

merupakan PUS yang tidak ber KB karenakan ingin melakukan program

kehamilan.

Sehingga saya memberikan edukasi melalui penyuluhan, yakni

penyuluhan terhadap Ny W mengenai hal-hal apa saja yang harus

dipersiapkan dalam menyambut kehamilannya dengan kesiapan fisik dan

mental.

Mengevaluasi seluruh tindakan penyuluhan dan edukasi terhadap

keluarga Tn Jn memahami dan mengerti atas semua edukasi yang telah

diberikan dan bersedia untuk merubah kebiasaan hidup menjadi lebih

bersih dan sehat

B. Saran

1. Keluarga

Diharapkan kelurga Tn Jn tetap memahami dan mengerti tentang

penjelasan yang diberikan serta bias merubah perilaku sebelumnya

yang berdampak buruk pada kesehatan keluarga

28
Diharapkan keluarga tetap mempertahankan pola makan dan tetap

menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi

dan seimbang, dan diharapkan keluarga dapa merubah perilaku hidup

bersih dan sehat

2. Dipuskesmas

Diharapkan kepada puskesmas untuk lebih memperhatikan

kesehatan warganya terutama dalam menerapkan hidup bersih dan

sehat kepada warga wilayah kerja puskesmas

3. Aparat Pemerintah Desa

Diharapkan kepada pemerintah desa agar lebih memperhatikan

masing-masing RW dalam hal kesehatan apakah sudah cukup baik

tetapi belum memadai, dan memerlukan struktur organisasi kelurahan

pada bagian kaum pemberdayaan masyarakat yang dimana mempunyai

peran dalam meningkatkan kesejathraan masyarakat dan meningkatkan

derajat ibu dan anak

29
DAFTAR PUSTAKA
Yuniarti, S., Sukandar, H. and Susiarno, H. (2013) ‘Analisis Faktor Yang
Berhubungan Dengan Fertilitas : Suatu Kajian Literatur’, Universitas
Padjajaran, (38), pp. 1–11. Available at: https://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2013/06/Analisis-Faktor-Yang-Berhubungan-Dengan-
Fertilitas.pdf.

30
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Doc. Dampak depan rumah Tn. JN

Doc. Pemeriksaan fisik pada Ny. WH

Doc. melakukan penyuluhan tentang program hamil pada Ny. Wh

31
Doc. Memberikan bingkisan kepada keluarga Tn. JN

32
33
POLTEKKES KEMENKES PALU Siklus menstruasi mempengaruhi masa subur.semakin Sebagai gambaran, mari kita simulasikan penghitungan masa
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV cepat siklus menstruasinya, semakin cepat pula ia mengalami subur:
ovulasi yang mempengaruhi masa subur
MASA SUBUR Awal menstruasi bulan lalu : 1 Januari
Simak tabel berikut: Awal menstruasi bulan ini : 3 Februari
Siklus menstruasi : 33 hari
Siklus menstruasiOvulasi Masa subur
Ovulasi : 22 Februari (19 hari sejak
22 Hari ke-8 Hari ke-7 sampai 9
awal menstruasi bulan ini)
23 Hari ke-9 Hari ke-8 sampai 10 Masa subur : 21-23 Februari (sehari

24 Hari ke-10 Hari ke-9 sampai 11 sebelum hingga sehari setelah


ovulasi)
25 Hari ke11 Har ke-10 sampai 12
Masa subur berlangsung sekitar tiga hari.Tapi, bukan
26 Hari ke-12 Hari ke-11 sampai 13
berarti di luar masa itu, wanita tidak mungkin hamil.Masa
27 Hari ke-13 Hari ke-12 sampai 14
subur adalah waktu terbaik untuk terjadinya pembuahan.Jadi,
Menghitung masa subur 28 Hari ke-14 Hari ke-13 sampai 15
di luar Masa subur tidak menutup kemungkinan wanita
Mengetahui masa subur sangat penting bagi wanita yang 29 Hari ke-15 Hari ke-14 sampai 16
hamil.Apalagi dalam kondisi prima, sperma pria sanggup
tengahmerencanakan kehamilan.Namun, banyak wanita bingung 30 Hari ke-16 Hari ke-15 sampai 17 bertahan selama tujuh hari di rahim wanita.
mencari tahu masa suburnya.Apalagi bagi wanita yang memiliki
periode menstruasi yang tidak teratur. 31 Hari ke-17 Hari ke-16 sampai 18
Menghitung masa subur. Hamil adalah suatu masa dari mulai

Seperti dikutip dari laman Good To Know, ada panduan 32 Hari ke-18 Hari ke-17 sampai 19 terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai
yang cukup mudah diikuti untuk mengetahui masa subur
33 Hari ke-19 Hari ke-18 sampai 20 bayinya dilahirkan.Kehamilan terjadi ketika seorang wanita
seorang wanita. Penentuan masa subur dilakukan berdasarkan
melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa
siklus menstruasi setiap bulan. 34 Hari ke-20Hari ke-19 sampai 21
subur dan sperma pria pasangannya akan membuahi sel telur
Mayoritas wanita memiliki siklus menstruasi 28 35 Hari ke-21 Hari ke-20 sampai 22
matang wanita tersebut. Kehamilan adalah suatu hal yang
hari.Namun, faktor lingkungan seringkali membuat siklus
36 Hari ke-22Hari ke-21 sampai 23
menstruasi bisa berubah dengan kisaran 22 sampai 36 ditunggu-tunggu bagi pasangan suami isteri yang
hari.Siklus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari mendambakan hadirnya seorang anak di keluarganya. Dengan
terakhir sebelum menstruasi di bulan berikutnya.
1
hadirnya buah hati, keluarga akan penuh dihiasi kemungkinan hamil sangat besar.Sedangkan bagi yang terpendek dikurangi 18, diperoleh hari subur pertama

oleh gelak canda tawa anak, suara riang anak, keluarga mau menunda kehamilan, masa subur merupakan masa dalam siklus haid tersebut.Misal : siklus terpanjang = 31,

terasa semakin “hidup” dan yang terpenting keluarga yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur

terasa makin lengkap. Namun, ada kalanya pasangan kehamilan. dapat dihitung, 31 – 11 = 20, dan 26 -18 = 8, jadi masa

suami isteri merasa kecewa karena kehamilan yang subur berlangsung pada hari ke 8 sampai hari ke 20.
Banyak cara dan metode yang dapat digunakan
ditunggu-tunggu tidak jua kunjung datang. Sulitnya
untuk mengetahui kapan masa subur tersebut, yaitu:
untuk hamil tersebut sampai-sampai menimbulkan stress Penggunaan Tools Penghitung Masa Subur
yang mendalam pada pasangan suami isteri.
Sistem kalender. Banyak tools atau software yang sekarang
Banyak kendala yang membuat mereka sulit untuk beredar yang dapat digunakan untuk menghitung masa
Menentukan masa subur dengan menggunakan
mendapatkan kehamilan di mulai dari masalah subur.  Dalam tool tersebut anda hanya tinggal
sistem kalender ada dua cara yaitu
Kesuburan, tingkat psikologi mereka, disfungsi hormon, memasukkan tanggal Hari Pertama Haid Terakhir
dll.Namun ada kalanya kehamilan tidak mereka dapatkan Bagi yang siklus haidnya teratur, masa subur (HPHT) setelah itu akan muncul tanggal perkiraan masa
karena mereka tidak tepat melakukan hubungan berlangsung 14 +/- 1 hari haid berikutnya. Artinya masa subur seseorang.
seksual.Mereka tidak mengetahui, kapan wanita subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15

memasuki masa subur sehingga kesempatan untuk sebelum tanggal haid yang akan datang.

terjadi ovulasi semakin besar.


Bagi yang siklus haidnya tidak teratur maka

Masa subur sangat besar artinya bagi mereka pertama tama harus dicatat panjang siklus haid

yang menginginkan hamil dan bagi yang ingin menunda sekurang kurangnya selama 6 siklus. Dari jumlah hari

kehamilan.Bagi yang menginginkan kehamilan, masa subur pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan

bisa dijadikan patokan untuk melakukan hubungan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid

seksual karena saat ini ovulasi sedang terjadi sehingga tersebut. Sedangkan dari jumlah hari pada siklus

2
PROGRAM HAMIL UNTUK PASANGAN

USIA SUBUR

POLTEKKES KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV

TAHUN 2021

3
CARANYA?????

1. Pemeriksaan kesehatan secara teratur

MENGHITUNG MASA
SUBUR!

termasuk pengobatan penyakit yang diderita

sampaidinyatakan sembuh
Masa subur adalah atau
masa diperbolehkan
di mana
hamil oleh dokter
sel telur dan dalam
dilepaskan pengawasan.
dari ovarium,
masa subur wanita ini umumnya
terjadi pada 12-16 hari dihitung
2. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan
dari hari pertama menstruasi.

Tanda-tanda yang dialami ketika


wanita sedang mengalami masa
subur
olahraga adalah perubahan tekstur
teratur.Berusaha untuk menurunkan
dan warna lender.
berat badan bila obesitas ( kegemukan )

Peningkatan
dan menambah suhubadan
berat tubuh bila terlalu kurus.

4
4. Mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat nutrisi dan mikro
element atau vitamin yang diperlukan
tubuh dalam persiapan kehamilan
misalnya vitamin
E(Alvukat,Tahu,Udang,Brokoli), vitamin
C(Jeruk,papaya dll), asam folat, protein
yang cukup bagi kedua pasangan, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai