DI PUSKESMAS YOKA
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Haerani PO.71.24.4.17.023
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan karunia-Nya,
Laporan komunitas komprehensif ini disusun untuk memenuhi penugasan mata kuliah
komunitas komprehensif ini, dengan rasa rendah hati disampaikan terima kasih yang tulus
kepada :
Jayapura
Jayapura
3. Siana Dondi, SKM., S.ST., M.Kes Ketua Prodi D-IV Kebidanan Poltekes Kemenkes
Jayapura sekaligus selaku dosen pembimbing Institusi yang telah meluangkan waktu
2
4. Komeles Rumatray, SKM,. M.Kes selaku kepala Puskesmas Yoka yang telah
Puskesmas Yoka
6. Astuti Eka Gusnawati, Amd Keb selaku pembimbing lahan yang telah meluangkan
7. Seluruh dosen dan staf D-IV Kebidanan Poltekes Kemenkes Jayapura terima kasih
8. Seluruh kakak-kakak bidan dan staf yang ada di Puskesmas Yoka terima kasih atas
komunitas komprehensif Puskesmas Yoka atas do`a serta dukungan dan bantuan
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, do`a serta dukungan yang
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah
membantu. Disadari bahwa Laporan Komunitas Komprehensif ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna
3
penyempurnaan karya selanjutnya. Semoga Laporan Komunitas Komprehensif ini
bermanfaat.
Jayapura,…………………….2021
Penulis
4
DAFTAR ISI
5
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
kuratif dan rehabilitative yang menyeluruh dan terpadu di tujukan kepada individu,
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang perlu
mendapat prioritas utama. Sehingga pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak harus
ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanan (Kemenkes, 2015).
Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator penting dalam mengukur derajat
kesehatan suatu negara dimana status kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Angka kematian ibu di
Indonesia pada tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup dalam waktu 10
tahun terakhir turun menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007), namun
hasil SDKI 2012 meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.(Kemenkes RI,
2014). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua pada tahun 2018, jumlah
Wanita Usia Subur sebanyak 936,345 jiwa, jumlah ibu hamil sebanyak 78.420 jiwa,
Mengingat masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita di Papua, maka
yaitu adanya penempatan bidan pada daerah yang sulit di jangkau (daerah
1
2
tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang kompeten dan siap pakai. Tenaga
bidan yang mampu memberikan pelayanan KIA atau KB dan wanita sepanjang siklus
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative serta mampu menggerakkan peran serta
masyarakat sesuai dengan prinsip public (public health care). Sehubung dengan hal
itu salah satu pengalaman belajar yang perlu disediakan bagi mahasiswa adalah
Dari data primer yang kelompok kami dapatkan di puskesmas Yoka, terdapat
679 KK, … WUS, 91 ibu hamil, … ibu nifas, … bayi baru lahir, … bayi sehat, … balita
sehat, … ibu akseptor KB, … orang remaja putra, … remaja putri, lansia sebanyak 74
orang, dari 91 orang ibu hamil terdapat 19 orang ibu hamil dengan KEK.
hamil yang mengalami KEK maka penulis melakukan rencana asuhan kebidanan
A. Tujuan Umum
individu, keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB
evidence based.
B. Tujuan Khusus
3
masyarakat
KB
A. Mahasiswa
perkuliahan
komunitas
B. Masyarakat
puskesmas Yoka
C. Institusi Pendidikan
masyarakat
D. Puskesmas
2. Dapat menjadi acuan SOAP dalam penatalaksanaan ibu hamil dengan KEK
IV. Waktu
V. Kegiatan
masing-masing.
berkesinambungan.
TINJAUAN PUSTAKA
individual maupun kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali dengan strategi-
3. Lingkungan, seperti air bersih, daerah konflik, daerah kantong (daerah yang
tersebut.
berikut :
6
7
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Kebidanan Komunitas
balita, jumlah lansia) dalam area yang bisa ditentukan sendiri oleh bidan.
4. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan, tetapi hasil
keluarganya.
setiap klien termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaaan fisik yang teliti.
badaan yang kurang dari normal. Maka ibu dinyatakan diagnosa hamil
dengan KEK.
Contoh: Ibu hamil dengan KEK, maka rencana yang paling tepat
hamil yang anemia perlu penambah zat besi untuk kesehatan ibu dan janin.
berikut :
di posyandu.
klien.
daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
a. Mengorganisir masyarakat
masyarakat.
sebagainya.
sumber daya alam, potensi desa, dan sumber daya manusia atau
tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) bagi warga yang tidak memiliki
Hal ini bertujuan agar masyarakat dan tokoh terkait mau tahu dan
masyarakat yang adil gender dan tidak, dan hukum serta norma
laki, transgender).
16
tersendiri sehingga tidak tumpang tindih dengan profesi yang lain. Peran, fungsi,
kronik, dan pendidikan kesehatan. Untuk menangani hal tersebut maka bidan
Bidan mempunyai peran, fungsi, tugas/ tanggung jawab yang besar dalam
1. Peran Bidan
berfokus pada kesehatan reproduksi ibu dan anak, maka bidan memiliki
17
bersalin, bayi baru lahir, nifas, neoantus, bayi anak dan balita, remaja,
1) Tugas Mandiri
kehamilan normal.
2) Tugas Kolaborasi
dan keluarga.
tindakan kolaborasi.
3) Tugas ketergantungan
keluarga.
kegawatdaruratan.
dan keluarga.
klien/keluarga.
dalam tim.
2. Fungsi Bidan
a. Fungsi Pelaksana
berikut :
praperkawinan.
tertentu.
23
4) Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko
tinggi.
wewenangnya.
wewenangnya.
b. Fungsi Pengelola
partisipasi masyarakat.
kebidanan.
c. Fungsi Pendidik
bidang keahliannya.
d. Fungsi Peneliti
kebidanan.
berencana.
praktik mandiri. Peran bidan di sini sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit
kesehatan ibu dan anak, puskesmas, polindes, posyandu, klinik, dan praktik
tersebut.
A. Pengertian kehamilan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
(Kumalasari, 2015).
Menurut Padila (2014), usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah
20-30 tahun. Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu,
karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama
suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman
hari, yang terbagi menjadi 3 trimester yaitu timester pertama (0-14 minggu),
B. Tanda-tanda kehamilan
Pada wanita yang terlambat haid dan diduga hamil, perlu ditanyakan
sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu makan menjadi berkurang.
Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi dengan cara ibu
dapat diberi makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak berbau
c. Mengidam
minum ini sangat kuat pada bulan – bulan pertama kehamilan. Namun
kehamilan.
d. Syncope (pingsan)
atau pingsan bila berada pada tempa-tempat ramai yang sesak dan
(Kumalasari, 2015).
e. Perubahan Payudara
2016).
deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan
membesar dan makin bundar, terkadang tidak rata tetapi pada daerah
hasilnya akan teraba keras seperti meraba ujung hidung, dan bibir
rahim teraba lunak seperti meraba bibir atau ujung bawah daun telinga.
kehamilan, kontraksi ini tidak terasa sakit, dan menjadi cukup kuat
e. Adanya Ballotement
bergerak bebas. Pantulan dapat terjadi sekitasr usia 4-5 bulan, tetapi
karena lentingan juga dapat terjadi pada tumor dalam kandungan ibu.
hamil, dinding –dinding otot rahim menjadi kuat dan elastis sehingga
g. Tanda Chadwick
31
sebagai tanda pasti, karena pada kelainan rahim tanda ini dapat
presentasi biasa (letak kepala), tempat ini di kiri atau kanan bawah
yang ditarik dari um` bilicus sampai pertengahan puncak rambut pubis.
b. Palpasi
1. Trimester I
a. Perubahan Fisik
1) Pembesaran Payudara
3) Konstipasi
5) Merasa lelah
34
6) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil
7) Kram Perut
8) Meludah
35
sickness.
b. Perubahan Psikologis
kenyataan bahwa dia sedang hamil. Fase ini sebagian ibu hamil
penolakan, kecemasan, dan depresi teruma hal itu serign kali terjadi
2. Trimester II
1) Perubahan Fisik
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil
c) Pelupa
37
kearah atas.
dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk
38
g) Pusing
darah menurun.
i) Perubahan kulit
kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk sang ibu kurang asam
j) Payudara
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat
kalsium yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau
l) Sedikit Pembengkakan
2) Perubahan Psikologi
baik, yakni ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari segala
kembali semua aspek hubungan yang dia alami dengan ibunya sendiri.
3. Trimester III
1) Perubahan Fisik
a) Sistem Reproduksi
selama hamil.
42
28 minggu 26,7 cm
30 minggu 29-30 cm
32 minggu 29,5-30 cm
34 minggu 30 cm
36 minggu 32 cm
38 minggu 33 cm
40 minggu 37,7 cm
(3) Serviks
(4) Ovarium
(5) Kulit
44
(6) Payudara
keras.
kolostrum.
Intan. 2015).
dorongan rahim yang membesar. Selain itu kerja jantung dan paru
darah untuk dua orang yaitu ibu dan janin, dan paru-paru
2) Perubahan Psikologis
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
trombositopeni, hipofibrinogenemia.
ginjal.
b. Status Gizi
zat gizi pada ibu hamil secara garis besar antara lain:
dilahirkan.
2) Energi, kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses
kapur maka pembentukan gigi geliginya dan lapisan luar gigi tidak
sempurna.
mempengaruhi pemikiran.
c. Gaya Hidup
diharapkan.
2. Faktor Psikologi
3. Gaya Hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi
juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini
a. Faktor lingkungan
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan
b. Faktor sosial
akan lebih cepat diambil serta adanya fasilitas kesehatan ini dapat
mempunyai pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak
kesehatannya.
makan dua kali lipat, ibu hamil tidak boleh makan nanas, pisang ambon
dan duren, minum es membuat janin besar, ibu hamil tidak boleh
hamil tidak boleh makan cabe, ibu hamil tidak boleh memasak sambil
jongkok.
d. Faktor ekonomi
makanan
harus dikeluarkan.
baik.
kehamilan.
58
pertumbuhan dan perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang lengkap,
baik berupa vitamin, mineral, kalsium, karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu hamil perlu mengonsumsi
makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan seimbang, karena pada dasarnya
selama kehamilan berbagai zat gizi yang kita konsumsi akan berdampak
langsung pada kesehatan dan perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang
cukup, kebutuhan dasar selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini
dengan ibu hamil lainya dalam penerimaanya tidaklah sama (Kumalasari 2015).
a. Diet
adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun.
zat besi (150 mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat (0,4 -
0,8 mg/hari), kalori ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar
23000 kkal), protein (74 gr/hari), vitamin dan garam mineral (kalsium,
sering dengan frekuensi sedang. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-
8 gelas sehari.
langsung hal ini meminimalkan rasa malas pada ibu untuk melakukan
sehingga ibu yang memiliki nafsu makan yang tinggi dan berat badan
lebih fleksibel/ lentur sehingga memudahkan jalan untuk calon bayi ibu
c. Hygiene
malam hari dan 1 jam pada siang hari. Ibu dianjurkan untuk menjaga
ibu mandi 2-3 kali perhari, kebersihan gigi juga harus dijaga
d. Koitus
janin mendesak dada dan lambung). Selain hal fisik, turunnya libido
karena pada trimester terakhir ini, dapat terjadi kontraksi kuat pada
lebih kuat, atau ada indikasi lain yang menandakan bahwa proses
kelahiran akan mulai. Akan tetapi, jika tidak terjadi penurunan libido
61
pada trimester ketiga ini, hal itu normal saja. Ibu hamil berhak
a. Pakaian
b. Pola Makan
Fe. Efek samping tablet Fe adalah kadang terjadi mual karena bau
tablet tersebut, muntah, perut tidak enak, susah buang air besar, tinja
berwarna hitam, namun hal ini tidak berbahaya. Waktu yang dianjurkan
62
minum tablet Fe adalah pada pada malam hari menjelang tidur, hal ini
a. Nutrisi
badan. Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya.
Kenaikan berat badan juga bertambah pada trimester ini antara 0,3-0,5
(Kumalasari, 2015).
besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang di butuhkan
b. Seksual
rasa nyeri dan panas pada jalan lahir. Walaupun ada beberapa
trimester III bagi ibu hamil, namun faktor lain yang lebih dominan
c. Istirahat Cukup
Penting bagi ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal ini
dapat mempengaruhi fisik dan psikologis ibu. kebersihan lain yang juga
komplikasi, seperti:
(a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur.
telah ada.
66
a. Hyperemesis Gravidarum
elektrolit, ibu terlihat lebih kurus, turgor kulit berkurang dan mata terlihat
2016).
menurun, gangguan fungsi sel liver hingga terjadi ikterus. Mual muntah
67
untuk Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kelahiran Prematur, kecil usia
1) Tingkat I
minum.
2) Tingkat II
semua yang dimakan dan diminu, berat bada cepat menurun, dan
3) Tingkat III
b. Perdarahan Pervaginam
konsepsi pada dinding rahim) yang dikenal dengan tanda Hartman dan
terjadi pertanda servik yang rapuh (erosi). Perdarahan dalam proses ini
darah yang keluar berwarna merah dengan jumlah yang banyak, serta
kehamilan < 20 minggu dengan berat janin < 500 gram atau sebelum
medis.
minggu).
c. Mola hidatidosa
yaitu :
menjadi parah.
d. Kehamilan Ektopik
maka akan terjadi keadaan perdarahan pasif dan nyeri abdomen akut
USG.
e. Anemia
72
kurang dari 11 gr%. Anemia berat apabila kadar Hb dalam darah kurang
dan daging.
f. Hipertensi Gravidarum
tekanan sistolik dan distolik sampai atau melebihi 140/ 90 mmHg. Ibu
2012).
pada wanita yang tekanan darahnya mencapai 140/ 90 mmHg atau lebih
a. Perdarahan Pervaginam
b. Plasenta Previa
terjadi pada kasus plasenta previa seperti terjadi perdarahan tanpa rasa
nyeri secara tiba-tiba dan kapan saja, uterus tidak berkontraksi dan
secara keseluruhan
75
ostium interna
c. Solusio Plasenta
janin), uterus terus menegang dan kanin naik, perdarahan yang keluar
d. Ruptur Uteri
76
terjadi karena dinding uterus lemah yang disebabkan oleh adanya bekas
Sepsis post partum, atau terjadi hipoplasia uteri/ uterus abnormal (Dewi,
2015).
e. Sakit kepala
masa kehamilan dapat menjadi tanda gejala preeklamsi, dan jika tidak
lengkap baik oedem pada tangan/ kaki, tekanan darah, dan protein urin
f. Penglihatan Kabur
rasa sakit kepala yang hebat, ini sudah menandakan gejala preeklamsi
(Pantiawati, 2010).
gangguan penglihatan.
dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti appendicitis
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
dengan :
kali hamil). Jika janin tidur, gerakannya akan melemah. janin harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks yang dapat
k. Demam Tinggi
80
Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini
memiringkan bada ibu kerag kekiri, cukupi kebutuhan cairan ibu dan
jika ibu mengalami demam tinggi yaitu sistitis (infeksi kandung kencing)
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Dengan
serta bayi
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
antenatal, yaitu:
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke- 28-36 dan
4. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila
badan ibu sesuai dengan tinggi badan ibu dan usia kehamilan. Berat badan
ibu hamil bertambah 0,5 kg perminggu atau 6,5 kg sampai 16,5 kg selama
kehamilan teori ini menurut Manuaba (2010 : 95). Bila peningkatan berat
kemungkinan kelahiran prematur. Bila peningkatan berat badan lebih dari 0,5
2. Tekanan darah
riwayat klien, sebagai data dasar. Pada saat setiap pemeriksaan antenatal.
Selama persalinan. Pada kondisi klinis yang telah ditetapkan, misalnya syok
dan proteinuria. Hipertensi akibat kehamilan. Bayi preterm atau bayi sakit.
rasa mual hilang. Setiap ibu hamil minimal mendapat 90 tablet selama
setelah TT pertama.
n Perlindungan Perlindunga
pertama
HIV/AIDS, sifilis.
oleh bidan kepada ibu hamil yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
malnutrisi, dimana terjadi kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup
Apabila ukuran lingkar lengan atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm artinya wanita
perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK jika Lingkar Lengan Atas
a. Status Ekonomi
keadaan ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. Keluarga yang
itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan
UMR tidak mengalami KEK, hanya terdapat 2 orang responden (6,9%) yang
dari penelitian di atas yaitu status ekonomi dapat mempengaruhi risiko KEK
pada ibu.
b. Pendidikan ibu
hal ini disebabkan karena faktor pendidikan dapat menentukan mudah tidaknya
Latar belakang pendidikan ibu adalah suatu faktor penting yang akan
2016).
risiko KEK yang lebih tinggi dibandingkan ibu yang memiliki latar belakang
c. Umur ibu
Umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dikatakan
memiliki risiko KEK yang lebih tinggi. Usia ibu hamil yang terlalu muda, tidak
87
umur 20-35 tahun tidak mengalami KEK, dari 37 orang hanya 6 orang (16,2%)
yang mengalami KEK. Ibu dengan kategori umur >35 tahun, dari 7 orang
atas yaitu umur ibu dapat mempengaruhi status gizi ibu pada saat hamil.
d. Faktor paritas
Paritas adalah berapa kali seorang ibu telah melahirkan. Dalam hal ini ibu
dikatakan terlalu banyak melahirkan adalah lebih dari 3 kali. Manfaat riwayat
obstetrik ialah membantu menentukan besaran kebutuhan akan zat gizi karena
terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu. Untuk paritas
yang paling baik adalah 2 kali jarak melahirkan yang terlalu dekat akan
sendiri karena ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan
menimbulkan masalah gizi bagi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung
(Muliawati, 2013).
tubuh baik pada ibu dan janin dalam kandungan meningkat. Oleh karena itu
88
pada masa kehamilan asupan gizi yang diperluan juga meningkat, untuk
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu dan janin. Ibu
hamil yang mengalami kekurangan asupan gizi dan bersatus gizi buruk maka
mempunyai peluang besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).
balik, yaitu sebab akibat. Penyakit dapat memperburuk keadaan gizi dan
keadaan keadaan gizi yang jelek dapat mempermudah penyakit untuk timbul
yang umumnya terkait dengan masalah gizi antara lain diare, tipes, lambung
3. Komplikasi
KEK pada ibu hamil berdampak terhadap kesehatan dankeselamatan ibu, bayi
a. Bagi ibu
89
Ibu hamil beresiko dan komplikasi seperti anemia, perdarahan, berat badan ibu
b. Bagi janin
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra partum, lahir
c. Bagi Anak
usia dewasa.
d. Proses persalinan
dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Simbolon, D., dkk. 2018)
Pengukuran LILA adalah suau cara imtuk mengetahui resiko KEK pada wanita
usia subur juga dianjurkan, makanan cukup dengan pedoman gizi seimbang,
hidup sehat, tunda kehamilan, pertahankan kondisi kesehatan, bila hamil periksa
anjuran.
90
anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk
A. Pengertian Persalinan
Proses persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang kuat teratur dan
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun bila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Setiap individu
berhak untuk dilahirkan secara sehat, oleh karena itu, setiap wanita usia subur
(WUS), ibu hamil (bumil), ibu bersalin (bulin), dan bayinya berhak mendapatkan
masih cukup tinggi. Keadaan ini disertai dengan komplikasi yang mungkin saja
yang baik dalam bidang kesehatan, dalam meningkatkan kualitas sumber daya
B. Tanda-tanda Persalinan
2. Tanda-tanda inpartu
Setiap kali otot berkontraksi, rongga uterus menjadi lebih kecil dan
maka saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan ada cairan
yang merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak dapat ditahan
lagi, tetapi tidak disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan tanda
93
kemungkinan kontraksi.
d. Pembukaan Serviks
rotundum.
3) Passanger
ketuban.
4) Psikis Ibu
5) Penolong
dan multipara.
Beberapa perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama proses persalinan
yaitu :
1. Tekanan Darah
c. Rasa sakit, takut dan cemas dapat meningkatkan tekanan darah ibu
2. Metabolisme jantung
peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, curah jantung, dan cairan
yang hilang.
3. Suhu
Celcius.
dari uterus dan masuk kedalam sistem vaskuler ibu. hal ini akan
meningkatkan curah jantung sekitar 10% hingga 15% pada tahap pertama
persalinan dan sekitar 30% hingga 50% pada tahap kedua persalinan
(Supriatiningsih, 2015).
dan peningkatan aliran plasma ginjal. Hal lain yang menyebabkan sulit
presentasi, rasa tidak nyaman, sedasi, rasa malu, serta posisi ibu saat
bersalin terlentang.
padat jauh berkurang, hal ini juga diperburuk oleh penurunan lebih lanjut
7. Perubahan Hematologi
3. Passanger
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin
lebih lebar daripada bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu, 96%
bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir pertama. Passanger terdiri dari
4. Psikis Ibu
5. Penolong
standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan
ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang
sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir
persalinan, hal ini juga yang akan menghindarkan ibu dari infeksi Adapun
BAK / BAB dan menjaga tetap bersih dan kering. Hal ini dapat
manyegarkan.
b. Berendam
c. Perawatan mulut
beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal ini
d. Pengipasan
juga bila tidak ada kipas dengan kertas atau lap yang dapat digunakan
epidural
berkurang.
101
diantaranya :
1) Mengusap keringat
3) Memberikan minum
dilatasi servik dan distensi perineum. Rasa nyeri yang terjadi saat
disekitar perut.
Varney ’s Midwifery :
2) Pengaturan posisi
6) Asuhan tubuh
7) Sentuhan
pula yang berusaha untuk diam ada juga yang menangis.Itu semua
lakukan merupakan hal terbaik yang mampu dia lakukan pada saat itu.
F. Penatalaksanaan dalam proses persalinan kala I-IV dan 2 jam post partum
1. Kala I (Pembukaan)
103
membuka lengkap (10 cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase, yaitu :
a. Fase Laten
b. Fase Aktif
terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung
lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm/ jam
janin tidak boleh berlangsung lebih dari 6 jam. Fase aktif dibagi
menjadi 3, yaitu:
1) Fase Akselerasi
104
3) Fase Deselerasi
cm) dalam waktu 2 jam (Sursilla, ilah. 2010: 5-6). Lamanya untuk
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada kala pengeluaran janin his
terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala
janin telah turun masuk keruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada
rasa mengejan. Ibu merasa seperti ingin buang air besar karena tekanan
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primigravida
2015).
3. Kala III
Proses ini berlangsung setelah kala II yang tidak lebih dari 30 menit,
kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi dan
proses retraksi uterus, maka plasenta lepas dari lapisan Nitabusch atau
Rahim
d. Terjadinya perdarahan
4. Kala IV (Observasi)
pembekuan darah
f. Resume/ observasi keadaan umum ibu dan bayi (Damayanti, Ika Putri,
dkk. 2014).
A. Pengertian nifas
minggu (Farrer. 2001 dalam Kirana, 2015: 26). Nurul Jannah (2011)
Periode post partum adalah periode yang dimulai segera setelah kelahiran
anak dan berlanjut selama sekitar 6-8 minggu setelah melahirkan dimana ibu
Tahapan masa nifas menurut Heryani (2010) terbagi menjadi tiga tahapan
yaitu :
1. Puerperium Dini
berjalan-jalan.
2. Puerperium Intermedial
3. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
mengalami komplikasi.
108
yaitu :
a. Involusi uterus
1000 gram.
b. Lokhea
110
dalam uterus. Lokhea mempunyai reaksi bas atau alkalis yang dapat
yang ada pada vagina normal. Lokhea berbau amis atau anyir
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa
a) Lokhea sanguinolenta
partum.
b) Lokhea serosa
111
memasuki 2-3 jari. Pada minggu ke-6 post partum, serviks sudah
menutup kembali.
b) Perinium
2015).
aktifitas tubuh. Supaya buang air besar kembali normal, dapat diatasi
awal. Bila ini tidak berhasil, dalam 2-3 hari dapat diberikan obat
untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama. Urine dalam jumlah
2009).
menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tak jarang uterus jatuh ke
1) Hormon plasenta
dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post
post partum.
a) Hormon pituitary
c) Kadar estrogen
115
1) Suhu badan
Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik
2) Nadi
cepat. Setiap denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit
infeksi.
3) Tekanan darah
4) Pernapasan
dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal maka
terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi (Padila, 2014).
Kebijakan program nasional masa nifas yaitu paling sedikit empat kali
kunjungan pada nifas dalam rangka menilai status ibu dan bayi baru lahir,
tanda infeksi
abnormal
2015).
Setelah ibu melahirkan, selanjutnya ibu memasuki tahap masa nifas atau
lazim disebut puerperium. Masa nifas dimulai 1 jam setelah plasenta lahir
hingga 6 minggu (42 hari) setelahnya. Menurut Saifuddin, asuhan masa nifas
dapat menyebabkan kematian ibu. oleh karena itu perhatian penuh dari bidan
partum, infeksi saat masa nifas, dan masalah obstetri lainya pada masa nifas
(Wahyuni, Sri, 2014). Tanda bahaya masa nifas yang perlu diwaspadai oleh ibu
diantaranya.:
1. Perdarahan Pascasalin
119
lahir.
jalan lahir, sisa plasenta yeng tertinggal atau membran. Sakit kepala
yang berubah merah, panas dan terasa sakit. Ibu yang dietnya buruk,
nifas yang kurang tepat, faktor lain yang memicu seperti adanya luka
tidak teratur
c. Ibu terlihat lemah, gelisah, sakit kepala dan kondisi terburuknya ibu
badan dan nyeri saat berkemih. Nyeri ini disebabkan oleh luka bekas
saluran kemih.
Karena kelahan ini akhirnya berdampak pada nafsu makan ibu yang
dengan baik.
Jika ASI ibu tidak disusukan pada bayinya maka dapat menyebabkan
terjadi bendungan ASI, payudara memerah, panas, dan terasa sakit yang
Selama masa nifas, diet sehat sangat dianjurkan pada ibu setelah
kualitas produksi ASI. Diet yang dilakukan tentunya harus bermutu dengan
diantaranya:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari (3-4 porsi setiap hari)
persalinan
kafein/ nikotin
e. Minum kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali yaitu satu kali
2. Ambulasi
tidak 6-12 jam postpartum, sedangkan pada ibu dengan partus sectio
ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan untuk berjalan).
pada bayinya
3. Eliminasi
melakukan BAK secara spontan. Miksi normal terjadi setiap 3-4 jam
kandung kemih penuh dan ibu sulit berkemih. Kesulitan BAK antara
lain disebabkan spingter uretrus yang tertekan oleh kepala janin dan
hari ke-2 postpartum. Jika pada hari ke-3 ibu belum bisa BAB, maka
tinja dapat diaplikasikan melalui per oral atau per rektal. Kesulitan
yang sakit juga takut luka jahitan perineum terbuka, adanya hemoroid
lain :
125
lebih sering (2 kali/ hari) dan menjaga kulit tetap kering untuk
sekunder.
kali sehari.
lembut.
suami ibu kapan saja, selama ibu sudah siap, secara fisik aman
persalinan.
pentalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari saat setelah
sebelum hamil atau mendekati sebelum hamil (Aprilianti, 2016). Asuhan masa
nifas sangat diperlukan pada periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu
kehamilan yang yang terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas
sesuai standart kebidanan, sehingga permasalahan yang terjadi pada masa ibu
128
nifas dapat diminimalkan atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Asuhan masa
164).
Kebijakan program nasional masa nifas yaitu paling sedikit empat kali
kunjungan pada nifas dalam rangka menilai status ibu dan bayi baru lahir,
tanda infeksi
abnormal
2015).
130
Saifuddin mendefinisikan bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir
selama satu jam pertama kelahiran (Dwiendra, 2014). Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
minggu dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR > 7 dan tanpa
cacat bawaan.
Definisi bayi baru lahir menurut Marmi (2012), adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran dan berusia 0-28 hari. Masa neonatal adalah
masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari), sesudah kelahiran dimana
ada tiga masa yaitu neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai
dengan usia 1 bulan sesudah lahir, Neonatus dini adalah usia -7 hari dan
Beberapa adaptasi fisiologis yang terjadi setelah bayi lahir menurut Buda
a. Sistem Pernafasan
diserap oleh pembuluh darah dan linfe sehingga semua alveoli terisi oleh
udara pada saat ini maka terjadi peningkatan tekanan O 2 dalam alveolar
menjadi sirkulasi luar rahim. Pernafasan bayi baru lahir tidak teratur
kedalaman, kecepatan dan iramanya serta bervariasi 30-60 kali per menit,
bayi lahir. Foramen ovale, duktus arteriosus dan duktus venosus menutup.
Arteri umbilikus dan vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen.
Nafas pertama yang dilakukan oleh bayi baru lahir membuat paru-paru
ringan. Frekuensi jantung bayi rata-rata 140x per menit saat lahir, dengan
variasi berkisar antara 120-140x per menit. Frekuensi saat bayi tidur
berbeda dari frekuensi saat bayi bangun. Pada saat usia satu minggu
frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 128x per menit dan 163x per menit
saat bangun. Aritmia sinus (denyut jantung yang tidak teratur pada usia ini
indikasi fungsi jantung yang baik). Ketika dilahirkan bayi memiliki kadar
haemoglobin yang tinggi sekitar 17 gr/dl dan sebagian besar terdiri dari
janin. Keadaan ini tidak berlangsung lama, ketika bayi lahir banyak sel
darah merah tidak diperlukan sehingga terjadi hemolisis sel darah merah.
Hal ini menyebabkan ikterus fisiologi pada bayi baru lahir dalam 2-3 hari
pertama kelahiran.
c. Sistem Pencernaan
dan lembut, terdiri dari mucus, sel epitel, cairan amnion yang tertelan,
sekitar 2-3 hari setelah bayi lahir. Mekonium pertama dikeluarkan dalam
waktu 24 jam setelah bayi lahir. Ketika bayi sudah mendapatkan makanan
Dalam waktu 4 atau 5 hari faeces akan menjadi kuning. Bayi yang diberi
Sedangkan bayi yang diberi susu formula berwarna pucat dan agak
berbau. Bayi yang diberi ASI dapat BAB sebanyak 5 kali atau lebih dalam
134
persalinan. Walaupun demikian setelah 3-4 minggu, bayi hanya BAB 1 kali
setiap 2 hari. Sedangkan bayi yang diberi susu formula lebih sering BAB
lahir sekitar 15-30 ml dan meningkat dengan cepat pada minggu pertama
fisiologis yang dapat terlihat pada hari ketiga atau kelima. Simpanan
Tubuh Bayi baru lahir memiliki pengaturan suhu tubuh yang belum
konveksi, evaporasi, konduksi dan radiasi. Hal ini dapat dihindari jika bayi
dikeringkan dan dibungkus dengan hangat. Bayi baru lahir tidak akan
135
cara ini. Simpanan lemak coklat sudah tersedia pada bayi saat dilahirkan,
tetapi suhu tubuh bayi menurun lebih banyak energi yang digunakan untuk
Bayi baru lahir yang kedinginan akan terlihat tidak aktif dan dia akan
baru lahir. Suhu tubuh bayi yang normal sekitar 36,5 – 37,5°C.
e. Sistem Ginjal
Walaupun ginjal pada bayi sudah berfungsi, tapi belum sempurna untuk
mengeluarkan zat padat. Jika bayi mengalami dehidrasi ekskresi zat padat
seperti urea dan sodium klorida akan terganggu. Bayi baru lahir harus
BAK dalam waktu 24 jam setelah lahir. Awalnya urine yang keluar sekitar
20-30 ml/ hari dan meningkat menjadi 100-200 ml/ hari pada akhir minggu
ketuban yang masih utuh dan barier plasenta, walaupun demikian ada
janin. Bayi baru lahir sangat rentang terhadap infeksi terutama yang
imonuglobulin IgG dari ibu ke janin. Hal ini memberikan perlindungan pada
bayi sekitar 6 bulan, sedangkan IgM dan IgA tidak mampu untuk melewati
barier plasenta tetapi dapat dihasilkan oleh janin beberapa hari setelah
lahir. Tingkat imunoglobulin IgG bayi sama atau kadang lebih tinggi dari
ibunya, hal ini disebabkan karena adanya kekebalan pasif selama bulan
pertama kehidupan. Sedangkan IgM dan IgA rata-rata 20% dari orang
dewasa. Tingkat IgM dan IgA yang relative rendah dapat memudahkan
Oleh karena itu setiap tindakan pada bayi harus berprinsip untuk
g. Sistem Reproduksi
yang mengandung ovum pada saat lahir. Pada kedua jenis kelamin ini
kadang-kadang disertai secret pada hari keempat atau kelima. Hal ini tidak
sudah terbentuk menutupi labia minora. Pada laki-laki testis sudah turun
i. Sistem Syaraf
matang secara anatomi dan fisiologi. Hal ini mengakibatkan kontrol yang
minim oleh kortex serebri terhadap sebagian besar batang otak dan
1) Reflek Morro
pada posisi rileks. Kaki juga dapat mengikuti gerakan serupa. Reflek
Morro biasanya ada pada saat lahir dan hilang setelah usia 3-4 bulan.
2) Reflek Rooting
Reflek ini timbul karena adanya stimulasi taktil pada pipi dan
menghisap dan dapat dilihat jika pipi atau sudut mulut dengan pelan
3) Reflek Sucking
140
5) Reflek Graps
Refleks yang timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan
bayi maka bayi akan menutup telapak tangannya. Respon yang sama
dapat diperoleh ketika telapak kaki digores dekat ujung jari kaki,
3-4 bulan. Jari kaki akan menekuk kebawah, reflek ini menurun pada
Reflek ini timbul bila bayi dalam posisi berdiri akan ada gerakan
4 bulan.
141
kekiri jika diposisikan tengkurap. Reflek ini tidak dapat dilihat pada
bayi yang berusia 1 hari, meskipun sekali reflek ini kelihatan, reflek ini
8) Reflek Babinsky
keatas dan jari – jari lain membuka. Reflek ini biasanya hilang setelah
berusia 1 tahun.
minggu.
142
j. Intergumentary Sistem
Kulit bayi sangat sensitive terhadap infeksi oleh karena itu penting
menyebabkan infeksi. Oleh karena itu Ig A tidak ada pada saat lahir dan
baru terbentuk sekitar 2 minggu setelah lahir, maka imunitas kulit dan
usus berkurang. Kelenjar keringat sudah ada pada saat lahir tapi kadang-
putih kecil yang dinamakan milia sudah ada pada waktu lahir.
jika kulit bayi sudah mengelupas pada saat lahir hal ini mengidentifikasi
bahwa sudah terjadi serotinus, IUGR atau infeksi intra uterin seperti sifilis.
11. Genetalia
14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
2. Menilai APGAR pada menit ke 1,5 dan 10. Normal APGAR 7-10, asfiksia ringan
4-6
3. Nutrisi 12 jam belum perlu, ini untuk memungkinkan bayi istirahat dan
5. Identifikasi
6. Kebersihan
9. Antopometri
12. Posisi dan lingkungan : miring dengan kepala sedikit rendah,lingkungan hangat
dan tenang.
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir
dimulai sejak proses persalinan hingga kelahiran bayi (dalam satu jam pertama
kehhidupan). Dengan memegang prinsip asuhan segera, aman, dan bersih untuk bayi
baru lahir (Kumalasari, Intan, 2015). Asuhan segera yang dilakukan dengan
2. Usahakan kontak kulit ibu dengan bayi (skin to skin), segera setelah melahirkan
badan :
a. Secepat mungkin menilai pernafasan, serta bayi diletakkan diatas perut ibu
145
b. Dengan kain bersih dan kering membersihkan muka bayi dari lendir dan
c. Bayi sudah harus menangis/ bernafas secara spontan dalam waktu 30 detik
setelah lahir, jika bayi belum menangis bernafas dalam waktu 30 detik,
3. Jaga bayi tetap hangat (kontak skin to skin antara ibu dan bayi)
a. Mengganti handuk/ kain yang basah dengan handuk kering, lalu segera
b. Memastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi tiap 15 menit
1) Bila keadaan tubuh bayi dingin segera periksa suhu axilla bayi
c. Menilai pernafasan
4. Perawatan Mata
146
menginfeksi mata bayi), salep diberikan pada jam pertama setelah kelahiran
Tanda 0 1 2
(Denyut
jantung)
fleksi kuat/melawan
(Tonus otot)
(Aktifitas) aktif/langsung
menangis
(Respirasi)
Keterangan :
6. Pemeriksaan fisik
tiap – tiap) daerah dari kepala sampai dengan kaki, bila ada masalah
K pada bayi baru lahir. Bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberikan
148
Vitamin K per oral 1 mg/ hari selama 3 hari. Bayi risiko tinggi diberi vitamin K
8. Perawatan lain
a. Perawatan tali pusat, dengan memastikan tali pusat dalam keadaan kering.
perdarahan. Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat sudah kering,
biasanya sebelum ke luar dari rumah sakit atau dalam waktu dua puluh
empat jam hingga empat puluh delapan jam setelah lahir. Sisa tali pusat
yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump), akan mengering dan
biasanya akan terlepas sendiri dalam satu minggu setelah lahir dan luka
b. Dalam waktu 24 jam bila ibu dan bayi belum pulang, beri imunisasi BCG,
mungkin
6) Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi hingga 24 jam
setelah persalinan. Jaga kontak kulit antara ibu dan bayi serta tutupi
d. Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu:
2) Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat
penggunaan obat)
3) Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi
jika ada
A. Pengertian balita
Balita merupakan anak yang berusia diatas satu tahun atau biasa juga
disebut dengan bayi di bawah lima tahun (Muaris, 2006). Peraturan Menteri
anak berusia 12 bulan sampai dengan 59 bulan. Price dan Gwin (2014)
mengatakan bahwa seorang anak dari usia 1 sampai 3 tahun disebut batita
atau toddler dan anak usia 3 sampai 5 tahun disebut dengan usia pra sekolah
atau preschool child. Usia balita merupakan sebuah periode penting dalam
beda, bisa cepat maupun lambat tergantung dari beberapa faktor diantaranya
B. Karakteristik balita
Anak usia 1 sampai 3 tahun akan mengalami pertumbuhan fisik yang relatif
akan mulai mencoba mencari tahu bagaimana suatu hal dapat bekerja atau
151
terjadi, mengenal arti kata “tidak”, peningkatan pada amarahnya, sikap yang
secara umum dibagi menjadi 4 yaitu negativism, ritualism, temper tantrum, dan
negatif dengan mengatakan kata “tidak”. Ritualism adalah anak akan membuat
tugas yang sederhana untuk melindungi diri dan meningkatkan rasa aman.
Balita akan melakukan hal secara leluasa jika ada seseorang seperti anggota
sikap dimana anak memiliki emosi yang cepat sekali berubah. Anak akan
menjadi cepat marah jika dia tidak dapat melakukan sesuatu yang tidak bisa
masa balita. Berkembangnya ego ini akan membuat anak menjadi lebih
anak juga menyadari kegagalan dalam mencapai sesuatu (Price dan Gwin,
Perkembangan selanjutnya pada anak usia 3 tahun adalah anak mulai bisa
menggunakan sepeda beroda tiga, berdiri dengan satu kaki dalam beberapa
sendiri. Usia 4 tahun, anak dapat melompat dengan satu kaki, dapat menyalin
gambar persegi, mengetahui lagu yang mudah, eksplorasi seksual dan rasa
ingin tahu yang ditunjukkan dengan bermain seperti menjadi dokter atau
perawat. Anak usia 5 tahun dapat melempar dan menangkap bola dengan baik,
(sefalokaudal).
kakinya.
jemarinya.
153
Pada konteks ini, berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel, serta
sebagainya
pertumbuhan.
154
Cara mudah mengetahui baik tidaknya pertumbuhan bayi dan balita adalah
dengan mengamati grafik pertambahan berat dan tinggi badan yang terdapat
pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan bertambahnya usia anak, harusnya
bertambah pula berat dan tinggi badannya. Cara lainnya yaitu dengan
pemantauan status gizi. Pemantauan status gizi pada bayi dan balita telah
standar tersebut di Indonesia telah dimodifikasi agar sesuai untuk kasus anak
Indonesia.
lain.
dan lain-lain.
155
minuman.
lain.
berinterkasi dengan lingkungan itu. Sebagai contoh pada anak yang telah
156
berusia satu tahun dan mampu berjalan, dia akan senang jika diajak
Dari sinilah dunia sosialisasi pada ligkungan yang lebih luas sedang
Kebutuhan akan gizi (asuh); b. Kebutuhan emosi dan kasih sayang (asih); dan c.
Usia balita adalah periode penting dalam proses tubuh kembang anak yang
rangka menopang tumbuh kembang fisik dan biologis balita perlu diberikan
sistem sensorik dan motoriknya. Pemenuhan kebutuhan fisik atau biologis yang
baik, akan berdampak pada sistem imunitas tubuhnya sehingga daya tahan
tubuhnya akan terjaga dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit.
kasih sayang, serta perlindungan yang aman dan nyaman kepada si anak.
Orang tua perlu menghargai segala keunikan dan potensi yang ada pada anak.
Pemenuhan yang tepat atas kebutuhan emosi atau kasih sayang akan
tua harus menempatkan diri sebagai teladan yang baik bagi anak-anaknya.
jauhi kebiasaan memberi hukuman pada anak sepanjang hal tersebut dapat
tertentu pada anak sedini mungkin. Bahkan hal ini dianjurkan ketika anak
masih dalam kandungan dengan tujuan agar tumbuh kembang anak dapat
angka. Selain itu, stimulasi dini dapat mendorong munculnya pikiran dan emosi
158
dini secara baik dan benar dapat merangsang kecerdasan majemuk (multiple
(Winarsih, 2015).
secara aktif terhadap masalah sosial dan pembangunan sebuah negara (Saba,
2014).
Metode kontrasepsi efektif hormonal seperti : pil, susuk, dan suntikan. Metode
seperti Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP), hal ini
sesuai dengan kebutuhan dan indikasi pasien yang ingin memilihnya (Winarsih,
2015).
modern seperti pil, kondom, injeksi IUD, sterilisasi dan lain-lain., di pusat
kesehatan terdekat.
1) Pengertian
2) Cara kerja
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
akan terganggu.
3) Keuntungan
b. Metode kalender
1) Pengertian
2) Mekanisme kerja
4) Keuntungan
kontrasepasi.
a. Kondom
1) Pengertian
163
2) Cara kerja
tahun.
3) Keuntungan
lateks.
DMPA)
2) Mekanisme Kerja
(2004) :
b) Sekunder
tuba falopi.
mengalami hamil
berikutnya
4) Kelebihan Kontrasepsi
(2003) :
pembekuan darah
ektopik
b. Pil Kombinasi
168
1) Pengertian
2) Mekanisme kerja
a) Menghambat ovulasi
mencapai 93%.
3) Keuntungan
1) Pengertian
0,05 mg per tablet (Lusa, 2010). Beberapa jenis pil mini yang
disarankan yaitu:
levonogestrol.
2) Cara Kerja
170
3) Kelebihan
kelebihan diantaranya:
konsisten
estrogen
4) Kekurangan
rendah. Mini pil harus diminum setiap hari dan pada waktu
1) Pengertian
2) Mekanisme kerja
bayinya
pascapersalinan)
3) Keuntungan
4) Kekurangan
1) Pengertian
175
2) Mekanisme kerja
pertama.
176
3) Keuntungan
pengeluaran).
4) Kekurangan
penyebab anemia
dengan benar)
dalam pemasangannya
a. Tubektomi (MOW)
1) Pengertian
kontrasepsi
pelayanan kontrasepsi
tertulis.
2) Cara kerja
menimbulkan penyakit
3-4 hari
operasi dilakukan.
3) Waktu penggunaan
operasi Caesar
4) Kelebihan
mencapai 99,5 %
b. Vasektomi (MOP)
1) Pengertian
2) Mekanisme kerja
181
Vasectomy)
3) Keuntungan
mencapai 99,5 %
1) Indikasi
malam.
2) Kontraindikasi
183
a. Kondom
1) Indikasi pemakaian
reveisible.
2) Kontraindikasi
DMPA)
1) Indikasi
(2003):
menghendaki tubektomi
2) Kontraindikasi
penyebabnya
haid
b. Pil Kombinasi
1) Indikasi
efektifitas tinggi
f) Wanita pasca keguguran/abortus
186
2) Kontraindikasi
dalam:
a) Kontraindikasi absolut
estrogen
(10)Karsinoma
(11)Diketahui atau diduga hamil
(12)Gangguan fungsi hati
b) Kontraindikasi relative
(3) Hipertensi
(4) Depresi
188
(5) Varises
(9) Asma
(10)Riwayat hepatitis
1) Indikasi
mempunyai anak
2) Kontraindikasi
189
penyebabnya
mata)
ganas
1) Indikasi
kontrasepsi pil.
2) Kontraindikasi
menstruasinya
191
1) Indikasi
yaitu :
panjang
2) Kontraindikasi
192
diagnose
penyakit TBC.
a. Tubektomi (MOW)
1) Indikasi
a) Menunda kehamilan
b) Mengakhiri kesuburan
2) Kontraindikasi
193
d) Riwayat perkawinan
b. Vasektomi
1) Indikasi
pasangan.
2) Kontraindikasi
194
scrotum
2010).
1) Efek samping
KB MAL
hisapannya.
kontrasepsi.
i) Haid, ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah
KB lainnya.
a. Kondom
1) Efek samping
seksual
digabung kondom.
alami (produk hewani : lamb skin atau gut) atau bantu klien
DMPA)
1) Efek samping
198
badan
c) Acne (jerawat)
(2003) :
b. Pil Kombinasi
1) Efek samping
a) Sering terjadi
(1) Mual
(metrorrhagia)
b) Jarang terjadi
(8) Stroke
1) Efek samping
c) Payudara tegang
d) Mual
e) Pusing
f) Perubahan mood
a) Amenorea
1) Efek samping
sebagai berikut :
a) Amenorrhea
diberikan :
siklus
e) Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada
yang berbeda.
f) Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang
cabut implant dan pasang yang baru dilengan yang lain atau
1) Efek samping
HIV/AIDS.
(Pinem, 2009).
PERDARAHAN
(3) Perdarahan
menghancurkan fibrin
(2) Penanganan
(a) KIE
c) Tindakan medis
d) Penggantian AKDR
e) Catatan
(Sulistyawati,ari.2014)
INFEKSI
a) Bentuk gejala/keluhan :
(3) Demam
b) Penyebab gejala/keluhan
(1) KIE
pengobatan.
2. Apabila telah melakukan pengobatan 5-7 hari
KEPUTIHAN
b. Penyebab gejala/keluhan
(1) KIE
dengan albotil
infeksi. (sulistyawati,ari.2014)
213
EKPULASI AKDR
sewaktu-waktu biasanya waktu haid berikutnya setelah
pemasangan
besar
terjadinya ekpulasi
214
ekpulasi.(slistyawati,ari.2014)
PERFORASI
yang salah
(1) KIE
(sulistyawati,ari.2014).
(sulistyawati,ari.2014)
(1) Psikologi
alat kandungan
216
(1) KIE
dalam
(dyspareunia)
(1) KIE
217
pemasangan.
(1) Psikologis
(1) KIE
dalam.
baru.
(b) Penanggulangan
(1) KIE
spontan.
dengan plasenta.
a. Tubektomi (MOW)
1) Efek samping
pada perut.
221
kebocoran organ.
bila perlu.
ditemukan.
b. Vasektomi (MOP)
1) Efek samping
kesehatan klien.
d) Hernia inguinalis
e) Filariasis
f) Undesensus testikularis
g) Massa intraskrotalis
atau di garuk.
kering
hari
20 kali
20 kali ejakulasi.
224
Menurut WHO (1992), sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit
atau kelemahan. Hal ini diharapkan agar adanya keseimbangan yang serasi
dalam interaksi antara individu dengan masyarakat dan makhluk hidup lain
dengan reproduksi, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan namun
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
yang positif dan penuh rasa hormat terhadap seksualitas dan hubungan
menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja
2. Keluarga berencana
reproduksi yaitu ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada
laki-laki.
kemaluan atau pubis. Pada remaja laki-laki yaitu terjadi perubahan suara,
ereksi dan ejakulasi, dada lebih besar, badan berotot, tumbuhnya kumis,
yaitu :
anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain,dsb).
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua dan remaja, depresi
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca
E. Organ reproduksi
Kata “reproduksi” tersusun dari dua kata yakni kata “re” bermakna kembali
1)Mons pubis
2)Klitoris
seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada laki-
5)Vestibulum
Bagian kelamin ini dibatasi oleh kedua labia kanan kiri dan
saat bersenggama.
1) Vagina
berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur)
2) Rahim (uterus)
bagian dari rahim (uterus) yaitu servik uteri, korpus uteri, fundus
tengah, lapisan tengah ini terdiri dari otot polos, dan perimetrium
Chorionic Gonadotropin).
3) Tuba fallopi
sekitarnya.
1) Testis
233
sperma.
2) Penis
ejakulasi.
2. Tujuan khusus
fungsi reproduksinya.
A. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
1. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan
2. Memahami (comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atas
3. Aplikasi (aplication)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di
236
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu bentuk kemampuan menyusun
6. Evaluasi (evaluation)
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita
1. Faktor Internal
a. Umur
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja dari segi
pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai
b. Pengalaman
c. Pendidikan
238
d. Pekerjaan
Nursalam, 2011).
e. Jenis Kelamin
maupun kultural.
2. Faktor eksternal
a. Informasi
b. Lingkungan
c. Sosial budaya
yaitu:
statistik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini meliputi:
b. Pengalaman pribadi
kebenaran pengetahuan.
2. Cara modern
logis, dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer
a. Metode induktif
241
b. Metode deduktif
D. Kriteria Pengetahuan
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. DATA PUSKESMAS
IDENTITAS PUSKESMAS
2. Alamat :
5. Batas Wilayah
a. Utara :
b. Selatan :
c. Timur :
d. Barat :
RUANG LINGKUP
208
209
NO TENAGA JUMLAH
1 Dokter Umum
2 Dokter Gigi
3 Bidan
4 Perawat
5 Apoteker
6 Sanitarian
7 Gizi
8 SKM
9 Perawat SPK
10 Perawat Gigi
11 Analis
Sumber : Data Puskesmas Yoka tahun 2021
TARGE
NO KEGIATAN CAKUPAN
T
1 K1
2 K4
Pemberian Fe (minimal 90
4
tablet)
6 KN1
210
7 KN2
Hamil
9 Akseptor KB
JUMLAH
Sumber : Data Puskesmas Yoka Bulan Januari – Agustus 2020
NO SARANA JUMLAH
1 Pustu
2 Posyandu
3 Polindes
4 RB. Swasta
5 UKS
6 Kesling
7 BPM
211
JUMLAH
Sumber : Data Puskesmas Yoka tahun 2021
D. TARGET SASARAN
1) Trimester 1 : … ibu
2) Trimester 2 : … ibu
3) Trimester 3 : … ibu
1) Trimester 1 :
2) Trimester 2 :
3) Trimester 3 :
o si
1 Normal
2 Masalah :
KEK
212
Total
o i
benar)
Total
o i
1 Normal
2 Masalah :
payudara
o Payudara i
Total … ibu
1 Normal … ibu
2 Rujuk … ibu
Normal
BB/PB … bayi
a. Jumlah :…
b. Masalah
1 Normal
2 Masalah :
Kurangnya pengetahuan
a. Jumlah :7
b. Masalah
Perkembangan
1. Normal
2. Bermasalah
215
Total
a. Jumlah : … balita
b. Masalah
Perkembangan
1. Normal
2. Bermasalah
Total
1) Jumlah
Masalah
N Jumla Present
Jenis Normal Kenaikan
o h asi
berat badan
1. KB pil
3. KB …ibu … ibu
implant
216
4. KB IUD
5. KB MAL
1) Remaja : … orang
Remaja Jumla
N Pengetahu %
Putra Putri h
o an
jml % jml %
1 Kurang
2 Baik
Total
2) Premenopause : … orang
3) Menopause : … orang
A. Kehamilan
B. Persalinan
217
C. Nifas
Kurangnya pengetahuan tentang tanda bahaya selama nifas dan perawatan bayi
baru lahir
...
F. Remaja
PENANG
SASARA RENCANA
NO MASALAH TUJUAN IMPLEMENTASI GUNG EVALUASI
N ASUHAN
JAWAB
1
2.
3.
BAB IV
PEMBAHASAN
I. Kehamilan
Menurut teori, KEK dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan
malnutrisi, dimana terjadi kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup
Apabila ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm artinya wanita
II. Persalinan
kelompok kami melakukan pengkajian tingkat rasa nyeri dan melakukan teknik
bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal
skala ataupun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan
atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015). Skala Analogi Visual
(VAS). Skala analogi visual sangat berguna dalam mengkaji intensitas nyeri. Skala
mengindikasikan nyeri yang berat. Pasien diminta untuk menunjuk titik pada garis
biasanya menunjukkan “tidak ada” atau “tidak nyeri”, sedangkan ujung kanan
biasanya menandakan “berat” atau nyeri yang paling buruk. Untuk menilai hasil,
sebuah penggaris diletakkan sepanjang garis dan jarak yang dibuat pasien pada
garis dari “tidak ada nyeri “ diukur dan ditulis dalam sentimeter (Nursalam, 2008).
persalinan yaitu skala 6 nyeri sedang. Massage yang lembut membatu otot untuk
rileks, juga membantu klien cameringankan rasa nyeri saat persalinan. Metode
counter pressure dapat diterapkan pada saat klien merasa nyeri pinggang akibat
kecemasan yang dialami seseorang (Tetti Solehati, 2015). Relaksasi otot skeletal
menunjang nyeri. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nifas abdomen
bernafas dengan perlahan dan nyaman. Irama yang konstan dapat diperlukan
221
Pada kasus KB, kami mendapati ibu mengalami kenaikan berat badan saat
samping tersebut pada setiap ibu. Sehingga kami menjelaskan pada ibu tentang
efek samping dan jenis-jenis alat kontrasepsi, lalu menganjurkan ibu untuk
kontrasepsi atas izin suami, dan sisanya 7 ibu merasa cocok dengan KB suntik
IV. Remaja
kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS). Dalam hal ini, kami
hasil presentase remaja dengan pengetahuan kurang yaitu, remaja putra 3 orang
(37,5%) dan remaja putri 2 orang (28,5%). Remaja yang memiliki kurang
reproduksi dan infeksi menular seksual maka kami melakukan test post
yaitu remaja putra sebanyak 5 orang (62,5%) dan remaja putri sebanyak 5 orang
222
PENUTUP
I. Kesimpulan
II. Saran
Berdasarkan pada uraian kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan
1. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
225
LAMPIRAN
226
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Pokok Bahasan
C. Tujuan
1. Tujuan umum
pada ibu hamil dan cara mengatasinya serta dapat diterapkan dalam keseharian
ibu.
2. Tujuan khusus
b. Ibu mengetahui apa yang menjadi penyebab KEK pada masa kehamilan
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Leaflet
F. Materi
Terlampir
G. Kegiatan Penyuluhan
1 Pembukaan 5 menit
1. Memberi Salam 1. Membalas
salam
2. Memperkenalkan diri
2. Memperhatikan
3. Menjelaskan cakupan
materi 3. Memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab
3. Memperhatikan
KEK
4. Memperhatikan
3. Menjelaskan tanda dan
4. Menjelaskan dampak
5. Menjelaskan cara
kehamilan
3 Diskusi 5 Menit Menjawab pertanyaan Mengajukan
pertanyaan &
melakukan Tanya
jawab
2. Memberikan salam
penutup
H. Evaluasi
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian KEK pada ibu hamil
Materi
DAFTAR PUSTAKA
237
PUSKESMAS YOKA
Nama (Inisial) :
Usia :
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar !
238
239
240